Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Rabu, 11 September 2019

Hamba Yang Agresif Dan Radikal

Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? (Yohanes 13:12)

Peristiwa pembasuhan kaki para murid oleh Yesus sang Guru mereka terjadi menjelang kembalinya Yesus kepada Bapa. Yesus kembali sebagai penguasa di surga dan disembah oleh semua makhluk melakukan pekerjaan yang amat rendah yaitu membasuh kaki para muridNya. Yesus melakukan tugas kehambaan yang radikal dan agresif dengan berinisiatif melakukan pembasuhan kaki yang berpuncak kepada penyaliban diriNya diantara dua penjahat lalu meninggal dan bangkit naik ke surga menyediakan tempat bagi umatNya.

Perilaku yang agresif dan radikal dalam kehambaan diperlihatan Yesus Kristus dalam membasuh kaki muridNya. Matthew Henry berkomentar:
  1. Kristus membasuh kaki murid-murid-Nya supaya Ia dapat membuktikan kasih-Nya yang besar terhadap mereka. Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya
  2. Kristus membasuh kaki murid-murid-Nya untuk memberi teladan mengenai kerendahan hati-Nya yang luar biasa.
  3. Kristus membasuh kaki murid-murid-Nya untuk menandakan pembasuhan diri mereka secara rohani dan penyucian jiwa mereka dari kecemaran yang diakibatkan oleh dosa.
  4. Kristus membasuh kaki murid-murid-Nya untuk memberi kita sebuah teladan
David Cape dan Tommy Tenney menyebut kehambaan yang agresif dan radikal adalah kehambaan yang sejati. Hamba yang sejati memiliki ciri:
  1. Seorang hamba harus siap merendahkan diri.
  2. Seorang hamba harus semangat.
  3. Seorang hamba tidak pernah berusaha menyamakan dirinya dengan orang yang dilayani.
  4. Seorang hamba peduli.
  5. Seorang hamba memberkati.
Sebelum tindakan membasuh kaki sebagai sikap kehambaan yang radikal dan agresif, Yesus juga pelopor dalam sejumlah pelayanan secara agresif dan radikal di zaman itu yang tidak dilakukan oleh pemimpin agama lainnya, misal:
  • Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit meskipun hari sabat juga menyembuhkan orang yang dianggap najis seperti sakit kusta, wanita yang mengalami pendarahan
  • Yesus mengunjungi daerah Samaria dengan melayani perempuan Samaria yang menimba air. Yesus berkunjung ke Tirus-Sidon hingga berjumpa dengan wanita Siro-Fenisia dan menyembuhkan yang kerasukkan
  • Yesus menyambut pemungut cukai bagi bangsa Romawi yaitu Zakheus bahkan Matius menjadi rasulNya.
  • Yesus menolong perempuan yang kedapatan berzinah sehingga tidak dirajam dan bertobat
  • Yesus memperhatikan kebutuhan jasmani saat umatNya lapar dengan mengadakan mujizat penggandaan roti dan ikan untuk ribuan orang
  • Yesus mendatangi para murid yang sedang naik perahu ditimpa badai dan topan. Ia datang dan menyelesaikan masalah badai
Kaki dibasuh adalah tradisi di zaman tersebut karena mereka memakai sandal yang terbuka bahkan terkadang berjalan tanpa alas kaki di rumah sehingga kaki jadi kotor sehingga di rumah tersedia air untuk cuci kaki dan bila tidak mencuci kaki dalam beberapa waktu tanda mengalami dukacita yang mendalam ( 2 Samuel 19:24 ). Yesus yang berhati hamba secara agresif dan radikal melakukan tindakan secara sistematis membasuh kaki para murid-Nya tanpa kecuali termasuk kaki Yudas Iskariot yang menghianatiNya. Yesus menanggalkan jubah-Nya, mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.( Yohanes 13:4-5)

Membasuh kaki adalah sikap mau merendahkan diri dan mengambil sikap seorang hamba yang paling rendah dengan setia memberikan yang terbaik bagi yang dilayaniNya sampai mati mengerjakan segala sesuatu yang diberikan Bapa kepada-Nya. Pekerjaan itu dilakukan dengan kerelaan dan kesadaran penuh secara kehambaan agresif menjawab kebutuhan yang ada dalam pelayanan yang dihadapi menjelang kematian.

Membasuh kaki adalah awal dari serangkaian puncak peristiwa merendahkan diri setelah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.( Filipi 2:6-8) Setelah membasuh kaki para muridNya dan mengadakan perjamuan terakhir, Yudas Iskariot bertindak mengkhianati Yesus sehingga Yesus ditangkap dan dijatuhkan hukuman mati dengan disalibkan seperti yang diucapkanNya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga (Lukas 24:46) Disalib Yesus merendahkan diriNya sampai titik paling rendah. Dia merendahkan dirinya sejajar dengan orang hukuman yang paling jahat dan hina. Dia merendahkan dirinya dengan memikul kutuk dosa umat manusia.

Membasuh kaki juga mengajarkan kepada para murid agar saling memperhatikan, saling melayani dengan kerendahan hati hingga titik merendahkan diri secara agresif dan radikal. Keinginan untuk dilayani, dihormati bahkan ingin menjadi terbesar senantiasa dapat menggangu pikiran para murid. Tuhan Yesus dalam membasuh kaki dalam catatan Lukas tertulis: "Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. (lukas 22:27)" Yesus Kristus menginginkan agar para murid sadar bahwa keinginan untuk menjadi yang pertama -- menjadi lebih unggul dan dihormati lebih dari orang Kristen lain - adalah bertentangan dengan sifat Tuhan mereka

Pelayanan kehambaan yang agresif dan radikal dengan semangat yang dikerjakan Yesus tidak dapat dilepaskan peran manunggalnya dengan Bapa dan taat serta setia dalam kerelaan mengerjakan kehendak Bapa lebih dari harga diri dan kenyamanan bagi diriNya sendiri. Dalam kehambaan maka tidak mencari kehormatan dari manusia melainkan perkenanan Bapa. Apa yang merupakan pekerjaan Bapa dilakukan dengan komitmen dan dedikasi sepenuhnya sebab hati Bapa ada dalam hati Yesus. Hati kehambaan menggerakkan melakukan tugas kehambaan secara agresif dan radikal.

Perilaku agresif dan radikal dalam melayani Tuhan dan sesama dengan kerelaan dan kerendahan hati menjadikan diri kita sosok seorang hamba yang dapat merendahkan diri tanpa kehilangan identitas dan harga diri sebagai murid yang dihormati dan terkemuka menurut Yesus yang telah memberikan teladan hingga mati.

Yesus Tuhan, Guru dan Junjunan kita telah memberi teladan bagaimana menjadi hamba sejati yaitu hamba yang penuh semangat dan agresif serta radikal menjawab masalah dan situasi dengan kerelaan hingga merendahkan diri agar kehendak Bapa bagi sesama menjadi kenyataan. Dia mengharapkan kita mendekati sosok diriNya sebagai seorang hamba yang sejati bagi Tuhan dan sesama.



Tulisan lainnya:
Rahasia Tuhan Untuk Menjadi Besar
Hamba Tuhan Yang Menderita
Kepemimpinan Berjiwa Hati Hamba
Utusan Amanat Agung
YHWH Berinkarnasi Menjadi Yesus
Menghargai Sesama Adalah Kebahagiaan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)