Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka.Yeremia 18:10
Nabi Yeremia mendapatkan penjelasan dari TUHAN mengapa TUHAN dapat menyesal. Tuhan menyesal karena penentuan yang ditetapkan TUHAN terhadap manusia mengalami perubahan karena berubahnya kehidupan manusia yang telah berada dalam penentuan TUHAN untuk menerima hukuman atau berkat yang sebelumnya telah dibuat. Hal ini dapat terjadi karena manusia diberi kebebasan untuk melakukan apa saja yang diinginkannya sesuai dengan "free will dan free act" yang diberikan sejak manusia diciptakan. TUHAN telah memberikan ketetapan kepada manusia jika manusia melakukan kejahatan hingga batas yang ditentukan berdasarkan ukuran yang diberikan sesuai karakter TUHAN yang panjang sabar hingga tidak segera memberikan hukuman-Nya mereka yang berbuat jahat dan atau juga pahala yang siap berikan jika manusia itu tidak jemu-jemu berbuat baik atau melakukan segala sesuatu selaras dengan hukum dan ketetapan TUHAN dimana segala sesuatu Firman TUHAN yang didengarnya ditaati dalam kehidupan sehari-hari.
Free will (kebebasan kehendak) adalah kemampuan seseorang untuk membuat pilihan yang merupakan hasil dari pemikiran dan keputusan yang terencana. Free act (tindakan bebas) adalah tindakan yang dilakukan seseorang dengan kebebasan kehendaknya, yaitu tanpa tekanan dari luar atau pengaruh lainnya. Kebebasan kehendak merupakan prasyarat dari tindakan bebas. Jika seseorang tidak memiliki kebebasan kehendak, maka ia tidak dapat melakukan tindakan bebas. Namun, seseorang dapat memiliki kebebasan kehendak tanpa melakukan tindakan bebas, jika ia memilih untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Kebesaran TUHAN adalah memberikan kebebasan kehendak kepada manusia, sehingga manusia dapat memilih untuk melakukan tindakan bebas. Manusia tidak diciptakan seperti robot yang hanya menjalankan sesuai dengan program yang dibuat. Seperti malaikat diberikan free will dan free act sehingga Lucifer dan kelompoknya berbulat hati memberontak kepada TUHAN maka manusiapun diberi kebebasan serupa.
Berdasarkan keputusan dan tindakan atas kebebasan dalam menyingkapi free will dan free act maka TUHAN membuat ketentuan dan menjadi dampak dari pilihan manusia. Penentuan suatu proses untuk memutuskan atau menetapkan sesuatu berdasarkan perilaku mannusia yang telah terjadi sebelumnya sesuatu dengan kebijakan atau strategi sesuai hukum yang diberikan TUHAN kepada manusia. Penetapan adalah sesuatu yang telah terjadi atau akan terjadi. Jika TUHAN menyesal berarti penetapan itu bersifat sesuatu yang akan terjadi alami perubahan karena manusia berubah. Jika manusia tidak berubah paradigma dalam hidupnya saat mengunakan free will dan free act maka penetapan yang dirancangkan TUHAN terjadi.
Sifat dari penentuan adalah prasyarat dari kebebasan kehendak, sebab seseorang harus menetapkan apa yang hendak dilakukannya sebelum tindakan itu diambil. Seperti Adam diberitahu jika memakan buah pengetahuan baik dan jahat yang ada ditengah-tengah taman akan mati namun TUHAN memberikan kebebasan kepada Adam untuk berbuat apa saja menurut keinginan hatinya sebab Adam diciptakan atau didesain hampir sama dengan malaikat dimana diduga mengantikan posisi lucifer di surga kelak jika memilih setia dalam kebebas yang diberikan taat kepada peerintah TUHAN. Penentuan dari TUHAN mengandung aspek ikatan perjanjian TUHAN dengan manusia dengan menjunjung keadilan. Penentuan memiliki aspek metode sistem peramalan apa yang akan terjadi di masa depan berdasarkan kebiasaan yang ada terhadap free will dan free act yang diberikan.
Niniwe dapat menjadi contoh kasus hubungan free will dengan penentuan TUHAN. Ada tertulis: “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.” Yunus 3:10 Berdasaarkan ketentuan TUHAN, kejahatan Niniwe sudah hampir masuk batas kesabaran TUHAN sehingga masuk dalam penentuan untuk dihukum dengan didatangi dengan bencana yang menjungkir-balikan tempat itu. Sebelum hukuman dilaksanakan, TUHAN memberikan kesempatan terakhir untuk mengubah pradigma dan kehidupan masyarakat Niniwe dengan mengadakan pertobatan masal yang sungguh-sungguh.
