Orang beracun / orang yang toksik / people toxic adalah seseorang yang perilakunya merugikan orang lain secara emosional dan/atau psikologis. Mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk menunjukkan perilaku yang merugikan, seperti manipulasi, pengendalian, pemaksaan opini, penilaian yang negatif, menyalahkan, dan/atau perilaku agresif secara verbal atau fisik. Orang yang toksik juga dapat menimbulkan perasaan cemas, stres, kehilangan kepercayaan diri, dan merusak hubungan interpersonal. Mereka seringkali sulit berempati dan tidak peduli dengan perasaan atau kebutuhan orang lain dan dapat menimbulkan bahaya bagi siapa saja yang mendekati.
Lazimnya orang yang dinamakan toksik memiliki ciri-ciri khusus, seperti:
- Seseorang yang secara fisik atau mental kasar dengan orang lain
- Seseorang memanipulasi Anda, yaitu mengendalikan Anda tanpa Anda sadari
- Seseorang mengeksploitasi atau memanfaatkan
- Seseorang yang tidak pernah setuju dengan orang lain, percaya bahwa mereka benar dalam segala hal, dan karena itu akan sering mencoba menggertak dan memanipulasi orang lain untuk melakukan sesuatu dengan cara mereka.
- Seseorang yang selalu bersikap negatif
- The Persistent Critic : cerewet, menggunakan sarkasme, memiliki ekspektasi yang tidak realistis, dan suka mencari-cari kesalahan
- Manipulator Terampil : menggunakan sanjungan dan gosip, dan menyebabkan perpecahan
- The Space Invader : tidak menghormati batasan: fisik, psikologis atau emosional
- The Benevolent Intimidator : menawarkan hadiah, tetapi kemudian mengharapkan kesetiaan mutlak
- Abdicator yang Tidak Bertanggung Jawab: tidak memiliki keberanian untuk menghadapi pengganggu utama, dan kemudian bergabung dalam intimidasi
- Yang dilakukan:
- Perlakukan mereka dengan hormat.
- Tetaplah setenang mungkin.
- Bicaralah dengan mereka secara pribadi tentang masalahnya, sebagai permulaan. Bawa orang lain jika diperlukan (Matius 18:15-18).
- Cari opsi. Dapatkah saya menjauh dari orang/situasi ini? Dapatkah saya membatasi waktu saya dengan mereka?
- Yang harus dihindari:
- Mempermalukan mereka. Apalagi di depan orang lain. Itu seperti membuang bensin ke api. Bahkan jika mereka tidak meledak di depan kita, mereka mungkin membalas dengan cara yang kuat, mungkin dalam waktu dekat.
- Masuk ke pertarungan verbal. Bersikaplah bijak tentang kapan harus "setuju untuk tidak setuju" dan kapan harus melanjutkan diskusi.
Kemunculan orang yang toksik sebagai tanda akhir zaman seperti yang tertulis dalam 2 Timotius 3:1-5 'Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Pada umumnya orang yang berhadapan dengan orang yang toksik dilakukan dengan:
- Menjaga jarak: Jika Anda merasa orang tersebut sangat merugikan, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menjaga jarak atau bahkan menghindari interaksi dengan mereka.
- Mengungkapkan perasaan: Cobalah berbicara terus terang dengan orang tersebut mengenai bagaimana perilakunya mempengaruhi Anda dan menyebabkan ketidaknyamanan. Jika orang tersebut bersedia mendengarkan dan berubah, itu bisa menjadi awal perbaikan.
- Mendorong untuk mencari bantuan: Jika Anda merasa orang tersebut membutuhkan bantuan, Anda dapat mendorong mereka untuk mencari bantuan dari profesional seperti terapis atau konselor.
- Menjaga diri sendiri: Jika Anda harus berurusan dengan orang yang toksik, pastikan Anda juga menjaga kesehatan mental dan emosional Anda dengan teratur berolahraga, mengambil waktu untuk diri sendiri, dan mencari dukungan dari orang-orang yang Anda percayai.
- Berbicara dengan ahli: Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal merasa terganggu oleh perilaku yang toksik, Anda dapat mencari bantuan dari ahli kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater untuk membantu mengatasi masalah ini.
Penting disadari bahwa dalam Alkitab terdapat fakta bahwa sejumlah umat TUHAN sebelum diubahkan oleh-Nya merupakan orang yang dahulunya menyebarkan toksik atau racun. Misal: Yefta. Ajaran dalam Firman Tuhan hadir diantaranya:
- 1 Korintus 6:9-11 ~ Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
- 1 Petrus 2:9 ~ Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
- Efesus 5:8 ~ Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
- Yesus melepaskan pengampunan kepada orang berdosa termasuk mereka yang meyalibkan DIA (Lukas 23:34 ~ Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.)
- Yesus mengatakan untuk memberikan pipi yang lain (Matius 5:38-39 ~ Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
- Yesus menyuruh mengasihi musuh dan mendoakan yang menganiaya (Matius 5:43-44 ~ Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
- Yesus mengajarkan memberkati mereka yang mengutuk. (Lukas 6:28 ~ mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Pendekatan dan sikap Yesus terhadap orang yang toksik tidak dapat memberi kepastian terjadinya perubahan hidup mereka dengan buktinya banyak orang Farisi yang keras kepala pada jalan hidupnya ditulis hingga pada akhirnya tanda Yunus sebagai puncak kesabaran Yesus terhadap orang Farisi. Contoh dalam Alkitab:
- Matius 23:13 ~ Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
- Matius 22:15 ~ Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Jika mengenal orang yang toksik dan tetap menjadi toksik setelah diterapi, dikonseling dan didoakan dengan segenap hati maka nasihat dari Alkitab adalah:
- Amsal 13:20~ Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
- Amsal 22:24-25 ~ Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
- Sikap berhati-hati saat bergaul dengan orang yang tetap toksik menurut 1 Korintus 15:33 ~ Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
- Tulisan lainnya:
- Toxic Positivity Dan Alkitab
- Manusia Dan Dusta Diri Sendiri
- Berjuang Melawan Iri Hati
- Ambisi Dalam Tinjauan Alkitab
- Mengekang Lidah
- Nilai Manusia