Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 12 Januari 2025

Mata TUHAN Menjelajah Bumi

Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan." 2 Tawarikh 16:9

Mata TUHAN menjelajah seluruh bumi berasal dari kata כִּ֣י יְהוָ֗ה עֵינָ֞יו מְשֹׁטְטֹ֤ות בְּכָל־הָאָ֙רֶץ֙. Kata menjelajah מְשֹׁטְט֤וֹת memiliki pengertian antara lain: "Pergi, menjelajah, pergi ke sana kemari" oleh sebagian besar hal ini sering kali menyiratkan gerakan tanpa tujuan yang pasti meskipun sebagian kalangan hal ini dihubungkan dengan kegiatan bertujuan "untuk mendorong maju, untuk mencambuk, untuk mendayung". Berdasarkan latar belakang budaya dan sejarah, perjalanan dan pergerakan merupakan aspek penting dalam kehidupan, baik untuk perdagangan, eksplorasi, atau kampanye militer.

Hal yang menarik untuk diperhatikan, kata menjelajah biasanya dilakukan oleh manusia dalam situasi antara lain:
- Mencari informasi baru: Saat kita sedang belajar tentang topik baru, menjelajahi berbagai sumber informasi seperti buku, artikel, atau internet sangat penting untuk mendapatkan gambaran umum.
- Membuat keputusan: Ketika dihadapkan pada banyak pilihan, menjelajah berbagai opsi akan membantu kita membandingkan dan memilih yang terbaik.
- Mengatasi masalah: Ketika menghadapi masalah yang kompleks, menjelajahi berbagai sudut pandang dan solusi potensial dapat membantu kita menemukan jalan keluar.
- Menemukan inspirasi: Menjelajahi alam, seni, atau budaya yang berbeda dapat memicu kreativitas dan memberikan inspirasi baru.

TUHAN tidaklah sama seperti manusia pada umumnya. TUHAN Mahahadir dan juga DIA Mahatahu. Tuhan yang Mahahadir itu diteguhkan dalam Kitab Amsal 15:3 ~ Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. Sedangkan TUHAN Mahatahu disebabkan DIA mengetahui segala sesuatu tentang segala sesuatu. Yesaya 4:7-29. Jika TUHAN Mahahadir dan Maha Mengetahui segala sesuatu, untuk apa mengunakan mata-Nya menjelajah seluruh bumi?

Bila mendalami antara Amsal 15:3 dengan 2 Tawarikh 16:9 akan menemukan persamaan, antara lain:
- Keduanya sama-sama menegaskan bahwa TUHAN hadir di mana-mana dan melihat segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya.
- Fokus pada Hati Manusia: Kedua ayat ini juga menyiratkan bahwa TUHAN memperhatikan hati manusia. Ia melihat lebih dari sekadar tindakan luar, tetapi juga motif dan niat di balik setiap tindakan.
- Konsekuensi dari Perbuatan: Implikasi dari kedua ayat ini adalah bahwa setiap perbuatan manusia akan mendapatkan pertanggungjawaban di hadapan TUHAN.
Selain terdapat persamaan, juga ada perbedaan dalam hal seperti:
- Konteks dalam Amsal 15:3 berisi hikmat dan nasihat hidup. Fokusnya lebih pada pengajaran moral dan etika. Ayat ini menekankan bahwa Allah melihat semua perbuatan manusia, baik yang baik maupun yang jahat. Sedangkan 2 Tawarikh 16:9 yang menceritakan sejarah bangsa Israel. Fokusnya lebih pada kisah-kisah nyata dan peristiwa-peristiwa sejarah. Ayat ini menekankan bahwa TUHAN mencari orang yang bersungguh hati dan memberikan kekuatan kepada mereka.
- Penekanan dalam Amsal 15:3 lebih pada pengawasan Allah terhadap semua manusia, tanpa membedakan baik atau jahat. Sedangkan 2 Tawarikh 16:9: menekanan lebih pada pencarian Allah terhadap orang yang bersungguh hati dan janji-Nya untuk memberikan kekuatan.

