-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Wabah Penyakit Sampar (Menular) Dalam Perjanjian Baru.

Rabu, 05 Februari 2020 | Februari 05, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-22T23:48:16Z
Lukas 21:11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. (Lukas 21:11)

Penyakit Sampar di Perjanjian Baru hanya terdapat dalam Injil Lukas dan Kitab Wahyu, berbeda dengan perjanjian Lama yang lebih banyak berbicara soal penyakit Sampar. Di Perjanjian Lama penyakit sampar adalah terjemahan dari דֶּבֶר (deber) yang berarti: wabah penyakit, sampar dan duri. Perjanjian Lama mencatat sampar adalah:
  • Sampar adalah hukuman / amarah TUHAN terhadap dosa. (Yehezkiel 14:19 Atau jikalau Aku mendatangkan sampar atas negeri itu dan Aku mencurahkan amarah-Ku atasnya sehingga darah mengalir dengan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang,)
  • Salah satu dari empat hukuman Tuhan yang berat (Yehezkiel 14:21 Ya, beginilah firman Tuhan ALLAH: Jauh lebih dari itu, kalau Aku mendatangkan keempat hukuman-Ku yang berat-berat, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas dan sampar, atas Yerusalem untuk melenyapkan dari padanya manusia dan binatang!)
  • Sampar dikatakan menyerang manusia dan hewan akibat ulah manusia.(Yeremia 21:6 Aku akan memukul penduduk kota ini, baik manusia maupun binatang; mereka akan mati oleh penyakit sampar yang hebat.)
Dalam Perjanjian Baru, sampar disebut sebagai tanda bahwa Yesus akan datang ke dua kali dengan puncaknya diduga terjadi saat meterai keempat dibuka. "Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi. ( Wahyu 6:8 )" Binatang buas adalah alih bahasa yang mungkin lebih tepat binatang liar. Situasi saat meterai keempat dibuka, yang berakibat kematian 1/4 penduduk bumi. Kematian tersebut disebabkan hadirnya maut dan kerajaan maut di muka bumi yang diberikan izin membunuh 25% bumi. Kematian tersebut adalah akumulasi dari
  1. Kematian disebabkan pedang (perang)
  2. Kematian disebabkan kelaparan (Panen gagal dan atau tidak dapat beli makanan)
  3. Kematian disebabkan sampar (Wabah penyakit)
  4. Kematian disebabkan binatang-binatang liar (Akibat diterkam hewan dan atau gigit hewan liar termasuk misalnya nyamuk, tikus dll)
Penyakit sampar dalam Perjanjian Baru berasal dari kata θανάτῳ (thanatō) yang berarti kematian dan atau wabah yang menyebabkan kematian dan juga kata λοιμός, οῦ, ὁ (loimos) yang berarti hama, tulah dan sampar / wabah penyakit. Sampar dalam Wahyu mengunakan kata thanato sedangkan dalam Lukas mengunakan Loimo. Dalam Wahyu sampar bagian dari empat hal yang terjadi dari meterai keempat dibuka yang menyebabkan 1/4 penduduk bumi meninggal sedangkan dalam Lukas tidak dijelaskan berapa banyak yang meninggal akibat wabah penyakit (baik yang menyerang manusia dan hewan) termasuk ukuran dampak hama yang terjadi.

Pada saat tulisan ini ditulis, mengalami situasi yang menunjukkan tanda kedatangan Yesus kedua kali semakin dekat, diantaranya:
  • Wabah virus corona Wuhan(2019-nCoV disebut juga Novel Coronavirus Pneumonia atau NCP)
  • Wabah virus H1N1 di Taiwan, H5N8 di Saudi, H5N6 di Vietnam
  • Wabah Virus Flu Burung di Hunan, China (H5N1)
  • Menjelang hari Galungan, 800 ternak babi mati di Bali
  • Somalia dan Pakistan di serang Hama Belalang yang merusak hasil panen
Peristiwa saat ini adalah penyakit sampar (loimos) seperti yang tertulis dalam Lukas 21:11, diduga bukan peristiwa yang terdapat dalam Wahyu dimana wabah tersebut mendatangkan kematian secara total, sedangkan virus nCoV 2019 ada pasien yang sembuh sehingga diduga bukan bentuk sampar yang dinamakan θανάτῳ yang dapat membunuh ratusan juta manusia dengan perhitungan 25% penduduk dunia dibagi 4 macam penyebab kematian.

