Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 13 Agustus 2018

Makna Percaya Yesus Berdasarkan Injil Yohanes

Kitab Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes berdasarkan sejumlah ayat diantaranya Yohanes 21:24; 19:35; 13:23 dan kesaksian / tradisi sejarah gereja. Injil Yohanes di duga ditulis sekitar tahun 80-85 M di Efesus yang didominasi orang Yahudi Diaspora dan proselit agar mereka percaya kepada Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, dan supaya memperoleh hidup dalam nama-Nya melalui iman ( Yohanes 20:31)

Kata percaya di tujukan kepada banyak orang yang diberi kesempatan untuk membuat keputusan percaya. Kata Pisteusin yang berasal dari pisteuo dalam The Greek New Tastement muncul sebanyak 240 kali diperjanjian baru dan sebanyak 97 kali dalam injil Yohanes sehingga Injil Yohanes memuat kata tersebut sebanyak 40,4 % dari total Perjanjian Baru.

Mengigat kata tersebut muncul secara berulang-ulang maka timbul pertanyaan untuk apakah penulis menulis kata tersebut berulang-ulang dan diperkenalkan sejak awal dalam "kata pengantar"? Bila kata Pisteuo diartikan secara leksikal sebagai percaya, mempunyai iman kuat dan yakin boleh; mempercayakan. Apakah demikian makna yang hendak disampaikan penulis Injil Yohanes? Mengapa Injil Yohanes hanya memakai kata "Pisteuo" dan tidak kata "Pistis" ? Apakah penulis Injil Yohanes menyukai bentuk kata kerja dibandingkan dengan bentuk kata benda ataukah pemahaman penulis Injil Yohanes berpendapat bahwa percaya adalah suatu tindakan perkerjaan?

Yohanes 1:12 menyatakan bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Kata percaya erat dengan objek yang dipercaya. Percaya dalam nama-Nya berarti ada nama yang dipercayai yaitu Yesus. Dalam Yohanes 1:15,16 menemukan sosok pribadi yang telah ada sebelum Yohanes Pembaptis sekalipun Yohanes Pembaptis berdasarkan kelahiran lebih tua usianya yang disertai dari kepenuhan-Nya kita telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. Kata kasih karunia muncul hanya 3 kali dalam Injil Yohanes dan kata kasih muncul 58 kali dari seluruh kata kasih karunia berkaitan dengan pribadi Yesus. Nama yang menjadi objek dipercaya adalah Yesus. Melalui percaya kepada Yesus mendapatkan kasih karunia dan menjadi anak-anak Allah.

Penulis Injil Yohnes memberitahukan pra-eksistensi Yesus. Yohanes Pembaptis memberikan kesaksian tentang Terang yaitu Terang yang datang ke dalam dunia. Sebagai Terang maka Ia adalah juga pelaku pencipta (Yoh 1:1-4) dan berhubungan dengan pernyataan dan hidup serta keselamatan (1:9;2:46) Terang itu disebut juga Firman. (Yoh 1:14) Yesus sebagai Firman Allah berperan dalam penciptaan juga ditegaskan di kitab mazmur (Mzm33:6) dalam pernyataan ( Amos 3:8), dalam penebusan ( Mzm 107:20). Keadaan pra eksistensi sekarang telah menjadi manusia.
Injil Yohanes mencatat bahwa Yesus adalah pribadi yang melihat Allah dan ada di pangkuan Bapa, datang menyatakan Allah yang sesungguhnya sehingga dapat disimpulkan sebagai pribadi yang lain dari pada Allah tetapi hakikat-Nya sama dengan Allah. (Yoh 1:1)
Orang percaya adalah orang yang menerima-Nya. Apakah yang dimaksud hanya menerima Yesus sebagai "Terang"? Aktivitas menerima diawali adanya tawaran untuk menerima. Bentuk tawaran apakah yang disodorkan oleh Tuhan Yesus? Tuhan Yesus menawarkan kasih karunia kepada milik kepunyaan-Nya tetapi milik kepunyaan-Nya menolak.
Apakah pemberian Tuhan Yesus tidak sesuai dengan harapan mereka dengan menyatakan "Akulah roti yang turun dari sorga"( Yoh 6:41) tetapi berharap selalu roti tersedia ( Yoh 6:26) Dalam Yohanes 1:10 menyatakan bahwa "Terang" telah ada di dunia tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Dalam konteks Injil Yohanes, kata dunia memiliki dua arti :
  1. Dunia sebagai bagian dari alam semesta dan menjadi objek kasih Allah ( Yohanes 3:16)
  2. Dunia diwakili orang Yahudi sebagai yang melawan dan tidak menerima kebenaran tentang Allah yang dinyatakan oleh Yesus ( Yohanes 7:7)
Tugas Yohanes Pembaptis memberikan kesaksian tentang Terang yang adalah Tuhan Yesus agar orang banyak menjadi percaya. Apakah yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis?

