Kisah tentang naga banyak muncul dalam aneka kebudayaan di dunia. Naga dikenal sebagai makhluk perkasa yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Sejumlah budaya dunia antaranya:
- Sosok naga di Eropa digambarkan sebagai monster, cenderung merusak dan bersekutu dengan kekuatan gelap. Dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh naga.
- Di Tiongkok, naga dibagi dua yaitu naga barat sebagai personifikasi dari kejahatan, pengungkapan, kebrutalan... pokoknya dengan segala sesuatu yang tidak baik. Naga di timur khususnya dalam kontek ini, naga sebagai personifikasi dari kebahagiaan, kebahagiaan, keuntungan, kemakmuran, kemakmuran, keperkasaan, ramah... pokoknya segal hal yang baik.
- Dalam naskah Mahabharata (Hindu) dikisahkan bahwa para Naga merupakan anak-anak Resi Kasyapa dari perkawinannya dengan Dewi Kadru. Di antara para Naga ada pula yang menjadi dewa, yaitu Sesa
- Dalam Buddha misal saat Paritta Suci Theravada ada syair yang memuja dan berlindung pada naga perkasa
- Dalam budaya di Nusantara misal: Budaya Minangkabau mengenal dongeng Ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan berbentuk naga juga sangat lekat dengan budaya Jawa, umumnya terdapat di gamelan, pintu candi dan gapura, sebagai lambang penjaga. Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atas. Naga di peradaban timur mendapat tempat terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan dahsyat yang bisa menghancurkan, tetapi tidak semena-mena dan bahkan bisa mengayomi. Naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian
Ciri-ciri spesifik dari levyatan ini, maka imajinasi kita akan dengan cepat menggambarkan seekor naga / drakonta / dragon. Gambaran Naga dapat dibaca dalam Ayub 41:4-25. Secara singkat dapat misalnya kita ambil ayat 9-12 yaitu: "Bersinnya menyinarkan cahaya, matanya laksana merekahnya fajar. Dari dalam mulutnya keluar suluh, dan berpancaran bunga api. Dari dalam lubang hidungnya mengepul uap bagaikan dari dalam belanga yang mendidih dan menggelegak isinya. Nafasnya menyalakan bara, dan nyala api keluar dari dalam mulutnya." Kitab Ayub, yang ditulis sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi diperkirakan alami distorsi dalam budaya-budaya di dunia.
Berdasarkan keterangan Ayub, naga adalah raja atas segala binatang yang ganas (41:25) tetapi dalam teks lain ditemukan fakta bahwa orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan menginjak anak singa dan ular naga. (Mazmur 91:13) Hal itu terjadi karena malaikat-malaikat-Nya diperintahkan untuk menjaga orang tersebut.
Dalam Kitab Wahyu dijelaskan antara lain:
- Wahyu 12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
- Wahyu 12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
- Wahyu 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
- Wahyu 13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
- Wahyu 13:4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Dalam Kitab Wahyu, Naga secara jelas diterangkan sebagai Iblis, berbeda dengan Perjanjian Lama yang merupakan sosok yang berupaya memusnahkan bangsa Israel sebagai umat pilihan TUHAN dan juga sekelilingnya. Contoh:
- Yesaya 14:29 Janganlah bersukaria, hai segenap Filistea, karena walaupun gada orang yang memukul engkau sudah patah, tetapi dari keturunan ular itu akan keluar ular beludak, dan anaknya akan menjadi ular naga terbang.
- Yesaya 27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
- Yesaya 30:6 Ucapan ilahi tentang binatang-binatang di Tanah Negeb. Melalui suatu negeri yang penuh kesesakan dan kesempitan, tempat singa betina dan singa jantan yang mengaum, tempat ular beludak dan ular naga terbang, mereka mengangkut harta kekayaan mereka di atas punggung keledai, dan barang-barang perbendaharaan mereka di atas ponok unta, kepada suatu bangsa yang tidak dapat memberi faedah,
Gerakan untuk membela atau menentang budaya yang bersentuhanan dengan naga terkadang menyatakan bahwa yang diharamkan bukan hanya gambar-gambar, patung-patung dan lain sebagainya yang berwujud naga tetapi juga marga dan nama yang berunsur huruf / kata naga. Jika nama dan marga terlanjur mengunakan unsur naga… jangan diubah sebab Alkitab juga mengatakan: "Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;" (Mazmur 148:7) Hanya orang yang nama dan marganya mengunakan unsur naga yang dapat memuji dan menyembah TUHAN dengan tulus sepenuh hati dan sukacita.
Jika mau berlindung atau mencapai suatu impian dalam hidup maka berlindunglah kepada TUHAN Mahakuasa yang menciptakan segala sesuatu serta mintalah segala sesuatu kepada Tuhan dengan tidak mengabaikan kata-kata kehendakMu yang jadi. Alkitab mengajarkan untuk menjadikan TUHAN sumber kekuatan dan perencana hidup yang tepat bagi kita.
- Tulisan lainnya:
- Pertempuran Malaikat Mikhael Dengan Naga Tua
- Ular Di Taman Eden
- Pengajaran Tentang Setan
- Kerajaan Seribu Tahun
- Malaikat