Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 05 Agustus 2025

Yunus di Perut Ikan, Yesus di Rahim Bumi

Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam Matius 12:40

Yunus berada dalam perut ikan diawali dengan peristiwa datangnya firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai untuk pergi ke Niniwe dan berseru agar bertobat dari kejahatannya sehingga rahmat TUHAN dapat dikaruniakan kepada Niniwe. Namun Yunus memutuskan untuk melarikan diri ke Tarsis. Yunus membeli tiket berangkat ke Tarsis lewat pelabuhan di Yafo bukan ke Niniwe.

TUHAN tahu bahwa Yunus seorang utusan-Nya yang dipercayai untuk menyampaikan pesan TUHAN bagi Niniwe kabur dari tugas yang ditetapkan bagi dirinya. TUHAN menurunkan angin ribut di laut sehingga terjadi badai besar membuat gelombang laut menjadi tinggi dan kapal yang ditumpangi Yunus hampir-hampir terpukul hancur akibat badai yang besar. Awak kapal dan penumpang di kapal berseru berteriak-teriak kepada allahnya dan membuang segala muatan kapal ke laut agar kapal lebih ringan tetapi Yunus tidur nyenyak di bagian kapal yang paling bawah.

Nahkoda kapal mengetahui keberadaan Yunus, maka Yunus pun dibangunkan oleh Nahkoda serta diperintahkan untuk berseru kepada Allahnya Yunus sebab barangkali Allah yang disembah Yunus dapat menolong situasi yang menimpa kapal yang sedang berlayar ke Tarsis. Kemudian Nahkoda memutuskan membuang undi agar mengetahui siapakah yang menjadi penyebab badai besar dan Yunus yang kena undi.

Yunus pun berkata bahwa dirinya adalah orang Ibrani yang takut TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang menjadikan lautan dan daratan. Saat ini dirinya melarikan diri dari TUHAN dengan tidak berangkat ke Niniwe melainkan ke Tarsis. Yunus pun memberikan solusi menghadapi persoalan amukan badai dengan campakkan dirinya ke laut maka laut akan jadi reda. Nahkoda dan semua yang mendengar ucapan Yunus tidak segera membuang Yunus ke laut yang sedang bergelora tetapi laut pun makin bergelora, badai dan gelombang laut semakin besar menghantam kapal hingga diputuskan Yunus pun di campakkan ke laut yang bergelora sambil berseru kepada TUHAN agar TUHAN tidak membinasakan nyawa dalam kapal akibat kesalahan satu orang yaitu Yunus.

Setelah Yunus dicampakkan ke laut maka laut menjadi tenang dan seluruh yang berada dalam kapal mempersembahkan korban sembelihan serta mengikrarkan nazar sedangan Yunus atas penentuan TUHAN seekor ikan besar menelannya dan Yunus pun berada dalam perut ikan. Keberadaan Yunus di perut ikan kembali diutarakan oleh Yesus dalam percakapan dengan ahli Taurat dan orang Farisi saat Yesus diminta menunjukkan suatu tanda yang ajaib oleh Ahli Taurat dan Orang Farisi sebagai bukti bahwa diri-Nya adalah Mesias.

Yesus berbicara tentang Yunus kepada Ahli Taurat dan Orang Farisi yang memiliki pengertian dan tafsiran yang berbeda dengan mayoritas orang Kristen saat ini tentang Yunus. Hampir semua orang Kristen di dunia beranggapan bahwa Yunus tetap hidup tidak alami kematian selama tiga hari dalam perut ikan. Itu keajaiban yang dialami Yunus karena Yunus bertobat lalu diizinkan alami mukjizat di perut ikan sehingga tetap hidup dan dapat mengucap syukur saat di perut ikan (Yunus 2:9) Namun apakah tafsiran yang dipercayai orang Kristen saat ini sesuai dengan tafsiran dan kepercayaan Ahli Taurat dan Orang farisi tentang keberadaan Yunus di perut ikan? Yesus berkata tentang tanda Yunus kepada Ahli Taurat dan Orang Farisi dengan dugaan bahwa Yesus tahu konsep yang dipegang oleh Ahli Taurat dan Orang Farisi tentang perihal Yunus di perut ikan.

