Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: Matius 22:1
Dalam Kitab Injil tercatat banyak sekali Yesus berbicara tentang perumpamaan kepada para pendengarnya, yaitu orang banyak dan para muridNya. Alkitab mencatat perumpamaan itu bagian dari pengajaran Yesus saat DIA mengenakan daging dan serupa dengan manusia.
Perumpamaan | Matius | Markus | Lukas | Yohanes |
---|---|---|---|---|
Perumpamaan mutiara di hadapan babi | Matius 7:6 | - | - | - |
Perumpamaan dua macam dasar | Matius 7:24-27 | - | Lukas 6:47-49 | - |
Perumpamaan seorang penabur | Matius 13:3-23 | Markus 4:1-20 | Lukas 8:4-15 | - |
Perumpamaan lalang di antara gandum | Matius 13:24-30 | - | - | - |
Perumpamaan biji sesawi | Matius 13:31-32 | Markus 4:30-34 | Lukas 13:18-21 | - |
Perumpamaan pelita dan ukuran | - | Markus 4:21–25 | Lukas 8:16-18 | - |
Perumpamaan benih yang tumbuh | - | Markus 4:26-29 | - | - |
Orang Samaria yang murah hati | - | Lukas 10:25-37 | - | |
Perumpamaan orang yang meminjam roti | - | - | Lukas 11:5-13 | - |
Orang kaya yang bodoh | - | - | Lukas 12:13-21 | - |
Perumpamaan kewaspadaan | - | - | Lukas 12:35-40 | - |
Perumpamaan hamba yang setia dan hamba yang jahat | Matius 24:45-51 | - | Lukas 12:41-48 | - |
Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah | - | - | Lukas 13:6-9 | - |
Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih | - | - | Lukas 14:15-24 | - |
Perumpamaan domba yang hilang | Matius 18:12-14 | - | Lukas 15:3-7 | - |
Perumpamaan harta terpendam | Matius 13:44 | - | - | - |
Perumpamaan mutiara yang berharga | Matius 13:45-46 | - | - | - |
Perumpamaan pukat | Matius 13:47-50 | - | - | - |
Perumpamaan pengampunan | Matius 18:22-35 | - | - | - |
Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur | Matius 20:1-16 | - | - | - |
Perumpamaan dua orang anak | Matius 21:28-32 | - | - | - |
Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur | Matius 21:33-44 | Markus 12:1-12 | Lukas 20:9-19 | - |
Perumpamaan perjamuan kawin | Matius 22:1-14 | - | - | - |
Perumpamaan Gembala yang baik | - | - | - | Yohanes 10:1-21 |
Perumpamaan pokok anggur yang benar | - | - | - | Yohanes 15:1-15 |
Perumpamaan tentang dirham yang hilang | - | - | Lukas 15:8-10 | - |
Perumpamaan tentang anak yang hilang | - | - | Lukas 15:11-32 | - |
Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur | - | - | Lukas 16:1-9 | - |
Orang kaya dan Lazarus yang miskin | - | - | Lukas 16:19-31 | - |
Perumpamaan tentang hakim yang tak benar | - | - | Lukas 18:1-8 | - |
Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai | - | - | Lukas 18:9-14 | - |
Perumpamaan tentang uang mina | - | - | Lukas 19:11-27 | - |
Perumpamaan pohon ara | Matius 24:32-35 | Markus 13:28-31 | Lukas 21:29-33 | - |
Nasihat supaya berjaga-jaga | Matius 24:37-44 | Markus 13:34-36 | Lukas 21:34-38 | - |
Perumpamaan hamba yang setia dan hamba yang jahat | Matius 24:45-51 | - | - | - |
Perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh | Matius 25:1-13 | - | - | - |
Perumpamaan talenta | Matius 25:14-30 | - | - | |
Perumpamaan domba dan kambing | Matius 25:31-34) | - | - | - |
Perumpamaan dilontarkan dalam suatu pengajaran sesuatu yang telah dikembangkan dalam pengajaran oleh para rabi Yahudi, Yesus seorang Guru juga memiliki kecerdasan dan hikmat dalam menyampaikan perumpamaan dalam berinteraksi sosial.