  1. Yohanes bersaksi benar tentang Yesus Anak Domba Allah ( Yohanes 1:19-34) dan tidak meragukan ke "Mesiasan" Yesus (Matius 11:2-3; Lukas 7:18-20)
  2. Yohanes membiarkan murid-muridnya menjadi murid Yesus. ( Yohanes 1:34-39)
  3. Yohanes bersukacita saat Yesus makin besar dan ia makin kecil. ( Yohanes 3:25-30)
  4. Yohanes mengabdikan dirinya kepada panggilan Allah dan melaksanakan fungsi sebagai orang yang meluruskan jalan bagi Tuhan ( Yoh 1:23) dan melakukan dengan benar ( Yohanes 5:33; 10:41)
Pelayanan Yohanes Pembaptis membuat Andreas menjadi murid Yesus ( Yoh 1:40) Penulis Yohanes menyatakan bahwa ada kesaksian yang lebih besar dari kesaksian Yohanes Pembaptis yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada Yesus ( Yoh 5:36) dan Yesus lakukan banyak pekerjaan yang baik (Yoh 10:32). Pengertian Bapa adalah Allah ( Yohanes 5:18)

Apakah ada keterkaitan antara menerangi setiap orang sebab Yesus Terang Dunia (Yoh 9:5) dengan melakukan pekerjaan yang sesuai kehendak Bapa yang mengutus dengan melakukan banyak pekerjaan yang baik? Jika "makanan" Yesus adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh 2:34), mengapa Yesus bercakap cakap dengan orang Samaria? Apakah bercakap cakap adalah pekerjaan Yesus? Bukankah bekerja adalah membuahkan hasil yang dinikmati seperti yang dilakukan-Nya dengan mengubah air menjadi anggur di Kana? Mengapa sekarang tidak melakukan tanda mujizat kembali tetapi bercakap-cakap? ( Yohanes 4:7)
Yesus menyatakan bahwa Ia harus mengatakan sesuatu yang harus dikatakan dan berkata-kata menyampaikan sesuatu tugas dari Bapa ( Yoh 12:49). Bukankah akibat percakapan membawa wanita Samaria percaya, lalu wanita Samaria memberi kesaksian kepada penduduk Samaria yang menyebabkan penduduk Samaria berjumpa dengan Yesus dan jadi percaya. Perkataaan Yesus cukup berkuasa membuat penduduk Samaria oercaya sekalipun tidak ada perbuatan ajaib seperti di Kana.

Bila merujuk Yoh 18:37 dikatakan bahwa :"Yesus lahir untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran" dan Ia sendiri adalah kebenaran (Yoh 13:6) sehingga yang diucapkan-Nya benar ( Yoh 4:37;18:23; 19:35) Bukankah kebenaran ada di dalam terang dan dalam terang melihat sesungguhnya yang benar ( Yoh 3:21)? Kesaksian dari Yesus menuntun sejumlah orang menjadi percaya dan menjadi penyembah-penyembah yang sesungguhnya. ( Yoh 4:23) Kesaksian disampaikan dapat berbagai macam cara, seperti bercakap-cakap dan atau melakukan tanda seperti: mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan anak pegawai istana ( Yoh 4:46-54), menyembuhkan orang sakit di Betesda ( Yoh 5:1-9), memberi makan lima ribu orang laki-laki ( Yoh6:1-14), berjalan di atas air ( Yoh 6:16-21), menyembuhkan orang buta ( Yoh 9:1-12), membangkitkan Lazarus ( Yoh 11:1-46)