Tentang nabi Yunus di kalangan Yahudi tidak dapat dilepaskan dengan Pirkei de Rabbi Eliezer sesuatu karya midrash yang ditulis pada abad ke-8 atau ke-9 Masehi. Pirkei de Rabbi Eliezer mengandung berbagai cerita dan penafsiran tentang Alkitab Ibrani, termasuk tentang Nabi Yunus. Midrash tentang Yunus dapat dilihat di https://www.sefaria.org/Pirkei_DeRabbi_Eliezer.10.9 kalangan Yahudi percaya bahwa Yunus di perut ikan alami kematian namun dihidupkan kembali oleh Elohim. Sebelum dihidupkan dari kematian Yunus berdoa di hadapan Yang Mahakudus, terpujilah Dia, dan ia berkata: Penguasa seluruh Alam Semesta! Engkau disebut "Yang mematikan" dan "Yang menghidupkan", lihatlah, jiwaku telah mencapai maut, sekarang hidupkanlah aku. Ia tidak menjawab sampai firman ini keluar dari mulutnya, "Apa yang telah kunazarkan akan kulakukan". Menjelang ajal Yunus diperut ikan berdasarkan keterangan dari midrash, Yunus selain minta ampun, ia pun berjanji "apa yang ku nazarkan akan kulakukan". Kita tidak tahu apa yang dinazarkan Yunus sebagai nabi TUHAN sehingga dia dipilih dan diutus TUHAN ke Niniwe.

Dalam Kitab Suci pun ada keterang yang menyatakan bahwa Yunus telah meninggal di perut ikan namun diartikan hanya secara simbolik saja tanpa mempelajari teks Ibrani yang memiliki konsep literal. Yunus 2:2 tertulis; "Dalam kesusahku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku..." Dunia orang mati berasal dari kata שְׁא֛וֹל yang berarti dunia orang mati (seolah-olah tempat peristirahatan bawah tanah) atau alam baka (tempat orang turun saat meninggal). Banyak penafsir Kristen melihat hal ini secara simbolik sebagai suatu pengalaman Yunus dari keadaan yang terlihat mustahil dan gelap, di perut ikan besar yang berbau amis pun dapat muncul kehidupan baru dan harapan sedangkan kalangan Yudaisme itu berbicara kematian real.

Sumber lain dari Yudaisme yaitu https://www.zohar.com/zohar/Vayak'hel/chapters/7 atau Jewish encyclopedia Zohar Vayalehel menyatakan ketika Yunus dilempar ke laut, jiwanya segera meninggalkan tubuhnya dan melayang ke tahta Allah di mana ia diadili dan dikirim kembali. Begitu jiwanya menyentuh mulut ikan saat kembali ke tubuhnya, ikan itu mati. tetapi kemudian dihidupkan kembali. Jadi berdasarkan kitab Yunus, kita bisa temukan kata sheol di sana yang menunjukkan bahwa Yunus itu benar-benar mati.

Keputusan Yunus melarikan diri dari panggilan tugas yang diberikan TUHAN ke Niniwe adalah sesuatu yang bertentangan dengan nazar yang telah dilakukannya dihadapan TUHAN. Yunus sebagai Nabi TUHAN tentu mengetahui nasihat yang telah disampaikan oleh Salomo sang Pengkhotbah tentang "jangan terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi; oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit. Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukkan, demikian pula perakapan bodoh disebabkan banyak perkataan. Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang terhadap orang-orang bodoh. Lebih baik engkau tidak bernazar daripada bernazar tetapi tidak menepatinya." (Pengkhotbah 5:1-4)

