Dalam Iman Kristen, percaya bahwa Yesus adalah penghubung antara manusia dengan Allah sebab Dia adalah Firman yang sehakekat dengan Allah berasal dari Atas telah membungkukan diri-Nya dengan merendahkan diri sehingga serupa dengan manusia sehingga Dia menjadi perantara antara Allah yang di Atas dengan manusia yang di bawah. Dalam konsep ini di kenal Allah di dunia atas, manusia di dunia bawah dan Yesus yang datang dari atas ke bawah kemudian berada di tengah sebagai perantara antara Allah dan manusia.
I Kuntara Wiryamartana menyebut pandangan tata alam atau dunia (kosmologi) Jawa tersebut sebagai mikro - makro - metakosmos. Mikrokosmos adalah manusia, makrokosmos adalah alam semesta, sedangkan metakosmos terdiri atas alam niskala yang tak nampak (tak terindera), alam sakala-niskala yang wadag dan tan wadag (terindera dan tidak terindera) dan alam sakala, yakni alam wadag di dunia ini (I Kuntara Wiryamartana, dalam Jakob Sumardjo, tt:176)
Berkaitan dengan konsep metakosmos tentang tiga jagat dengan konsep mandala, Jakob Sumardjo menjelaskan : Mandala adalah lingkaran yang melambangkan kesempurnaan, tanpa cacat, keutuhan, kelengkapan, dan kegenapan semesta yang sifat essensi, saripati, maha energi yang tak nampak, tak terindra namun Ada dan Hadir. Kehadiran di tampung dalam ruang empat persegi dari lingkaran atau essensi dalam eksistensi. Lingkaran mandala adalah kosmos, keteraturan dan ketertiban semesta, harmoni sempurna hadir dalam ruang empat persegi yang semula chaos. Yang sempurna hadir dalam dunia yang cacat, yang terang hadir dalam dalam dunia gelap, yang supreme hadir dalam dunia relative, yang tertib hadir dalam dunia yang chaos, yang lelaki hadir dalam dunia perempuan. Mandala adalah suatu totalitas unsur-unsur dualitas keberadaan. Dunia atas menyatu dengan dunia Bawah melalui dunia Tengah mandala (Jakob Sumardjo 2003:87)
Konsep mandala tidak dapat dilepaskan dengan tujuan hidup manusia adalah mementingkan aspek batiniahnya, agar aspek lahiriahnya menjadi teratur dan mencapai harmoni dengan hakekat. Manusia harus menyatu dengan makrokosmos , dan di dalam kesatuan dengan makrokosmos manusia dapat menemukan jati dirinya. Diagram pohon hayat sebagai simbol ekspresi kebudayaan Jawa memudahkan memahami hubungan metakosmos, yaitu dimana pohon hayat di bagi menjadi tiga bagian yang terdiri atas :
- Bagian atas ~ lazim diwakili dengan simbol/motif yang di ambil dari kehidupan alam bagian atas.
- Bagian tengah ~ Dunia penghubung antara bagian atas dan bagian bawah.
- Bagian bawah ~ Lazim dilukiskan dengan motif yang dihubungkan dengan kehidupan bagian bawah.
Pohon kehidupan adalah pohon yang diperbolehkan untuk dimakan, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat adalah pohoh yang tidak boleh dimakan sebab akan mendatangkan kematian dan menyebabkan mengetahui segala hal yang jahat. Sebelumnya Adam dan Hawa hanya mengetahui yang baik saja dan juga memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk menikmati pohon kehidupan.
Pohon kehidupan menghasilkan buah yang bila dimakan menyebabkan Adam dan Hawa hidup untuk selama-lamanya. ( Kejadian 2:9; 3:22) Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dengan memakan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat dengan sekaligus menghadirkan hadirnya kematian, maka sejak itu pohon kehidupan tidak dapat dijumpai lagi oleh manusia.
Adam dan Hawa yang mengetahui dirinya akan alami kematian sudah tidak berdaya untuk memetik kembali pohon kehidupan sebab dengan ditempatkan-Nyalah beberapa kerub ( malaikat) yang menjaga pohon tersebut dan pohon tersebut hilang dari bumi.
Pohon kehidupan adalah kunci yang harus diraih agar menikmati kehidupan kekal, namun karena iblis yang mengoda manusia dengan mengunakan dan atau kerjasama dengan ular maka pilihan manusia adalah kekeliruan, bukan meraih pohon kehidupan yang diizinkan oleh Tuhan melainkan mengambil pohon yang terlarang.
