Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 25 April 2018

Bencana Dan Firman Tuhan

Yehezkiel 5:16 tatkala Aku mendatangkan atasmu kelaparan yang dahsyat, yang membinasakan, dan Aku mendatangkannya untuk membinasakan kamu, tatkala Aku memperdahsyat bencana kelaparan atasmu dan memusnahkan persediaan makananmu.

Segala bencana diketahui oleh Tuhan. Firman-Nya terkadang Dia mendatangkan bencana karena kejahatan manusia. [Yehezkiel 5:6 Ia sudah memberontak terhadap peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya; karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku.5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu,5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.] Selain itu dapat pula dari percobaan iblis (Ayub 1:11)

Bencana dapat diklasifikasikan menjadi bencana alam, kecelakaan dan kekerasan.
Contoh bencana alam : longsor, banjir bandang, angin topan, kebakaran hutan, gunung meletus, gempa bumi, tsunami .....
Contoh kecelakaan misal : kecelakaan kendaraan, pesawat terbang, kecelakaan kerja, kebakaran rumah, tengelam kapal laut.
Contoh kekerasan, misal : penyerangan, kebakaran yang disengaja, penculikan, pembunuhan, serangan teroris, penyanderaan, peperangan, pemusnahan kelompok etnis tertentu, penyiksaan .....

Bencana memiliki sifat antara lain :
  • Tidak diduga / mengagetkan.
  • bersifat menguncangkan.
  • Terasa pedih / kepedihan.
  • Menimbulkan takut.
  • Mengusik rasa ketidakadilan yang membuat marah.
  • Dapat menyebabkan kesepian dan merasa terabaikan dan terasing.
  • Dapat menimbulkan rasa bersalah.
  • Sulit memusatkan fokus perhatian.
Musibah itu mengambil damai sejahtera sehingga Tuhan menjanjikan memberi damai sejahteraNya yang ajaib saat anak-anakNya alami bencana. [Yohanes 16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."]

Tanpa damai sejahtera dari Allah kita hidup dalam situasi bencana menyebabkan :
  • Hilang rasa aman.
  • Kehilangan kendali.
  • Kehilangan percaya diri.
  • Kehilangan sudut pandang.
  • Kehilangan harapan.
dan hanya akan meninggalkan : perasaan bersalah yang dirasakan oleh mereka yang selamat, duka traumatis, gangguan stres akut, Gangguan stres pasca trauma.

Apakah yang diharapkan Allah melalui bencana yang menimpa kita?
  • Pertobatan dan berpaling kepada Allah dan percaya kepadaNya.
  • Mengenal dan mengasihi Allah.
  • Mengasihi sesama / orang lain.
Bencana akan menyertai dan menjadi tanda kedatangan Yesus ke dua. Tanda yang berupa bencana bergerak sebanding lurus dengan kasih manusia yang menjadi dingin, yang sangat mementingkan kepentingan pribadi / kelompok / etnis ......[Matius 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.]
Melalui bencana diharapkan adanya rekonsiliasi dan hadirnya kasih dalam kehidupan manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial.

Beberapa nasehat dalam hadapi bencana antara lain :
  • Menjalani penderitaan dengan baik ( Lihat juga Mzm 46:2-3,8)
  • Perhatikan kepada apa yang masih anda miliki (mzm 119:71; Rm 8:35-39)
  • Menjalani hubungan dengan orang lain yang selamat.
Dalam menjalin hubungan dengan orang lain yang selamat, biasanya kedua belah pihak atau sepihak membutuhkan pertolongan. Pertolongan yang dapat diberikan antara lain :
  • Memberi mereka waktu.
  • Jangan berusaha memperbaikinya.
  • Menangislah bersama,
  • Penuhilah kebutuhan mereka yang mendesak,
  • Berdoa bersama dan untuk mereka.
Bencana adalah goncangan yang menyebabkan segala sesuatu ang dapat digoncang akan alami goncangan. Untuk menghadapinya maka kita harus diam dalam tempat yang tidak dapat diguncangkan, yakni dalam Kerajaan Allah.
Dalam hadapi aneka bencana diamlah dalam lindungan Tuhan. (Mzm 62:6-9 ; Mat 6:33-34)


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)