-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Berpikir Manusiawi Bertindak Digital

Sabtu, 23 Maret 2024 | Maret 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-24T03:27:24Z
Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Matius 6:22-23

Maksud manusia digital dalam tulisan kali ini adalah manusia yang berpikir secara manusiawi tetapi bertindak secara digital. Sebagai manusia pada umumnya maka sesuai perkataan Yesus sangat dipengaruhi oleh mata. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuh; jika matamu jahat gelaplah seluruh tubuh. Manusia digital dalam pandangan Yesus dikaitkan dengan kondisi mata seseorang.

Berpikir Manusiawi, Bertindak Digital adalah wajah kehidupan di era digital ini, manusia menggunakan berbagai platform digital untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi. Cara manusia berpikir dan bertindak pun telah berubah seiring dengan perkembangan teknologi digital.

Ciri orang yang berpikir manusiawi tetapi bertindak digital (human-centered digital thinking) antara lain:
  • Lebih cepat dan instan: Manusia terbiasa mendapatkan informasi dan menyelesaikan tugas dengan cepat dan instan. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan internet dan teknologi digital yang memungkinkan manusia untuk mengakses informasi dan menyelesaikan tugas dengan lebih mudah dan cepat.
  • Lebih terhubung: Manusia terhubung dengan orang lain melalui berbagai platform digital, seperti media sosial, aplikasi pesan instan, dan forum online. Hal ini memungkinkan manusia untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia.
  • Lebih visual: Manusia lebih mudah memahami informasi yang disajikan dalam bentuk visual, seperti gambar, video, dan infografis. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan internet dan teknologi digital yang memungkinkan manusia untuk mengakses informasi dalam bentuk visual yang lebih menarik dan mudah dipahami.
  • Lebih interaktif: Manusia ingin terlibat dalam proses komunikasi dan interaksi digital. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan platform digital yang memungkinkan manusia untuk berkomentar, berbagi, dan berinteraksi dengan konten yang mereka lihat.
  • Lebih kreatif: Manusia menggunakan teknologi digital untuk mengekspresikan diri dan berkreasi. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan platform digital yang memungkinkan manusia untuk membuat konten, seperti video, gambar, dan musik.
Contoh nyata bagaimana berpikir manusia bertindak digital:
  • Seseorang menggunakan media sosial untuk mencari informasi tentang suatu produk sebelum membelinya.
  • Seseorang menggunakan aplikasi pesan instan untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga yang tinggal jauh.
  • Seseorang menonton video tutorial di YouTube untuk mempelajari cara baru dalam melakukan sesuatu.
  • Seseorang membuat blog untuk berbagi pemikiran dan pengalamannya dengan orang lain.
  • Seseorang menggunakan aplikasi editing foto untuk membuat foto yang lebih menarik untuk dibagikan di media sosial.
Berpikir manusiawi bertindak digital adalah cara baru dalam berpikir dan bertindak yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital memiliki permasalahan tersendiri dan agak berbeda manusia di era sebelumnya. Berikut adalah beberapa permasalahan yang sering terjadi:
  1. Ketergantungan pada Teknologi dan cenderung menjadi terlalu bergantung pada teknologi untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan:
    * Kehilangan kemampuan berpikir kritis dan mandiri: Manusia cenderung mengandalkan teknologi untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah, sehingga kemampuan berpikir kritis dan mandiri dapat menurun.
    * Kecanduan teknologi: Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, yang dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik.
    * Kesulitan beradaptasi tanpa teknologi: Ketika teknologi tidak tersedia, manusia dapat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan aktivitas sehari-hari.
  2. Penyebaran Informasi yang Salah akibat kemudahan akses informasi di dunia digital juga membawa permasalahan, seperti:
    * Penyebaran hoaks dan misinformasi: Informasi yang salah dapat dengan mudah tersebar di dunia digital, yang dapat menyebabkan kebingungan dan keresahan di masyarakat.
    * Kesulitan membedakan fakta dan opini: Manusia dapat dengan mudah terjebak dalam echo chamber dan filter bubble, di mana mereka hanya terpapar informasi yang sejalan dengan pemikiran mereka, sehingga sulit untuk membedakan fakta dan opini.
    * Ketidakpercayaan terhadap informasi: Masyarakat menjadi lebih skeptis dan tidak percaya terhadap informasi yang mereka terima, terutama informasi yang berasal dari sumber yang tidak terpercaya.
