Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Wahyu 2:4
Teks di atas adalah perkataan Yesus kepada jemaat Efesus yang telah banyak melakukan pekerjaan yang berjerih payah dengan ketekunan mengiring Yesus dalam hidupnya sehingga mendapat pujian dari Yesus. Yesus berkata: "Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah."
Meninggalkan kasih yang semula / kasih mula-mula / first-love adalah suatu perbuatan yang tercela dihadapan TUHAN, sekalipun eksis dalam pelayanan dan kegiatan rohani sehingga ketekunan dan jerih payah mendapatkan pujian dari TUHAN. Eksis melayani yang dilakukan jemaat Efesus adalah baik namun jangan sampai kehilangan esensinya yaitu menikmati kehadiran Tuhan Yesus dengan hati yang diliputi mengasihi Tuhan dan sesama dalam melakukan segenap aktivitas kehidupan. Kasih mula-mula adalah hati kita mengasihi Yesus dalam suka dan duka, rindu selalu bersekutu dengan-Nya, melayani Dia dengan semangat karena hanya ingin meluapkan cinta kita kepada Tuhan dan manusia.
Meninggalkan kasihmu yang semula / την αγαπην σου την πρωτην αφηκας adalah keadaan Jemaat Efesus semulanya hidup mengasihi dengan kasih agape yang tidak mementingkan diri sendiri, atau kasih tanpa batas, atau kasih tanpa syarat (Inggris: unconditional love). Kasih mula-mula adalah respon positif menyambut kasih Allah yang sempurna tanpa syarat yang telah diterima jemaat Efesus melalui pengorbanan Yesus menebus dosa manusia di salib. Kasih semula timbul pada saat pertama kali mengalami kelahiran baru.
Hilangnya kasih semula adalah masalah umat TUHAN yang terkadang selalu terulang di sejarah zaman. Bangsa Israel juga kehilangan kasih semula. Yeremia 2 :2b “ Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.“ Kasih semula yang hilang mengakibatkan Israel kehilangan gairah menyembah TUHAN dan berpaling kepada ilah-ilah sekitarnya dan melakukan yang jahat di mata TUHAN kemudian mengalami "penolakan TUHAN" hingga alami penderitaan akibat tertolak dari hadirat Tuhan. Jemaat Efesus sekalipun tidak menyembah berhala seperti bangsa Israel, bahkan jemaat Efesus membenci ajaran Nikolous tetap kaki dian akan diambil jika tidak bertobat.
Kasih-semula dalam Wahyu 2:4 menyangkut dua aspek :
Mengasihi sesama dengan mengasihi Tuhan Allah memiliki hubungan erat. 1 Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Kehilangan kasih mula-mula "dalam persaudaraan sesama". diduga menyebabkan terjadi sikap suka-mencela, dan terpecah-pecah dalam jemaat.
Kehilangan kasih semula dapat dicontohkan dengan hilangnya cinta kasih antara suami-istri dalam perjalanan waktu berkeluarga. Seseorang yang kehilangan kasih semula, perasaan dan tingkah lakunya kepada seseorang yang seharusnya dikasihi akan menjadi hambar. Sama seperti perasaan seorang suami/ istri yang sudah kehilangan kasihnya kepada pasangannya, sehingga rumah tangganya pun menjadi hambar. Menurut perasaan insani berlalunya waktu dapat menyebabkan kasih itu menjadi pudar. Kehilangan kasih semula juga bisa terjadi karena perasaan bosan, bisa karena sikap sombong, merasa tidak butuh (karena perasaan mampu berdiri sendiri), dan berbagai macam hal-hal lain karena tidak memelihara dan memupuk kasih itu.
Larry Kurniadi menjabarkan mengapa kasih mula-mula / semula dapat hilang, disebutkan alasannya seperti:
Kehilangan kasih semula dapat tercabutnya kaki dian (λυχνίαν) sehingga tidak tempat untuk menyalakan penerang / sinar yang melambangkan sinar kemuliaan TUHAN. Kaki dian adalah tempat agar terang menyinari tempat tersebut. Membuat kaki dian di Perjanjian Lama memerlukan satu talenta emas = 150 Kg emas sehingga kaki dian sangat penting dan bernilai. Kaki dian hilang maka terang lenyap sedangkan buah terang yaitu kebaikan, keadilan dan kebenaran akan menjadi sulit ditemui dalam hidup yang kehilangan kasih semula.
