-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemikiran Terhadap Free Thinker

Rabu, 22 Juli 2020 | Juli 22, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-20T19:47:19Z

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; Amsal 3:7

Salomo seorang raja Israel yang berhikmat memberi petunjuk agar tidak menganggap diri sendiri bijak. sebelum menulis hal ini, terlebih dahulu menulis pernyataan: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Hal ini berarti jika menganggap diri sendiri bijak berarti bersandar kepada pengertian sendiri.

Gerakan untuk bersandar kepada pengertian sendiri saat ini memasyarakat dengan menyebutnya sebagai bagian komunitas Free-Thinker. Freethingker itu ada beragam orang dan sikap. Ada yang ateis, ada yang teis (percaya Tuhan), agnostik, beragama tapi moderat, dan sebagainya. Apa dan siapakah free thinker / pemikir bebas?
  • Menurut Harvy Chesterfield adalah Seseorang yang hanya mengandalkan diri mereka sendiri untuk membuat penilaian berdasarkan persepsi mereka sendiri tentang dunia daripada secara buta menerima apa yang diceritakan atau tersirat oleh pengaruh luar, yang biasanya merupakan semacam figur otoriter. Sangat sedikit orang di dunia ini yang menyadari bahwa mereka memiliki akses dan kemampuan untuk melakukan pemikiran independen. Sementara setiap orang memiliki kemampuan, hanya pemikir bebas yang menggunakannya, karena ia tahu apa yang diinginkannya. oleh Harvy Chesterfield
  • Autumn's Modesty menyatakan freethinker / Pemikir bebas adalah sebuah filosofis pandangan bahwa pendapat atau keyakinan dari realitas harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, logika dan alasan. Ide tidak boleh berasal dari agama, otoritas, pemerintah atau dogma . Seorang pemikir bebas (freethinker) tidak boleh menolak atau menerima kebenaran yang diusulkan dari agama yang diorganisir , norma yang ditetapkan, media, dll. Mereka harus menentukan apakah kepercayaan itu valid berdasarkan pengetahuan, intuisi , penelitian dan alasan mereka sendiri . Hanya karena orang lain mempercayainya, bukan berarti itu benar! Gunakan penilaian Anda sendiri dan berpikir kritis!
  • Menurut Oxford English Dictionary , seorang pemikir bebas adalah "orang yang membentuk gagasan dan pendapat mereka sendiri daripada menerima pendapat orang lain, terutama dalam pengajaran agama." Dalam beberapa pemikiran kontemporer khususnya, pemikiran bebas sangat terkait dengan penolakan terhadap sistem kepercayaan sosial atau agama tradisional. Aplikasi kognitif pemikiran bebas dikenal sebagai "pemikiran bebas", dan praktisi pemikiran bebas dikenal sebagai "pemikir bebas". Pemikir bebas modern menganggap pemikir bebas sebagai kebebasan alami dari semua pikiran negatif dan ilusif yang diperoleh dari masyarakat.
Singkatnya pemikiran bebas adalah pandangan filosofis yang menyatakan opini harus dibentuk berdasarkan ilmu pengetahuan, logika, dan akal, dan tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan, tradisi atau dogma

Jumlah orang pemikir bebas di Indonesia diduga mengalami pertumbuhan, bukan saja meliputi kelompok yang mengaku sebagai ateis yang berdasarkan perkiraan BBC tahun 2004 sekitar 0,67% penduduk Indonesia ateis tetapi juga hadir dalam kelompok teis (yang beragama), agnostik dll terlebih-lebih dengan masuk era informasi yang akan membuat banyak orang berkesempatan menjadi free thinker. Rusyd Al-Falasifah menulis di kompasiana dengan fenomena free thinker adalah "Saya senang ketika melihat orang Indonesia itu mencoba berpikir kritis. Tapi agaknya menyakitkan hati dan cemas ketika hasil berpikirnya salah dan disebarkan."