Benson Commentary berkomentar bahwa TUHAN memerintah dunia dengan hikmat tak terbatas. Semua makhluk berserta tindakannya berada dalam pengawasan-Nya dan bergantung kepada-NYA. TUHAN tidak akan gagal melindungi dan memberi pertolongan yang membawa kita dekat dengan TUHAN dan bersatu dengan-Nya; sedangkan ketidakpercayaan akan menghasilkan efek yang berlawanan membuat kita menyimpang dari TUHAN dan mendua hati terhadap TUHAN. Raja Asa tidak dapat mempercayai Tuhan, dan karena itu ia menghadap Benhadad, dan seperti yang dikatakan nabi di sini, ia bertindak bodoh, baik melawan kepentingannya sendiri, maupun mendatangkan murka Tuhan, yang menyatakan bahwa sejak saat itu ia harus berperang, sebagai hukuman atas kebodohannya. Sungguh bodoh untuk bersandar pada buluh yang patah, ketika kita memiliki Batu Karang yang kekal untuk diandalkan. Di sini kita belajar dalam pengertian apa kita harus memahami penulis suci ini, ketika ia berkata, ( 2 Tawarikh 15:17 ,) bahwa hati Asa sempurna sepanjang hidupnya: ia sempurna dan tulus dalam hal-hal yang dibicarakan di sana, dalam menegakkan penyembahan lahiriah kepada Tuhan; tetapi tidak dalam penyembahan batiniah kepadanya, percaya kepada-Nya, takut, dan mengasihi-Nya dengan segenap hatinya. Atau, ia jujur ​​dan tulus dalam jalan hidupnya secara umum, meskipun dalam beberapa hal khusus, yang salah satunya adalah ini, hatinya tidak sepenuhnya melekat kepada Tuhan sebagaimana seharusnya.

Secara sederhana, pesan yang hendak disampaikan dalam ayat di atas adalah:
- TUHAN Selalu Hadir: Kita dapat hidup dengan keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita, dalam setiap situasi dan keadaan.
- Pentingnya Kesetiaan: Kesetiaan kepada TUHAN adalah hal yang sangat penting. Dengan menjadi setia, kita akan mengalami berkat-berkat yang besar dari-Nya.
- TUHAN Memberikan Kekuatan: Kita tidak perlu takut menghadapi tantangan hidup, karena TUHAN akan selalu memberikan kekuatan yang kita butuhkan.
- Konsekuensi dari Dosa: Kita perlu berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam dosa, karena dosa akan membawa konsekuensi yang buruk.

Orang yang bersungguh hati adalah sosok yang dicari oleh TUHAN. Hal ini sesuatu yang menarik perhatian TUHAN dengan dugaan pertimbangannya adalah:
- Sifat TUHAN Allah adalah Kasih sehingga diwarnai keinginan untuk berbagi. TUHAN sebagai sumber kasih yang tak terbatas, memiliki keinginan alami untuk berbagi kasih-Nya. Ia mencari mereka yang terbuka untuk menerima kasih-Nya dan siap membalas kasih itu.
- Hubungan pribadi sebab TUHAN tidak hanya ingin menjadi Pencipta, tetapi juga ingin memiliki hubungan yang intim dan pribadi dengan ciptaan-Nya.
- TUHAN memiliki Rencana Penebusan melalui pemulihkan hubungan dari dosa telah merusak hubungan manusia dengan TUHAN. Dalam kasih-Nya, merancang rencana penebusan untuk memulihkan hubungan itu.
- Masyarakat iman dimana TUHAN ingin membangun sebuah komunitas orang percaya yang hidup dalam kasih dan kesetiaan kepada-Nya.
-Kemuliaan TUHAN akan nyata bila TUHAN menunjukkan kasih melalui orang-orang yang bersungguh hati, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada dunia sehingga berdampak wujud kehendak-Nya di bumi nyata melalui orang yang bersungguh hati jadi alat-Nya.
- Potensi Manusia mengigat manusia diberikan pilihan bebas dan bersifat dualitas. Dualitas manusia didasari bahwa manusia diciptakan dengan potensi yang luar biasa, baik untuk kebaikan maupun kejahatan sedangkan pilihan bebas karena TUHAN memberikan manusia kebebasan untuk memilih. Namun, Ia juga merindukan agar manusia memilih untuk mengasihi dan melayani-Nya.

