Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 17 September 2019

Ke Surga, Jadilah Seperti Anak Kecil.


Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lukas 18:17

Dengan mengunakan momentum kedatangan orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil agar Yesus memberkati mereka yang menimbulkan kemarahan para murid, Yesus memperkenalkan kebenaran bahwa dengan menjadi seperti anak kecil maka dapat mewarisi Kerajaan Allah sekaligus mengajar murid-muridnya kerendahan hati, dan menjaga mereka dari kesombongan.

Injil Lukas mengabarkan kepada kita pembacanya agar menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil sehingga kita dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Teks di atas untuk anak-anak mengunakan kata παιδίον (paidion). Strong's Concordance mengartikan sebagai bayi atau anak kecil sedangkan HELPS Word-studies berpendapat seorang anak di bawah pelatihan yang usia di bawah 7 tahun. Masuk kerajaan Allah harus seperti anak kecil (di bawah anak sekolah dasar) yang melakukan sambutan terhadap yang ditunggunya yaitu Kerajaan Allah.

Menyambut seperti anak kecil dalam ayat tersebut berbeda maknanya dengan memiliki pemikiran seperti anak-anak (1 Korintus 14:20). Pemikiran kita haruslah dewasa namun perilaku dalam memberi respon terhadap kerajaan Allah / Kerajaan Surga haruslah seperti anak kecil. Menjadi seperti anak kecil bukan berarti menjadi kekanak-kanakan, tetapi belajar atas sikap positif yang mereka miliki. Orang yang membesarkan anak kecil akan mengerti sikap anak anak. Hal positif anak kecil diantaranya:
  1. Anak kecil masih tergantung kepada kedua orangtuanya dengan kepercayaan yang penuh. Anak kecil masih belum dapat mandiri, sehingga ia sangat bergantung kepada kedua orang tuanya mengenai apa yang ia makan, apa yang ia minum, dan lain sebagainya tanpa khawatir sebab sangat percaya bahwa orang tua melindungi dan menyediakan yang diperlukan. Demikian juga Tuhan Yesus ingin agar kita menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil yang sangat tergantung kepada Tuhan. Semakin kita tergantung kepada Tuhan, maka semakin Tuhan akan memberkati kita, Amsal memberikan nasihat kepada kita "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;"(Amsal 3:5-7). Iman anak kecil adalah percaya bahwa punya Bapa yang baik yang empunya segala-galanya
  2. Anak kecil memiliki motivasi yang tulus, polos, sederhana, belum tercemar pemikiran negatif. Dalam ayat 15 juga dikatakan, tujuan orang-orang membawa anak kecil tersebut adalah agar Yesus menjamah anak-anak mereka. Dalam Markus 10:13 dijelaskan bahwa mereka membawa anak anak agar Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Jamahan Yesus yang disertai didoakan adalah tujuan datang kepada Yesus dan Yesus tidak diminta memberikan uang, kekayaan, pangkat melainkan dengan tulus berdoa agar kehendak-Nya yang terjadi atas hidup anak-anak yang dengan tulus dan riang gembira menghampiriNya tanpa pura-pura dan tanpa takut. I Korintus 14:20b, "Jadilah anak-anak dalam kejahatan tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu.
  3. Anak kecil mudah diajar / dilatih. Yang diajarkan dengan mudah terserap dan tersimpan dalam memori otaknya. Kehidupan rohani akan mengalami pertumbuhan ke arah kedewasaan jika mudah diajar, ditegur dan dinasihati. Yesus yang mengajar firman Tuhan jika diterima dengan baik maka mengenal Tuhan dengan segala sesuatu yang menyertai-Nya.
    • Yohanes 6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
    • "berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah." Amsal 9:9
  4. Anak kecil mudah memaafkan. Tidak mudah orang dewasa memaafkan kesalahan karena sakit hati, dendam sehingga kesulitan untuk mngampuni / memaafkan. Anak kecil yang baru bertengkar dengan teman sebaya dengan mudah mereka berdamai kembali, saling memaafkan dan bermain bersama kembali. Mengasihi, sehingga dapat memaafkan berarti sudah pindah dari maut ke dalam hidup. 1 Yohanes 3:14, "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barang siapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut."
    Dengan mengampuni / memaafkan maka Allah Bapa mengampuni jika tidak maka Bapa tidak akan mengampuni.Matius 6:14-15 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Anak kecil dicirikan seperti keterangan di atas, sesuatu yang diperlukan untuk dapat menyambut uluran tangan kasih Allah. Sikap jujur bahwa dirinya membutuhkan Allah adalah syarat untuk seseorang masuk kerajaan Allah. Sambutan seperti anak kecil terhadap ajakan TUHAN menyelamatkan hidup kita dari kebinasaan kekal.

Ajakan yang membawa ke dalam kerajaan Allah / Surga harus disambut seperti penyambutan oleh anak kecil. Ajakan itu antara lain:
  • Yesaya 25:9 Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"
  • Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
  • Wahyu 22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Ajakan menyambut seperti anak kecil membutuhkan respon dengan mempercayaiNya. Anak kecil yang diasuh dengan baik oleh orangtuanya maka mudah percaya kepada orang tua. Kita yang bergantung penuh kepada Tuhan akan mudah percaya kepada-Nya.

Sebagaimana anak-anak yang menerima perhatian, kasih sayang dan segala kekayaan melalui orang tua dan berupa warisan bukan dengan membeli maka kita sebagaimana anak-anak yang menyambut kerajaan Allah / surga sebagai hadiah dari kasih karunia dari Bapa kita bukan karena imbalan seperti orang Farisi yaitu karena jasa dan prestasi atas perbuatan sebagai tuntutan imbalan untuk kebaikan. Kerajaan Surga/ Allah harus diterima dengan rendah hati dan rasa syukur dan kita berutang atas anugerah Tuhan Allah yang diberikan cuma-cuma melalui Yesus Kristus yang menebus dan memberikan hidup kekal.



Tulisan lainnya:
Yesus dan anak-anak
Kerajaan Allah
Pemulihan Hati Bapa
Surga Berdasarkan Alkitab
Yang Berharga Berdasarkan 2 Petrus
Yesus Itu Anak Manusia


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)