Tuhan baik bagiku, itu adalah kata pemazmur. Baik berasal dari teks ט֝וֹבָתִ֗י yaitu tobah menurut Strong's Concordance: kesejahteraan, manfaat, hal baik, baik. Terjemahan NASB adalah hal baik, kebaikan, kebahagiaan, kebaikan, kebahagiaan, hal-hal yang baik, kesenangan, kemakmuran, kesejahteraan,
Full Life berdasarkan teks di atas maka terlepas dari Allah, pemazmur tidak melihat makna di dalam hidup ini dan tidak ada kebahagiaan pribadi. Tidak ada sesuatu pun di dalam hidupnya yang baik jikalau kehadiran Tuhan dan berkat-Nya tidak ada. Paulus mengungkapkan kebenaran yang sama ketika menyatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus" (Fili 1:21; bd. Gal 2:20).
Berdasarkan pendapat di atas maka kebaikan dari Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan kebahagiaan.
Daud menjelaskan kebaikan Tuhan yang mendatangkan kebahagiaan, diantaranya adalah :
- 6. Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
- 7. Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
- 8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
- 9. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;
- 10. sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
- 11. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Tuhan itu baik, Dia datang menjadi manusia dan kemudian mengutus Roh Allah sehingga kita tidak goyah, hati bersukacita dan jiwa bersorak sorak, diam dengan tentram dan tidak menyerahkan kepada kebinasaan melainkan dalam jalan kehidupan.
Kebahagiaan orang saleh adalah mengalami Tuhan itu baik dihidupnya sehingga Matthew Henry berpendapat sehubungan dengan teks di atas adalah :
- Mengakui Tuhan sebagai Tuhan kita merupakan kewajiban dan kepentingan setiap dari kita. Kita wajib tunduk kepada-Nya, dan melekat erat kepada-Nya. Adonai berarti Penopangku, kekuatan hatiku.
- Hal itu harus dilakukan dengan jiwa kita: “Oh jiwaku! Engkau telah mengatakannya.” Mengikat janji dengan Allah haruslah disertai kesungguhan hati. Segala yang ada di dalam diri kita harus ikut dilibatkan di dalamnya.
- Orang-orang yang telah menetapkan Allah sebagai Allah mereka harus kerap mengingatkan diri mereka sendiri mengenai apa yang telah mereka putuskan itu. “Sudahkah engkau berkata kepada Tuhan, Engkaulah Tuhanku? Katakanlah sekali lagi, berteguhlah di dalamnya dan jangan pernah menarik kembali ucapanmu itu. Sudahkah engkau mengatakannya? Kecaplah penghiburan dari pengakuanmu itu dan jalanilah kehidupanmu sesuai dengannya. Dia adalah Tuhanmu, jadi sembahlah Dia dan biarlah matamu selalu tertuju kepada-Nya.”
- Orang-orang yang mengakui Tuhan sebagai Tuhan mereka haruslah menjadi baik dan berbuat baik seperti Dia. Kita tidak bisa mengharapkan kebahagiaan tanpa kebaikan.
- Kebaikan apa pun yang ada dalam diri kita, ataupun yang bisa kita lakukan, haruslah kita akui dengan segala kerendahan hati bahwa hal itu tiada sampai kepada Allah, sehingga kita tidak memiliki alasan untuk berpikir bahwa kita berjasa karenanya. Allah tidak memerlukan pelayanan kita, Dia tidak diuntungkan karenanya, dan segala yang kita buat juga tidak akan sanggup menambah apa pun pada kesempurnaan dan berkat-Nya yang tidak terbatas. Manusia yang paling bijaksana, paling baik dan paling berguna di dunia pun tidak menguntungkan Allah (Ayb. 22:2; 35:7). Allah itu jauh melampaui kita dan berbahagia tanpa kita, dan kebaikan apa saja yang kita lakukan semuanya bersumber dari Dia. Karena itulah, kita berutang kepada-Nya dan bukan sebaliknya. Daud mengakui hal ini (1 Taw. 29:14), dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.
- Jika Allah ialah Allah kita, maka kita harus berbuat kebaikan kepada orang-orang kepunyaan-Nya, demi kemuliaan nama-Nya, yaitu kepada orang-orang kudus di tanah ini. Sebab, Dia selalu berkenan dan menganggap setiap perbuatan yang kita lakukan bagi mereka sebagai perbuatan yang kita lakukan bagi diri-Nya sendiri, karena Dia telah menunjuk mereka sebagai penerima kebaikan itu.
- Jalan yang bersih / "
- Melakukan perintah sesuai kehendak Tuhan
- Cara berpikir yang mencintai kebenaran.
Teks lain yang mengambarkan bahwa TUHAN itu baik antara lain :
- Mazmur 25:8. TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. {Dia memberikan kesempatan bertobat dari kesesatan}
- Mazmur 27:13. Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! {Dengan menjadikan Tuhan tempat perlindungan dan menantikan Tuhan maka kita melihat kebaikan Tuhan}
- Mazmur 34:11 Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
- Mazmur 85:13 Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. {Pemulihan mendatangkan kebaikan}
- Mazmur 86:5. Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Kebaikan Tuhan dalam Mazmur sangat jelas terdapat dalam Mazmur 103:3-5 yaitu:
Tuhan itu baik namun Dia telah berfirman bahwa ketaatan mendatangkan berkat, ketidaktaatan mendatangkan kutuk ( Ulangan 11:8-32) sehingga sebagai Gembala yang baik..... memberikan nyawa-Nya bagi domba-dombaNya agar domba-domba-Nya mendapatkan yang baik dari-Nya yaitu negeri orang hidup bersamaNya di dalam sorga.
- Tuhan mengampuni segala kesalahan kita.
- Tuhan menyembuhkan segala penyakit kita.
- Tuhan menebus hidup dari lobang kubur.
- Tuhan memahkotai dengan kasih setia dan rahmat.
- Tuhan memuaskan hasrat kita dengan kebaikan.
Tuhan itu baik namun Dia telah berfirman bahwa ketaatan mendatangkan berkat, ketidaktaatan mendatangkan kutuk ( Ulangan 11:8-32) sehingga sebagai Gembala yang baik..... memberikan nyawa-Nya bagi domba-dombaNya agar domba-domba-Nya mendapatkan yang baik dari-Nya yaitu negeri orang hidup bersamaNya di dalam sorga.