Mata TUHAN menjelajahi bumi, mencari yang "bersungguh hati". Bersungguh hati merujuk pada sikap seseorang yang secara total menyerahkan diri kepada Tuhan, mengutamakan kehendak Tuhan di atas segala-galanya, dan hidup dalam kesetiaan yang tak tergoyahkan. TUHAN menginginkan Raja Asa "bersungguh hati" kepada-Nya. Bersungguh hati memiliki makna antara lain:
  • Kesetiaan yang Tak Tergoyahkan, yaitu:
    - Komitmen penuh: Orang yang bersungguh hati adalah mereka yang memiliki komitmen penuh terhadap Tuhan. Mereka tidak hanya mengaku percaya, tetapi juga menunjukkan kesetiaan dalam tindakan sehari-hari.
    - Ketaatan pada perintah: Mereka taat pada perintah Tuhan dan berusaha hidup sesuai dengan firman-Nya.
    - Kepercayaan yang teguh: Mereka memiliki kepercayaan yang teguh kepada Tuhan, bahkan dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
  • Pengabdian yang Total, seperti:
    - Prioritas utama: Mereka menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup mereka. Segala sesuatu yang mereka lakukan diarahkan untuk memuliakan nama Tuhan.
    - Pengorbanan: Mereka rela berkorban untuk Tuhan, baik waktu, tenaga, maupun harta benda.
    - Pelayanan: Mereka aktif dalam melayani Tuhan dan sesama.
  • Hati yang Murni, yaitu:
    - Niat yang tulus: Orang yang bersungguh hati memiliki niat yang tulus untuk menyenangkan hati Tuhan.
    - Jauh dari kemunafikan: Mereka tidak berpura-pura atau munafik dalam melakukan sesuatu tindakan atau perbuatan.
    - Cinta yang sejati: Mereka memiliki cinta yang sejati kepada Tuhan dan sesama.
  • Kehidupan yang Berubah, antara lain:
    - Buah Roh: Kehidupan mereka menjadi buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
      - Kesaksian hidup: Mereka menjadi saksi hidup bagi Kristus melalui perbuatan dan perkataan mereka.
  • Ketergantungan pada Tuhan dengan dibuktikan seperti:
    - Sumber kekuatan: Mereka menyadari bahwa segala kekuatan berasal dari Tuhan.
    - Doa yang tanpa henti: Mereka senantiasa berdoa dan mencari wajah Tuhan.
    - Percaya pada pimpinan Tuhan: Mereka percaya pada pimpinan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan.

Dalam Ayub 1:7 dan Ayub 2:2 tertulis; Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." TUHAN tidak sama dengan iblis. TUHAN Mahahadir, sehingga cukup hanya dengan mata-Nya saja sudah dapat mengawasi seluruh yang ada di bumi, sedangkan iblis harus melakukan perjalanan berkeliling dalam menjelajahi bumi. Sekalipun sama-sama menggambarkan sosok yang "menjelajahi" bumi, tetapi memiliki konteks, tujuan, dan implikasi yang sangat berbeda dalam Kitab Ayub.

