Rajin Berbuat Baik

yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan  dan untuk menguduskan  bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri,  yang rajin berbuat baik. ^// ὃς ἔδωκεν ἑαυτὸν ὑπὲρ ἡμῶν ἵνα λυτρώσηται ἡμᾶς ἀπὸ πάσης ἀνομίας καὶ καθαρίσῃ ἑαυτῷ λαὸν περιούσιον, ζηλωτὴν καλῶν ἔργων ( Titus 2:14 )

Kamus besar Bahasa Indonesia memberikan penjelasan makna rajin adalah:

• Suka bekerja (belajar dan sebagainya); getol; sungguh-sungguh bekerja; selalu berusaha giat yang dalam bahasa Yunani mengunakan kata σπουδῇ /spoudē  kata tersebut memiliki arti kata lain adanya yaitu kecenderungan mengerjakan dengan cepat bahkan tergesa-gesa
• Kerapkali; terus-menerus dalam bahasa Yunani dipakai kata ζηλωτὴν / zēlōtai yang memiliki makna lain adalah ketekunan.

Dalam teks di atas dipakai kata ζηλωτὴν  sehingga berarti terus menerus rajin melakukan pekerjaan yang baik.

Rajin dalam Alkitab dibedakan antara rajin dalam tabiat lama dan rajin dalam tabiat baru yang disebabkan kerajinan ditentukan oleh adanya gairah untuk melakukan sesuatu. Contoh rajin tabiat lama misalnya:

• Cinta uang, Menurut 1 Timotius 6:9-10 dapat rajin melakukan apa saja asal memperoleh uang. 
• Ingin hormat dan puji, ambisi, sehingga orang itu rajin dan tekun.
• Nafsu seks/ perzinaan yang membuat banyak kreasi dan masalah.
• Nafsu benci, dendam, ini juga kuat sekali, sehingga sangat rajin dan tekun, bahkan berani korban apapun juga nyawanya.
• Dll. Semua ini akan makin bertambah kuatnya berlipat kali ganda kalau roh setan ikut di dalamnya, nafsunya, kerajinan dan ketekunannya akan berlipat kali ganda, bahkan juga ada kelihaian dan beberapa sifat-sifat iblis ikut serta (kejam, benci, sombong dll)

Sedangkan rajin dalam tabiat baru adalah terus menerus melakukan yang baik serta menyukakan hati sesama dan Tuhan dalam kekudusan.

Kerajinan dalam Alkitab juga dibagi menjadi:

• Tingkat manusiawi.
• Tingkat roh
• Tingkat sempurna.

Kerajinan tingkat sempurna dalam dosa/kejahatan seperti Iblis atau kerajinan sempurna dalam kebaikan yang kudus seperti Allah.

Teks di atas mengajarkan agar kita terus menerus rajin mengerjakan yang baik berarti dapat mengalami kehilangan gairah melakukan hal yang baik. Sebab kehilangan gairah dan kerajinan berbuat baik atau hal rohani adalah seperti:

• Mendukakan Roh Kudus atau memadamkan roh
• Kebodohan.
• Kemalasan
• Keinginan dosa atau kekuatiran.
• Merenggangnya keintiman atau persekutuan dengan Tuhan.

Rajin melakukan yang baik dapat dilakukan dan dibina misalnya dengan:

• Melekat pada pokok anggur yang benar / manunggal dengan Tuhan.
• Mata atau hidup yang diterangi Roh Allah.
• Menyediakan waktu bersekutu dengan Tuhan dan mengerjakan yang baik.
• Saling menasehati dan menghibur.
• Setia menyangkal diri dan memikul salib.

Nasehat Alkitab agar ada gairah rajin berbuat baik masuk ketingkat roh diantaranya:

• Jikalau kita hidup oleh Roh,  baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, ( Galatia 5:25)
• Dan berusahalah memelihara kesatuan  Roh oleh ikatan damai sejahtera: ( Efesus 4:3)
• Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala  dan layanilah Tuhan. ( Roma 12:11 )

Tuhan Yesus menasehati berbuat baik sebab ada upah yang disiapkan secara khusus jika rajin berbuat baik. ( Atau kalau kamu berbuat baik hanya kepada teman yang berbuat baik kepadamu saja, jangan berharap bahwa Allah akan memberkatimu karena perbuatan baikmu itu. Karena orang-orang berdosa pun melakukan hal yang sama seperti itu. <  Lukas 6:33 TSI > )

Sebab itu, janganlah kita menjadi bosan melakukan hal-hal yang baik; sebab kalau kita tidak berhenti melakukan hal-hal itu sekali kelak kita akan menuai hasilnya  (Galatia 6:9 BIS)

---

Tulisan lainnya:

Hubungan Iman Dan Perbuatan

Pengaruh Berbuat Baik Dan Umur Panjang

Menjalin Persahabatan Atasi Pertikaian

TUHAN Itu Baik

Hukum Membalas Dendam

Berhati-hatilah Mengerjakan Pekerjaan Mati