-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sikap Abraham Terhadap Perjanjian Dengan Abimelekh

Kamis, 04 Oktober 2018 | Oktober 04, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-02T20:42:44Z
Kejadian 21:33 Lalu Abraham menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal

Teks di atas adalah rangkaian peristiwa ikatan perjanjian Abraham dengan Abimelekh setelah menyelesaian permasalahan sumur kepunyaannya yang diambil oleh hamba-hamba Abimelekh setelah Abraham sebagai pendatang menetap di daerah kekuasaan Abimelek sehingga tanpa berpikir panjang setuju mengadakan perjanjian persahabatan dengan Abimelekh yang mendatangi perkemahan Abraham bersama beserta Pikhol, panglima tentaranya.

Abimelekh memutuskan datang mengunjungi Abraham untuk melakukan ikatan perjanjian persahabatan sekalipun Abraham tahu bahwa tanah itu yang dijanjikan Allah untuk keturunannya setelah lepas dari perbudakan di Mesir.

Abimelekh meminta Abraham bersumpah karena dia melihat bahwa Allah yang disembah Abraham menjadikan Abraham senantiasa alami keberhasilan setelah alami perjumpaan yang sulit dilupakan oleh Abimelekh

Abimelekh merasa yakin bahwa janji-janji Allah akan terpenuhi kepada Abraham. Tindakan bijaksana untuk bersahabat dan mengadakan pakta ikatan dengan orang-orang yang diberkati Tuhan, dan kita harus membalas kebaikan kepada mereka yang telah baik untuk kita. Perjanjian itu disertai dengan tindakan sumpah. ( Kejadian 21:23 Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku, atau kepada anak-anakku, atau kepada cucu cicitku; sesuai dengan persahabatan yang kulakukan kepadamu, demikianlah harus engkau berlaku kepadaku dan kepada negeri yang kautinggali sebagai orang asing.") Abimelekh ada rasa ketakutan akan kekuatan yang dimiliki Abraham karena berkat yang didapat Abraham dari Tuhan.

Air merupakan faktor yang penting kehidupan orang-orang diperkemahan Abraham terlebih-lebih profesi Abraham sebagai peternak/gembala yang bergerak dalam sektor usaha domba.

Abraham yang telah bersumpah tidak akan berlaku curang, kemudian menyadari bahwa sumur miliknya telah diambil oleh hamba-hamba Abimelekh, sehingga Abraham menyesal karena telah bersumpah tanpa mengetahui hal yang telah dialaminya dan Abimelekh mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut sebab tidak ada laporan masuk tentang peristiwa tersebut.

Abraham sebagai orang yang takut akan Tuhan, maka dia setia terhadap sumpahnya sekalipun rugi. ( Mazmur 15:4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi)

Tetap berpegang sumpah walau rugi sesuatu yang tidak mudah dikerjakan, namun hal ini sering dialami oleh orang yang bersumpah karena manusia pengetahuannya terbatas dan tidak mengetahui banyak hal baik yang telah terjadi, sedang terjadi dan apa yang akan terjadi sehingga Yesus menganjurkan jangan bersumpah.
Setelah menyadari adanya tidak beres tentang sumur kepunyaannya dan juga sumpah yang diucapkannya maka Alkitab mencatat tindakan Abraham adalah:
  • 21:27 Lalu Abraham mengambil domba dan lembu dan memberikan semuanya itu kepada Abimelekh, kemudian kedua orang itu mengadakan perjanjian.
  • 21:28 Tetapi Abraham memisahkan tujuh anak domba betina dari domba-domba itu.
  • 21:29 Lalu kata Abimelekh kepada Abraham: "Untuk apakah ketujuh anak domba yang kaupisahkan ini?"
  • 21:30 Jawabnya: "Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur ini."
  • 21:31 Sebab itu orang menyebutkan tempat itu Bersyeba, karena kedua orang itu telah bersumpah di sana
Abaraham tidak melakukan kecurangan sekalipun dicurangi karena tindakan hamba-hamba Abimelekh. Dia memberikan domba dan lembu kepunyaannya untuk mendapatkan kembali apa yang menjadi miliknya sehingga sumur itu ditebus kembali menjadi miliki pusaka Abraham sekalipun Abraham pemilik yang sebenarnya dan Abimelekh menerima usul perjanjian yang dibuat oleh Abraham.