Penulis Yohanes menyatakan Yesus melakukan banyak berbuat baik ( Yoh 10:32). Apakah berbuat baik adalah konsep hidup dalam terang ataukah karena Allah adalah baik maka pekerjaan yang harus dilakukan Yesus adalah berbuat baik? Yesus bekerja sesuai dengan kehendak Bapa yang baik dan Bapa ikut bersaksi dan meneguhkan segala sesuatu yang Yesus lakukan (Yoh 5:37;8:18) Dalam Terang menbuahkan kebaikan ( lihat dan bandingkan dengan Ef 5:9)
Bila tanda perbuatan baik yang dilakukan Yesus adalah bentuk kasih karunia dari Tuhan Yesus dan kesaksian yang benar tentang kebenaran adalah kebenaran oleh Yesus Kristus, dimanakah peran hukum Musa? Bukankah Musa melalui hukum Tauratnya telah memberikan pedoman bagi kehidupan orang orang kepunyaan-Nya dan orang Yahudi sebagai milik kepunyaan-Nya yang menyatakan murid-murid Musa? ( Yoh 1:17;1:11; Yoh 9:19) Apakah hukum Taurat yang disampaikan Musa menyebabkan orang-orang Israel waktu itu tidak mengikuti ajaran dan tidak memperhatikan tanda yang dilakukan Yesus? Tuhan Yesus menyatakan bahwa pemuka agama Yahudi tidak melakukan hukum Taurat ( Yoh 7:19). Bila mereka jadi menolak Yesus tetapi mengapa Filipus menjadi percaya melalui hukum Taurat? ( Yoh 1:45) Perjanjian Lama telah bersaksi mengenai Yesus (Yoh 5:39-40) maka benarlah bila percaya kepada Musa maka percaya kepada Yesus ( Yoh 5:46) Firman yang jadi manusia, kita telah melihat-Nya sebagai Anak Tuggal Bapa.

Apakah yang ada dalam pemikiran pemuka agama Yahudi saat melihat tanda yang dilakukan Yesus? Bukankah akibat tanda yang dilakukan Yesus orang banyak mengikuti Yesus dan ingin menjadikan Yesus sebagai raja sebab Ia dianggap Mesias yang dijanjikan ? ( Yoh 6:26,15 juga Yoh 1:41; 4:25; 7:41) Akibat tanda yang dilakukan Yesus membangkitkan Lazarus maka Yesus dielu-elukan di Yerusalem ( Yoh 12:12-18) dan orang Farisi tidak mengharapkan hal itu terjadi karena berakibat "seluruh dunia datang mengikuti Dia" (Yoh 12:19)
Mengapa orang Farisi tidak ikut orang banyak yang mengelu-elukan Yesus? Apakah karena menganggap Yesus merebut pengaruh orang banyak sehingga meninggalkan para ahli Taurat / orang Farisi? ( Yoh 9:22; 12:42-43;6:44) ataukah karena tidak mau datang kepada Yesus ( Yoh 6:40). Bukankah tidak kehilang muka bila datang kepada Yesus seperti orang banyak? Bukankah kehormatan dapat dipegang dila menjumpai Yesus saat malam hari seperti Nikodemus? Dimalam hari Yesus tetap menerima kedatangan Nikodemus. (Yoh 3:2) Saat Nikodemus berjumpa, Nikodemus mendapat bimbingan dan pengajaran khusus dari Yesus sehingga saat Yesus mati setelah disalibkan maka Nikodemus memiliki kekuatan untuk menguburkan Yesus dengan sangat baik dan memiliki sikap yang lebih baik dibandingkan para murid yang melarikan diri. (Yoh 19:39-41)