Perbedaan TUHAN dan Iblis dalam menjelajahi bumi adalah:
Mata Tuhan Menjelajahi Bumi bertujuan:
- Pengawasan: Tuhan "menjelajahi" bumi dengan tujuan untuk mengawasi seluruh ciptaan-Nya. Ia mengetahui segala sesuatu yang terjadi, baik yang besar maupun yang kecil.
- Perlindungan: Pengawasan Tuhan juga merupakan bentuk perlindungan bagi umat-Nya. Ia melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh umat-Nya dan berjanji untuk campur tangan pada waktu yang tepat.
- Keadilan: Tuhan melihat segala ketidakadilan dan kejahatan yang terjadi di dunia. Ia akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap perbuatan manusia.
Cara TUHAN menjelajahi bumi melalui:
- Maha Tahu: Tuhan tidak perlu secara fisik "menjelajahi" bumi karena Ia maha tahu. Ia mengetahui segala sesuatu tanpa terkecuali.
- Melalui Roh-Nya: Tuhan bekerja melalui Roh-Nya yang hadir di seluruh alam semesta.
Motivasi TUHAN menjelajahi bumi adalah:
- Kasih: Tuhan "menjelajahi" bumi karena Ia mengasihi ciptaan-Nya. Ia ingin melihat umat-Nya berbahagia dan sejahtera.
- Keadilan: Tuhan juga ingin menegakkan keadilan di dunia.
Iblis Berjalan Keliling Menjelajahi Bumi bertujuan:
- Mencari Korban: Iblis "menjelajahi" bumi dengan tujuan untuk mencari orang-orang yang dapat dicobai dan dijatuhkan. Ia ingin menjauhkan manusia dari Tuhan dan membawa mereka ke dalam dosa.
- Menguji Iman: Iblis sering kali menguji iman orang-orang saleh untuk membuktikan bahwa mereka tidak benar-benar setia kepada Tuhan.
- Menyebarkan Kejahatan: Iblis adalah sumber segala kejahatan dan penderitaan di dunia. Ia berusaha untuk menyebarkan kerusakan dan kekacauan di mana-mana.
Cara yang dipakai iblis saat menjelajahi bumi melalui:
- Pencobaan: Iblis menggunakan berbagai cara untuk mencobai manusia, seperti godaan, penderitaan, dan kesulitan.
- Tuduhan: Iblis sering kali menuduh manusia berbuat dosa dan tidak setia kepada Tuhan.
Motivasi Iblis menjelajahi bumi adalah kebencian sebab Iblis membenci Tuhan dan manusia. Ia ingin menghancurkan karya Tuhan dan membawa sebanyak mungkin manusia ke dalam neraka.

Dalam kisah Ayub tersirat ada tindakan lanjutan dari TUHAN bila saat mata-Nya menjelajah bumi, DIA menemukan orang yang bersungguh hati kepada-Nya yaitu mata TUHAN akan memperhatikan orang tersebut terutama bila iblis menuntut untuk menampi orang tersebut. (Perhatikan: Lukas 22:31) Peristiwa mata TUHAN menjelajah bumi adalah tindakan Tuhan dalam melihat secara luas, menyeluruh, dan mencakup segala sesuatu. Ibarat seorang raja yang melihat seluruh kerajaannya, Tuhan memiliki pandangan yang komprehensif atas seluruh ciptaan-Nya. Konteks mata TUHAN menjelajahi bumi biasanya digunakan dalam konteks di mana Tuhan sedang mencari atau mencari tahu sesuatu. Misalnya, ketika Tuhan mencari hati yang tulus di antara umat-Nya. Sedangkan "Mata TUHAN Memperhatikan" adalah menggambarkan tindakan Tuhan dalam memusatkan perhatian pada sesuatu atau seseorang secara khusus. Ini menunjukkan adanya fokus yang lebih intens dan perhatian yang lebih dalam. Misal dalam konteks di mana Tuhan sedang memberikan perhatian khusus kepada seseorang atau suatu situasi. Misalnya, ketika Tuhan memperhatikan doa seorang yang sedang menderita.

Perbedaan antara "Mata TUHAN Menjelajah" dengan "Mata TUHAN Memperhatikan"

Aspek Mata TUHAN
Menjelajah Memperhatikan
Fokus Luas, Menyeluruh Terfokus, Spesifik
Tujuan Mencari, Menemukan Memberi perhatian, Peduli.
Implikasi TUHAN mengetahui segala sesuatu TUHAN memiliki hubungan pribadi dengan individu.