  3. Privasi dan Keamanan Data karena penggunaan teknologi digital, seperti:
    * Pencurian data pribadi: Data pribadi dapat dengan mudah dicuri dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
    * Pelanggaran privasi: Aktivitas online manusia dapat dilacak dan dipantau oleh pihak lain, sehingga privasi mereka terancam.
    * Penyalahgunaan data pribadi: Data pribadi dapat digunakan untuk tujuan yang tidak dikehendaki oleh pemiliknya, seperti untuk iklan yang ditargetkan atau penipuan.
  4. Dampak pada Kesehatan Mental dan Fisik dimana penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik manusia, seperti:
    * Gangguan kesehatan mental: Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya.
    * Gangguan tidur: Paparan cahaya biru dari layar perangkat digital dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia.
    * Masalah kesehatan fisik: Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit kepala, dan masalah kesehatan fisik lainnya.
  5. Hadirnya Kesenjangan Digital sebab tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital, sehingga:
    * Terjadinya kesenjangan informasi: Orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap teknologi digital tertinggal dalam hal informasi dan pengetahuan.
    * Terjadinya kesenjangan ekonomi: Orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap teknologi digital sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Manusia dalam menghadapi permasalahannya berusaha mencari solusinya. Solusi dari pengajaran Yesus dimulai dari memperbaiki "mata sebagai pelita tubuh" tetapi solusi yang sesuai pikiran oleh manusia pada umumnya untuk mengatasi permasalahan berpikir manusia bertindak digital trebatas kepada hal hal yang dapat dijangkau manusia. Seperti:
  • Meningkatkan literasi digital: Masyarakat perlu di edukasi tentang bagaimana menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab.
  • Mengembangkan pemikiran kritis: Masyarakat perlu dilatih untuk berpikir kritis dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima di dunia digital.
  • Memperkuat regulasi dan kebijakan: Pemerintah perlu membuat regulasi dan kebijakan yang melindungi privasi dan keamanan data masyarakat.
  • Meningkatkan kesadaran akan dampak negatif teknologi digital: Masyarakat perlu di edukasi tentang dampak negatif penggunaan teknologi digital yang berlebihan.
  • Mempersempit kesenjangan digital: Pemerintah dan pihak terkait perlu menyediakan akses yang sama terhadap teknologi digital bagi semua orang.
Sebagai orang Kristen bahkan pemimpin gereja, banyak yang melupakan peran mata sebagai pelita tubuh. Mereka terbawa alur pemikiran kekinian menyebabkan pandangan gereja terhadap berpikir manusiawi bertindak digital (human-centered digital thinking) bervariasi tergantung pada denominasi, pemimpin gereja, dan individu. Berikut adalah beberapa sudut pandang yang umum:
  1. Pandangan Positif:
    * Gereja dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan pesan Injil dan menjangkau lebih banyak orang. Teknologi digital dapat digunakan untuk mengadakan kebaktian online, menyebarkan khotbah dan renungan, dan menghubungkan umat di seluruh dunia.
    * Teknologi digital dapat membantu gereja dalam pelayanannya. Teknologi digital dapat digunakan untuk mengelola data jemaat, mengatur kegiatan gereja, dan berkomunikasi dengan anggota gereja.
    * Teknologi digital dapat membantu orang untuk bertumbuh dalam iman mereka. Teknologi digital dapat digunakan untuk mengakses Alkitab, mendengarkan khotbah, dan mengikuti studi Alkitab online.
  2. Pandangan Negatif:
    * Teknologi digital dapat menjadi pengalih perhatian dari ibadah dan kehidupan rohani. Penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat membuat orang terobsesi dengan dunia digital dan melupakan hubungan mereka dengan Tuhan dan manusia lainnya.
    * Teknologi digital dapat digunakan untuk menyebarkan konten yang tidak pantas dan berbahaya. Konten yang tidak pantas dan berbahaya dapat memengaruhi moral dan iman orang.
    * Teknologi digital dapat membuat orang terisolasi dan kesepian. Penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat membuat orang terpaku pada layar dan melupakan interaksi sosial yang nyata.
  3. Pandangan Seimbang:
    * Gereja perlu memiliki sikap yang seimbang terhadap teknologi digital. Teknologi digital dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk pelayanan gereja, tetapi gereja perlu berhati-hati agar tidak terobsesi dengan teknologi digital.
    * Gereja perlu mengajar jemaat tentang penggunaan teknologi digital yang bertanggung jawab. Jemaat perlu diajarkan untuk menggunakan teknologi digital dengan cara yang tidak mengganggu ibadah dan kehidupan rohani mereka.
