-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Gembala berdasarkan Perjanjian Lama dan Injil Yohanes

Minggu, 10 Juni 2018 | Juni 10, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-06T22:11:03Z
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. ( Yohanes 10:11)

Dalam catatan sejarah di Alkitab maka profesi sebagai gembala adalah profesi yang sangat tua. Habel anak Adam memilih berprofesi sebagai gembala kambing domba (Kej 4:2). Pekerjaan yang sama dikerjakan oleh Abram sebagai pengusaha ternak yang sukses dengan memperkerjakan banyak sekali gembala, kemudian dilanjutkan oleh Ishak dan terlebih-lebih Yakub yang harus memulai pekerjaan sebagai gembala untuk ternak kepunyaan Laban. (Kej 13:8, 26:20; 30:31,36; Hos 12:13.)

Gembala adalah profesi turun menurun yang melekat dalam kehidupan bangsa Israel sampai orang Israel berdiam di tanah Gosyen (Kej 46:34; 47:3). Orang Israel mengenal dan melakukan aneka profesi saat menetap di Mesir bahkan menjadi ahli lapangan untuk aneka profesi karena orang Mesir memperbudaknya yag menuntut menguasai banyak ketrampilan ... sampai Musa dipanggil Tuhan membawa orang Israel keluar dari Mesir sekaligus dengan segala keterampilan yang didapat karena mendapat paksaan dan ancaman melakukan pekerjaan yang di luar tradisi pekerjaan turun-temurun. Musa pun saat lari dari istana Firaun, maka ia menjalani kehidupan sebagai seorang gembala. (Kel 2:17)

Kehidupan orang Israel saat masuk ke Mesir, saat Yakub masih hidup telah menyamakan dirinya sebagai kawanan ternak dan menempatkan Allah sebagai gembala. ( Kej 48:15; 49:24) Bangsa Israel tumbuh dari suku bangsa yang hidup dari sektor perternakan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ternak menjadi tradisi dan berkembang hingga wajar memiliki persepsi dan menyamakan diri-Nya dengan ternak gembalaan Tuhan. Tradisi ini terus dipelihara hingga pemazmur yakni penulis mazmur berulangkali mendeklarasikan sebagai ternak-Nya. (Mzm 23:1; 28:9; 74:1; 78:72; 79:13; 95:7; 100:21)

Pengertian Tuhan sebagai Gembala itu berarti menempatkan dan memandang Tuhan antara lain seperti:
  • Tuhan Allah bersedia disapa Gembala, dan orang Israel adalah domba-domba gembalaan-Nya. ( Yeh 34:31)
  • Tuhan itu yang mencari " domba" yang hilang, tersesat di bawa pulang, membalut yang luka sakit disehatkan dan gemuk dan kuat dilindungi. (Yeh 34:16)
  • Tuhan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan (Yeh 34:14)
  • Tuhan melindungi dari hewan predator yang hendak membunuh dan memakannya.( 1 Sam 17:34).
  • Tuhan sebagai gembala berarti bertanggung-jawab mengemukkan ternak gembalaan (1 raj 4:23).
Bila kita menengok kembali Injil Yohanes, maka Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "Akulah gembala yang baik". Apakah arti pernyataan "Akulah gembala baik"? Apakah yang dimaksud gembala tersebut adalah seorang yang menjaga ternak (misal Kel 3:1) atau seorang / para pemimpin di masyarakat? ( Yer 23:4; Nahum 3:18; Mzm 80:2; 2 Sam 5:2) Jika mengamati kepada siapa Yesus berbicara dan kemudian timbul keributan ( Yoh 10:19) maka pernyataan "Akulah Gembala berkonotasi sekurang-kurangnya adalah seorang pemimpin masyarakat dan Yesus pun telah dianggap rabi oleh pemimpin Israel. (Yoh 3:2).