Matthew Henry Whole Bible Commentary menyatakan Abraham melakukan ini semua dengan kelembutan dan bijaksana. Disisi lain peristiwa ini menurut Gill Eksposition bahwa Abraham menerima jawaban Abimelekh untuk keluhannya, serta bersedia untuk masuk ke dalam perjanjian dengan pengorbanan, saat makhluk tersebut dibagi, dan perjanjian lewat di antara potongan-potongan, karena demikianlah berikut: "dan keduanya membuat perjanjian, atau, "memotong atau memukul perjanjian" (s), memotong kurban di potong dan lewat di antara mereka, dalam tanda kompak dan kesepakatan mereka masuk ke dalam satu sama lain, menandakan bahwa siapa pun pecah layak untuk dipotong-potong sebagai makhluk-makhluk itu.:

Abraham lakukan ini untuk mencegah perselisihan atau pertengkaran untuk masa depan yang mengambarkan kehidupan yang berkeadilan, serta kebijaksanaan, untuk melakukan demikian, Sumur air itu langka dan berharga di negara-negara Timur.

Abraham merawat untuk memiliki gelar ke sumur diperbolehkan, untuk mencegah perselisihan di masa depan. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari seorang pria yang jujur ​​dari itu ia siap untuk melakukan yang benar, begitu ia tahu ia telah melakukan kesalahan. Abraham, yang sekarang dalam lingkungan yang baik, tinggal besar sementara di sana.

Sebagai ucapan syukur kepada TUHAN karena Dia telah memberikan sumur yang sangat vital bagi kehidupannya berserta seluruh yang ada diperkemahannya maka Abraham menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal setelah Abimelekh dan Pikhol, panglima tentaranya, ke negeri orang Filistin. Abraham ingin ada sesuatu yang mengigatkan perbuatan tangan TUHAN yang menjadikan dengan aman menikmati air dengan pohon tamariska.

Mengapa menamam pohon tersebut? Tamariska adalah sejenis semak duri atau pohon yang berbonggol-bonggol di daerah-daerah padang gurun. Daunnya kecil-kecil berbentuk sisik dan biasanya bunganya berwarna merah muda.
Dalam kebudayaan tradisional bangsa Mesir dianggap sebagai pohon kehidupan. Sejumlah orang berpendapat tamariska, adalah suatu pohon yang sengaja ditanam untuk memberi keteduhan, berakar dalam, dan hanya butuh sedikit air. Satu ciptaan Tuhan yang mampu memberikan manfaat besar dengan hanya menghabiskan sedikit sumber daya. Bayangkan kehidupan di gurun pasir yang sangat langka air, ada suatu tumbuhan yang mampu memberikan keteduhan (yang tentu saja sangat dibutuhkan oleh lingkungan yang gersang dan panas tersebut).

Tumbuhan tersebut mampu, karena akarnya yang sangat kuat menghunjam ke bumi walaupun hanya membutuhkan sangat sedikit air untuk membuatnya mampu bertahan hidup dan memberikan manfaat besar tersebut.

Pohon ini merefleksikannya kepada kehidupan yang hanya menghabiskan sedikit sumber daya namun mampu memberikan banyak berkat bagi lingkungan karena iman yang sudah kokoh di dalam Tuhan.

Pohon ini dalam catatan United States Department of Agriculture (Agricultural Research Service, Beltsville Area) adalah tanaman multiguna untuk obat dan kesehatan (informasi lebih baik dapat pula hubungi Mary Jo Bogenschutz dengan E-Mail: godwinm001@hawaii.rr.com atau Green Farmacy Garden 8210 Murphy Road Fulton, MD 20759. Pohon ini saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintahan Saudi.

Pohon Tamariska sesuatu yang berarti untuk hidup manusia dipadang gurun sehingga manusia dapat melangsung hidupnya dengan baik. Bentuk ucapan syukur Abraham memberikan berkat bagi banyak orang yang ada di perkemahan Abraham dan sejumlah musafir dan atau tamu yang datang ke tempat Abraham yang memiliki air dari sumur yang berharga.

Dengan dukungan sumber air dan pohon Tamariska yang Tuhan berikan Abraham dapat melanjutkan kehidupan, namun Abraham tahu bahwa TUHAN yang menyediakan segala sesuatu itu adalah TUHAN yang kekal sehingga Dia mampu memelihara kehidupan Abraham dan keturunan Abraham dihari mendatang, bahkan Dia Tuhan yang menyediakan air bagi Abraham, Dia juga mau menjadi Air Hidup bagi kita.(Yeremia17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.)

Tuhan yang berfirman itu menyapa manusia dengan sepenuhnya dan total sehingga Firman itu mengenakan daging dan kembali menawarkan air hidup yang sangat dibutuhkan .(Yohanes 7:37,38 ~ Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.")

Tuhan Allah Kekal menyediakan Air bagi Abraham untuk kehidupannya, Dia juga mengundang kita untuk turut dalam berkat yang melimpah dari DIA, Sang Air Hidup yang memberikan hidup kekal sehingga melalui Dia kita berjumpa dengan Abraham dalam kerajaan Sorga yang Kekal bersama-NYA dan menikamati air hidup dan pohon kehidupan yang sejati di sana.

×
Berita Terbaru Update