Fenomena Yesus membangkitkan Lazarus kemudia dielu-elukan di Yerusalem, membangkitkan kebulatan tekad para pemimpin Yahudi dengan perencanaan untuk membunuh Yesus ( Yoh 12:9-11,19), setelah sekian lama hendak lakukan pembunuhan terhadap Yesus secara spontanitas sebagai reaksi dan perbuatan Yesus ? ( Yoh7:9)
Mengapa mereka mau melakukan pembunuhan terhadap Yesus? Penulis Yohanes menyatakan bahwa manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang. Sebab barang siapa berbuat jahat akan membenci terang dan tidak datang kepada terang itu supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat tidak nampak; (Yoh 3:19-20) sehingga mengadili Yesus dengan tidak adil ( Yoh 7:24) dan berakibat Yesus disalibkan dan Barabas seorang penyamun dibebaskan ( Yoh 18:40).
Apakah karena luapan dari hati yang jahat sehingga menilai bahwa Yesus lebih pantas dihukum mati dibandingkan dengan Barabas ataukah karena berdasarkan Taurat yang ditafsirkan ahli agama Yahudi menghujat Allah harus mati ( Yoh 19:7) atau karena Firman-Nya tidak menetap dalam diri mereka (Yoh 5:38), maka sekalipun tidak di dapati kesalahan oleh Pilatus, maka Yesus harus disalibkan? (Yoh 18:38b). Penulis Yohanes menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kasih Allah ( Yoh 5:42) maka dapat membenarkan bahwa Barabas lebih layak hidup dibandingkan Yesus.

Yesus adalah kebenaran dianggap melakukan penyimpangan dari norma, tata nilai, kebudayaan Yahudi dan kebenaran. Kasus penyimpangan antara lain: saat menghadapi perempuan berzinah ( Yoh 7:53-8:11), memetik gandum (luk 6:1), menyembuhkan di hari Sabat, sehingga menimbulkan konfrontasi karena kebenaran yang sesungguhnya berbeda dengan kebenaran menurut "worldview" pemuka agama Yahudi yang mewakili dunia.
Pelayan Yesus yang meliputi tanda, pekerjaan dan firman (Yoh 2:1-4:54) tetap berlanjut dan tidak mundur karena hadapi perlawanan. Yesus melakukan kehendak Bapa menuai perlawanan dari pemuka agama Yahudi saat itu dan dijatuhi hukuman mati, dengan jalan salib.
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu terang manusia tetapi mengapa terang mengalami peristiwa kematian? Bukankah terang bercahaya dalam kegelapan yang jahat? Penulis Yohanes menyatakan bahwa Yesus telah mengetahui akan mati tetapi itu pekerjaan yang harus dilakukan sebagai Mesias ( Yoh 12:23,24,32,33) Yesus alami penyaliban (Yoh 19:16) kemudian mati (Yoh 19:30) lalu dikubur (Yoh 19:38-42) dan bangkit (Yoh 20, 21:1-14).

Yesus mengetahui bahwa peristiwa itu harus terjadi jauh sebelum peristiwa ini terjadi. (Yoh 2:22), pada waktunya maka terjadi ( Yoh 12:23) dan meneguhkan bahwa apa yang dikatakan Yesus adalah benar bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup. (Yoh 11:25) dan bahwa Ia berkata benar sebab yang dikatakan-Nya benar dan membawa manusia menikmati kebenaran sejati yang datang oleh Yesus Kristus. Kebangkitan meneguhkan bahwa kegelapan tidak mengasai-Nya dan tidak memahami-Nya ( Yoh 3:19-20)
Setelah Yesus dipermuliakan dan para murid menyaksikan Yesus disalibkan, Yesus mati, Yesus bangkit dan kembali ke Bapa maka murid-murid percaya dan mengerti siapa Yesus dan Roh Kudus bersaksi sehingga murid-murid bersaksi mengenai Yesus dipermuliakan. Melalui jalan kematian dan kebangkitan, murid murid percaya dan mengerti siapa Yesus ( Yoh 20:27,29) dan Roh Kudus bersaksi sehingga murid-murid bersaksi tentang Yesus ( Yoh 15:26-27) agar kita pembaca Injil Yohanes yang ditulis murid Yesus turut menjadi percaya ( Yoh 20:31)

Kata percaya dalam Injil Yohanes selalu bentuk kata kerja sehingga kata percaya sesuatu tindakan. Tindakan percaya suatu proses yang aktif berkelanjutan dengan bimbingan Roh Kudus yang selalu mengajar dan memberikan kesaksian mengenai Tuhan Yesus dan kebenaran. ( Yoh 14:26; 15:26)

Setiap orang dapat memutuskan percaya kepada Yesus seperti dalam Injil Yohanes tercatat pada awal pelayanan Yesus banyak yang mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, Raja Israel, Nabi, Orang benar, Yang diutus Allah, Juruselamat, dsb walaupun pemahaman mereka belum mendalam.