    * Gereja perlu mendorong jemaat untuk menggunakan teknologi digital untuk bertumbuh dalam iman mereka. Teknologi digital dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk belajar Alkitab, berdoa, dan membangun komunitas Kristen.
Terkait saat berpikir manusiawi bertindak digital sesuai dengan Matius 6:22-23 maka hal yang perlu diperhatikan adalah:
  • Yesus menekankan pentingnya hati dan pikiran yang jernih dalam melihat dunia berarti menggunakan teknologi digital dengan cara yang sadar dan kritis, tidak terjebak dalam bias dan disinformasi. Bentuk menggunakan teknologi digital dengan cara sadar dan kritis diantaranya:
    * Memahami Keterbatasan Teknologi dengan menyadari bahwa teknologi digital hanyalah alat dan tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Jangan jadikan teknologi sebagai solusi satu-satunya untuk setiap masalah. Gunakan teknologi digital untuk melengkapi kemampuan manusia, bukan untuk menggantikannya.
    * Menjaga Privasi dan Keamanan Data dengan berusaha lindungi privasi dan keamanan data pribadi Anda di dunia digital. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online. Hindari membagikan informasi pribadi yang sensitif di media sosial atau platform online lainnya.
    * Menjadi Kritis terhadap Informasi dengan tidak mudah percaya terhadap semua informasi yang Anda temukan di dunia digital. Periksa sumber informasi dan verifikasi kebenarannya sebelum menyebarkannya. Berhati-hatilah terhadap berita palsu, hoaks, dan propaganda.
    * Membatasi Penggunaan Teknologi misal batasi waktu yang Anda habiskan untuk menggunakan teknologi digital. Lakukan aktivitas lain yang tidak melibatkan teknologi digital, seperti berolahraga, bersosialisasi, dan membaca buku. Hindari penggunaan teknologi digital sebelum tidur.
    * Memilih Teknologi yang Tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Hindari menggunakan teknologi digital yang tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya. Gunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup Anda, bukan untuk merusaknya.
    * Berpikir Kreatif dan Inovatif dengan mengunakan teknologi digital untuk berpikir kreatif dan inovatif atau untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi baru atau untuk membuat sesuatu yang baru dan bermanfaat.
    * Mengajar Orang Lain tentang cara menggunakan teknologi digital dengan cara sadar dan kritis. Bantu orang lain untuk memahami manfaat dan risiko teknologi digital. Ciptakan komunitas online yang positif dan ramah.
  • Yesus mendorong orang untuk menjaga "terang atau pelita" sehingga dalam menggunakan teknologi untuk kebaikan dan menyebarkan terang, bukan kegelapan. Bentuk mengunakan teknologi digital menjadi terang atau pelita diantaranya:
    * Menjadi Sarana Pendidikan dan Pembelajaran misal menyediakan akses pendidikan seperti membuat materi pembelajaran online yang gratis dan mudah diakses sehingga membantu pelajar atau mempromosikan literasi digital.
    * Komunikasi dan Koneksi dengan menghubungkan orang-orang yang terpisah jarak. Memberdayakan komunitas untuk membantu komunitas berkembang serta memberikan dukungan sosial bagi mereka yang membutuhkan.
    * Kreativitas dan Informasi Positif dengan berusaha mencegah penyebaran disinformasi, mempromosikan konten yang menginspirasi dan mendorong kreativitas.
    * Pelestarian dan Bantuan Kemanusiaan seperti melestarikan budaya, menggalang dana untuk amal dan membantu tanggap bencana.
  • Yesus memperingatkan tentang bahaya menjadi terikat pada hal-hal duniawi sehingga berusaha menghindari kecanduan dan penggunaan teknologi yang berlebihan. Bentuk mengunakan teknologi digital agar tidak ketagihan diantaranya:
    * Batasi waktu penggunaan dengan tetapkan waktu tertentu setiap hari untuk menggunakan teknologi digital, dan patuhi batas tersebut. Gunakan aplikasi pemblokir untuk membatasi akses ke platform atau aplikasi tertentu selama waktu tertentu serta hindari membawa perangkat elektronik ke kamar tidur, dan matikan semua perangkat elektronik satu jam sebelum tidur.
    * Lakukan aktivitas offline seperti membaca buku, berolahraga, atau bersosialisasi dengan orang lain. Temukan hobi baru yang tidak melibatkan teknologi digital, seperti berkebun, melukis, atau belajar bahasa baru atau luangkan waktu untuk menghabiskan waktu di alam, seperti berjalan kaki, hiking, atau piknik.