Yunus sekalipun telah bernazar kepada TUHAN, namun menolak pergi ke Niniwe sesuai perintah Tuhan karena tidak sesuai dengan keinginan hatinya. Beberapa alasan yang menggambarkan dugaan bahwa perintah TUHAN tidak sesuai dengan hati Yunus adalah:
- Ketakutan dan Keengganan karena Yunus takut bahwa penduduk Niniwe, yang dikenal sebagai bangsa yang jahat dan kafir, akan bertobat jika ia memberikan seruan kepada mereka. Yunus tidak menginginkan hal ini karena ia berharap Tuhan akan menghancurkan Niniwe sebagai hukuman atas kejahatan mereka.
- Persepsi yang Buruk yaitu Yunus melihat mereka (Niniwe) sebagai musuh dan tidak mau berkorban untuk melakukan melayani orang Niniwe.
- Kesetiaan terhadap Bangsanya Sendiri karena Yunus adalah orang yang fanatik terhadap bangsanya sendiri (Israel). Ia tidak mau melihat musuh bangsanya, yaitu Niniwe, mendapatkan pengampunan dari Tuhan.
- Ketakutan terhadap Kehancuran Israel yaitu Yunus khawatir bahwa jika penduduk Niniwe bertobat dan mendapatkan pengampunan, maka Israel, yang merupakan bangsa pilihan Tuhan, akan kehilangan perlindungan dan keistimewaan mereka. Ia takut bahwa kelembutan Tuhan terhadap Niniwe akan menjadi kehancuran bagi Israel.
- Tidak Ingin Melihat Perubahan dalam situasi yang ada. Yunus lebih suka mempertahankan status quo dan tidak mau melibatkan diri dalam hal yang baru.

Hal yang sangat berbeda dengan Yesus Kristus mengapa ada di rahim bumi terlihat jelas. Yesus mati karena melakukan kehendak Bapa bukan mengikuti keinginan hati-Nya agar cawan itu lalu daripada-Nya. Yunus ada di perut ikan karena ingkar terhadap nazarnya sebagai nabi Allah yang berkewajiban menyampaikan pesan hati TUHAN. Kualitas Yesus sangat berbeda dengan Yunus meskipun kedua-duanya alami kebangkitan dari kematian. Yesus setelah bangkit, Ia naik ke surga sedangkan Yunus setelah bangkit, ia alami kematian kembali setelah waktu yang ditetapkan TUHAN bagi dirinya untuk hidup di bumi berakhir.

Yesus lebih unggul dari Yunus berakibat di hari penghakiman orang-orang di Niniwe yang bertobat saat Yunus menyerukan pertobatan akan menghakimi angkatan yang meminta tanda dari Yesus namun tidak menerima tanda Yunus yang diberikan yaitu bahwa Yesus pun alami kematian sebagai Anak Domba Allah yang memikul dosa manusia lalu bangkit naik ke surga menyediakan tempat bagi semua yang percaya kepadaNya. Kebangkitan Yesus lebih ajaib daripada hidupnya kembali Yunus di perut ikan lalu dimuntahkan ke daratan di Niniwe.

Kebangkitan Yunus tidak mengenakan tubuh kemuliaan sehingga Yunus pun kemudian hari kembali meninggal dunia, namun Yesus bangkit mengenakan tubuh kemuliaan yang tidak dapat binasa. Tubuh Yesus yang tidak dapat binasa adalah yang sulung dari tubuh kemuliaan yang dikenakan oleh orang percaya yang ditebus-Nya karena tubuh kemuliaan Yesus adalah model tubuh kemuliaan yang termulia dibandingkan yang dikenakan oleh umat manusia yang dikaruniakan tubuh kemuliaan pada hari kebangkitan di hari besar, Yesus datang kembali.

Ahli Taurat dan Orang Farisi, mengerti bahwa berita kebangkitan Yesus di hari Paskah adalah bukti bahwa perkataan Yesus kepada pemimpin Yahudi adalah benar dan tepat. Yesus bangkit dari kematian di hari ketiga membuat Mahkamah Agama menyadari kebenaran tanda yang dijanjikan Yesus kepada mereka. Mahkamah agama pun melakukan rapat dengan tua-tua dan mengambil keputusan memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu serdadu Romawi yang turut serta dalam proses penyaliban Yesus dengan pesan bahwa mereka harus mengatakan bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri mayat Yesus ketika semua serdadu tertidur (Matius 28:11-15). Peristiwa kebangkitan Yesus sangat mengoncang Mahkamah Agama sehingga peristiwa tanda Yunus yang disampaikan oleh Yesus berusaha ditutupi dan saat ini berita Yunus sempat alami kematian di perut Ikan menjadi sesuatu berita yang aneh di kalangan Kristen sehingga makna tanda Yunus alami degradasi.

