Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 11 Maret 2021

Hubungan Iman dan Perbuatan

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Yakobus 2:26

Pandangan iman Kristen tentang perbuatan baik tidak menyelamatkan sebab perbuatan kita itu seperti kain kotor, (Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.) sehingga perlu dibasuh oleh-Nya melalui iman kepadaNYA agar jadi bersih. (Wahyu 22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.). Meski berbuat baik tidak menyelamatkan tetapi orang beriman perlu melakukan perbuatan baik.

Teks di atas mengatakan bahwa iman harus disertai dengan perbuatan-perbuatan baru dinamakan iman tersebut adalah hidup, jika tidak sama seperti tubuh tanpa roh adalah mati. Iman dalam teks di atas ditulis dalam kata benda πίστις / pistis. Dalam Alkitab iman terdiri dari 3 jenis bentuk kata, yaitu sebagai kata sifat, kata benda dan kata kerja. Iman yang disertai perbuatan adalah identik dengan iman dalam arti kata kerja aktif πιστεύω (pisteuo).

Iman dalam Yakobus menjadi kajian teologis jika membandingkan dengan tulisan Paulus, misal dalam Roma 3:28, "Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat." Sedangkan Yakobus menuliskan dalam Yakobus 2:24, "Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman." Kedua tulisan ini seringkali dipertanyakan, karena kelihatannya seolah-olah seperti berlawanan. Paulus menyatakan bahwa manusia dibenarkan karena iman sedangkan Yakobus berkata manusia dibenarkan karena perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

Yakobus 2: 14-26 menyatakan, “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?” (ay 14). “Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?” (ay 21). Iman Abraham dikatakan iman yang hidup dimana iman disertai perbuatan baik. Melalui iman yang hidup kita memperoleh kasih karunia Allah yang menyelamatkan.

Pertanyaan dapat timbul dari pernyataan Yakobus, contoh:
  • Apakah Yakobus mengajarkan keselamatan oleh iman atau oleh perbuatan? Atau keselamatan oleh iman tambah perbuatan? Apakah asal beriman saja tidak perduli moralnya baik atau jahat? Apakah Yakobus bermaksud menambahkan syarat lain yaitu „perbuatan‟ ketika ia menyatakan “Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?”
Firman Tuhan dinafaskan oleh Allah sehingga semua yang yang ada selaras, tidak ada yang bertentangan satu sama lainnya. Peran Roh Kudus sangat penting agar dapat pemahaman yang baik dan utuh untuk bisa melihat bahwa sebetulnya Yakobus tidak menentang Paulus, tetapi sebaliknya justru mendukung Paulus.

Yakobus sama sekali tidak berbeda pernyataan Paulus atau Rasul Yohanes mengenai keselamatan oleh karena iman. Yakobus justru menekankan dan menjelaskan iman seperti apa yang disebut iman yang menyelamatkan itu. Iman suatu kesaksian hidup yang dapat dibuktikan melalui perbuatan. Iman yang nyata, bukan sekedar ucapan mulut seseorang yang mengaku percaya tetapi tidak bisa dipertanggungjawabkan. Bukti dari sebuah perkataan adalah tindakan, demikian juga bukti dari perkataan iman adalah tindakan iman.

Iman yang menyelamatkan berdasarkan surat Paulus kepada Titus menyebabkan seseorang berusaha melakukan pekerjaan baik. (Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia. Titus 3:8) Perbuatan baik itu terjadi karena iman mendorong seseorang menaruh perhatian kepada orang lain (Kisah Para Rasul 4:32) dengan contoh praktis menurut Yakobus adalah memberi makanan dan pakaian kepada orang yang membutuhkannya (Yakobus 2:14-17)

Meski Iman sejati mendorong rajin berbuat baik tetapi perbuatan baik tidak menyelamatkan, sebab yang menyelamatkan adalah iman. Berbuat baik mendatangkan upah jika dilakukan dengan rajin berbuat baik sesuai dengan hukum tabur tuai. ( Atau kalau kamu berbuat baik hanya kepada teman yang berbuat baik kepadamu saja, jangan berharap bahwa Allah akan memberkatimu karena perbuatan baikmu itu. Karena orang-orang berdosa pun melakukan hal yang sama seperti itu. < Lukas 6:33 TSI > ) Iman dapat membawa kepada kerajian berbuat baik ke level tingkat dimensi roh jika hidup dalam dipimpin oleh Roh (Galatia 5:25)

