Penulis membuka rahasia untuk menjadi besar dalam cara TUHAN, maka penulis membagi menjadi 11 sub pembahasan yang harus dikerjakan oleh manusia agar TUHAN mempercayakan dan kita mendapatkan sesuatu yang besar dari TUHAN Mahabesar.
Menjadi besar menurut cara Tuhan tidak dapat dilepaskan dengan memenangkan jiwa dengan mengunakan prinsip hamba. Handuk sebagai simbol kehambaan berkonfrontasi dengan pedang namun karena ada Tuhan maka handuk jauh lebih berkuasa daripada pedang.
Bill Bright menyatakan bahwa rahasia Tuhan untuk menjadi besar mengambarkan hati yang sejati dari Tuhan kita Yesus Kristus dan kerinduan-Nya bagi semua pengikut-Nya. Yang harus diperhatikan bahwa Tuhan melengkapi umat-Nya dengan 2 senjata yang harus digunakan dengan tepat.
Pedang Roh untuk menghadapi peperangan rohani yang sanggup meruntuhkan benteng-benteng iblis namun dalam alam duniawi adalah sebuah handuk, yaitu hati seorang hamba.
Penulis menyatakan rahasia dari otoritas sejati di dunia ini adalah handuk bukan pedang sebab handuk adalah pilihan Tuhan untuk digunakan di dunia, sebab barang siapa terbesar diantara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu. Kerendahan hati dan jiwa seorang hamba akan menaklukan lebih banyak kuasa-kuasa yang menentang dalam dunia ini ketimbang kesombongan dan otoritas yang salah.
Dengan mengabungkan pengunaan yang tepat dari handuk seorang pelayan di alam dunia dan pedang di alam roh, kita akan melihat neraka terbelah, mengoyak alam iblis yang gelap dan mengancurkan gerbang-gerbang neraka.
Penulis mengigatkan bahwa misi dari visi akan hadirat Tuhan adalah untuk membawanya ke jalanan. Untuk itu haruslah dimulai bukan membangun gedung gereja-gereja melainkan mengumpulkan para penyembah.
Penyembahan membentuk untuk mengasihi dan merindukan hadirat Bapa dan hadirat Bapa mengerakan dari dalam diri mengeluarkan belas kasihan dengan motivasi yang benar, sehingga sangat diperlukan keseimbangan untuk menyingkir agar berdoa dan melayani manusia seharian.
Dengan dilandasi sikap penyembahan maka ada kemampuan yang dimampukan oleh-Nya untuk menjalani dan melakukan tindakan kasih sebagai wujud kasih Tuhan yang mengubahkan kehidupan sebab hidup dalam hadirat Tuhan hasil perbedaan positif yaitu harus mencerminkan kemuliaan hadirat Tuhan yang dialami Musa saat berjumpa dalam hadirat-Nya.
Penulis memberitahukan pentingnya transformasi roh kehambaan bukan diajarkan sebab hanya ketika tertular kobaran api hati seorang hamba hadirlah semangat yang membara dengan gairah bukan lahir dari pendidikan yang mengisi kepala, malainkan yang menguasai segenap hidup karena kasih yang melanda kehidupan.
Penulis mengungkapkan lima karakteristik hamba yang sejati, yaitu:
- Seorang hamba harus siap merendahkan diri.
- Seorang hamba harus semangat.
- Seorang hamba tidak pernah berusaha menyamakan dirinya dengan orang yang dilayani.
- Seorang hamba peduli.
- Seorang hamba memberkati.
Dalam kehambaan maka kehormatan dapat sulit didapatkan namun untuk itu dipanggil bekerja melayani. Dalam gelora kasih, kehambaan yang dilakukan mengandung sukacita ilahi karena pengurapan Tuhan hadir yang berakibat apa yang dilakukan dibuat berhasil oleh Tuhan, sekalipun harus hadapi aneka ujian, seperti Yusuf. Penulis mendaftarkan ciri seorang hamba dari Yesus Kristus atau tidak, adalah :
- Seorang hamba melayani dengan sukacita.
- Seorang hamba tidak pernah bertanya, "Apa untungnya bagiku?"
- Seorang hamba mencari kesempatan untuk melayani.
- Seorang hamba melayani ketika tidak seorang pun sedang melihat.
Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia dan disebut Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran adalah sosok yang merendahkan diri-Nya. Dia membungkukan serendah mungkin menjadi seorang hamba sejati bahkan mati disalib karena kasih. Kasih seorang hamba menuntut kita untuk meninggalkan jubah keagamaan yang melekat erat dan mengantikan dengan kerendahan hati, keterbukaan, dan kerelaan untuk jadi hamba yang melakukan apa yang dianggap kotor, tak berharga dan hina di mata manusia terlebih-lebih saat dizinkan alami tekanan yang tidak diharapkan.
Hamba yang baik dalam segala hal berusaha melakukan apa yang harus dilakukan dengan segala cara sepanjang dibenarkan oleh tuannya. Anugerah seorang hamba dapat mengabarkan Firman dengan banyak cara yang dilimpahkan kepadanya. Yesus sebaga teladan hidup sebagai hamba, maka sepatutnya kita alami perubahan paradigma bersama Yesus. Bersama-Nya kita dibentuk dan alami ujian sehingga kita dapat melihat sesuatu dari sudut pandang-Nya , dan mereka yang dilayani akan melihat Yesus dalam diri kita dengan jelas.
Melihat sesuai sudut pandang Yesus acapkali harus mengubah kebiasaan kita yang mengabaikan apa yang tidak ingin kita lihat dengan cara pandang Ilahi. Dengan mengambil sikap kehambaan maka perubahan dan transformasi dapat terjadi. Melalui sudut pandang mata Yesus yang ada di dalam kita dan melalui kita maka kita dimampukan melihat kebutuhan dan menyampaikan itu kepada Tuhan dengan doa keluhan yang selaras dengan hati Tuhan dalam bimbingan Roh Kudus. Itu meraih ini semua, penulis memberikan menyatakan, "Ketika Anda menjamah Tuhan dalam ruang tahta keintiman, iman Anda diubahkan menjadi kehambaan. Disanalah Ia mengubahkan dan mempersiapkan Anda untuk menjadi penyebar kasih kehambaan-Nya. Dia akan membawa Anda masuk lebih dalam sehingga memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak tampak dan tinggal dalam rencana adikodrati yang mengagumkan.
Pelayanan dengan sosok hamba terkadang alami kegagalan. Musa gagal total saat pertama kali bertindak membebaskan Israel. Namun Tuhan memiliki kecakapan untuk mengubah kekecewaan-kekecewaan mereka menjadi perjanjian-perjanjian ilahi. Musa menunjukan kesetiaan pada panggilan barunya di dalam Tuhan. Musa mengubah sejarah. Penulis juga mencontohkan Petrus. Penulis menyatakan bahwa kita membutuhkan lem kesetiaan jika Tuhan memerintahkan Anda untuk mengasihi seseorang yang tidak dapat dikasihi, supaya Anda memenangkan mereka melalui kehambaan Anda.Unsur kehambaan sebuah syarat wajib kepemimpinan gereja.
Jika Anda setia maka kekecewaan-kekecewaan yang Anda alami sepanjang jalan semata-mata akan memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk menghubungkan Anda dengan suatu perjanjian ilahi yang mulia dan merekatkan anda kepada TUHAN sehingga orang biasa menjadi luar biasa. Ujian kesetiaan hadir dalam masa krisis, yang memiliki kecenderungan melarikan diri dan tidak memberi kesempatan kepada TUHAN bekerja dalam kehidupan kita, namun justru penyelesaiannya adalah hadapi kekecewaan dengan berlari kepada TUHAN. Penulis memberikan contoh tentang Rut.
Di bab terakhir penulis memberi catatan agar melayani dengan persiapan yang mengantisipasi dengan mengantisipasi setiap kebutuhan pelanggan/ yang dilayani sebelum kebutuhan itu diungkapkan sehingga pelayan berubah dari pelayanan yang baik menjadi yang luar biasa. Pelayan perlu urapan yang memberi jalan keluar saat menghadapi hal yang tidak terduga selain harus fleksibel sehingga dapat melengkung dan tidak patah.
Setelah mengantisipasi maka perlu senantiasa menambal kebocoran dan melayani seumur hidup. Untuk menambal yang bocor dan mampu melayani Tuhan seumur hidup, tip penulis adalah :
- Mengucap terima kasih kepada setiap orang yang anda temui dalam setiap situasi.
- Melakukan pelayan seefektif mungkin.
- Senantiasa Menyatakan Yesus.
- Memastikan hal utama/ prioritas dengan vitalitas, kepekaan, berhati-hati dan keluar jangan menyerah kepada ketakutan-ketakutan.
- Bertindak dengan kasih.
- Tidak mengharapkan balas jasa, tulus.
- Sabar menunggu Tuhan.