Degradasi tanda Yunus diusahakan terdegradasi oleh sejumlah kalangan. Misalnya para teolog maling atau pemulung yang berargumen bahwa Tuhan Yesus tidak mungkin mati sesuai dengan tanda Yunus yang ada dalam kitab Injil Matius 12 ayat 40. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan 3 hari 3 malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi 3 hari 3 malam. Mereka mengatakan bahwa Yunus tidak mati dan Yunus keluar hidup-hidup dari perut ikan. Dengan begitu Yesus juga tidak mungkin mati. Mereka mengutip kitab Matius untuk menunjukkan Yesus tidak mungkin mati disalib karena tanda Yunus ini. Sementara di bagian lain dalam kitab Matius jelas-jelas dituliskan dan berulang kali disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri bahwa Dia akan mati dan pada hari yang ketiga dia akan bangkit. Hal lain yang mungkin dikatakan Mereka adalah bahwa Yesus tidak konsisten. Yunus tidak mati dalam perut ikan, sementara Yesus itu mati. Selalu ada saja cara mereka untuk menolak kebenaran. Tanda Yunus ditolak atau alami degradasi karena adanya kelompok antikristus yang anti kebenaran Alkitab yang terganggu dengan tanda Yunus.

Bila pesan tanda Yunus yang berada di dalam perut ikan berarti Yunus alami kematian lalu diberikan kesempatan kedua sehingga penduduk Niniwe bertobat dihubungkan dengan kebangkitan Yesus bagi mereka yang mendengar penjelasan tanda Yunus maka akan berdampak antara lain:
1. Pengakuan dan Kepercayaan dari mereka yang mendengar penjelasan tentang tanda Yunus, kebangkitan Yesus menjadi bukti yang kuat bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan. Yesus mengatakan bahwa seperti Yunus yang berada di dalam perut ikan selama tiga hari dan tiga malam, demikian juga Dia akan berada di dalam bumi selama tiga hari dan tiga malam (Matius 12:40). Bagi orang-orang yang percaya, kebangkitan Yesus mengkonfirmasi bahwa Dia adalah Anak Allah yang mampu mengalahkan maut dan memberikan harapan kehidupan kekal.
2. Pertobatan dan Pengampunan seperti yang terjadi dengan penduduk di Niniwe lebih mudah terjadi. Yesus mengatakan bahwa orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan mereka akan bangkit pada hari penghakiman untuk menghukum angkatan yang tidak percaya (Matius 12:41). Ini menunjukkan bahwa kebangkitan Yesus bukan hanya tentang kemenangan atas maut, tetapi juga tentang kesempatan pertobatan dan pengampunan yang ditawarkan kepada semua orang. Bagi mereka yang mendengar tentang kebangkitan Yesus, ini menjadi panggilan untuk bertobat dan menerima pengampunan dosa.
3. Mukjizat Pertobatan seperti di Niniwe dapat terulang. Yesus mengatakan bahwa orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar Yunus, dan hal yang sama terjadi dengan kebangkitan-Nya. Kebangkitan Yesus menjadi tanda bahwa Allah memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bertobat dan menerima keselamatan. Ini menginspirasi banyak orang untuk meninggalkan jalan yang salah dan mengikuti Yesus.
4. Penghakiman dan Perbandingan sebab Yesus mengatakan bahwa orang-orang Niniwe dan ratu dari Selatan akan bangkit pada hari penghakiman dan menghukum angkatan yang tidak percaya (Matius 12:41-42). Ini menunjukkan bahwa mereka yang mendengar tentang kebangkitan Yesus tetapi tidak percaya akan dihukum karena kekafiran mereka. Sebaliknya, mereka yang percaya dan bertobat akan mendapatkan keselamatan.
5. Kesaksian dan Penginjilan sebab kebangkitan Yesus menjadi dasar bagi para murid dan rasul untuk menyebarkan Injil. Mereka yang mendengar tentang kebangkitan Yesus menjadi saksi hidup dan membawa pesan keselamatan kepada orang lain. Kebangkitan Yesus menjadi tanda yang tidak dapat ditolak, menginspirasi banyak orang untuk percaya dan mengikuti Yesus.

