Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Matius 13:29
Banyak orang di Indonesia menyamakan lalang dalam teks di atas adalah Ilalang (Imperata cylindrica) namun sebenarnya bukan. Kata lalang yang dikatakan oleh Yesus adalah ζιζάνια (zizania) merujuk pada sejenis gulma, khususnya rumput liar (Lolium temulentum), yang disebutkan dalam perumpamaan tentang Lalang di Perjanjian Baru (Matius 13:24-30). Dalam konteks ini, kata ini melambangkan tanaman berbahaya yang tumbuh di antara gandum dan sulit dibedakan dari gandum (Triticum aestivum) sebelum matang.
Perlu dipahami bahwa istilah "Zizania" juga digunakan dalam botani untuk merujuk pada genus tanaman yang berbeda, khususnya padi liar. Misalnya, Zizania latifolia dikenal sebagai padi liar Manchuria dan berasal dari Asia. Genus ini tidak berhubungan dengan rumput liar yang disebutkan dalam perumpamaan tersebut dan merupakan jenis rumput air yang menghasilkan biji-bijian yang dapat dimakan
Lalang atau rumput liar dalam Injil Matius adalah memiliki ciri:
- Darnel, gulma ryegrass beracun (biji-bijian palsu).
- Gulma yang sangat mirip gandum hingga matang. Pemeriksaan yang cermat sering kali gagal membedakannya hingga bulir hitamnya muncul. Itu paling beracun sebelum panen. Racunnya menyebabkan kelesuan, tidur nyenyak, dan bahkan kematian.
- Secara kiasan adalah orang-orang jahat yang ditabur oleh Setan di antara Orang-orang Suci Tuhan, yang hingga panen, memiliki kemiripan dengan kesalehan (tetapi Anda akan mengenali mereka dari buahnya).
Lalang / gulma darnel / lolium temulentum adalah masalah bagi petani gandum yang biasanya diatasi dengan ara seperti:
- Rotasi Tanaman: Rotasi gandum dengan tanaman yang bukan inang gulma darnel, seperti kacang-kacangan atau biji minyak. Hal ini dapat memutus siklus hidup gulma dan mengurangi keberadaannya di ladang.
- Penundaan Penyemaian: Penundaan penanaman gandum dapat membantu mengendalikan gulma darnel, karena gulma ini berkecambah di awal musim. Dengan menunggu hingga sebagian besar bibit gulma darnel muncul dan kemudian mengolah lahan dapat mengurangi dampak gulma.
- Benih Bersih: Gunakan benih bersertifikat bebas gulma untuk mencegah masuknya benih gulma darnel ke ladang.
- Pengolahan Tanah: Pengolahan tanah dangkal di musim semi dapat meningkatkan perkecambahan benih gulma darnel. Setelah bibit muncul, olah lahan untuk menghilangkan gulma sebelum menanam gandum.
- Sanitasi Peralatan: Bersihkan semua peralatan yang telah berada di ladang yang terserang untuk mencegah penyebaran benih rumput darnel ke area lain.
- Pengendalian kimia dengan herbisida yang efektif terhadap rumput darnel di ladang gandum. Misalnya, Achieve DG, Achieve Extra Gold, Hoegrass, dan Hoegrass II
Yesus mengajar sesuatu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari menjadi bahan untuk mengajarkan kebenaran. Lewat perumpamaan lalang dan gandum yaitu perumpamaan tentang Penabur dan dipasangkan dengan beberapa perumpamaan tentang kerajaan yang menekankan pertumbuhan yang tersembunyi atau bertahap. Dalam perumpamaan tersebut, kerajaan itu seperti ladang tempat pemiliknya menabur benih yang baik, tetapi musuhnya menabur rumput liar. Ketika para pelayan menemukan gangguan tersebut, sang tuan melarang pencabutan sebelum waktunya agar gandum tidak hancur bersama rumput liar. Sebaliknya, ia memerintahkan keduanya untuk tumbuh bersama hingga panen, ketika para pemanen akan memisahkan dan membakar rumput liar tersebut.
Dalam perumpamaan lalang di ladang gandum dapat diringkas menjadi:
• Matius 13:25 : “Tetapi ketika semua orang sedang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.”
• Matius 13:30 : “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu panen. Pada waktu itu Aku akan berkata kepada para penuai, 'Kumpulkan lalang-lalang itu dahulu dan ikat dalam ikatan untuk dibakar; baru kemudian kumpulkan gandumnya ke dalam lumbung-Ku.'”
• Matius 13:40-42 mengaitkan pembakaran lalang-lalang dengan “akhir zaman,” “perapian yang menyala-nyala,” dan “ratap dan kertakan gigi.”