Perjalanan percaya yang benar selalu melangkah dari percaya kepada percaya sebab percaya yang sejati tidak sama dengan percaya dengan iman yang kemudian hari terbukti palsu (Yoh 2:23-25; 6:63-66) Orang percaya dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. (Yoh 7:39) Air itu pemberian Yesus akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. (Yoh 4:14) Roh Kudus telah dijanjikan menjadi milik orang percaya setelah Yesus dipermuliakan. Pekerjaan Roh Kudus selalu mengalir seperti air hidup yang selalu mengalir dan bergerak dinamis memberi dampak positif bagi orang tersebut dan lingkungan sekitar ( Perbandingan seperti Yeh 47:1-12) Yesus sudah ada sejak masa pra eksistensi-Nya sebagai sumber air hidup ( Yer 2:14; 17:13) Dampak dari mengalirnya aliran-aliran air hidup akibat pekerjaan Roh Kudus dalam orang percaya maka akan bergerak seperti angin sesuai dengan keinginan Roh tersebut (Yoh 3:7; 17:20; 17:18; 3:34 dan 1 Yoh 4:2)

Percaya adalah tindakan untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh yang dipercayai. Tindakan percaya kepada Yesus menyangkut menyerahkan keputusan yang diambil kepada Yesus. Percaya memerlukan komitmen dan integritas terhadap Yesus agar taat ( Yoh 3:36) Contohnya misal ( Yoh 21:6). Dalam Yohanes 10:1-5 dilukiskan orang percaya adalah seperti domba yang mengenal suara gembalanya dan taat kepada gembalanya. Yesus dilukiskan sebagai gembala yang mengenal setiap nama domba dengan baik bahkan memberi nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

Orang percaya mendapat pemeliharaan dalam nama-Nya ( Yoh 17:11) sehingga tidak binasa (Yoh 17:12) tetapi mendapat perlindungan dari yang jahat. (Yoh 17:14) Pemeliharaan dan perlindungan dari yang jahat bukan tidak menghadapi kejahatan (Yoh 17:14) tetapi ada penyertaan dari Anak Domba Allah sehingga alami kemenangan bersama-sama Dia sang Pemenang. ( Yoh 12:31; 14:30; Why 17:14)

Menang bersama-sama Dia sang pemenang karena orang percaya menjadi satu dalam Bapa dan Anak. (Yoh 17:21) Menang bersama-nya bukan jaminan akan selalu selamat karena pemeliharaan dan perlindungan dari ancaman bahaya dari yang jahat tetapi tetap setia mengiringi Anak Domba yang telah menang dan mengaruniakan kemenangan. ( Yoh 12:25;16:1-3, Why 12:11)

Mengenal suara karena mendengar dengan baik serta dapat menbedakan suara gembala (Yoh 10:5). Untuk dapat mengenal suara gembala maka gembala selalu bersama-sama domba sehingga terjalin komunikasi dalam keintiman yang senaniasa diwujudkan selalu bejalan bersama. mengenal suatu proses menuju persekutuan dengan Bapa dan Yesus ( Yoh 17:11) Orang percaya adalah yang mengenal Yesus mengetahui bahwa Yesus telah memberikan teladan supaya mengikuti teladan-Nya. ( Yoh 13:14,15; 1 Ptr 2:21) Contoh teladan yang tersurat adalah membasuh kaki yaitu kerendahan hati.