Yunus di perut ikan dan Yesus ada di rahim bumi sebagai bagian dari pengajaran Yesus tentang tanda-tanda dan keajaiban yang diberikan kepada generasi yang tidak percaya. Sebagai tanda utama yang menjadi pusat pemberitaan Kabar baik pun bagi orang-orang yang tidak percaya tetap mencoba untuk menolaknya. Tanda Yunus tetap ditolak oleh sebagian orang disebabkan antara lain:
- Ketidakpercayaan Mendalam seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat telah melihat banyak tanda dan mujizat yang dilakukan oleh Yesus, tetapi mereka tetap tidak percaya. Mereka memiliki kekerasan hati yang tidak mau menerima bukti-bukti yang telah diberikan Yesus. Yesus menyebut mereka sebagai "angkatan yang jahat dan tidak setia" yang menuntut tanda-tanda lebih banyak meskipun sudah ada cukup bukti.
- Pengkhianatan dan Kegagalan Mengerti karena mereka tidak hanya tidak percaya, tetapi juga bersekongkol untuk membunuh Yesus. Ketidakpercayaan mereka adalah hasil dari pengkhianatan hati mereka terhadap kebenaran.
- Tidak Menghargai Firman sekalipun Yesus mengingatkan bahwa orang-orang Niniwe bertobat hanya karena mendengar pemberitaan Yunus, bukan karena melihat mujizat. Mereka menghargai firman yang diberikan Yunus dan bertobat karena itu. Sebaliknya, orang-orang Yahudi yang mendengar firman Yesus tetap tidak percaya. Yesus mengatakan bahwa orang-orang Niniwe dan ratu dari Selatan akan menghukum mereka pada hari penghakiman karena mereka tidak menghargai firman yang telah diberikan.
- Menginginkan Tanda yang Lebih Besar dengan pemikiran orang-orang ini meminta tanda-tanda lebih besar meskipun Yesus telah melakukan banyak mujizat yang sudah cukup untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias. Yesus menyatakan bahwa satu-satunya tanda yang akan diberikan adalah tanda Yunus, yaitu kematian dan kebangkitan-Nya.
- Kegagalan Mengenali Tanda-Tanda Zaman yang ditegaskan oleh Yesus mengatakan bahwa orang-orang ini dapat mengenali tanda-tanda di langit, tetapi tidak dapat mengenali tanda-tanda zaman. Mereka tidak dapat melihat bahwa kehadiran Yesus adalah tanda dari Kerajaan Allah.

Orang yang mendengar dan melihat peristiwa Yunus di perut ikan dan Yesus di rahim bumi adalah orang yang dikasihi TUHAN yaitu diantaranya para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang kerjaannya membaca Kitab Suci namun jika tidak mau menerima tanda yang diberikan oleh Yesus maka adalah pilihan hidup yang diambil oleh orang tersebut. Yesus pun berkata, banyak orang yang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga sedangkan anak-nak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelaapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.







Tulisan lainnya di werua blog:
Kesempatan Kedua Dari TUHAN
Mukjizzat Dan Tanda Yunus
TUHAN Menyesal Studi Kasus Niniwe
Tiba Saatnya TUHAN Mahakuasa Jadi Raja
Lembah Penentuan Ambil Keputusan
Mujizat Menurut Alkitab
Persiapan Jelang Penghakiman
Makna Percaya Yesus Berdasarkan Injil Yohanes
Yesus Saksi Yang Setia
Kuasa Kebangkitan Yesus


Share this

Random Posts

Label Mobile

Dogmatika (76) Hermeneutika (82) Lainnya (98) Resensi buku (9) Sains (57) Sistimatika (72) Video (9) biblika (86) budaya (54) dasar iman (104) karakter (44) konseling (88) manajemen (75) pendidikan (60) peristiwa (73) sospol (69) spritualitas (94) tokoh alkitab (44)