Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 05 Juni 2023

Permasalahan Orang Penyendiri

AUDIO "Permasalan Orang Penyendiri"
Indonesia
English
Chinese
Hindi



Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan. Amsal 18:1

Dalam teks di atas kata menyendiri berasal dari kata נִפְרָ֑ד - nip̄·rāḏ yaitu orang yang memutuskan melakukan isolasi. Isolasi diri biasanya ditempuh dengan tiga hal yaitu: memisahkan diri; menyendiri dan mengasingkan diri. Terjemahan baru memutuskan sebagai menyendiri sekalipun tidak tertutup kemungkinan bermakna mengasingkan diri.

Perbedaan dari memisahkan diri, menyendiri dan mengasingkan diri antara lain adalah:
  • Makna dari memisahkan diri sebagai tindakan menjaga jarak atau menghindari interaksi dengan orang atau lingkungan tertentu sementara saja.
    Makna dari menyendiri adalah melakukan isolasi baik fisik atau emosional dengan dunia luar dimana bebas dari gangguan atau interasi dengan sesama.
    Makna mengasingkan diri adalah perbuatan untuk sepenuhnya menjauh dari interaksi sosial dan mengisolasi diri dari orang lain.
  • Durasi memisahkan diri bersifat sementara dan jangka waktu relatif singkat.
    Durasi menyendiri lebih lama dan lebih intens dari memisahkan diri.
    Durasi mengasingkan diri biasanya jangka waktu panjang / lama.
  • Dalam memisahkan diri seseorang dapat saja tetap berada dalam lingkungan sosial, cuma mengurangi intensitas interaksi.
    Saat menyendiri membatasi hingga menghindari interaksi sosial.
    Sedang mengasingkan diri adalah memastikan tidak muncul kemungkinan konflik sosial.
Secara psikologis, manusia membutuhkan keseimbangan antara bersosialisasi dengan sesamanya dengan melakukan isolasi. Kesehatan jiwa yang prima didapat jika cukup bersosialisasi dan diselingi dengan isolasi diri seperti menyendiri. Keseimbangan ini adalah proses kehidupan seseorang mengikuti kebutuhan hidup. Keseimbangan didapat antara lain:
  • Kesadaran terhadap kebutuhan pribadi, misal merperhatikan bagaimana setelah berinteraksi dengan orang lain dan setelah menghabiskan waktu sendirian.
  • Buat jadwal yang seimbang: Usahakan untuk membuat jadwal yang seimbang antara waktu sendiri dan waktu bersosialisasi.
  • Komunikasikan kebutuhan Anda: Jika Anda merasa terlalu sibuk atau membutuhkan waktu sendiri, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat Anda agar terjadi keseimbangan dan tidak ada kesalahpahaman.
  • Pilih kegiatan yang mendukung keseimbangan: Pilih kegiatan sosial yang Anda nikmati dan yang mendukung keseimbangan antara waktu sendiri dan waktu bersama orang lain.
  • Gunakan teknologi dengan bijak: Teknologi dapat menjadi alat yang berguna untuk menjaga koneksi sosial, terutama jika Anda sulit bertemu secara langsung dengan orang lain. misal: Manfaatkan telepon, pesan teks, video call, atau media sosial.
  • Fleksibel dalam mengatur waktu: Keseimbangan antara menyendiri dan bergaul dengan orang lain bisa bervariasi tergantung pada situasi dan kebutuhan Anda.
Jika terjadi keseimbangan antara bersosialisasi dan isolasi diri, maka peristiwa saat memisahkan diri, menyendiri bahkan mengasingkan diri sesuatu yang penting. Pentingnya waktu tertentu menyendiri diantaranya:
  • Adanya kebutuhan untuk merenung dan memperbaiki diri dimana melalui menyendiri dapat merenung, memahami diri sendiri, dan mencari solusi untuk masalah yang dihadapi.
  • Saat kehilangan atau kesedihan misal: kehilangan orang terkasih, putus cinta, atau peristiwa tragis lainnya, seseorang mungkin ingin menyendiri untuk merasakan dan memproses emosi mereka tanpa gangguan.
  • Memuaskan sesuatu yang pribadi seperti melakukan hal-hal yang mereka sukai, seperti membaca, menulis, atau mengekspresikan kreativitas.
  • Melakukan introspeksi dan pengembangan diri agar dapat mengevaluasi tujuan hidup, nilai-nilai, atau arah yang mereka inginkan dalam hidup.
  • Pertimbangan overstimulasi sosial karena interaksi sosial yang berlebihan atau lingkungan yang ramai dapat membuat seseorang merasa kewalahan dan membutuhkan waktu untuk menyendiri dan mengisi ulang energi mereka.
Teks di atas tidak berbicara keseimbangan antara bersosialisasi dan menyendiri melainkan cenderung memilih menyendiri atau mengasingkan diri yang berdampak:
  • Menyendiri dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan isolasi sosial. Kurangnya interaksi sosial dapat mengarah pada perasaan kesepian, kehilangan hubungan sosial, dan kurangnya dukungan emosional dari orang lain.
  • Kualitas hidup bisa menurun sebab interaksi jadi terbatas berbagai keputusan menyendiri (berlebihan) sehingga bisa berdampak penurunan kebahagiaan, kepuasan hidup, dan kecenderungan untuk mengalami depresi atau kecemasan.
  • Menyendiri dapat berakibat penurunan keterampilan sosial dan ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
  • Menyendiri berlebihan menyebabkan keterpencilan karena menimbulkan perasaan terasing dan tidak terhubung dengan dunia di sekitar mereka.
  • Menyendiri berlebihan berdampak kepada kesehatan tubuh karena aktivitas berkurang, dan motivasi menurun
Penulis Amsal menyatakan bahwa orang yang tidak seimbang dalam hidupnya dengan memilih menyendiri dan atau mengasingkan diri disebabkan terobsesi dengan sesuatu keinginannya. Mencapai keinginan dengan menyendiri biasanya dimulai dari tindakan refleksi dan introspeksi kemudian membuat rencana lalu melakukan penelitian dan atau pendidikan agar memiliki ketrampilan memadai dengan menekankan prioritas tertentu yang dilengkapi sejumlah inspirasi.

