-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Perjanjian Garam Kasih Karunia Saat Digarami Oleh Api

Senin, 05 Maret 2018 | Maret 05, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-09T22:47:32Z
Markus 9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. // πᾶς γὰρ πυρὶ ἁλισθήσεται.

Semua Injil Sinoptik menulis bahwa umat-NYA adalah garam dunia, namun Markus mendahului pernyataan bahwa umat-Nya adalah garam dunia didahului dengan setiap orang akan digarami oleh api. Pernyataan "digarami oleh api" dilanjutkan dengan menjadi garam dunia. "Markus 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." Dalam King James, isi MArkus 9:49. "Untuk setiap orang akan digarami dengan api, dan setiap pengorbanan akan digarami dengan garam."

Kitab Injil Markus menyatakan bahwa setiap orang akan digarami oleh api! Dalam Markus kosa kata api yang mengarami setiap orang didahului dengan pernyataan "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. (Markus 9:42) Penghukum dilakukan dengan mengunakan api dengan dimasukkan ke dalam api, lihat:
  • Markus 9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. 
  • Markus 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 
Apakah setiap orang akan dihukum masuk neraka karena setiap orang akan digarami oleh api? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, muncul suatu pertanyaan apakah digarami dengan api identik dengan dimasukkan ke dalam api?
Garam yang biasa di pakai sebagai bumbu masakan atau bahan yang mengasinkan sesuatu apakah saat melakukan pengaraman tersebut sama dengan memasukkan makanan ke dalam larutan garam seperti yang ada di daerah muara sungai atau laut? Digarami api berbeda dengan dimasukkan ke dalam api seperti yang di alami kisah orang yang menyesatkan anak kecil.

Apakah digarami oleh api ada kaitannya dengan perjanjian garam di Timur Tengah? Bukankah "Garam" di Timur Tengah melambangkan kesetiaan, kejujuran dan perjanjian garam menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah sebuah perjanjian abadi. Jadi, ketika Tuhan menyatakan bahwa sesuatu tersebut harus dilakukan sebagai sebuah perjanjian garam, maka hal tersebut adalah sebuah perjanjian abadi dimana Tuhan sendiri memberikan jaminan ketika perjanjian itu ditaati. Sebuah contoh yang jelas tentang perjanjian garam ini adalah saat Perdana Menteri Israel Begin bertemu dengan Presiden Mesir Sadat di sekitar tahun 1970an. Saat Perdana Menteri Begin menginjak tanah Mesir, diberikan bahwa keduanya berhenti dan memakan roti dan garam bersama. Inilah yang disebut "perjanjian garam". Melalui tindakannya Sadat berkata bahwa Begin akan aman selama mengunjungi Mesir dan dia berani menjaminnya dengan nyawanya sendiri.

People's New Testament menyatakan bahwa digarami api digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan penderitaan, penganiayaan, percobaan, gangguan apapun. Digarami api berbeda dengan dibuang ke dalam lautan api di Neraka. Digarami api adalah suatu masa dimana Allah mengizinkan penderitaan, penganiayaan dan hal yang sejenis menimpa sebab sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka manusia berada di bawah tekanan dan kuasa dosa dan kematian, kesukaran adalah sesuatu yang lazim dialami.

Manusia yang berdosa telah mendapatkan konfirmasi bahwa suatu saat kelak segala perbuatan yang dilakukan akan dihakimi, dan kematian kekal adalah resiko buruk yang harus dihadapi dan penderitaan sudah hadir dalam kehidupan manusia.