Dalam Kisah Ayub, setelah Ayub bertahan dalam iman dan bertumbuh dalam kedewasaan pengenalan akan Tuhan karena alami hal-hal yang diizinkan oleh-Nya atas permintaan Iblis. TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu

Dalam kisah raja Asa, dimulai dengan tindakan Asa mendengarkan perkataan nabi Azarya bin Oded dengan diikuti seluruh Yehuda dengan segenap hati bersumpah setia dengan kehendak bulat mencari TUHAN dan TUHAN mengaruniakan keamanan di segala penjuru setelah alami kemenangan terhadap Zerah, orang Etiopia yang mengerahkan tentara sebanyak satu juta orang dan tiga ratus kereta. Asa yang disertai TUHAN pada tahun ketiga puluh enam tahun memerintah alami peperangan dengan Baesa, raja Israel. Raja Asa yang pernah alami kemenangan besar terhadap Zerah, orang Etiopia berubah sikap saat menghadapi Baesa. Raja Asa tidak bersandar kepada TUHAN melainkan meminta bantuan raja Aram yaitu Benhadad dengan mengeluarkan emas dan perak dari rumah TUHAN dan dari istana raja Asa. Tindakan raja Asa mendapatkan teguran dari Hanani tetapi Asa mengambil tindakan dengan memasukkan Hanani ke penjara. Tiga tahun kemudian raja Asa alami sakit yang cukup parah. Saat alami sakit, Raja Asa tidak mencari pertolongan dari TUHAN melainkan mengandalkan para tabib di Yehuda. Raja Asa alami sakit selama dua tahun lalu meninggal dunia. Dampak mengandalkan raja Aram maka raja Asa alami peperangan dan juga alami sakit. Raja Asa melakukan hal bodoh karena tidak bersungguh hati kepada TUHAN dalam masa diakhir hidupnya, yaitu melupakan TUHAN tetapi mengandalkan raja Aram dan mengandalkan para tabib.

Tindakan TUHAN yang memberi perhatian kepada Ayub yang bersungguh hati kepada TUHAN dan tindakan TUHAN terhadap Raja Asa yang tidak bersungguh hati mengandalkan TUHAN adalah bentuk dari tindakan yang bersifat pribadi dan bentuk keputusan dari TUHAN. TUHAN yang mata-Nya menjelajahi bumi adalah TUHAN yang memiliki sifat antara lain:
- TUHAN itu memiliki kedaulatan sebab Tuhan mengetahui segala sesuatu, namun Ia juga memilih untuk memberikan perhatian khusus kepada mereka yang mencari-Nya.
- Tuhan itu adalah kasih, baik ketika Tuhan menjelajah maupun memperhatikan, motivasi-Nya selalu didasari oleh kasih kepada umat-Nya tetapi umat-Nya diinginkan untuk bersungguh hati kepada-Nya. Perhatikan: "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong." (Mazmur 34:15)

Konsep "mata Tuhan menjelajah" dan "mata Tuhan memperhatikan" seringkali muncul dalam konteks spiritual dan teologis karena Tuhan memberikan perhatian khusus kepada seseorang yang antara lain:
- Ketika seseorang memanggil-Nya ketika seseorang berdoa dengan tulus dan sungguh-sungguh, Tuhan mendengarkan. Doa adalah bentuk komunikasi langsung dengan Tuhan, dan Ia memperhatikan setiap permohonan umat-Nya. Selain doa juga dapat terjadi ketika seseorang merasa terpanggil untuk melayani Tuhan, Tuhan akan memperhatikan dan menjawab panggilan tersebut.
- Ketika seseorang berada dalam kesulitan seperti saat alami ujian iman atau saat mendapatkan pelajaran hidup. Dalam ujian iman di masa-masa sulit, Tuhan sering kali mendekat dan memberikan penghiburan. Ia memperhatikan penderitaan umat-Nya dan siap menolong. Pelajaran hidup terjadi saat kesulitan menjadi kesempatan bagi Tuhan untuk membentuk karakter seseorang.
- Ketika seseorang mencari-Nya karena timbul kehausan dan kerinduan akan TUHAN serta kebenaran-Nya. Ketika hati seseorang rindu akan Tuhan, Ia akan datang memenuhi kerinduan tersebut. Pencarian kebenaran pun akan menemukan Tuhan, karena Ia adalah kebenaran itu sendiri.
- Ketika seseorang "Berubah Hati" karena alami pertobatan dan juga hidup baru. Ketika seseorang bertobat dari dosa dan berbalik kepada Tuhan, Ia akan menyambut dengan tangan terbuka terlebih bila terjadi hidup baru yaitu perubahan hati yang tulus menyebabkan fokus perhatian terhadap Tuhan bertumbuh.
- Ketika seseorang menjadi "Alat dalam Tangan-Nya" karena panggilan khusus dan diperlengkapi oleh TUHAN. Panggilan khusus lazimnya berlaku kepada orang-orang yang dipilih Tuhan untuk tugas khusus akan menerima perhatian yang lebih besar dan atau orang yang Tuhan lengkapi dengan sesuatu yang khusus untuk melaksanakan tugas-Nya yang istimewa dalam hidup orang tersebut.