    *Tingkatkan kesadaran atau kenali tanda-tanda kecanduan teknologi digital, seperti kecemasan saat tidak menggunakan perangkat, kehilangan minat pada aktivitas lain, dan kesulitan tidur. Lakukan refleksi diri secara berkala tentang penggunaan teknologi digital.
    * Memanfaatkan fitur pengaturan seperti gunakan fitur "Do Not Disturb" pada perangkat Anda untuk memblokir notifikasi dan gangguan saat Anda sedang fokus pada aktivitas lain. Matikan notifikasi untuk aplikasi yang tidak penting, atau atur notifikasi agar hanya muncul pada waktu tertentu dan gunakan mode grayscale pada perangkat Anda untuk mengurangi daya tarik visual dan membuat penggunaan perangkat menjadi kurang menarik.
    * Jika Anda merasa kesulitan untuk mengendalikan penggunaan teknologi digital Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau terapis. Ikuti program detoksifikasi digital: Ikuti program detoksifikasi.
  • Yesus menekankan pentingnya keseimbangan dalam hidup sehingga menggunakan teknologi dalam keseimbangan dengan aspek lain kehidupan, seperti hubungan sosial, aktivitas fisik, dan spiritualitas.
Jika mata kita jahat, maka saat berpikir manusiawi dan bertindak digital yang terjadi adalah penyalahgunaan teknologi digital. Contoh:
  • Cyberbullying atau tindakan intimidasi dan pelecehan yang dilakukan melalui media digital, seperti media sosial, email, dan pesan teks sehingga menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri.
  • Penipuan dan Pencurian Identitas untuk menipu orang lain dan mencuri informasi pribadi mereka yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan kerusakan reputasi.
  • Penyebaran Kebencian dan Disinformasi seperti berita palsu dan propaganda yang dapat menyebabkan polarisasi sosial dan kerusuhan.
  • Kecanduan dan gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan yang dapat mengganggu kehidupan pribadi, pekerjaan, dan pendidikan.
  • Ketergantungan berlebihan pada teknologi digital dapat menyebabkan hilangnya privasi dan kontrol atas data pribadi membuat orang rentan terhadap pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data.
  • Penyalahgunaan Teknologi untuk Kejahatan seperti perdagangan manusia, pencucian uang, dan terorisme yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat.
  • Cyberstalking atau tindakan mengikuti dan mengganggu seseorang secara online yang dapat menyebabkan ketakutan, kecemasan, dan bahkan bahaya fisik.
  • Plagiarisme dan Pelanggaran Hak Cipta seperti menjiplak karya orang lain yang memiliki hak cipta sehingga merugikan pencipta dan pemilik hak cipta.
  • Penyalahgunaan Teknologi untuk Manipulasi dan Pengendalian seperti dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga yang dapat menyebabkan trauma dan kerusakan emosional.
  • Eksploitasi Anak dan Remaja seperti dalam kasus pornografi anak dan perdagangan manusia.
Berpikir manusiawi bertindak digital akan alami perkembangan di masa depan sehingga diperkirakan akan terjadi:
  • Personalisasi yang Lebih Tinggi karena teknologi digital akan semakin mampu memahami kebutuhan dan preferensi individu.
  • Peningkatan Interaksi dan Kolaborasi dimana teknologi digital berperan baik secara online maupun offline.
  • Teknologi digital akan semakin mampu mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang dan kompleks mendorong manusia fokus pada tugas yang lebih kreatif dan strategis, meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  • Kecerdasan Buatan dan Pembelajaran Mesin akan semakin berperan dalam berpikir manusia bertindak digital.
  • Realitas virtual (VR) dan realitas augmentasi (AR) akan semakin digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Manusia menyukai perubahan dampak ilmu pengetahuan bertambah yang membuat berkembang menjadi manusia digital. Manusia adalah tetap manusia dimana kehidupannya dipengaruhi oleh mata sebagai pelita tubuh. Apakah matamu baik atau matamu jahat itu menentukan aktivitas dalam berpikir secara manusiawi bertindak digital. Tuhan akan membawa seluruh perbuatan manusia di tahta pengadilan-Nya kelak.




Tulisan lainnya:
Pengaruh Mata Terhadap Tindakan
Rekayasa Perilaku Manusia dan Teknologi
Media Sosial Dan Gaya Hidup Anak Muda
Generasi Alpha Dan Permasalahannya
Life Engineering Sebuah Tantangan
Pembinaan Gereja Abad 21



×
Berita Terbaru Update