Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 02 April 2017

Perjuangan Atasi Ketamakan Dan Perhambaan Uang

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." // Ἀφιλάργυρος ὁ τρόπος, ἀρκούμενοι τοῖς παροῦσιν· αὐτὸς γὰρ εἴρηκεν Οὐ μή σε ἀνῶ οὐδ’ οὐ μή σε ἐγκαταλίπω· { Ibrani 13:5}

Teks di atas adalah perintah untuk belajar terus menerus mencukupkan diri dengan apa yang ada padamu sebab adalah suatu fakta bahwa uang sering memperbudak seseorang menjadi hambanya uang itu sendiri. Kenyataan hidup saat ini manusia diperhadapkan dua pilihan antara menjadi hamba uang atau membutuhkan uang tetapi dari kedua pilihan tersebut uang tetap merupakan bagian dari kehidupan manusia saat ini.


Uang memiliki fungsi :
  • Alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
  • Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. 
  • Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
  • Alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. 
Sehingga melalui uang maka dapat melakukan antara lain:
  • Pembayaran yang sah
  • Membayaran utang, tagihan dan aneka biaya bersifat materi dalam hidup serta mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
  • Menimbun kekayaan
  • Memindah kekayaan
  • Mendorong kegiatan ekonomi seperti melalui arus investasi, berlangsungnya "cash flow"
Bijaksana terhadap uang bukan tamak yang menjerat menjadi hamba uang adalah suatu pilihan ideal ditengah sistem budaya yang memerlukan uang untuk memuaskan kehidupan akibat tawaran dunia dan keinginan tubuh terhadap aneka produk, jasa serta kesenangan yang dilanjutkan dengan dibanjirinya arus informasi berupa seperti : aneka iklan dan aneka tawaran kredit yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Alkitab memberi nasehat agar dapat mengontrol hidup agar tidak masuk perhambaan karena soal uang dalam hidup yang memerlukan uang dan kecenderungan semakin perlu memperkuat kemampuan membayar aneka keperluan yang cenderung meningkat sehingga diperhadapkan pilihan harus mengumpulkan uang dalam menjalani hidup ini. Nasehat itu antara lain :
  • Lukas 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." { Anda dipersilahkan kumpulkan uang sebanyak mungkin sekalipun hidup tidak tergantung kepada kekayaan sebab hidup tergantung TUHAN }
  • Lukas 12: 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? {Anda dipersilahkan kumpulkan kekayaan sebanyak mungkin tetapi tidak dapat dibawa mati}
  • Matius 6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.  { Anda dipersilahkan kumpulkan kekayaan tetapi bukan memuaskan ego/serakah dan dikuasai keinginan mata, prestise,mengukur harga diri dengan materi yang diperoleh ....... tetapi bijaksana mengelola "keberhasilan" mendapatkan kekayaan dengan memahami kenyataan hal rohani terlebih-lebih mengerti kehendak TUHAN terhadap kekayaan yang anda miliki}
Keberhasilan pengendalian diri sehingga dapat mengendalikan uang dapat menjadikan dirinya terbebas dari jerat utang. Bebas dari jerat utang menurut Len Penzo dari MoneyTalksNews.com adalah:
  • Sangat detail. Mereka selalu memerhatikan dengan saksama kondisi keuangan mereka, dari jumlah penghasilan sampai ke mana saja pengeluaran dilakukan.
  • Utang = menggadaikan masa depan. Utang merupakan kesenangan instan di masa sekarang yang akan mengorbankan pendapatan masa depan.
  • Pragmatis. Mereka cenderung praktis. Karena serba praktis, mereka memahami nilai. Contohnya, mobil adalah alat untuk membawa dari titik A ke titik B, jadi kenapa harus beli mobil mewah?
  • Mengandalkan diri sendiri. Kebanyakan orang yang bekerja keras demi mempertahankan kehidupan dengan kebebasan keuangan, sangat percaya dengan kemampuan diri sendiri. Untuk itu, mereka berusaha hidup secukupnya, demi menabung uang sebanyak mungkin bagi masa depan.
  • Tidak gila belanja. Banyak orang yang doyan belanja, padahal tidak punya uang. Walau secara fisik tidak separah kecanduan alkohol atau narkoba, tetapi kecanduan belanja membuat orang sulit bebas utang.
  • Sabar. Mereka sabar sehingga bukan pembeli kompulsif. Kalau uang untuk membeli sesuatu tidak cukup, mereka akan menabung lagi dan menunggu.
  • Percaya diri. Mereka menolak diukur berdasarkan apa yang mereka miliki, sehingga mereka juga tak merasa mendapatkan tekanan untuk mengeluarkan uang hanya untuk mengikuti tren. Mereka paham bahwa hidup bukan soal kepemilikan dan pamer kekayaan
  • Mereka sadar kartu kredit adalah pedang bermata dua. Orang yang mampu mengendalikan keuangan tidak khawatir dengan kartu kredit. Mereka bahkan memanfaatkan keunggulan kartu kredit.
  • Percaya dengan tanggung jawab pribadi. Mereka yang bertanggung jawab secara keuangan menolak membuat alasan. Kalau mereka di PHK, mereka tahu bahwa mereka bertanggung jawab untuk memiliki dana darurat. Kalau tidak, maka mereka tidak menyalahkan siapa-siapa, kecuali diri sendiri. 
  • Tidak materialistis. Orang yang bebas utang tahu benar bahwa uang bukan sumber utama kebahagiaan. Mereka cenderung hidup simpel, dan fokus kepada kebahagiaan keluarga ketimbang menumpuk harta: dan kekayaan
Uang telah lama dikenal sebagai hamba yang baik bila bijaksana terhadap uang tetapi akan menjadi hamba yang jahat bila kita tamak lalu menjadi hamba uang. Meskipun berkatanya uang bukan segalanya, tapi demi uang manusia rela melakukan segalanya. Bahkan harus kehilangan nurani dengan menghilangkan nyawa orang dan mempermainkan Tuhan yang penting saya dapat memperoleh uang sebab jatuh diatur/diperbudak oleh uang. Pendek kata hidup dan hati  kita dikuasai oleh uang. Jika kita tuan atas uang artinya uang tersebut "sarana" yang dipakai untuk melayani   baik untuk melayani Tuhan, sesama dan kebutuhan kita sendiri dimana kitalah yang mengatur/pengatur  (managernya)
1Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Teks Alkitab menyatakan 'Aku (TUHAN) tidak akan meninggalkan engkau,' baik dalam bahasa Ibrani dan dalam bahasa Yunani kata yang digunakan, dan yang diterjemahkan 'pergi,' berarti menarik diri dari tangan yang menopang yang bermakna 'meninggalkan engkau, "" Aku tidak akan membiarkan engkau. " Kita bahkan mungkin menempatkan lebih bahasa sehari-hari, dan pendekatan lebih hampir ekspresi aslinya, jika kita berkata, 'Dia tidak akan pernah menjatuhkan engkau'; tidak pernah membiarkan tangan-Nya mengendur, tidak pernah menarik kekuatan pendukungnya, tetapi akan berkomunikasi untuk selama-lamanya, hari demi hari, tidak hanya kekuatan, tetapi keamanan sadar yang berasal dari perasaan bahwa besar, kuat, tangan lembut, menutup engkau bulat dan menjaga engkau ketat . Tidak ada orang yang 'akan merebut mereka dari tangan Bapaku. "
{MacLaren's Expositions}