Dalam persiapan Paskah diceritakan mereka mendapatkan ruangan untuk merayakan Paskah ( Mrk 13:12-16) tetapi tidak ada yang bertindak membasuh kaki sebab mungkin tidak ada budak / pembantu rumah tangga yang disediakan ( Luk 7:44)
Tuhan Yesus memanfaatkan situasi dengan megajarkan pentahiran rohani (Yoh 13:8-10) dan kerendahan hati (Yoh 13:12-17). Dalam perjamuan sudah tersedia baskom dan air. Murid-murid melihat dan telah ada kesempatan yang cukup panjang untuk membasuh kaki Yesus dan teman-temannya tetapi tidak ada yang mau melakukan.
Dalam situasi yang tidak mau meremdahkan hati, Yudas memiliki rencana menghianati Yesus. Teladan Yesus menekankan pengajaran yang diperlukan dalam pelayanan. Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya termasuk Yudas Iskariot yang telah diketahui akan menghianati.
Yesus memilih jalan kerendahan hati dan mengasihi walaupun Ia mengetahui telah Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya termasuk apakah Ia mau mengagalkan rencana Iblis yang ada dalam hati Yudas Iskariot atau menbiarkan terjadi dalam kehendak Bapa.
Pemuridan sesuatu yang diperhadapkan kepada orang percaya seperti Petrus yang dimampukan menunaikan tugas pengembalaan dari Yesus dan kesiapan menghadapi situasi yang tidak dikehendaki. (Yoh 21:15-19) Orang percaya mengenal Bapa sebab orang percaya kepada Yesus dilahirkan kembali / dari atas/ / dari Roh. (Yoh 3:3-8).

Sebagaimana Bapa menghendaki orang-orang menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:23) maka orang yang hendak menghampiri-Nya harus dilahirkan dari Roh. Yesus membaptis dengan Roh Kudus ( Yoh 1:33) Roh Kudus diutus Bapa dalam nama Yesus kepada murid-murid Yesus yakni orang percaya ( Yoh 14:26) dan memimpin ke dalam kebenaran. (Yoh 16:13) Orang hanya dapat menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran berkenan kepada Bapa.

Orang yang dilahirkan kembali yakni orang percaya memiliki hubungan yang baik dengan Bapa. Persekutuan dengan Bapa dimulai karena Bapa bertindak dengan menuntun orang-orang percaya datang kepada Yesus. Murid-murid Yesus percaya kepada-Nya adalah orang-orang yang dipilih dan dipanggil dari dunia (Yoh 13:18; 15:19) sehingga ditarik masuk ke dalam terang. (Yoh 12:6; bandingkan dengan 1 Ptr 2:9) Bapa menarik orang kepada Yesus (Yoh 6:44) dan Bapa yang mengutus Yesus, Ia pun memberi kesaksian, (Yoh 5:37) memuliakan (Yoh 8:54) dan menyerahkan penghakiman kepada Yesus. (Yoh 5:22)

Orang percaya adalah tinggal dalam persekutuan dengan Bapa dan Yesus tergambar dalam perumpamaan pokok anggur yang benar (Yoh 15:1-8) Yesus sebagai pokok anggur yang benar, Bapa pengusahanya dan orang-orang percaya sebagai rantingnya. Sebagai ranting anggur harus tinggal dalam pokok anggur. Ranting terpisah dari pokoknya akan kering lalu dikumpulkan orang dan dicampakan ke dalam api lalu dibakar. Ranting harus selalu diam dalam pokoknya, dibersihkan-Nya agar menghasilkan buah dan lebih banyak buah.

Orang percaya yang tinggal di dalam Yesus dengan menyimpan Firman-Nya di dalam hidupnya membuat Bapa dipermuliakan dan Bapa mengabulkan doa. Tinggal di dalam Yesus seperti dalam perumpamaan pokok anggur memilki beberapa pengertian, antara lain:
  • Berinteraksi dan berkomunikasi dalam hubungan relasi yang menyenangkan sehingga Yesus hadir dalam kehidupan pribadi. (Yoh 1:39; 4:40)
  • Makan daging-Ku dan minum darah-Ku (Yoh 6:56) Bersekutu dengan tubuh dan darah Yesus yang telah disalibkan, mati, dikubur dan bangkit lalu kembali ke Bapa.
  • Tinggal di dalam Yesus berarti menjadi anak Allah dan tinggal di rumah / bait Allah dan atau menjadi bagian dari bait-Nya (Yoh 8:35) sambil menantikan tempat yang dijanjikan untuk senantiasa bersama-Nya. ( Yoh 14:2)
  • Tinggal dalam Yesus berarti percaya dan hidup dalam kasih karunia Yesus (Yoh 15:9) dan menuruti perintah-Nya ( Yoh 15:10)
Yesus roti dari sorga, barang siapa makan roti ini akan hidup. (Yoh 6:51) sejajar dengan makan daging-Ku dan minum darah-Ku menimbulkan pertengkaran antara orang-orang Yahudi termasuk mereka yang diberi makan dalam Yohanes 6:1-15, sehingga banyak murid Yesus yang meninggalkan-Nya. (yoh 6:60) Tidak mati setelah makan "roti" yaitu diri-Nya berarti tidak alami mati dalam dosa. (Yoh 8:21,24) Menikmati roti atau tubuh dan darah-Nya dengan cara percaya kepada-Nya (Yoh 11:26).

