-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Nilai Manusia

Jumat, 16 Desember 2022 | Desember 16, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-16T23:27:56Z
Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Pengkhotbah 12:13

Manusia pada akhirnya menurut Pengkhotbah diukur dari kehidupannya apakah takut akan Tuhan atau tidak bukanlah kepada nilai-nilai lain yang dijunjung tinggi oleh manusia yang terkadang menekankan sisi humanis saja seperti bagaimana seseorang memperlakukan orang lain dan bagaimana ia memenuhi kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Nilai manusia juga dapat dilihat dari kebaikan hati dan kerendahan hati seseorang, serta kemampuan untuk menghargai orang lain dan menghormati hak asasi mereka. Nilai manusia juga dapat dilihat dari kemampuan seseorang untuk memahami dan menghargai keberagaman, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain demi kebaikan bersama.

Manusia dihargai oleh sesamanya bersifat relatif, misal:
  • Secara budaya dipengaruhi seperangkat norma dan aturan yang dianut oleh suatu masyarakat. Budaya dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap nilai manusia, tergantung pada bagaimana budaya tersebut dijalankan oleh anggota masyarakatnya. Disisi lain nilai dari budaya ada yang positif dan juga negatif. Budaya yang menghargai hak asasi manusia, menghormati keberagaman, dan mendorong kerja sama dan toleransi dapat membantu meningkatkan nilai manusia. Namun, budaya yang diskriminatif, membenarkan kekerasan, atau mengabaikan hak asasi manusia dapat menurunkan nilai manusia. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami budaya yang ia anut dan memastikan bahwa budaya tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
  • Secara hukum dipengaruhi oleh tindakan seseorang terhadap hukum yang berlaku, karena hukum menyediakan aturan yang dapat digunakan untuk mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Hukum mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap individu. Hukum juga membantu menjamin bahwa setiap orang dapat hidup dengan aman dan merasa aman, karena hukum membatasi tingkah laku yang merugikan atau tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat. Tetapi hukum di buat biasanya ditentukan oleh mereka yang memiliki kekuasaan baik secara eksekutif, legislatif maupun yudikatif yang terkadang dapat dipertanyakan soal keadilan hukum.
  • Secara ekonomi, manusia merupakan faktor produksi utama yang menghasilkan barang dan jasa juga yang membeli barang dan jasa sehingga perekonomian berputar dan bergerak sehingga memungkinkan mendapatkan kepuasan secara ekonomi.
Manusia tanpa melibatkan TUHAN lalu menjadikan DIA penentu yang berdaulat menilai manusia dapat berdampak merasa benar sendiri terlebih jika memiliki kekuasaan. Hal mendasar yang harus diperhatikan adalah "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati." (Amsal 16:2) Memandang dirinya telah benar jika menjunjung nilai kemanusiaan dengan memberi arti dan mengembangkan potensi fisik, mental, sosial dan spiritual sesama manusia

Raja Salomo, penulis Kitab Pengkhotbah menyatakan semuanya sia-sia seperti menjaring angin. Segala sesuatu yang dikerjakannya dalam pencapaian kemakmuran dan kemegahan dan kebesaran dan kebijaksanaan serta kekuasaan semuanya tidak berarti jika tidak takut kepada TUHAN dan berpegang pada perintah-perintah-Nya. Manusia menjadi sesuatu yang istimewa jika takut akan TUHAN yaitu membaca, mendengar dan melakukan ketetapan TUHAN dengan sepenuh hati engasihi-Nya sebagai bentuk beribadah. (Ulangan 6:13; 10:12; 17:19).

Berpegang kepada perintah-Nya bagi Pengkhotbah suatu kesepakatan perjanjian yang telah dibuat antara TUHAN dan leluhur bangsa Israel saat di padang gurun. Hal itu tertulis dalam Keluaran 24:7; Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan." Dalam ketetapan-Nya ada hukum dan perjanjian yang mengatur hubungan dengan sesama dan dengan TUHAN selain yang bersifat pribadi yang menjadi norma dan hukum yang sah.

