Matius 15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Menurut Alkitab Terjemahan Baru ada 26 kali kata munafik muncul. Satu kali di Perjanjian Lama dan 25 kali di Perjanjian Baru. Diperjanjian Lama muncul saat Daud berdoa mohon dibenarkan oleh TUHAN. (Mazmur 26:4) sedangkan di Perjanjian Baru hampir didominasi oleh pemahaman dan pengajaran Yesus tentang orang munafik.
Kata munafik berasal dari kata ὑποκριταί (hypokritai) yang mengacu pada seorang aktor. Mereka memainkan peran dan tidak menjadi dirinya sendiri. ὑποκριταί (hypokritai) memiliki makna: orang berwajah dua; seorang "munafik," yang profesinya tidak cocok dengan praktik mereka - yaitu seseorang yang "mengatakan satu hal tetapi melakukan hal lain."
Sedangkan kata "Munafik", menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua.
Teks di atas adalah perkataan Yesus terhadap orang Farisi dan Ahli Taurat yang mempermasalahkan tidak membasuh tangan sebelum makan sesuai adat istiadat nenek moyang. Yesus mungutip nubuat Yesaya 29:13 dan berkata: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." Beribadah kepada Tuhan tapi hatinya jauh dari Tuhan dan yang diajarkan perintah manusia maka dikatagorikan oleh Yesus adalah orang-orang munafik.
Selain Matius 15:7, orang yang dianggap munafik menurut Yesus antara lain:
Yesus tidak pernah menyebut murid-murid-Nya munafik termasuk kepada Yudas Iskariot yang menyerahkan Yesus untuk ditangkap melalui sebuah ciuman. Ciuman Yudas untuk sebagian kalangan dianggap kemunafikan Yudas sekalipun lebih tepat sebuah pengkhinatan Yudas sebab Yudas telah menjelaskan untuk apa mencium Yesus karena sembunyikan rencana jahat dengan mencium. Yesus menyebut kepunyaan-Nya “para pengikut, domba-domba, dan gereja”-Nya bukan orang munafik meskipun Petrus dalam kasus makan dengan orang yang tidak bersunat lalu datang dari kalangan Yakobus maka mengundurkan diri yang ditegur Paulus sebagai tindakan munafik terseret oleh orang munafik. (Galatia 2:13)
Orang munafik dinilai mudah melihat dan menilai kesalahan orang lain, tetapi tidak melihat kesalahan sendiri yang mungkin justru lebih parah. Yesus berkata kepada orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:5). Orang munafik cenderung menghakimi orang lain dan lalai melakukan intropeksi terhadap diri sendiri.
Dalam Matius 23:1-4, Yesus Kristus berkata kepada orang banyak termasuk murid-murid-Nya supaya mereka menuruti dan melakukan semua hal yang diajarkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, tetapi jangan turuti perbuatan mereka karena mereka mengajarkan dan tidak melakukan. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu menyerahkan beban berat kepada orang lain, namun mereka sendiri tidak melakukan dan jatuh dalam kemunafikan
Yesus Kristus yang dapat membaca isi hati, yang dapat menghakimi mereka sebagai munafik. Ketika Yesus hendak dijebak dengan urusan pajak kepada kaisar, mereka menyapa dengan Kata-kata berkata, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah." Di sini kebencian diselubungi tipu daya, dan hati jahat disertai bibir manis. Yesus tahu kemunafikan mereka dan memberikan jawaban yang berhikmat yang membuat mereka terdiam. Karena Yesus tahu kemunafikan seseorang maka kita harus bertobat dari kemunafikan dan membuang segala bentuk kemunafikan (1 Petrus 2:1) meskipun acapkali gagal untuk hidup secara sempurna sesuai dengan standar pengajaran Alkitab
Dalam Surat Yakobus 3:17 dikatakan tidak munafik adalah hasil hikmat dari atas yang kontras dengan hikmat yang bersifat kedagingan atau mementingkan diri sendiri. Jika kebijaksanaan yang dimiliki anugerah Allah yang diperoleh dengan meminta kepada Tuhan dengan iman. Himat dari atas lahir disebabkan persekutuan dan pimpinan dengan Roh Kudus sehingga bukan kepentingan diri sendiri yang menonjol melainkan kasih dan hikmat Tuhan yang mengatur hidup ini maka kita akan terluput dari kemunafikan.
Menurut Alkitab Terjemahan Baru ada 26 kali kata munafik muncul. Satu kali di Perjanjian Lama dan 25 kali di Perjanjian Baru. Diperjanjian Lama muncul saat Daud berdoa mohon dibenarkan oleh TUHAN. (Mazmur 26:4) sedangkan di Perjanjian Baru hampir didominasi oleh pemahaman dan pengajaran Yesus tentang orang munafik.