Orang percaya yang menerima Yesus menikmati kasih Yesus . Yesus menjadikan orang percaya sebagai sahabat-Nya ( Yoh 15:4) dan memberitahukan segala sesuatu dari Bapa. (yoh 15:15) Menikmati kasih mendatangkan sukacita. Sukacita orang percaya dan sukacita Yesus akan penuh bila setiap orang percaya saling mengasihi. (Yoh 15:11-12)

Orang percaya dimampukan mengasihi karena Allah telah mengasihi ( 1 Yoh 3:16,17; 4:7-8,10) Tinggal dalam kasih melenyapan ketakutan. ( 1 Yoh 4:18) Mujizat demi mujizat pun terjadi bagi yang menolak dan yang belum menerima-Nya. Kesaksian dari mujizat mendorong untuk mengambil sikap tetap menolak atau menerima-Nya akibat tanda. (Yoh 3:2) Pengajaran demi pengajaran diberi Yesus untuk menyatakan sikap sesorang apakah lebih suka pengajaran manusia yakni pemuka agama Yahudi atau Firman Allah. Percaya kepada Yesus erat dengan kemuliaan-Nya.

Orang percaya adalah telah dan akan melihat kemuliaan-Nya ( Yoh 11:4,15; 1:49-51; 11:40). Kemuliaan Yesus yang menuntun sesorang menjadi percaya dan bertumbuh dalam kepercayaannya. Dengan percaya melihat kemuliaan Yesus menjadi manusia yang dinyatakan dalam:
  • Dalam kehidupan-Nya ( Yoh 12:41; 38-40)
  • Dalam tanda-tanda yang diadakan-Nya. ( Yoh 2:11; 11:4,40)
  • Dalam penyaliban dan kebangkitan-Nya. ( Yoh 7:39; 12:16,23; 13:31-32)
  • Kemuliaan yang dimiliki sebelum menjadi manusia. ( Yoh 17:5,24) Tanpa mengenal Yesus maka tidak mengenal Bapa. Tidak menerima Yesus karena menolak kesaksian Yesus saat bersaksi tentang hal-hal duniawi, bagaimana bila Ia berkata-kata tentang hal-hal sorgawi? (Yoh 3:21) Bila orang percaya Yesus dan menerima bersifat dunia dianugerahkan kemampuan menerima hal-hal sorgawi termasuk mengenal Allah yang sebenarnya ( Yoh 8:23) hingga dikaruniakan untuk melihat kemuliaan Allah Bapa. ( Yoh 17:3,24)
Orang percaya melihat kemuliaan Bapa bukan hanya akan menerima tempat di dalam rumah Bapa (Yoh 14:2,3) dan menikmati hidup kekal bersama-sama-Nya ( Yoh 5:24) karena tinggal dalam Dia yang adalah jalan, kebenaran dan hidup. ( Yoh 14:6) serta mencicipi kemuliaan-Nya saat ini ( Yoh 17:24), menerima Roh Kudus ( Yoh 14:17; 20:22) dan kebahagiaan. (Yoh 20:29) Mencicipi kemuliaan saat ini bukanlah bertatapan muka memandang kemuliaan Allah tetapi mengalami kasih-Nya yang sempurna ( 1 Yoh 4:12) Saat kembali di sorga mulia, orang percaya akan melihat kemuliaan Bapa seutuhnya. ( Kis 7:55; Why 21:11,23)

Maukah percaya kepada-Nya?

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)