Bila perhatikan perumpamaan penabur maka perhambaan uang bukan hanya soal ketamakan saja melainkan ketakutan dan kekuatiran soal hal keduniawian termasuk soal uang yang berlebihan yang tetap di kategorikan mencintai uang melampaui batas-batas wajar bahkan mengeser posisi Tuhan. 

Nesehat Firman Tuhan adalah bahwa TUHAN tidak meninggalkan engkau yakni umat pilihan-Nya dan kita harus percaya dan berpegang kepada-Nya.
Firman-Nya {Matius 6:24-33}
  •  Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Tuhan mampu mencukupi kebutuhan kita dan kita pun harus belajar mencukupi dengan apa yang didapatkan sambil hidup dalam rencana-Nya, jalan-Nya dalam kesetiaan sebab iblis berjalan berkeliling mencari mangsa yang dapat ditelannya termasuk dalamnya dengan memberikan permasalahan keuangan dan stimulus kesenangan yang mengiring kepada ketamakan dan jadi hamba uang.

Hanya pertolongan TUHAN saja kita menang dan dapat atasi perhambaan uang yang mengoda.



Tulisan lainnya:
Menuju Masyarakat Tanpa Uang Tunai
Menuju Sistem Keuangan 666
Hamba Uang
Tinjauan Alkitab Tentang Menabung
Krisis Keluarga Akibat Keuangan
Hidup Krisis Waktu Resesi


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)