Lalang tumbuh karena faktor disengaja oleh musuh petani gandum maka ladang kebun gandum tumbuh lalang sangat banyak adalah hal yang tidak dapat dihindarkan terlebih lolium temulentum sangat mirip gandum (Triticum aestivum) pada tahap awal pertumbuhannya, sehingga sulit untuk membedakan keduanya sebelum matang. Kehadiran lalang di ladang memengaruhi pasokan makanan lokal dan perdagangan berupa gandum.
Lalang gandum lolium temulentum mengandung racun yang tidak baik untuk dimakan karena berakibat buruk bagi kesehatan tubuh maka saat panen gandum pemilik ladang gandum akan mengumpulkan terlebih dahulu berkas-berkas lalang lalu dibakar agar gandum yang dikumpulkan benar-benar gandum yang layak dikonsumsi. Setelah memastikan lalang tersebut musnah kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mengumpulkan gandum ke dalam lumbung.
penjelasan tentang ruang lingkup dari benih yang baik dalam perumpamaan ini:
Identitas Penabur atau Anak Manusia adalah Yesus Kristus adalah yang menabur benih yang baik. Dia adalah Anak Manusia yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dan menaburkan firman Allah.
Benih yang Baik atau Anak-Anak Kerajaan melambangkan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan hidup dalam iman dan ketaatan kepada-Nya. Mereka adalah "anak-anak Kerajaan" yang akan menerima penghargaan dan kemuliaan pada akhir zaman.
Ladang dalam perumpamaan ini melambangkan dunia. Dunia adalah tempat di mana baik dan buruk hidup bersama, dan Yesus menaburkan benih yang baik di tengah-tengahnya.
Musuh yang Menabur Lalang adalah iblis. Lalang melambangkan orang-orang jahat atau pengaruh buruk yang ditabur oleh iblis untuk mengganggu pertumbuhan benih yang baik.
Waktu Menuai melambangkan akhir zaman, ketika Allah akan melakukan penghakiman. Pada saat itu, lalang akan dicabut dan dibakar, sedangkan gandum akan dikumpulkan ke dalam lumbung Allah.
Benih yang baik hasil taburan dari Anak Manusia adalah hasil karya dari Yesus Kristis yang menjadikan seseorang hidup dalam iman, ketaatan, dan menghasilkan buah-buah kehidupan yang baik. Untuk menjadi benih yang baik lazimnya didapat karena:
- Menerima Firman Allah:
- Belajar Alkitab: Baca dan pelajari Alkitab secara teratur. Firman Allah memberikan kita petunjuk dan kebijaksanaan untuk hidup dalam iman dan ketaatan.
- Mengenal Yesus: Kita harus mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Melalui pengenalan yang dalam kepada-Nya, kita dapat hidup dalam kasih dan kebenaran-Nya. - Memelihara Iman:
- Berdoa: Berdoa secara teratur dan tulus. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah dan meminta kekuatan serta petunjuk-Nya.
- Bertobat: Mintalah ampun atas dosa-dosa kita dan bertobat dengan tulus. Bertobat berarti mengakui kesalahan kita dan berusaha untuk tidak mengulanginya. - Hidup dalam Ketaatan:
- Mengikuti Perintah Allah: Hidup dalam ketaatan kepada perintah Allah. Ini termasuk mencintai Allah dengan sepenuh hati dan mencintai sesama kita.
- Berbuat Baik: Lakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Berikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan tunjukkan kasih kepada sesama. - Menghasilkan Buah-Buah Kehidupan:
- Buah Kehidupan Rohani: Hasilkan buah-buah kehidupan seperti kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri.
- Pelayanan: Berikan diri Anda untuk melayani Allah dan sesama. Ikutlah dalam pelayanan gereja atau organisasi Kristen yang membantu orang lain. - Tetap Setia dalam Pengujian:
- Bersabar: Tetap sabar dalam menghadapi pengujian dan cobaan. Percayalah bahwa Allah selalu ada bersama Anda dan memberikan kekuatan untuk mengatasi segala kesulitan.
- Tetap Setia: Jangan tergoda oleh pengaruh buruk atau godaan dunia. Tetap setia kepada Allah dalam segala situasi. - Mencari Dukungan dan Pertumbuhan:
- Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas Kristen yang dapat mendukung dan memotivasi Anda dalam pertumbuhan rohani. Ikutlah dalam persekutuan dan kegiatan gereja.
- Pendidikan: Ikuti kelas atau seminar Kristen yang dapat membantu Anda memperdalam pengertian Anda tentang firman Allah dan cara hidup dalam iman. - Menjadi Saksi:
- Beri Saksi: Bagikan pengalaman Anda dengan Yesus kepada orang lain. Ceritakan tentang bagaimana Allah telah bekerja dalam hidup Anda dan bagaimana Anda telah mengalami kasih dan kekuatan-Nya.
- Hidup sebagai Contoh: Hiduplah sebagai contoh yang baik bagi orang lain. Tunjukkan iman Anda melalui tindakan dan perilaku Anda sehari-hari.
