Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 12 Agustus 2018

Mengapa Ada Badai

Korban akibat badai tropis Tembin yang melanda Filipina bagian selatan dilaporkan telah mencapai 200 orang tewas. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah dengan masih ada 144 orang yang dinyatakan hilang. Berita ini ditayangkan di kompas.com dengan judul "Korban Badai Tropis di Filipina Capai 200 Tewas dan 144 Hilang", https://internasional.kompas.com/read/2017/12/24/17381901/korban-badai-tropis-di-filipina-capai-200-tewas-dan-144-hilang.
Angin topan mendatangkan permasalahan yang tidak diundang dengan kerugian materi dan jiwa.

Mengapa ada angin topan di dunia ini? Apakah memang dirancang oleh Tuhan ada angin topan agar manusia menyadari bahwa manusia adalah manusia yang sewaktu-waktu dapat mengalami musibah seperti angin topan? Berdasarkan catatan terhadap peritiwa angin topan, hujan lebat sehingga curah hujan mencapai 2,5 meter adalah bukan kesalahan dan keinginan Tuhan? Mengapa Tuhan tidak dapat disalahkan? Apakah karena dalam Kitab Kejadian 1:31 dikatakan Alkitab bahwa Tuhan menciptakan bumi dengan sangat baik. Keadaan yang baik salah satunya yang diketahui adalah adanya air di atas cakrawala dan air di bawah cakrawala ( Kejadian 1:7)

Tidak selamanya air di atas cakrawala itu tetap menetap di sana. Karena kejahatan manusia maka Tuhan memutuskan mendatangkan air bah dengan salah satu cara yang dipakai membuka tingkap-tingkap langit. Dan Nuh seorang yang benar diselamatkan karena beriman. (kej 7:11) Dalam kejadian 9:13 mengisahkan adanya pelanggi yang muncul karena hujan untuk pertama kalinya di bumi. Pelangi hadir karena sinar matahari sudah memiliki kemampuan lebih menembus lapisan di cakrawala yang dahulunya mengandung air dan sekarang tinggal lapisan udara saja yang dikenal lapisan ozon.

Pada saat bumi mengandung air di cakrawala (ada lapisan air ) maka kondisi bumi di katakan baik sedangkan saat pelanggi hadir maka bumi dijanjikan tidak mengalami musibah air bah seperti zaman Nuh. Di satu sisi adalah kabar mengembirakan sedangkan disisi lain manusia menjaga harus lebih serius dalam memelihara bumi bertambah berat karena efek rumah kaca mulai terjadi. Disisi lain bumi sudah tidak akan alami air bah seperti zaman Nuh.

Apa hubungan perubahan lapisan udara dengan badai? Badai terjadi karena adanya aliran udara yang bergerak dari atas (langit) ke bawah (bumi/tanah) dan dari bawah ke atas. Dalam kondisi tertentu bila udara yang bergerak tersebut bersentuhan dapat menimbulkan badai. Selama pelindung cakrawala kokoh melindungi perubahan fluktuasi suhu, kelembaban dll maka tingkat resiko badai makin menipis dan semakin rusaknya lingkungan hidup, pemanasan global dan efek rumah kaca maka makin besar resiko terjadi badai.

Alkitab menyatakan bahwa sebelum Kristus datang manusia diperhadapkan dalam kondisi yang tidak nyaman dalam arti memiliki kerawan terhadap bencana. Bencana Alam mengigatkan bahwa manusia tidak menjaga bumi dan berakibatnya Tuhan Yesus harus datang mengembalikan segala sesuatu yang telah kacau akibat kesalahan manusia dan Tuhan akan menjadi Hakim Adil.

Kedatangan Yesus ke dua akan terjadi sebab Dia sudah datang untuk pertama kali menjadi manusia dan telah melakukan sesuatu mujizat dengan meredakan angin ribut. Kondisi alam makin kacau maka yang dihadapi makin berat. Bila kita tengok Filipina yang dikelilingi lautan maka sangat sulit untuk menjatuhkan kesalahan hanya kepada penduduk Filipina semata sebab bencana alam adalah bencana kemanusiaan yang dapat dialami siapa saja dan dimana saja.

Pemanasan global adalah permasalah seluruh dunia tidak dapat diatasi oleh satu negara saja. Badai adalah bagian dari kehidupan manusia modern di sejumlah tempat, dan alangkah baiknya kita menantikan tanah air yang baru di bumi yang baru, dalam kerajaan Bapa yang kekal.



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)