perumpamaan dianggap sebagai bentuk pengajaran yang lebih rendah, jelas lebih rendah dari semua kategori pengajaran lainnya dengan analisis, penalaran dan deduksi. Tetapi hari ini trennya telah berubah, dan perumpamaan dianggap sebagai bentuk pengajaran yang sangat cerdas dan istimewa. Ini adalah beberapa alasan utama yang mendukung perumpamaan:
- Bentuk sederhana bisa menyampaikan kebijaksanaan yang mendalam
- Menuntun pendengar dari yang diketahui mengarah ke yang tidak diketahui
- Mengarah pada pemahaman tentang abstrak kepada hal konkrit
- Perumpamaan adalah cerita yang "tidak pernah berakhir"
Pengunaan sejumlah perumpamaan menjadi menarik ketika menemukan nats:
Matius 13:10-11
Timbul pertanyaan, apakah ada niat Allah untuk tidak menyatakan rahasia Kerajaan Surga kepada beberapa orang tetapi menyatakannya kepada yang lain? Hal ini kemudian berkembang menjadi pengajaran predestinasi yang menyatakan bahwa sebagian orang sudah ditetapkan untuk diselamatkan dan sebagian yang lain tidak ataukah merupakan sebuah fakta bahwa pendengar mengalami kesulitan untuk memahami maksud perumpamaan Yesus dalam hidupnya?
Dalam Matius 13:12-17 dijelaskan mengapa Yesus menyampaikan pesan melalui perumpamaan, yaitu:
Menurut Yohanes 12:40, yang terjadi adalah suatu pengenapan nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap… Perumpamaan diperdengarkan bukan niat Allah memilih orang yang akan diselamatkan tetapi hati orang-orang tersebut telah menjadi tumpul dan telinga mereka telah menjadi tuli. Yesus melalui perumpamaan tentang para penyewa kebum anggur disebut bahwa mereka membunuh hamba yang satu dan Ia mengirimkan yang lainnya lagi. Akhirnya, Ia mengirim anak-Nya tetapi mereka membunuhnya juga. “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Matius 23:37). Bangsa itu sendiri yang tidak mau berkumpul di bawah sayap Tuhan. Berbahaya sekali ajaran yang mengatakan bahwa Allah tidak mau mengumpulkan mereka, melainkan Allah berkepribadian dengan sifat Maha kasih dan Maha kudus.
Lord Bacon berkata, 'Sebuah perumpamaan memiliki fungsi ganda; yaitu cenderung menyelubungi atau menjelaskan dengan contoh suatu kebenaran; dalam fungsi pertama perumpamaan ini bersifat menyembunyikan, tetapi dalam fungsi kedua tampaknya dirancang untuk mengajar'. Tuhan Yesus berharap supaya orang banyak itu mengerti, tetapi hasil dan manfaat semata-mata bergantung pada tingkat kesetiaan mereka sehingga tidak ada maksud menolak seseorang sehingga tidak mengerti apa yang diutarakan-Nya.
