AUDIO "Pengaruh mata terhadap tindakan" | |
---|---|
Indonesia |
English |
Chinese |
Hindi |
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7)
Teks di atas adalah penggalan kisah saat Nabi Samuel diutus TUHAN untuk mengurapi salah satu anak Isai yang dipilih menjadi raja mengantikan Saul yang ditolak TUHAN sebab menolak perintah TUHAN untuk memusnahkan orang Amalek sekalipun TUHAN memberikan kemenangan kepada Saul hingga dapat menawan Agag, raja Amalek dan juga seluruh ternaknya. Karena Saul melanggar perintah TUHAN maka Samuel yang melakukan tugas yang berikan TUHAN kepada Saul yaitu membunuh Agag termasuk semua ternaknya (1 Samuel 15:3).
Samuel yang berada di rumah Isai sangat tergoda dengan saudara-saudara dari Daud yang perawakan tubuhnya dianggap layak menjadi seorang raja yang sekaligus panglima tentara Israel dalam berperang. Tuhan menegur Samuel yang memiliki penilaian yang berbeda dengan TUHAN dalam bertindak karena pengaruh matanya. Mengapa mata berpengaruh terhadap suatu tindakan seseorang?
Pada dasarnya manusia dalam bertindak dipengaruhi oleh mata, contoh:
- Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif psikologi
Keputusan sering diambil berdasarkan apa yang kita lihat dimana pandangan visual mempengaruhi persepsi kita terhadap situasi dan objek tertentu. - Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif neurologi
Mata mendapatkan informasi visual dari lingkungan sekeliling lalu mengirim ke otak untuk diproses. Otak kemudian mengirim sinyal ke sistem motorik hingga tubuh bergerak sesuai stimulus visual yang diterima. - Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif fisiologi
Penglihatan berpengaruh kepada sistem hormon dan kesehatan. Contoh: bila melihat hal-hal menyenangkan atau menakjubkan, otak melepaskan dopamin yang menjadikan senang dan bahagia. - Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif budaya
Budaya timur beranggapan bahwa mata adalah jendela jiwa yang dapat mengungkapan perasaan dengan fokus kepada ekspresi wajah dan gerakan mata. Budaya Barat menekankan hal-hal praktis dalam memandu tindakan sehari-hari. - Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif seni
Warna, bentuk, tekstur dalam karya seni yang dilihat oleh mata mempengaruhi persepsi dan tindakan dari penonton karena mood dan emosi dapat digiring oleh seniman, serta memicu imajinasi dan kreativitas. - Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif teknologi
Teknologi visual seperti virtual reality (VR) dan Augmented reality (AR) membuat dunia digital berada dalam era baru. Headset VR atau aplikasi AR sekalipun berada ditempat yang jauh bahkan dalam bukan dunia nyata sekalipun, merasakan sensasi tertentu yang mempengaruhi persepsi dan tindakan serta memungkinkan peluang baru sektor hiburan, bisnis dan pendidikan. - Tindakan dipengaruhi mata dalam perspektif spiritual
Dengan mata yang dikaruniakan TUHAN maka dapat melihat dan merenungkan ciptaan Tuhan yang ajaib dan baca Firman-Nya dalam Alkitab sehingga memungkinkan dapat mengenal Tuhan dan kehendaknya lebih baik.
Dalam konsep jendela Johari (johary's window) mengenal empat macam jendela, yaitu:
- Jendela Terbuka dimana orang lain dapat melihat dan kita pun dapat melihat
- Jendela Buta dimana orang lain dapat melihat tetapi kita tidak dapat melihat
- Jendela Rahasia dimana orang lain tidak dapat melihat tetapi kita dapat melihat
- Jendela Gelap dimana orang lain tidak dapat melihat dan juga kita tidak dapat melihat
Yesus menyatakan bahwa mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Mata sebagai salah satu alasan manusia melakukan tindakan sehingga penting sekali dalam melihat sesuatu memerlukan pertolongan TUHAN seperti yang terjadi kepada Samuel dalam memandang anak-anak Isai yang ditetapkan sebagai calon raja Israel di masa depan mengantikan raja Saul.
Manusia dengan konsep yang dibangun oleh dirinya sendiri tidak dapat secara sempurna menilai segala sesuatu yang dirasakan oleh seluruh indra yang dimilikinya termasuk mata sehingga tindakannya dapat keliru. Samuel memiliki mata yang cukup baik saat mengurapi anak Isai jadi raja karena memiliki kepekaan rohani dengan TUHAN yang memadai karena diangkat selubung yang menghalangi Samuel untuk mengenal kehendak TUHAN. ( Lihat. Bandingkan dengan:
- Lukas 24:16 > Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
- Lukas 24:31 > Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Yesus berkata bahwa mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Penjelasan mata yang jahat dinyatakan dalam Matius 18:9 > Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. Mata jahat berarti pengaruh mata terhadap tindakan yang dilakukan ternyata menjadikan hidup tersesat sedangkan mata yang baik diakibatkan Terang Kristus berada dalam hidup kita dan menerangi baik mata jasmani dan juga mata rohani sehingga tindak kita sesuatu yang benar dan berjalan sesuai dengan rencana dan kehendak TUHAN.
Kondisi mata yang berpengaruh terhadap tindakan yang diambil dibayangi dengan kekeliruan. Yesus berfirman: "Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka". Matius 13:15 menjelaskan bahwa hanya TUHAN YESUS saja yang mampu menerangi mata kita dari kegelapan. Dalam terang Kristus maka tinggal dalam kebenaran, kebaikan dan keadilan sedangkan kegelapan menyebabkan tersesat dengan puncaknya tidak dapat kembali ke rumah Bapa pada waktu yang ditentukan setelah berakhir hidup di dunia.
Selain menjadi murid Yesus Kristus TUHAN yang senantiasa memohon diangkat selubung yang membuat tidak memahami kebaikan, keadilan dan kebenaran tentang segala sesuatu yang esensial, kita juga perlu menjaga mata kita agar tidak menyesatkan kita mengigat apa yang dilihat oleh mata dapat mempengaruhi tindakan kita.
Berbahagialah mata yang melihat penyingkapan oleh TUHAN dan telinga mendengar segala kehendak-Nya karena menjadi muridNya Tuhan Yesus Kristus.
- Tulisan lainnya:
- Pahala, Mau?
- Melihat TUHAN Maha Mulia
- Hubungan Iman Dengan Perbuatan
- Menantikan TUHAN
- Penglihatan Dari TUHAN
- Manusia Dan Air Mata