Yakobus melalui suratnya menegur golongan Antinomian yang menganggap bahwa hukum atau kewajiban moral tidak diperlukan, karena hanya iman yang menyelamatkan. Benar bahwa iman yang adalah faktor satu-satunya yang menyelamatkan sebab tidak ada manusia berbuat baik dengan level sempurna seperti Tuhan, contoh Kristus Yesus sebagai Firman yang mengenakan daging. Ia berbuat baik sampai saat disalib Dia tetap memberikan pengampunan kepada mereka yang menyalibkanNya bahkan penjahat yang mengaku salah dan beriman kepadanya diselamatkan sehingga dibawa ke Firdaus.

Iman kepada Yesus Kristus dengan benar membawa masuk ke Firdaus. Rev Dr Jaerock Lee menyatakan bahwa Firdaus yaitu tempat bagi orang-orang yang menerima keselamatan walaupun tanpa pahala, karena belum sempat melakukan apa-apa bagi Tuhan atau sudah melakukan sesuatu bagi Tuhan tetapi pekerjaannya "terbakar", tidak tahan uji. TUHAN ingin memberi pahala dalam kerajaan surga bagi orang beriman maka IA menyediakan pekerjaan baik untuk dilakukan oleh anak-anak-Nya di dunia yang telah dipersiapkan olehNya (Efesus 2:8-10). Karena telah diselamatkan karena iman maka disiapkan pekerjaan baik untuk setiap orang beriman sebab TUHAN berkehendak memberikan kemuliaan dalam kerajaan surga.

Orang beriman kepada Yesus diselamatkan karena menerima kasih karunia tetapi penghakiman dilakukan berdasarkan perbuatan. (Wahyu 20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.) Bagi yang selamat masuk surga maka penghakiman menentukan upah yang diterima dalam kerajaan Allah di surga.

Roh Kudus yang ada dalam hidup orang percaya senantiasa berusaha untuk membentuk anak-anak-Nya menjadi ciptaan baru sebab mereka harus bertumbuh di dalam TUHAN setelah menyatakan diri bertobat dari dosa dan percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat. (Efesus 4:24 “dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”) Jika taat dengan pimpinan Roh maka akan melakukan perbuatan baik karena TUHAN Baik ingin umat-Nya melakukan kebaikan dalam kebenaran dan kekudusan sejati sehingga TUHAN dipermuliakan. ("Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Matius 5:16)

Hidup di dalam TUHAN diarahkan olehNya untuk ambil bagian dalam kodrat Ilahi karena perbuatannya dituntun-Nya. Tetapi jika tidak tumbuh dalam kodrat Ilahi maka dianggap buta dan picik.(2 Petrus 1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.)

Setelah diselamatkan oleh anugerah-Nya maka haruslah mengerjakan bagian kita selaku orang yang telah diselamatkan. (Filipi 2:12-13 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.) Mengerjakan keselamatan karena sudah diselamatkan adalah suatu ucapan syukur kepada TUHAN.

Hubungan antara iman dan perbuatan sangat erat sebab karena iman hadir keselamatan dan perbuatan adalah wujud dari tindakan dari iman yang aktif bekerja oleh ketaatan terhadap Roh Kudus yang memperbaharui sikap dan perilaku bertindak. Perbuatan harus senantiasa diperbaharui oleh Roh Kudus dan Firman TUHAN. Tidak ada pemisahan antara iman dan perbuatan, melainkan karena keselarasan iman dan perbuatan menjadikan iman sempurna (Yakobus 2:22)



Tulisan lainnya:
Iman dan Akal Untuk Mengerti Kebenaran
Perlombaan Iman
Dibenarkan oleh Iman berdasarkan Kitab Roma
Berkat Iman Yang Menyelamatkan
Makna Percaya Yesus Berdasarkan Injil Yohanes


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)