-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bersama Yesus di Firdaus

Minggu, 12 April 2020 | April 12, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-22T23:31:25Z
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Lukas 23:43

Teks di atas adalah percakapan Yesus dengan salah satu penjahat yang disalibkan. Yesus berada diantara penjahat menandakan Yesus dianggap memiliki catatan kejahatan terburuk dibandingkan penjahat lainnya yang sama sama disalibkan. Pengadilan Yesus yang berlangsung cepat menandakan pelaksanaan hukuman penyaliban kepada para penjahat sudah ditetapkan dan Yesus mengantikan Barabas pada detik-detik terakhir dijatuhkannya pelaksanaan hukum salib.

Ketika Yesus tergantung di kayu salib, para pemimpin Yahudi, prajurit dan orang banyak mengolok-olok karena tidak terjadi mujizat yang menyelamatkan diri-Nya waktu di salib. Perhatian mereka tertuju kepada keselamatan fisik saja. Yesus yang membebaskan pengikutnya dari masalah sosial seperti penyakit dan pangan kecewa sebab Mesias yang dinantikan tidak berdaya di salib. Yesus menyatakan bahwa kematian di salib adalah perjalanan yang harus ditempuh sebelum bangkit. (Lukas 9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.")

Penjahat yang turut disalibkan terus menghujat Dia, katanya, “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Penyamun yang sebentar lagi mati hanyut dengan lingkungan yang menghujat namun ada satu yang menyadari bahwa perlu Yesus dalam hidupnya apalagi Yesus telah berkata di kayu salib, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Ketika dicela / dihujat, Yesus tidak menjawab. Yesus mengenapi nubuat nabi Yesaya. (Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.)

Yesus tidak membuka suara dengan sia-sia. Ucapan pertama yang diucapkan-Nya adalah "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34 Hal ini membedakan Yesus dengan terhukum lainnya yang disalibkan. Sikap Yesus dan cerita tentang Yesus dengan deras terlontar dari orang orang sekeliling Yesus menjadikan salah satu penjahat sadar bahwa Yesus tidak melakukan kesalahan melainkan ejekan, fitnah dan sebagainya. Penjahat yang sadar akan kondisi yang terjadi terhadap Yesus dan lingkungannya berkata:
  • 23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
  • 23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Penjahat yang mengakui perbuatannya adalah salah dan pantas dihukum mati dengan disalibkan memberikan nasihat untuk bertobat kepada rekannya yang turut disalibkan. Penjahat itu menerima hukuman yang dijatuhkan meskipun sangat tersiksa dengan penyaliban yang menimpa dirinya.

Berdasarkan catatan Matius, pada mulanya kedua penjahat / penyamun itu mengolok-olok Yesus juga seperti pemimpin agama Yahudi dan para tentara Romawi. (Matius 27:44 Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.) tetapi akhirnya sadar akan kekeliruan yang diperbuatnya dan bertobat setelah menyadari siapa Yesus yang disebelahnya itu, maka ia pun memohon belas kasihan kepada-Nya serta beriman kepada Kristus bahwa sungguh Yesus adalah Kristus / Mesias.

Penjahat yang mengakui dirinya bersalah itu berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Penyamun memiliki iman bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang meskipun tahu bahwa mereka akan mati. Penjahat itu percaya suatu saat Yesus akan jadi Raja yang berkuasa. Saya tidak tahu apa dasarnya penjahat itu memiliki keyakinan bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang. Apakah karena banyak yang mengatakan Yesus adalah Mesias? Apakah tulisan mengapa Yesus disalibkan yang diberikan oleh Pontius Pilatus yaitu tulisan di atas kepala-Nya, "Inilah Raja Orang Yahudi". (Lukas 23:38).

Yesus saat mengalami penderitaan yang tidak terkatakan di detik-detik terakhir hidup-Nya di bumi tetap melayani Bapa-Nya dan sesama manusia. Ia memberi teladan yang sempurna bagaimana memikul salib bahkan sampai disaat Bapa-Nya memalingkan wajah-Nya sebab memikul dosa sampai berseru Eli Eli Lama Sabakhtani. Tindakan Yesus menjadi kesaksian yang hidup bahwa IA adalah Raja yang akan datang! Sampai akhir hidup, Yesus setia kepada Bapa dan menuntun salah satu penjahat mengakui bahwa IA memang seorang Raja.