Nasihat Tuhan Yesus kepada jemaat Efesus dan mereka yang kehilangan kasih semula adalah bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan sebab kehilangan kasih semula adalah kejatuhan yang dalam. Bertobat dalam teks adalah μετανόησον berasal dari kata μετανοέω yang berarti mengubah pikiran saya, mengubah manusia batiniah (khususnya dengan merujuk pada penerimaan kehendak Allah), bertobat. Nasihatnya berarti pikiran harus kembali diubahkan dan menerima kehendak Tuhan dengan luapan kasih dan sukacita serta melakukan kembali "pekerjaan awal ( πρῶτα ἔργα ποίησον)" saat kelahiran baru dan pertumbuhannya.
Merawat dan memupuk kasih semula adalah penting dilakukan agar bertumbuh dalam kasih sehingga mendapatkan pohon kehidupan dalam kerajaan surga. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan cara:
Kasih Mula-Mula |
Meninggalkan kasih yang semula / kasih mula-mula / first-love adalah suatu perbuatan yang tercela dihadapan TUHAN, sekalipun eksis dalam pelayanan dan kegiatan rohani sehingga ketekunan dan jerih payah mendapatkan pujian dari TUHAN. Eksis melayani yang dilakukan jemaat Efesus adalah baik namun jangan sampai kehilangan esensinya yaitu menikmati kehadiran Tuhan Yesus dengan hati yang diliputi mengasihi Tuhan dan sesama dalam melakukan segenap aktivitas kehidupan. Kasih mula-mula adalah hati kita mengasihi Yesus dalam suka dan duka, rindu selalu bersekutu dengan-Nya, melayani Dia dengan semangat karena hanya ingin meluapkan cinta kita kepada Tuhan dan manusia.
Meninggalkan kasihmu yang semula / την αγαπην σου την πρωτην αφηκας adalah keadaan Jemaat Efesus semulanya hidup mengasihi dengan kasih agape yang tidak mementingkan diri sendiri, atau kasih tanpa batas, atau kasih tanpa syarat (Inggris: unconditional love). Kasih mula-mula adalah respon positif menyambut kasih Allah yang sempurna tanpa syarat yang telah diterima jemaat Efesus melalui pengorbanan Yesus menebus dosa manusia di salib. Kasih semula timbul pada saat pertama kali mengalami kelahiran baru.
Hilangnya kasih semula adalah masalah umat TUHAN yang terkadang selalu terulang di sejarah zaman. Bangsa Israel juga kehilangan kasih semula. Yeremia 2 :2b “ Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.“ Kasih semula yang hilang mengakibatkan Israel kehilangan gairah menyembah TUHAN dan berpaling kepada ilah-ilah sekitarnya dan melakukan yang jahat di mata TUHAN kemudian mengalami "penolakan TUHAN" hingga alami penderitaan akibat tertolak dari hadirat Tuhan. Jemaat Efesus sekalipun tidak menyembah berhala seperti bangsa Israel, bahkan jemaat Efesus membenci ajaran Nikolous tetap kaki dian akan diambil jika tidak bertobat.
Kasih-semula dalam Wahyu 2:4 menyangkut dua aspek :
- Kasih kepada sesama manusia,
- Kasih kepada Allah.
Mengasihi sesama dengan mengasihi Tuhan Allah memiliki hubungan erat. 1 Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Kehilangan kasih mula-mula "dalam persaudaraan sesama". diduga menyebabkan terjadi sikap suka-mencela, dan terpecah-pecah dalam jemaat.
Kehilangan kasih semula dapat dicontohkan dengan hilangnya cinta kasih antara suami-istri dalam perjalanan waktu berkeluarga. Seseorang yang kehilangan kasih semula, perasaan dan tingkah lakunya kepada seseorang yang seharusnya dikasihi akan menjadi hambar. Sama seperti perasaan seorang suami/ istri yang sudah kehilangan kasihnya kepada pasangannya, sehingga rumah tangganya pun menjadi hambar. Menurut perasaan insani berlalunya waktu dapat menyebabkan kasih itu menjadi pudar. Kehilangan kasih semula juga bisa terjadi karena perasaan bosan, bisa karena sikap sombong, merasa tidak butuh (karena perasaan mampu berdiri sendiri), dan berbagai macam hal-hal lain karena tidak memelihara dan memupuk kasih itu.