Sejarah munculnya freethinker dimulai dengan penghukuman mati Giordano Bruno, mantan Pendeta Dominikan. Ia juga pencetus awal ide alam semesta tak terbatas. Dibakar sebagai seorang bidaah oleh Inkuisisi Roma, Bruno dipandang sebagai salah seorang "martir bagi ilmu pengetahuan" pertama. Katolik Roma pada masa itu memang terlalu keras dengan ajaran Paus tidak mungkin salah. Alkitab mengajarkan bahwa yang benar itu adalah Yesus sebab hanya DIA yang berkata Akulah jalan, kebenaran, dan hidup tidak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Paus bukanlah kebenaran... ia juga manusia tentu pasti melakukan kesalahan.

Gerakan freethinker mulai masif dengan munculnya The Freethinker adalah majalah humanisme sekuler Britania Raya yang didirikan oleh G.W. Foote pada tahun 1881. Majalah ini merupakan majalah yang berpandangan ateis dan anti-agama. Seperti yang ditulis dalam Terbitan 1 (Mei 1881) oleh Foote: “ The Freethinker adalah anti-Kristen, dan harus menjadi agresif. Majalah ini akan mengobarkan perang melawan takhayul dan terutama takhayul Kristen. Majalah ini akan berusaha sebaik mungkin untuk menggunakan sains, ilmu, filsafat, dan etika untuk melawan klaim kitab suci sebagai wahyu ilahi; dan majalah ini tidak akan ragu untuk menggunakan beberapa senjata untuk mencemooh atau membuat sarkasme yang dapat dipinjam dari gudang senjata Common Sense. ” Setelah menerbitkan kartun anti-religius pada edisi Natal tahun 1882, Foote didakwa melakukan penistaan agama, dan dihukum 12 bulan penjara dan kerja paksa.

Awal munculnya pemikiran bebas dari agama Kristen sesuatu yang wajar karena pernyataan bahwa AKU adalah Kebenaran yang diucapkan Yesus Kristus memberikan dampak untuk setuju bahwa Yesus adalah sumber dari kebenaran dunia itu sendiri atau Yesus adalah pembohong terbesar di dunia sebab Dia menklaim sebagai kebenaran yang mutlak terlebih lebih akan menghakimi seluruh manusia saat hari penghakiman tiba. G.W. Foote adalah salah satu tokoh yang menolak penyataan Yesus sebagai kebenaran mutlak bahkan melawan gereja yang mengajarkan hal itu. Pernyataan Yesus adalah proklamasi Yesus dimana seluruh manusia harus ambil keputusan untuk setuju atau menolaknya karena menyangkut masa depannya di hari penghakiman yang dilakukan oleh-Nya. Lakukan penilaian dengan hati hati dan tanpa tergesa-gesa! Berdoalah agar diberi petunjuk oleh TUHAN tentang kebenaran soal Yesus.

Salomo menasihati jangan menganggap diri bijak! Kecongkakan terhadap hikmat dan kecerdasan yang dimiliki adalah masalah terbesar manusia. Banyak yang beranggapan bahwa memperhatikan terhadap pertimbangan aturan-aturan dari TUHAN terlalu rendah dan hina untuk dilakukan apalagi jika merintangi mereka terutama dikaitkan dengan pernyataan tunduk kepada TUHAN dengan jalan takut akan TUHAN dan jauhi kejahatan sedangkan freethinker mengantungkan diri hanya kepada rasionalitas semata-mata. Salomo yang berhikmat melakukan penyangkalan diri dengan tidak menganggap dirinya bijak dan mengajarkan demikian kepada semua orang termasuk kepada mereka yang merasa dirinya bijak. Perlu kerendahan hati untuk menerima pertimbangan dari TUHAN Maha Bijaksana bagi orang merasa memiliki pemikiran bebas.