Penjahat yang mengakui kesalahan dan memohon agar Yesus mengigatnya saat datang jadi raja adalah sosok manusia yang ada di Firdaus. Alkitab menyatakan bahwa:
  • Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9
  • Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Yesaya 1:18
Penjahat yang mengaku dosa kepada Yesus dan bertobat mendapatkan pengampunan dosa.

Selain mengaku dosa juga berdoa dengan berkata "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja". Penjahat itu beriman kepada Yesus sebagai Raja. TUHAN Yesus mendengar doa yang ditujukan kepada-Nya sebab DIA berkuasa karena DIA Raja meskipun mengenakan daging menjadi serupa dengan manusia.

Matthew Henry berkomentar bahwa inilah doa dari seorang pendosa yang hampir mati kepada sang Juruselamat yang juga ada di ambang kematian. Bagi Kristus, adanya orang yang masih berdoa memohon kepada-Nya meskipun Dia sedang dihina dan direndahkan di kayu salib merupakan sebuah kehormatan. Bagi si penjahat, berdoa kepada-Nya merupakan sebuah sukacita. Mungkin dia tidak pernah berdoa sebelumnya, tetapi kini dia didengar dan diselamatkan di saat-saat terakhir. Penjahat ini percaya akan kehidupan sesudah mati, dan menginginkan kebahagiaan dalam kehidupan itu. Tidak seperti penjahat yang satunya lagi yang ingin diselamatkan dari kayu salib, ia justru ingin tetap ada dalam pemeliharaan ilahi setelah kayu salib selesai menimpakan hal yang terburuk kepadanya.

Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary memberi komentar terhadap teks di atas adalah Aku berkata kepadamu "Karena engkau berbicara seperti raja, dengan otoritas raja berbicara kepadamu." Hari ini— "Engkau bersiap untuk penundaan yang lama sebelum aku datang ke kerajaan-Ku, tetapi tidak akan ada penundaan satu hari pun untukmu; engkau tidak boleh berpisah dari Aku bahkan untuk sesaat, tetapi bersama-sama kita akan pergi, dan dengan Aku, sebelum hari ini berakhir, engkau akan berada di Firdaus " Penjahat yang memohon agar Yesus ingat saat datang jadi Raja mendapatkan kenyataan bahwa pada hari ini juga ia sudah ada bersama-sama dengan Yesus di Firdaus karena Yesus adalah Raja Penguasa di Firdaus.

Berbeda dengan penjahat yang diselamatkan, penjahat yang lain tetap bertekun dalam dosa sampai akhir hidupnya. Dia mendengar percakapan Yesus dengan penjahat yang diselamatkan tetapi itu tidak mengubah kehidupannya untuk mengakui kejahatan yang dilakukan sehingga dihukum mati terlebih-lebih mengakui Yesus sebagai Raja yang akan datang. Dia teta seperti pememimpin agama Yahudi saat itu, Jika Engkau Mesias selamatkan diri-Mu dan juga saya. Yesus peduli akan keselamatan jiwa dibandingkan keselamatan tubuh.

Perkataan Yesus yang kedua waktu disalib adalah dasar iman Kristen yang penting tentang keselamatan. Keselamatan merupakan Anugerah bukan karena perbuatan baik atau jasa-jasa kita. Bukan karena dibaptis, melayani atau amal saleh. Itu adalah pemberian Tuhan Allah. (Efesus 2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.) Meskipun sebagai umat tebusan diharapkan hidup saleh tetapi kesalehan bukan yang menyelamatkan sebab kesalehan kita tidaklah memenuhi standar kesalehan sempurna seperti yang dicontohkan oleh Yesus yang tidak berdosa. Manusia dengan segala kesalehannya melakukan dosa dan upah dosa adalah maut. (bandingkan 1 Yohanes 1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.)

Penjahat yang bertobat memberitakan bahwa tidak ada kata terlambat bagi setiap orang untuk berbalik lagi pada Allah, asal ia mau bertobat dan mengaku dosa. Penjahat yang ada di samping Yesus menyadari sungguh bahwa hanya kemurahan/pengampunan Allah saja yang akhirnya bisa menyelamatkan dia. Dengan rendah hati dia berkata, “Tuhan, ingat aku bila engkau masuk kerajaan-Mu”.


Premium WordPress Apps

Tulisan lainnya:
Keselamatan Bagi Penjahat
Menjadi Pemenang Berdasarkan Kitab Wahyu
Surga Berdasarkan Alkitab
Ke Surga, Jadilah Seperti Anak Kecil
Hari Terakhir
Adam Awal Dan Adam Akhir


×
Berita Terbaru Update