Larry Kurniadi menjabarkan mengapa kasih mula-mula / semula dapat hilang, disebutkan alasannya seperti:
- Ada dosa yang menghambat hubungan
- Kurang percaya atau ragu-ragu terhadap firman-Nya.
- Mulai tertarik pada yang lain.
- Tuhan digeser dari tempat yang "utama"
- Hidup berkubang dalam dosa.
- Melakukan berbagai cara hidup yang tidak disukai Tuhan.
- Terjebak rutinitas sehingga masuk lingkaran kejenuhan dan frustasi
- Kurang Menyadari Berkat dan Indahnya Kehadiran-Nya
- Marah dan Kecewa Kepada-Nya
Kehilangan kasih semula dapat tercabutnya kaki dian (λυχνίαν) sehingga tidak tempat untuk menyalakan penerang / sinar yang melambangkan sinar kemuliaan TUHAN. Kaki dian adalah tempat agar terang menyinari tempat tersebut. Membuat kaki dian di Perjanjian Lama memerlukan satu talenta emas = 150 Kg emas sehingga kaki dian sangat penting dan bernilai. Kaki dian hilang maka terang lenyap sedangkan buah terang yaitu kebaikan, keadilan dan kebenaran akan menjadi sulit ditemui dalam hidup yang kehilangan kasih semula.
Nasihat Tuhan Yesus kepada jemaat Efesus dan mereka yang kehilangan kasih semula adalah bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan sebab kehilangan kasih semula adalah kejatuhan yang dalam. Bertobat dalam teks adalah μετανόησον berasal dari kata μετανοέω yang berarti mengubah pikiran saya, mengubah manusia batiniah (khususnya dengan merujuk pada penerimaan kehendak Allah), bertobat. Nasihatnya berarti pikiran harus kembali diubahkan dan menerima kehendak Tuhan dengan luapan kasih dan sukacita serta melakukan kembali "pekerjaan awal ( πρῶτα ἔργα ποίησον)" saat kelahiran baru dan pertumbuhannya.
Merawat dan memupuk kasih semula adalah penting dilakukan agar bertumbuh dalam kasih sehingga mendapatkan pohon kehidupan dalam kerajaan surga. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan cara:
- Membaca Alkitab
Alkitab adalah bentuk kasih TUHAN kepada manusia sehingga diperbaharui kasih kita kepada TUHAN - Membangun waktu doa
Dengan berdoa kita dapat tinggal dalam kasih TUHAN dan mengalami kasihNya dimana DIA mendengar doa-doa kita - Mengigat, Merenungkan dan menceritakan kasih Tuhan
Dengan selalu mengigat, merenungkan kasih Tuhan dan menceritakan maka terpelihara kasih semula kita - Lakukan apa yang difirmankanNya
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.' itu kata Yesus. Melakukan perintah adalah bukti kasih kita kepada TUHAN - Memohon pertolongan Roh Kudus
Roh Kudus yng mengurapi, menuntun dan memperbaharui hidup sehingga menjadi dewasa dalam kasih dan pengenalan akan Allah serta bertahan dalam setiap perubahan yang terjadi.
- Hidup dengan segala usaha dan jerih lelah semuanya berfaedah dan berguna dihadapan TUHAN dan sesama
- Mengalami dan menjadi saksi atas kebenaran, keadilan dan kebaikan TUHAN
- Mendapatkan pohon kehidupan (lihat bandingkan Antara Konsep Mandala Dalam Budaya Jawa dan Pohon Kehidupan Dalam Alkitab)
- Tulisan lainnya:
- Hari Terakhir
- Manusia Baru, Karakter Ilahi
- Akhiri Pertandingan Dengan Baik
- Kuasai Diri Dan Jadi Tenang, Kesudahan Mendekat
- Menjadi Pemenang Berdasarkan Kitab Wahyu
- Tuhan Itu Mempelai Pria