Pencapaian terhadap suatu cita-cita dapat dikerjakan secara perorangan maupun berkelompok dalam sebuah team. Orang yang hidup dalam keseimbangan dapat memilah mana yang dikerjakan secara berkelompok dan mana yang bersifat perorangan. Memilah keinginan mana yang harus dikerjakan bersama dan mana yang dikerjakan sendirian, biasanya berdasarkan:
  • Dinamika Kerja: Saat bekerja sendirian maka memiliki kontrol penuh atas tugas dan keputusan yang perlu. Bekerja secara tim melibatkan interaksi dengan anggota tim, sinkronisasi jadwal, dan koordinasi tugas. Dinamika ini memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan gaya kerja dan preferensi anggota tim lainnya.
  • Tanggung Jawab: Saat bekerja sendirian, Anda bertanggung jawab penuh atas tugas yang ditugaskan kepada Anda. Bekerja secara tim, tanggung jawab terbagi di antara anggota tim. Setiap anggota tim bertanggung jawab atas bagian mereka sendiri, tetapi juga harus berkoordinasi dengan anggota tim lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
  • Kolaborasi: Bekerja secara tim melibatkan kolaborasi dan komunikasi aktif dengan anggota tim. Anda perlu berbagi informasi, ide, dan pemikiran dengan orang lain yang membutuhkan kemampuan mendengarkan, beerkomukasi, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan tim. Saat bekerja sendirian maka sepenuhnya bertanggung jawab untuk menghasilkan pekerjaan secara independen.
  • Keahlian yang Diperlukan: Bekerja sendirian membutuhkan kemampuan mandiri dan keterampilan otonomi. Bekerja secara tim melibatkan kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, berbagi pengetahuan, belajar dari orang lain, dan berkontribusi secara kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
  • Efektivitas: Efektivitas dalam bekerja sendirian tergantung pada kemampuan individu untuk mengatur waktu, mengambil keputusan yang tepat, dan memenuhi target yang ditetapkan. Bekerja secara tim, efektivitas lebih terkait dengan kemampuan tim untuk berkolaborasi, memanfaatkan keahlian masing-masing anggota, dan mencapai tujuan tim secara efisien.
Saat ini untuk mencapai keinginan harus memiliki kemampuan bekerja sendiri dan bekerja dengan tim. Bila hidup mengisolasi secara berlebihan maka permasalahan orang penyendiri karena cenderung lebih menyukai untuk hidup sendirian atau mengasingkan diri, maka tepatlah penulis Amsal menyatakan amarah mudah meledak terhadap setiap pertimbangan dengan persoalannya berkolaborasi sesuatu yang sulit dilakukan oleh orang yang menyendiri tetapi jika sangat tergantung pada orang lain juga kurang baik. Mampu mencapai keinginan secara mandiri dan berkelompok adalah yang terbaik sesuai dengan situasi yang dihadapi. Memerlukan keseimbangan dalam bersosial dan menyendiri dengan sehat agar hidup lebih berwarna dan berarti.




Tulisan lainnya:
Mementingkan Diri Sendiri
Dari Narsis ke Penyembahan Diri Sendiri
Mengenal Orang Yang Toksik
Mengatasi Kesepian
Hikikomori Dan Jemaat Usia Lanjut
Kehilangan Teman Karena Yesus



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)