Ellen G. White mendaftar alasan utama penggunaan perumpamaan oleh Yesus sebagai berikut:
- Untuk menggambarkan pesannya
«Dalam ajaran perumpamaan Kristus, asas yang sama terlihat seperti dalam misi-Nya sendiri ke dunia (…) yang tidak diketahui diilustrasikan oleh yang diketahui; kebenaran ilahi oleh hal-hal duniawi yang paling dikenal oleh orang-orang. - Untuk membawa wahyu baru
"Kristus berusaha untuk menghapus apa yang mengaburkan kebenaran. Tabir yang telah dilemparkan oleh dosa pada wajah alam, Dia datang untuk menyingkir, membawa untuk melihat kemuliaan rohani yang dipantulkan oleh segala sesuatu. Perkataan-Nya menempatkan ajaran alam. serta Alkitab dalam aspek baru, dan menjadikannya wahyu baru. » - Untuk membangkitkan pertanyaan
"Yesus ingin membangkitkan penyelidikan. Dia berusaha untuk membangkitkan kecerobohan, dan menanamkan kebenaran ke dalam hati. Ajaran perumpamaan populer, dan memerintahkan penghormatan dan perhatian, tidak hanya orang Yahudi, tetapi orang-orang dari bangsa lain. Tidak lebih efektif. metode pengajaran bisa dia gunakan. " - Untuk menjangkau audiens yang lebih luas
"Yesus mencari jalan ke setiap hati. Tetapi dengan menggunakan berbagai ilustrasi, Dia tidak hanya menyajikan kebenaran dalam fase yang berbeda, tetapi juga menarik pendengar yang berbeda. Minat mereka dibangkitkan oleh tokoh-tokoh yang diambil dari lingkungan kehidupan sehari-hari mereka. Tidak ada yang mendengarkan kepada Juruselamat dapat merasakan bahwa mereka diabaikan atau dilupakan. " - Untuk melindungi pesannya dari musuh-musuhnya
"Dan Dia memiliki alasan lain untuk mengajar dalam perumpamaan. Di antara banyak orang yang berkumpul di sekitar Dia, ada Orang Saduki dan rabi, ahli Taurat dan orang Farisi, Herodian dan penguasa, orang-orang yang mencintai dunia, fanatik, ambisius, yang terutama ingin menemukan beberapa tuduhan terhadap-Nya (…) Juruselamat memahami karakter orang-orang ini, dan menyajikan kebenaran sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat menemukan apa pun yang dapat digunakan untuk membawa kasus-Nya ke hadapan Sanhedrin. Dalam perumpamaan dia menegur kemunafikan dan perbuatan jahat dari mereka yang menduduki posisi tinggi, dan dalam bahasa kiasan menutupi kebenaran dengan begitu memotong karakter yang jika itu diucapkan dalam kecaman langsung, mereka tidak akan mendengarkan perkataan-Nya, dan akan segera mengakhiri pelayanan-Nya.
Keuntungan dari perumpamaan ini dibandingkan dengan jenis pengajaran lainnya, adalah bahwa pada dasarnya perumpamaan itu menyenangkan dan afektif, tidak dingin dan tidak terikat. Perumpamaan ini bermain dengan keingintahuan alami setiap manusia, dan membuka pendengar cerita yang diceritakan pada saat pernyataan langsung dan proposisional akan ditolak. Inilah alasan mengapa Natan menggunakan perumpamaan untuk meyakinkan raja Daud tentang dosanya yang mengerikan dengan hasil yang luar biasa (2 Samuel 12: 1-7), dan inilah mengapa Yesus menggunakan perumpamaan dengan sangat efektif. "Perumpamaannya sering kali menarik pendengarnya dengan polos ke dalam cerita dan kemudian membalikkan keadaan setelah terlambat untuk menghindari masalah yang sedang dibahas».
Para murid mendapatkan perhatian khusus saat mereka tidak mengerti permasalah yang diungkapkan lewat perumpamaan. Mereka menerima kebenaran dari Yesus, mereka diberikan lebih banyak kebenaran. Hal yang sama terjadi hingga hari ini. Orang-percaya yang telah diberikan karunia dalam Roh Kudus akan dituntun pada kebenaran (Yohanes 16:13). Ia telah membuka mata kita kepada terang kebenaran dan telinga kita kepada kebenaran tentang hidup kekal.
Melalui perumpamaan maka proses pemuridan jadi efektif dan mudah diingat serta merefleksikan kebenaran sacara mendalam -- tidak mudah dilupakan. Yesus dan perumpamaanNya adalah berkat bagi pendengar kecualli jika hati telah menjadi tumpul dan telinga menjadi berat mendengarkannya karena apriori dengan Yesus dan pengajaran-Nya.
Perumpamaan Yesus hadir untuk setiap suku, kaum dan bahasa untuk sepanjang zaman agar hidup bermakna dan mendapatkan iman yang menyelamatkan hingga hidup kekal.
- Tulisan lainnya:
- Teka-Teki Dalam Pengajaran Yesus
- Perumpamaan Penabur
- Yesus dan Integrasi Sosial
- Tuhan itu Guru
- Mutiara dan Alkitab