Ladang sebagai dunia yang merupakan ciptaan-Nya dan Pencipta sebagai pemilik kerajaan mengalami fase yang diperebutkan. Kejahatan tidak langsung dilenyapkan setelah kedatangan kerajaan, tetapi diizinkan untuk sementara waktu sehingga kasih karunia dapat berjalan sepenuhnya. Oleh karena itu, perumpamaan ini menyeimbangkan harapan kemenangan dengan realisme yang tenang tentang peperangan rohani yang sedang berlangsung.
Lalang di ladang Gandum milik tuan empunya ladang yaitu Yesus sebagai Raja Gereja maka dalam tubuh Kristus atau gereja Tuhan sesuatu bidang penuh dengan percampuran dalam arti:
- Gereja yang Terlihat versus Gereja yang Tidak Terlihat: Lalang melambangkan “anak-anak si jahat” ( Matius 13:38 ), yang menunjukkan bahwa komunitas kerajaan di bumi berisi orang-orang percaya sejati dan penganut agama palsu yang hidup berdampingan.
- Kesabaran Ilahi: Penolakan Sang Guru untuk mencabut lalang secara prematur menggambarkan kesabaran Tuhan dan keengganan-Nya untuk merusak bahkan gandum yang potensial.
- Pemisahan Akhir: Kepastian panen meneguhkan keadilan Tuhan yang hakiki; murid yang palsu tidak akan luput dari penyingkapan akhir.
Karena lalang dan gandum memiliki banyak persamaan sekalipun sesungguhnya bertentangan namun hal ini menolong kita untuk mawas diri sambil mengingat pesan moral bahwa kesamaan eksternal tidaklah cukup; buah pada saat matang menunjukkan sifat alami. Perumpamaan itu juga memperingatkan terhadap rasa puas diri: hidup berdampingan bersifat sementara.
Yesus tidak mengizinkan para pekerja-Nya mencabut sesuatu yang dianggap berdasarkan penilaian para hamba-Nya adalah lalang. Hal ini memberikan impilkasi eklesiologis seperti:
• Kebijaksanaan tanpa praduga. Pelayan manusia dapat salah mengidentifikasi gandum dan lalang, dan pembersihan yang terlalu bersemangat dapat merusak orang percaya sejati.
• Disiplin gereja tetap alkitabiah ( Matius 18:15-17 ; 1 Korintus 5 ), namun perumpamaan tersebut memperingatkan terhadap pengabaian kemurnian institusional dan mengakui batas-batas penilaian manusia.
• Misi terus berlanjut di tengah percampuran. Kehadiran iman palsu tidak membatalkan kemajuan Injil yang sejati.
Selain ada implikasi yang harus diperhatikan, perumpamaan lalang di ladang gandum memberikan jaminan eskatologis bahwa Yesus, “Anak Manusia,” akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk melaksanakan panen ( Matius 13:41 ). Ini menjamin bahwa penghakiman adalah milik Tuhan, bukan manusia, dan bahwa kebenaran akan dibenarkan. Orang benar akan “bersinar seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka” ( Matius 13:43 ).
Perumpamaan adanya lalang yang ditabur diladang gandum juga mengingatkan bagi pelayan atau hamba Yesus Kristus dalam hal seperti:
- Pelayanan Pastoral: Dorong kesabaran dengan orang percaya yang belum dewasa; gandum sejati pada akhirnya akan menghasilkan bulir yang dapat dikenali.
- Pelayanan Penginjilan: Musuh secara aktif menabur tipu daya; penginjil harus menanam benih Injil dengan kewaspadaan dan doa.
- Pelayanan Konseling: Yakinkan orang-orang kudus yang menderita bahwa Allah melihat ketidakadilan dan akan memperbaikinya pada waktu panen.
Lalang / Lolium temulentum yang berada di ladang gandum adalah gandum palsu yang merupakan realitas kepalsuan yang menyerupai gandum. Di dunia yang banyak kepalsuan perlu karunia Roh Kudus secara khusus untuk tubuh Kristus yang ada di dunia ini dan anak-anak kerajaan Allah penting sekali mengalami kelahiran kembali secara pribadi dan bertumbuh kepada kedewasaan dalam Kristus Yesus sehingga menjadi bulir gandum yang layak masuk dalam lumbung.
- Tulisan lainnya di werua blog:
- Yesus Dan Perumpamaan-Nya
- Teka Teki Dan Pengajaran Yesus
- Yesus Dan Komunikasi Pendidikan
- Pembuktian Diri Dalam Masyarakat
- Yesus Dan Integrasi Sosial
- Benih Ilahi
- Kerajaan Allah
- Menjadi Buatan Allah TUHAN Berkarya
- Mentalitas Anak-anak Allah
- Yesus Sang Biji Gandum