Perkataan Akulah gembala kemudian diikuti dengan kata "yang baik". Yesus memberi alasan mengapa bahwa diri-Nya adalah gembala yang baik. Alasan tersebut adalah :
  • Memberikan nyawanya bagi domba- dombanya. (Yoh 10:11b)
  • Mengenal domba-domba-Nya dan domba-domba mengenal juga Dia sebagai gembala-Nya. ( Yoh 10:16)
  • Mengurus semua domba yang mendengarkan suara-Nya ( Yoh 10:16)
Bila memperhatikan mishnah, peran gembala upahan hanya memiliki kewajiban melindungi domba apabila hanya ada satu ekor serigala yang menyerang domba-domba. Bila yang menyerang itu ada dua ekor serigala atau lebih maka seorang gembala tidak bertanggung jawab terhadap domba-domba tersebut.

Yesus sebagai gembala yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba berarti Ia lebih dari sekedar gembala upahan. Ia bukan gembala upahan tetapi gembala sejati. Selain gembala upahan berkonotasi dengan pekerja berhubungan sektor pengemukkan ternak, gembala upahan juga dapat diartikan pemimpin agama yang menjalankan tugas mereka karena mereka dibayar, dan bukan karena mereka mengasihi "domba" (Zakharia 11:16; Yer 23:1,2; 10:21) Yesus adalah gembala yang baik. Gembala yang baik berdasarkan Perjanjian Lama juga berarti antara lain:
  • Penuh konsentrasi dan perhatian serta hati-hati. ( Yes 40:11)
  • Cukup pengetahuan dan penuh pengertian (Yer 3:15)
  • Berhikmat. (Pengkhotbah 12:11)
  • Hati tulus dan terampil. ( Mzm 78:72)
  • Hidup benar (Ams 12:26; 10:21)
Kedatangannya gembala yang yang mengembalakan dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya sesuatu yang dinantikan orang Israel. (Mikha 5:3) dan Yesus lah yang mengatakan "Aku gembala yang baik" bagi orang-orang Israel yang menantikan pengembalaan yang kuat. Yesus datang dengan kekuatan TUHAN. Dia melakukan pengajaran yang berkuasa, perkataan yang berkuasa dan aneka keajaiban terjadi. Dalam penantian hadirnya sang gembala yang dalam kekuatan TUHAN, para pemimpin dan para penafsir kitab para nabi melakukan suatu kesalahan dalam penafsiran.

Sang gembala yang paling besar adalah gembala yang paling karib dengan TUHAN ALLAH ( Zakharia 13:7 ). Para penafsir tidak pernah berani membayangkan bahwa gembala yang tinggal dalam kekuatan TUHAN ALLAH akan dibunuh! Yesus secara tersirat menerangkan bahwa Dia adalah gembala terbaik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-Nya. Yesus telah membuktikan bahwa Ia memberikan nyawa-Nya bagi tebusan nyawa domba-domba-Nya sehingga domba-domba-Nya memperoleh hidup yang kekal. Informasi Yesus adalah gembala belumlah lengkap bila mengabaikan Injil Yohanes 10:7 yang berkata; maka kata Yesus sekali lagi:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu..." Bila kita hanya mengamati Yoh 10:2 maka kita sangat cepat mengatakan bahwa gembala yang terbaik dan yang paling karib itu adalah Sang Firman yang menjadi manusia, tetapi bila Ia berkata bahwa Ia masuk melalui pintu dan Ia adalah pintu itu sendiri, maka sang gembala itu adalah sungguh Firman yang menjadi manusia yang setara dengan Allah dan adalah Allah. (Yoh 1:1; bandingkan mis Mzm 23:1; 100:3.)

Israel berharap hadir-Nya gembala yang paling baik, paling kuat dalam Tuhan yang pasti itu paling karib dengan Tuhan Allah tetapi banyak tidak menerima bila pengenapannya bahwa gembala itu tewas meski itu tertulis dalam Kitab Suci. Rancangan Tuhan untuk menyelamatkan domba-domba-Nya terwujud karena sang gembala memberi nyawa-Nya dan menerima nyawa-Nya kembali. Dia bangkit dan memberi hidup bagi domba-domba-Nya. ( Yoh 10:17,18)

Maukah mendengar suara-Nya dan digembalakan oleh-Nya?

×
Berita Terbaru Update