Penulis tidak tahu apakah terjadinya wabah yang membunuh banyak orang yaitu 25% penduduk dunia yaitu meterai ke-4 terjadi hanya sekali atau berkali kali. Data menunjukkan:
  • Maut Hitam, disebut juga Wabah Hitam atau Black Death, pada tahun 1347-1351 diduga menewaskan 75 sampai 200 juta jiwa
  • Flu Spanyol tahun 1918 yang diperkirakan membunuh 50 sampai 100 juta manusia
Tentang sudah tergenapi meterai keempat atau belum, suatu misteri namun jika belum maka apakah akan muncul yang lebih mengerikan dari Flu Spanyol di tahun 1918 dan maut hitam 1347-1351. Jika sudah digenapi tetap Alkitab menyatakan wabah penyakit menular akan tetap ada sampai kedatangan Yesus kedua kali meskipun diduga tidak membunuh 25% penduduk dunia. Apakah akan muncul aneka wabah secara bersamaan di seluruh dunia yang menakutkan dipenutupan zaman?

Manajemen menghadapi wabah penyakit membaik, isolasi dilakukan agar tidak meluas adalah tindakan manusia agar korban yang jatuh dapat ditekan tetapi jika meterai keempat dibuka, manusia dengan segala kemampuaannya tidak berdaya menghadapi wabah penyakit "sampar yang mematikan". Isolasi berdampak luas, memukul kegiatan ekonomi, dan persediaan bahan pangan menipis dan harga makanan melambung. Hal ini ditambah dengan kematian hewan ternak. Jika harga pangan tidak terkendali maka yang terjadi adalah peristiwa materai ketiga berlangsung dan atau tetap berlangsung. (lihat tulisan tujuh meterai).

Saat terjadi wabah sampar, yaitu virus dan atau bakteri yang mematikan maka kasih karunia dan perlindungan Tuhan sangat penting yang menjadikan kita dapat berdiri sekalipun di kanan dan di kiri banyak yang rebah mati. Hidup dan mati semuanya seizin Tuhan, namun kita diberikan akal budi dan hikmat termasuk saat mengalami musibah sekalipun hal itu tidak mencukupi untuk memastikan melewati sampar yang merajalela.
Di Hongkong ada gereja yang mengadakan ibadah secara online secara khusus saat merebaknya virus Novel Corona meskipun sebagian besar tetap melakukan ibadah seperti biasa.

Tuhan Yesus telah menang atas maut, itu adalah penghiburan bahwa kematian tubuh bukanlah hal yang menakutkan sebab Yesus telah melewati hal tersebut. Sebagai orang percaya kepadaNya, kita tidak perlu takut akan kematian, tetapi kita harus takut akan apa yang akan dilakukan kematian di neraka bagi semua orang yang belum beriman kepada Yesus. Penyakit sampar mengigatkan pentingnya penginjilan agar banyak orang yang diselamatkan pada hari kedatangan Yesus ke dua.

Dalam Kitab Wahyu selain sampar yang merupakan bagian dari meterai keempat dibumi yang diduga dapat mematikan minimal 1/16 populasi dunia ada juga sampar yang mengejutkan catatan dunia yaitu saat jatuhnya kota Babel yang besar (Wahyu 18:8) Sampar di Babel terjadi berdasarkan Kitab Wahyu jika kitab disusun secara kronologis maka berdekatan dengan perjamuan kawin Anak Domba. Tidak ada penjelasan yang terperinci untuk hal itu seperti: Apa yang dimaksud Babel, di koordinat berapa letak Babel dll. Alkitab hanya menjelaskan antara lain: Babel dilukiskan sebagai lokasi kota besar dan terkemuka di bumi dan lokasi penyembahaan benda benda angkasa. Sampar di Babel diduga terjadi setelah sampar saat meterai keempat terjadi dan menjadi peristiwa sampar besar terakhir yang dikisahkan dalam kitab Wahyu.

Wabah penyakit sampar atau menular dalam Perjanjian Baru sesuatu yang harus terjadi menjelang kedatangan Yesus kedua meskipun menurut Perjanjian Lama adalah salah satu bentuk murka Tuhan terhadap dosa manusia.

Beriman kepada Yesus, Tuhan yang akan datang kedua kali adalah kunci utama saat mengalami wabah penyakit "sampar" yang mematikan.
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Roma 14:8




Tulisan lainnya:
Ketakutan dan Ratapan Kalah Perang dan Wabah Mematikan
Tujuh Meterai Dibuka
Covid, Amarah Tuhan?
Hidup Krisis Waktu Resesi
Pemeliharaan Tuhan
Tuhan Sang Pelindung


×
Berita Terbaru Update