Pernyataan bahwa TUHAN sanggup mendatangkan bencana sehingga kota Niniwe dapat dijungkir-balikan hingga hancur, mungkin sebagian orang tidak percayai peran TUHAN dalam segala peristiwa yang terjadi di dunia tetapi ada yang percaya TUHAN mengatur segala sesuatu dan bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi termasuk bencana. Alkitab mengajarkan TUHAN memberikan ketentuan hukum-Nya dan manusia memiliki free will dan free act. Penentuan TUHAN adalah jawaban dari free will dan free act yang diberikan. Karena penduduk Niniwe bertobat maka bencana yang ditentukan berdasarkan keadilan-Nya tidak dapat dilaksanakan. Kita tidak tahu bentuk bencana yang ditetapkan TUHAN meski secara umum bencana dikelompokkan menjadi:
- Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai.
- Geologi: Gempa bumi, letusan gunung berapi, dan longsor dapat terjadi karena faktor geologi.
- Manusia: Bencana dapat disebabkan oleh kegiatan manusia, seperti kebakaran hutan, kecelakaan industri, dan kegiatan militer.
- Lingkungan: Bencana dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti infeksi penyakit menular, penyebaran zat beracun, dan penyakit menular yang ditularkan oleh vektor.
- Sosial: Bencana dapat disebabkan oleh faktor sosial, seperti perang, kekerasan, dan konflik sosial.
Niniwe yang bertobat sebagai buah pekerjaan Yunus di abad 8 SM dalam perkembangan sejarah pada abad 7 SM dihancurkan oleh Babelonia yang menandakan orang Niniwe kemudian kembali hidup dalam kejahatannya. Generasi penerus tidak mengikuti contoh teladan leluhurnya yang bertobat. Ada tertulis dalam Zefanya 2:13 - Ia akan mengacungkan tangan-Nya terhadap Utara, akan membinasakan Asyur, dan akan membuat Niniwe menjadi tempat yang sunyi sepi, kering seperti padang gurun. Segala berkat TUHAN berubah menjadi bencana saat Ninewe berubah setia kepada TUHAN. Meski Nubuat penghukuman disampaikan tidak membuat gemetar dan berbalik dari perbuatan dosa dan kejahatan. Kehancuran Niniwe bukan penundaan hukuman sebab Yunus tetapi perubahan penduduk Niniwe yang tidak setia hidup dalam pertobatan dan anggap rendah segala nubuat yang berhubungan dengan kekudusan dan keadilan Allah.
Ketentuan Allah juga diberitahukan kepada manusia saat ini. TUHAN telah berfirman dalam Yesaya 42:9 "Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu." Nubuat itu selalu selaras dengan ketentuan-Nya sesuai dengan firman-Nya. Jika berbuat jahat rancangan yang tidak baik dapat menimpa hidup ini dan jika hidup sesuai dengan firman-Nya maka ada penyertaan TUHAN dalam segala keadaan baik saat langit cerah atau mendung bahkan saat melewati lembah bayangan maut sekalipun.
Tuhan menyesal dalam tinjauan studi kasus Niniwe sangat penting bagi bangsa dan rakyat Indonesia sebab berkaitan dengan kaki dian. Kaki dian bergerak di Indonesia sehingga rancangan yang baik disediakan TUHAN bagi Indonesia saat ini tetapi TUHAN dapat "menyesal" jika hidup ini kehilangan kasih mula-mula dan atau juga:
- Tidak hidup dalam kebenaran dan kejujuran melainkan terbiasa berdusta dari pemimpin negara, agama dll hingga masyarakat bawah
- Tidak fokuslah untuk menyembah TUHAN dengan segenap hati
- Tidak mencari kebenaran yang sejati bahkan membuang atau menukarnya
- Tidak mengusahakan hidup damai dengan TUHAN dan sesama
TUHAN kehendaki bumi dilawat oleh-Nya sebelum hari besar datang! Jangan buat TUHAN "menyesal" sebab sudah merencanakan keindahan dan keajaiban bagi Indonesia dengan lawatan kaki dian-Nya. Kiranya kita dapat hidup dalam free will dan free act yang berkenan dihadapan-Nya dan Indonesia dapat berjaya lebih lama daripada Niniwe dalam hitungan dari pemulihan karena pertobatan masal zaman Yunus kepada munculnya kejahatan besar digenerasi selanjutnya hingga dihancurkan oleh Babilonia.