Mata TUHAN menjelajahi bumi mencari orang yang bersungguh hati akan menghadirkan dampak yang signifikan bila ternyata hal itu ditemukan oleh TUHAN dalam hidup kita. Implikasi bagi orang yang terpilih saat TUHAN menjelajahi bumi, antara lain:
- Tanggung jawab: Kita memiliki tanggung jawab untuk merespons kasih Allah dengan kesetiaan.
- Harapan: Ada harapan bagi setiap orang yang sungguh-sungguh mencari Allah.
- Motivasi: Kita memiliki motivasi yang kuat untuk hidup kudus dan melayani Allah.

Orang yang bersungguh hati terhadap Tuhan akan menerima kekuatan TUHAN dan juga berbagai berkat khusus dalam hidupnya. Antara lain:
- Hubungan yang Intim dengan Tuhan: Berkat terbesar adalah hubungan yang semakin intim dengan Tuhan. Mereka akan merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan mereka, merasakan kasih-Nya yang tak terbatas, dan mengalami kedamaian batin yang sejati.
- Hikmat, pengetahuan dan aneka karunia diberikan TUHAN untuk menjalani hidup. Mereka akan mampu mengambil keputusan yang bijaksana dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.
- Perlindungan sebab Tuhan akan melindungi mereka dari segala bahaya dan kejahatan. Mereka akan merasakan perlindungan Tuhan dalam setiap langkah yang mereka ambil.
- Damai Sejahtera yang melampaui segala akal, meskipun menghadapi berbagai kesulitan.
- Harapan dan sukacita karena dikaruniakan iman sehingga harapannya tidak mengecewakan karena Tuhan selalu menyertai mereka.
- Kegembiraan dan sukacita yang sejati, karena mereka telah menemukan tujuan hidup yang sejati dan membuat hidup menjadi penuh makna

Mata TUHAN menjelajah bumi tidak dapat dilepaskan dari fakta bahwa segala kuasa di surga dan di bumi ada di tangan TUHAN. Mengingat TUHAN pun telah memberikan perintah untuk memberitakan Injil maka orang yang bersungguh hati akan disertai TUHAN sampai akhir zaman dimana orang tersebut diperkenalkan tentang Injil Kristus Yesus yang menyelamatkan manusia, bahkan dilibatkan oleh TUHAN dalam hal memberitakan Injil dengan kuasa-Nya. (Bandingkan dengan Kisah para Rasul 8:4).






Tulisan lainnya:
Pengaruh Mata Terhadap Tindakan
Berpikir Manusiawi Bertindak Digital
TUHAN Itu Kreatif
TUHAN Maha Hadir
Manusia Sebagai Imago Dei
Umat Allah Berdasarkan Kitab Yeremia
Hubungan Iman Dan Perbuatan
Hal Suci Hatinya Di Injil Matius


Share this

Random Posts

Label Mobile

biblika (84) budaya (47) dasar iman (100) Dogmatika (75) Hermeneutika (76) karakter (42) konseling (82) Lainnya (92) manajemen (67) pendidikan (58) peristiwa (71) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (92) tokoh alkitab (44) Video (9)