Tuhan yang membuat perjanjian dengan bangsa Israel melalui perantaraan Musa menjadikan Israel umat pilihan Allah dengan segala hak istimewa namun melekat didalamnya kewajiban yang harus dilakukan tepat sesuai dengan kesepakatan jika tidak menepati kewajiban berarti lalai. Ketentuan di berikan TUHAN adalah mendapat berkat jika melakukan dan kutuk jika tidak melakukan. Tanpa berkat TUHAN maka segala sesuatu menjadi sia-sia bahkan kutuk hadir dalam kehidupan. Manusia sebagai keturunan Adam yang berdosa sudah terhilang dari hadirat TUHAN karena adanya perjanjian tersebut maka dapat kembali tinggal dalam hadirat TUHAN. Dapat masuk dalam hadirat TUHAN yang kudus dan mulia membuat manusia memiliki tujuan dan makna hidup yang sudah lenyap karena pelanggran dosa

Dalam perjalanan waktu, Israel acapkali lalai terhadap kesepatan yang dibuatnya bahkan dengan sengaja melakukan hal-hal yang menjadi kenajisan. Pemberontakan kepada TUHAN dilakukan sehingga pendisiplinan dalam kasih-Nya yang besar diberikan agar bertobat seperti mengirimkan sejumlah utusan-Nya tetapi tetap saja tegar tengkuk yang berdampak merugikan dirinya sendiri sebab mendatangkan kutuk dosa dan maut. TUHAN penuh kasih maka DIA sayang kepada umat-Nya tetapi TUHAN juga adalah suci dan adil sehingga menberi peringatan, teguran, pendisiplinan hingga penghukuman.

Banyak sekali cara pandang menilai manusia tetapi penilaian TUHAN berbeda. Manusia semuanya berharga dan bernilai dihadapan TUHAN maka Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. TUHAN mencari manusia agar manusia tidak hidup dalam kesia-siaan dan binasa karena segala pelanggaran yang dibuatnya.

Sebagaimana para utusan-Nya banyak ditolak bahkan diantaranya dibunuh, Anak-Nya juga mendapatkan penolakan dari mereka yang dianggap ahli agama dan para pemimpin umat lalu dibunuh dengan cara disalibkan. Jelas sudah bahwa tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Manusia yang cemar perlu penyucian dan pengampunan dosa. TUHAN Mahakasih menyediakan korban penebus dosa yaitu Anak-Nya Yang Tunggal karena manusia bernilai di hadapan TUHAN. Ia ingin manusia menikmati dan melekat dengan diri-Nya sampai selama-lamanya dalam keabadian di surga.

Nilai manusia berharga maka Bapa mengutus Anak-Nya agar setiap orang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Lalu bagaimana dengan kewajiban memegang perintah perintah TUHAN? Perintah yang mendasar adalah percaya kepada yang diutus Allah yaitu Yesus sang Mesias Penebus dan penyelamat manusia (Yohanes 6:29 - Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.") Jika percaya kepada-Nya maka ada janji yang diberikan oleh Bapa yaitu Roh Kudus yang mengaruniakan kuasa melakukan kehendak Allah sehingga dengan sukacita memegang dan melakukan ketetapan-ketetapan TUHAN ALLAH. Nantikan Janji Bapa yang diberikan oleh Yesus. Bandingkan dengan Yehezkiel 36:37; "Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

TUHAN juga memperhatikan umat-Nya agar bernilai dihadapan manusia dengan mengaruniakan karunia-karunia Ilahi lewat Roh Kudus yang melengkapi talenta yang telah ada agar menghasilkan buah dalam kehidupannya selain mampu mengubah paradigma seseorang. Buah yang dihasilkan sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi sesama manusia dan menyuka hati Allah.

Keputusan TUHAN adalah penilaian yang mendasar terhadap nilai seseorang manusia. Sekalipun manusia dikasihi tetapi hanya orang pilihan-Nya yang memiliki makna sebenarnya dari penciptaan yang dilakukan, yaitu menjadi milik-Nya yang melekat pada-Nya dengan memancarkan sebagai gambar dan rupa Kristus memulihkan citra manusia sebagai Imago Dei yang telah rusak menjadi gambar dan rupa Adam karena dosa.


×
Berita Terbaru Update