Pohon kehidupan yang hilang dari muka bumi kemudian diperlihatkan kembali dalam Kitab Wahyu dimana Kitab Wahyu mewartakan bahwa ada pohon kehidupan yang tersedia bagi semua yang diundang masuk dalam kerajaan Sorga yakni mereka yang mencelupkan jubah-Nya dengan darah Anak Domba Allah dan menjadi umat yang ditebus oleh-Nya, menerima semua perkataan-perkataan-Nya dan yang menang.
Pohon kehidupan adalah pohon yang diperuntuk bagi yang masuk sorga dan ini sejajar dengan konsep pohon kehidupan / kalpaurksa yang dinyatakan sebagai pohon sorga sama dengan parijatakataru (pohon parijata) Iman Kristen adalah jawaban dari pengharapan hadirnya sosok mandala kesempurnaan, tanpa cacat, keutuhan, kelengkapan, dan kegenapan semesta yang sifat essensi, saripati, maha energi yang tak nampak, tak terindra namun Ada dan Hadir sebab Kristus Yesus hadir di bumi dengan sempurna melakukan segala sesuatu tanpa cacat.
Yesus senantiasa berbuat baik dan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Dia tetap menabur apa yang baik, yang indah, yang benar sekalipun senantiasa diperhadapkan dengan rintangan dan tantangan. Dia satu-satunya manusia yang tidak melakukan dosa karena sejak lahir dibungkus dengan kekudusan. Dalam kekudusan-Nya Yang Sempurna yang dilahirkan tanpa benih sperma laki-laki. Dengan hikmat dan kuasa Dia melakukan segala sesuatu dengan sangat mengagumkan sebab sekalipun Dia hadir dalam wujud manusia namun sesungguhnya Dia adalah Sang Ada dan Yang Maha Hadir. Dia mengenakan tubuh manusia yang membatasi karena Dia mengosongkan diri agar Sang Ada dapat nyata terlihat ada. Dia hadir sebagai orang Yahudi saat bangsa Yahudi berada dalam chaos, dan Dia mengajarkan hal ketertiban agar tetap memberi apa yang wajib diberikan kepada kaisar dan memberikan apa yang wajib diberikan kepada Allah.
Dalam diri Yesus Kristus hadir dualitas keberadaan dengan sempurna yaitu 100% adalah manusia dan 100% adalah Firman yang adalah Allah. Catatan Alkitab tentang Yesus sebagai:
- Yang sempurna hadir dalam dunia yang cacat, (Ibrani 9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, —artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, —)
- Sumber terang hadir dalam dalam dunia gelap, (Yohanes 1:4,5 ~ Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya perhatikan juga Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.")
- Yang supreme hadir dalam dunia relative, ( Yesaya 9:5 ~ Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.)
- Yang tertib hadir dalam dunia yang chaos, (Lukas 20:25 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!")
- Lelaki hadir dalam dunia perempuan. ( Yesus adalah satu-satunya yang dilahirkan murni dari rahim wanita tanpa persetubuhan dengan pria dan saat hendak di salibkan memberikan pengurapan minyap narwastu oleh wanita dan juga memberi perhatikan besar kepada sejumlah wanita yang meratapi penderitaan dan kematian-Nya meski 3 hari kemudian bangkit.)
- Bahkan Dia adalah Pencipta metakosmos terdiri atas alam niskala yang tak nampak (tak terindera), alam sakala-niskala yang wadag dan tan wadag (terindera dan tidak terindera) dan alam sakala, yakni alam wadag di dunia ini (Kolose 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.)
Milik kepunyaan-Nya bukanlah terbatas orang Israel saja sebab Yesus pun adalah jawaban dari konsep mandala, sebab Yesus Ada bagi segala bangsa, kaum dan bahasa. (Wahyu 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.) Dia menyatakan diri-Nya kepada Anda, dan pilihan ada di tangan Anda, terima atau menolak-Nya.
Selama Anda hidup di bumi maka Anda diberikan waktu untuk menentukan sikap terhadap-Nya, percaya kepada-Nya atau tidak. Alkitab dan budaya telah menyatakan bahwa DIA adalah sumber Pohon Hayat yang melalui-Nya kita peroleh hidup kekal di Atas di Sorga Yang Kekal dan Sempurna.