Kata munafik berasal dari kata ὑποκριταί (hypokritai) yang mengacu pada seorang aktor. Mereka memainkan peran dan tidak menjadi dirinya sendiri. ὑποκριταί (hypokritai) memiliki makna: orang berwajah dua; seorang "munafik," yang profesinya tidak cocok dengan praktik mereka - yaitu seseorang yang "mengatakan satu hal tetapi melakukan hal lain."
Sedangkan kata "Munafik", menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua.
Teks di atas adalah perkataan Yesus terhadap orang Farisi dan Ahli Taurat yang mempermasalahkan tidak membasuh tangan sebelum makan sesuai adat istiadat nenek moyang. Yesus mungutip nubuat Yesaya 29:13 dan berkata: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." Beribadah kepada Tuhan tapi hatinya jauh dari Tuhan dan yang diajarkan perintah manusia maka dikatagorikan oleh Yesus adalah orang-orang munafik.
Selain Matius 15:7, orang yang dianggap munafik menurut Yesus antara lain:
- Masyarakat pada umumnya diantaranya:
- Matius 6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
- Matius 6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
- Matius 6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
- Lukas 13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
- Ahli Taurat dan orang Farisi, diantaranya adalah:
- Matius 23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
- Matius 23:14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
- Matius 23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
- Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
- Matius 23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
- Mat 23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
- Matius 23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh................31b bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi nabi itu.
Yesus tidak pernah menyebut murid-murid-Nya munafik termasuk kepada Yudas Iskariot yang menyerahkan Yesus untuk ditangkap melalui sebuah ciuman. Ciuman Yudas untuk sebagian kalangan dianggap kemunafikan Yudas sekalipun lebih tepat sebuah pengkhinatan Yudas sebab Yudas telah menjelaskan untuk apa mencium Yesus karena sembunyikan rencana jahat dengan mencium. Yesus menyebut kepunyaan-Nya “para pengikut, domba-domba, dan gereja”-Nya bukan orang munafik meskipun Petrus dalam kasus makan dengan orang yang tidak bersunat lalu datang dari kalangan Yakobus maka mengundurkan diri yang ditegur Paulus sebagai tindakan munafik terseret oleh orang munafik. (Galatia 2:13)
Orang munafik dinilai mudah melihat dan menilai kesalahan orang lain, tetapi tidak melihat kesalahan sendiri yang mungkin justru lebih parah. Yesus berkata kepada orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:5). Orang munafik cenderung menghakimi orang lain dan lalai melakukan intropeksi terhadap diri sendiri.
Dalam Matius 23:1-4, Yesus Kristus berkata kepada orang banyak termasuk murid-murid-Nya supaya mereka menuruti dan melakukan semua hal yang diajarkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, tetapi jangan turuti perbuatan mereka karena mereka mengajarkan dan tidak melakukan. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu menyerahkan beban berat kepada orang lain, namun mereka sendiri tidak melakukan dan jatuh dalam kemunafikan
Yesus Kristus yang dapat membaca isi hati, yang dapat menghakimi mereka sebagai munafik. Ketika Yesus hendak dijebak dengan urusan pajak kepada kaisar, mereka menyapa dengan Kata-kata berkata, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah." Di sini kebencian diselubungi tipu daya, dan hati jahat disertai bibir manis. Yesus tahu kemunafikan mereka dan memberikan jawaban yang berhikmat yang membuat mereka terdiam. Karena Yesus tahu kemunafikan seseorang maka kita harus bertobat dari kemunafikan dan membuang segala bentuk kemunafikan (1 Petrus 2:1) meskipun acapkali gagal untuk hidup secara sempurna sesuai dengan standar pengajaran Alkitab
Dalam Surat Yakobus 3:17 dikatakan tidak munafik adalah hasil hikmat dari atas yang kontras dengan hikmat yang bersifat kedagingan atau mementingkan diri sendiri. Jika kebijaksanaan yang dimiliki anugerah Allah yang diperoleh dengan meminta kepada Tuhan dengan iman. Himat dari atas lahir disebabkan persekutuan dan pimpinan dengan Roh Kudus sehingga bukan kepentingan diri sendiri yang menonjol melainkan kasih dan hikmat Tuhan yang mengatur hidup ini maka kita akan terluput dari kemunafikan.
- Tulisan lainnya:
- Ahli Taurat Antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Berdasarkan Injil Matius
- Dosa Berdasarkan Alkitab
- Integritas Dalam Dosa
- Kebenaran Hal Suci Hatinya Berdasarkan Perjanjian Lama dan Injil Matius
- Jujur
- Akhiri Pertandingan Dengan Baik