Perhatikan Kejadian:
  • 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." 
  • 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." 
  • 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 
  • 3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; 
  • 3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." 
Selain setiap manusia digarami api, perlu diperhatikan juga setiap pengorbanan harus digarami dengan garam sesuai dengan perjanjian garam yaitu memiliki kesejajaran dengan :
  • Imamat 2:13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam. 
  • Bilangan 18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu." 
Kitab Taurat memerintahkan agar setiap pengorbanan yang dilakukan harus mengunakan garam. Mengapa? Apakah kaitannya dengan setiap orang akan digarami oleh api dengan setiap orang harus memberikan persembahan? Bukankah hal itu diperintahkan ? {lihat Yehezkiel 43:24 Engkau harus membawanya ke hadapan TUHAN dan imam-imam harus menaburkan garam ke atasnya dan mempersembahkannya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.} Setiap pengorbanan setiap akan digarami dengan garam; mengacu Imamat 2:13 . "Dengan segala persembahan, harus mempersembahkan garam", Melalui pengaraman korban yang disajikan menjadi awet dan korban yang disajikan dapat dibakar dengan lebih baik sehingga lebih meningkatkan tingkat kematangan dan kemurnian. Garam yang dipergunakan dalam acara pengorbanan haruslah yang khusus. (Keluaran 30:35 Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.Bandingkan dengan II Tawarikh 13:5 Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?) Siapa yang menyesatkan dan atau tidak memotong anggota menyinggung, berakibatnya dilemparkan ke dalam neraka, harus, seolah-olah, dibuang dengan api, diawetkan, sehingga tidak dikonsumsi karena sudah bukan digarami tetapi dibuang ke lautan, sedangkan setiap korban persembahan digarami dengan jenis garam lain yaitu garam perjanjian, yang berasal dari kasih karunia Ilahi, yang memurnikan.

Kisah Nabi Elisa mengambarkan perjanjian garam dari kasih karunia dalam memyembuhkan, menyehatkan dan mencegah kematian mengunakan garam. (II Raja-raja 2:20,21 Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi.")

Perjanjian garam kasih karunia , diterangkan oleh Nabi Yesaya. (Yesaya 1:25 Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.) Yesus datang sebagai manusia mengalami pengaraman oleh api sehingga DIA menjadi korban yang tidak bercacat cela sampai akhir hidup-Nya karena manusia digarami oleh api harus mempersembahkan korban yang digarami oleh garam yang kudus. Dalam Perjanjian Lama korban itu adalah hewan korban sedangkan Perjanjian Baru, Yesus sebagai Anak Domba Allah adalah korban yang memuaskan hukum Taurat sebagai bentuk perjanjian garam yang kudus dan kekal.

Dalam keadaan yang tertekan, menderita, dianiaya..... manusia harus mempersembahkan sesuatu yang kudus melalui dirinya, misalnya :
  • Roma 12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
  • Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
  • Kejadian 4:6-7 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
Manusia yang digarami oleh api, melibatkan sesama manusia yang membuat menderita, marah, rupa rupa hal yang tidak nyaman dan menyakitkan harus tetap melakukan hal yang baik yakni mengampuni dengan tulus agar selalu dapat hidup berdamai yang seorang dengan yang lain. Hal ini hanya dapat dikerjakan bila hidup bersedia dipimpin oleh Roh Allah. (Galatia 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,)

Korban yang digarami oleh api adalah bagian dari Perjanjian Garam dimana umat-Nya saat ini telah mendapatkan hukum kasih karunia melalui Pengorbanan Anak Domba Allah di salib sebagai garam kudus selayaknya menghasilkan keadaan seperti garam yang dibakar akan semakin mengkristal!? Ya, ini adalah salah satu keistimewaan garam yang tidak begitu kita perhatikan. Kristal-kristal garam itu akan terlihat jelas diantara abu benda-benda lain yang mudah terbakar.

Tuhan meminta kita menjadi seperti garam, bukan hanya asin namun juga teruji oleh api pencobaan dan pengujian. Bukankah orang benar akan semakin bersinar jika teruji oleh api pencobaan dan pengujian? Contoh nyata tentang mereka yang kepercayaannya benar-benar diuji oleh api adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dapur api pengujian Tuhan bagian hidup yang tidak dapat dihindari untuk memunculkan yang terbaik dari yang baik dalam diri kita.

Jika kita telah jatuh dalam saat diizinkan Tuhan mengalami dapur api pengujian ..... pandanglah kepada Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang memberikan kasih karunia pengampunan dosa sehingga oleh anugerah-Nya seperti para murid Yesus yang kembali kepada panggilan Tuhan setelah tercerai berai saat Yesus ditangkap dan disalibkan.

Dalam Perjanjian Garam Yesus Kristus Yang Setia ada pengampunan dosa dan Roh Allah yang membantu kita dalam kelemahan kita saat diizinkan alami masa masa digarami oleh api dan semua orang akan digarami oleh api sesuai dengan takarannya masing masing berdasarkan hikmat dan anugerah TUHAN.
Semoga kita menghasilkan kristal kristal garam yang tahan api dengan tetap setia beriman kepada-NYA sesuai dengan pernyataan-NYA bahwa kamu adalah garam dunia dengan tidak menjadi garam yang menjadi tawar.

×
Berita Terbaru Update