Selain dari Salomo yang memberikan nasihat terhadap orang yang berpikir dirinya bijaksana sehingga dapat mempertimbangkan masalah lebih baik dibandingkan dengan Firman TUHAN termasuk di dalamnya kalangan freethinker, Alkitab dibagian lain juga memberikan pernyataan juga, misal:
  • Yesaya 5:21 Celakalah mereka yang memandang dirinya bijaksana, yang menganggap dirinya pintar!
  • Yeremia 9:23 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
  • Roma 12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Banyak sekali nasihat Alkitab agar kita tidak menganggap rendah nasihat Firman TUHAN dan diri lebih bijaksana. Mungkin pemimpin agama (pastor, pendeta dll) melakukan kekeliruan, kesalahan dan tindakan yang bertentangan dengan Firman-Nya sebab pemimpin agama Kristen perlu pengampunan dosa sama seperti jemaat pada umumnya. Baik jemaat dan pemimpin jemaat diselamatkan hanya karena penebusan Yesus Kristus.

Rintangan besar bagi semua kebijaksanaan sejati adalah pemikiran bahwa kita telah mencapainya (Plumptre). Di matamu sendiri; yaitu dalam estimasi Anda sendiri. Takut akan Tuhan, dan tinggalkan kejahatan menurut standar TUHAN. Kebijaksanaan dianggap benar tetapi salah bukan hanya yang diambil oleh kaum awam, kalangan jemaat melainkan juga berlaku bagi pemimpin gereja. Baik jemaat maupun pemimpin jemaat perlu membaca Kitab Suci sehingga kebijaksanaan yang diambil benar benar sesuai dengan ketetapan TUHAN sehingga dengan tepat dapat di dipahami serta dilakukan. Para pemimpin gereja juga dapat menyampaikan gagasan sendiri yang berbeda dengan apa yang dikehendaki TUHAN. Jemaat terkadang harus memiliki gagasan sendiri berdasarkan pergaulannya hidup bersama TUHAN melalui Kitab Suci yang dibacanya. Kemandirian dalam sebuah gagasan adalah penting tetapi harus tunduk kepada TUHAN yang telah sampaikan Firman-Nya dalam Alkitab.

Mengutip The Ethics of Belief , matematikawan dan filsuf William Kingdon Clifford merangkum keyakinan pemikir bebas itu bahwa "selalu salah, di mana saja, dan bagi siapa pun, memercayai apa pun berdasarkan bukti yang tidak mencukupi." Memang benar bahwa mempercayai sesuatu tanpa bukti yang cukup akan menjadi bodoh. Alkitab menganjurkan kita untuk membela apa yang kita percayai (1 Petrus 3:15). Secara historis, ilmiah, dan arkeologis, Alkitab dapat tahan terhadap pertanyaan dan memberikan bukti yang kuat untuk kepercayaan (Lukas 1: 1-4; Kisah Para Rasul 26: 25–26). Alkitab berjanji kepada kita bahwa jika kita mencari, kita akan menemukan (Matius 7: 7–8). Ada lebih dari cukup bukti untuk percaya kebenaran Alkitab. Mereka yang benar-benar mencari kebenaran akan menemukannya dan akan dibebaskan oleh Allah yang adalah Kebenaran (Yohanes 14: 6).

Berdasarkan pemikiran terhadap pemikiran bebas (free thinker) maka semua orang dapat melakukan dan selalu salah sehingga hanya cuma satu oknum yang berani mengatakan "Akulah Kebenaran" yaitu Yesus maka seluruh orang Kristen dari jemaat terendah hingga pemimpin tertinggi akan selamat masuk surga jika dapat pengampunan dosa oleh Yesus. Pemikiran bebas / freethinker berguna agar kita tidak mengikuti kesalahan para pemimpin kita tetapi tetap tunduk kepada kebenaran yang disampaikan Yesus penentu nilai kebenaran saat di hari penghakiman terhadap seluruh manusia.



Tulisan lainnya:
Alkitab Menjawab Filsafat Hal Keberadaan Manusia
Pilih Kristus Seutuhnya
Iman dan Akal Untuk Mengerti Kebenaran
Iman Kepada Kekuatan Allah
Relativisme Kognitif dan Jalan Lurus
Gelombang Kejut Arus Informasi


×
Berita Terbaru Update