Dalam proses penciptaan langit dan bumi, Tuhan menyediakan dua buah pohon unik yang terdapat dalam taman Eden yang ditempati oleh Adam dan Hawa. Pohon itu adalah pohon kehidupan yang tepat ditengah-tengah taman dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Pohon kehidupan adalah pohon yang diperbolehkan untuk dimakan, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat adalah pohoh yang tidak boleh dimakan sebab akan mendatangkan kematian dan menyebabkan mengetahui segala hal yang jahat.
Sebelumnya Adam dan Hawa hanya mengetahui yang baik saja dan juga memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk menikmati pohon kehidupan. Pohon kehidupan menghasilkan buah yang bila dimakan menyebabkan Adam dan Hawa hidup untuk selama-lamanya. ( Kej 2:9; 3:22) Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dengan memakan pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat dengan sekaligus menghadirkan hadirnya kematian, maka sejak itu pohon kehidupan tidak dapat dijumpai lagi oleh manusia.
Adam dan Hawa yang mengetahui dirinya akan alami kematian sudah tidak berdaya untuk memetik kembali pohon kehidupan sebab dengan ditempatkan-Nyalah beberapa kerub ( malaikat) yang menjaga pohon tersebut dan pohon tersebut hilang dari bumi. Kisah-kisah pohon kehidupan di dalam Alkitab Perjanjian Lama antara lain menyatakan:
- Pohon kehidupan mendatangkan kebahagiaan bagi orang yang memegangnya. (Amsal 3:24)
- Hasil atau buah dari orang benar adalah pohon kehidupan. (Amsal 11:30)
- Keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan ( Amsal 13:12)
- Lidah lembut adalah pohon kehidupan. ( Amsal 15:4)
Pohon kehidupan adalah sesuatu yang didambakan sebab akan mendatangkan kebahagiaan. Pohon kehidupan akan mendatangkan rasa kepuasan sedemikian rupa sehingga wajar bila berpendapat bahwa keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan. Kebahagian dan kepuasan sesuatu yang sangat erat kaitannya. Manusia dengan beraneka cara dan melalui pengetahuannya yang berkembang pesat saat memakan buah pengetahuan tetapi tidak mampu menghadirkan kepuasan yang mendatangkan luapan kebahagiaan. Kepuasan dan kebahagiaan hadir dari dalam diri manusia sedangkan yang ditawarkan lewat buah pengetahuan hadir dari luar diri manusia, seperti teknologi hiburan yang dalam kurun waktu tertentu menjadi usang.
Tuhan yang telah menyediakan pohon kehidupan bagi Adam dan Hawa, melalui Kitab Wahyu menjanjikan untuk memberikan kembali pohon kehidupan dalam dunia atas, yakni kerajaan Sorga, saat kita layak masuk dalam kerajaan-Nya di Sorga.
Penulis Amsal menyatakan ada dua syarat utama memperoleh pohon kehidupan, yakni yang menguasai lidahnya dan yang benar sedangkan dalam Wahyu 22:14 disebutkan berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota. Adakah hubungan antara menguasai lidah, menjadi orang benar dengan membasuh jubah? Dalam Wahyu 14:5 dijelaskan bahwa penghuni sorga yaitu yang tidak terdapat dusta di dalam mulutnya dan dalam Wahyu 19:8 menjelaskan bahwa penghuni sorga memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih. Lenan halus adalah perbuatan perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Ayat dalam Wahyu 14:5; 19:8 memiliki kesejajaran dengan Kitab Amsal 11:30; 15:4.
Bila ayat-ayat di atas memiliki kesejajaran, maka mengapa muncul ayat 22:14 yang menyatakan berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya? Bila memperhatikan Kitab Wahyu 5:9 menyatakan : " .......... Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa." Ayat ayat dari kitab Wahyu menjelaskan karena mereka membasuh jubahnya dengan darah Anak-Domba dan telah menjadi umat tebusan yang ditebus dari cara hidup yang sia-sia ( tidak dapat menjaga lidah dan tidak benar hidupnya) melalui pengampunan dan pengorbanan Anak Domba Allah dan setia mengikuti Anak Domba.
Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk memperoleh pohon kehidupan adalah jangan mengurangi sesuatu dari perkataan -perkataan dari Tuhan. (Wahyu 22:19). Sekalipun mungkin berita dan firman yang didengar atau di baca di Alkitab kelihatan seolah-olah tidak dapat diterima akal sehat, manusia yang ingin memiliki pohon kehidupan harus menerimanya sebagai kebenaran. Contoh seperti yang terdapat dalam percakapan Yesus Tuhan dengan Nikodemus di dalam Injil Yohanes 3:10-13. Manusia seperti Nikedemus dengan segala sesuatu yang dianggap terpelajar, terpandang dan banyak kelebihannya, tetap sangat terbatas untuk mengenal Allah yang tidak terbatas.
Kitab Wahyu mewartakan bahwa ada pohon kehidupan yang tersedia bagi semua yang diundang masuk dalam kerajaan Sorga yakni mereka yang mencelupkan jubah-Nya dengan darah Anak Domba Allah dan menjadi umat yang ditebus oleh-Nya, menerima semua perkataan-perkataan-Nya dan yang menang.
Artikel lainnya: Aneka Konsep Pohon Kehidupan