-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Apakah Semua Agama Sama?

Sabtu, 17 April 2021 | April 17, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-18T06:30:54Z
Semua agama sama tidak dapat dilepaskan dengan paham pluralisme agama. Pluralisme agama sebagai "Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga".

Prof Jacques Dupuis SJ, dosen di Gregorian University Roma pernah menyatakan bahwa Yesus bukan satu-satunya jalan keselamatan. Penganut agama lain juga akan mengalami keselamatan, tanpa melalui Yesus. Pernyataan itu dapat reaksi Paus Benediktus XVI bahwa Jacques Dupuis tidak bisa dipandang sebagai seorang teolog Katolik sebab ajaran Yesus Kristus adalah sudah tetap dan komplit

"Akh semua agama sama saja" juga dilatarbelakangi sejumlah alasan yang berbeda yang dapat meracuni pikiran generasi-generasi berikutnya.

Alasan Pernyataan semua Agama Sama

1. Ketidaktahuan

Seorang menyatakan "semua agama itu sama saja" adalah karena dia tidak tahu apa-apa tentang semua agama. Dipikirannya hanya ada pendapat pribadi tanpa pembuktian yang selayaknya bahwa agama pastilah akan mengajarkan kebaikan.

Kepada mereka yang menyatakan semua agama sama saja karena ketidaktahuan, pertanyaan yang dapat diajukan kepadanya adalah, "Apakah ia sudah mempelajari semua agama dengan seksama?" Jika belum, sebaiknnya dia tidak melontarkan pernyataan yang dia sendiri belum ketahui.

Semua agama mengajarkan kebaikan, tetapi ketahuilah bahwa itu hanyalah sebagian saja dari keseluruhan ciri-ciri suatu agama. Banyak hal lain yanng ada di dalam suatu agama. Dalam Agama Kristen diajarkan untuk menyelidiki dari Kita Suci lebih mendalam.

Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Kisah Para Rasul 17:11

2. Toleransi

Sebagian orang mengatakan "semua agama sama saja" dengan maksud menyatakan toleransi terhadap agama lain atau terselip keinginan untuk dikatakan sebagai orang bijak dan berpandangan luas.

Toleransi secara leksikal mempunyai arti "menghargai, membiarkan, memperbolehkan kepercayaan yang berbeda, bukan menyamakan! Menghargai dan menyamakan sangat berbeda artinya. Kita harus bersikap toleran atau menghargai atau membiarkan atau memperbolehkan terhadap kepercayaan orang lain. Tetapi tidak untuk menyamakan semua agama.

Sikap toleran bisa kita nyatakan kepada saudara-saudara seiman kita sendiri yang memiliki paham, tafsir atau pengajaran yang berbeda. Setiap orang tidak sama cara dan tingkat berpikirnya, biarlah Tuhan menyatakan kebenaran lebih dalam kepada mereka..

Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh Fillipi 3:15-16

3. Karena Perbuatan Pemeluknya

Perbuatan pemeluknya yang sama buruknya, maka semua agama dipukul sama rata saja. Yang pemeluk agama ini korupsi, yang pemeluk agama itu juga korupsi. Ya, semua agama sama saja. Pernyataan yang terdengar keren dan bijak, namun sesungguhnya tidak benar.

Yesus pernah memisahkan antara ajaran Kitab Suci dan perbuatan pemuka agama. Semua pemeluk agama termasuk pemuka agama adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah.
 
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.Matius 23:2-3

Jika pemeluk agama melakukan suatu kesalahan maka kesalahan itu belum tentu bentuk ajaran dari agamanya.

Perbedaan Antar Agama

Semua agama tidak sama sebab jika sama akan beribadah di tempat yang sama dengan kitab suci yang sama. Setiap orang bertanggung-jawab secara pribadi untuk memilih agamanya dengan menyelidiki Kitab Suci masing-masing dan mencari tahu apakah Kitab Suci mengajarkan kebenaran dan kebaikan sejati?

1. Kitab Suci

Setiap pemeluk agama akan mengatakan bahwa Kitab Suci agamanya adalah yang paling benar. Hal itu sah dan tidak ada yang melarang tetapi kita dituntut untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan kita secara pribadi. Kita tidak cukup menjadi pemeluk agama tertentu karena itu agama keturunan dari nenek moyang.

Bagi orang-orang Kristen maka kita harus baca dan menyelidiki Alkitab sedemikian rupa sehingga mendapat keyakinan bahwa Alkitab adalah Kitab Suci dari TUHAN.

2. Kebenaran

Yang paling penting dari sebuah Kitab Suci adalah kebenaran yang diajarkannya. Kebenaran bersifat relatif, benar bagi suatu agama belum tentu benar bagi agama lain, sehingga perlu sudut pandang TUHAN bukan manusia sekalipun TUHAN dalam setiap agama belum tentu sama meski hanya satu TUHAN yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya.

3. Kebaikan

Kebaikan atau manfaat dari suatu agama bisa jadi barometer apakah agama tersebut benar atau tidak? Kebaikan bersifat relatif, baik di agama ini belum tentu baik di agama lain yang membuat agama-agama di dunia tidak bisa serta merta dikatakan sama saja.

Mungkin ada agama yang menghalalkan penyebaran agamanya dengan mengunakan kekerasan, kekuasaan, politik dll yang dianggap baik dalam pertumbuhan agama yang bersangkutan karena pengikut bertambah banyak. Tetapi apakah kebaikan tersebut adalah benar dimata TUHAN?

Bagi orang Kristen, Alkitab mengajarkan untuk memberitakan Injil dengan kuasa dari TUHAN karena disertai oleh Roh Kudus. Misal ada tanda-tanda dan mujizat yang menyertai (Markus 16:17-18). Pemberitaan harus didasari hati yang mengasihi jiwa-jiwa yang akan binasa dan sadarilah bahwa Alkitab menyatakan akan ada orang yang menolak berita Injil.

Apa Kata Alkitab

  1. Pelajari Alkitab Tuhan menyampaikan seluruh hati-Nya, rencana-Nya dan ketetapan-Nya melalui Alkitab. Firman-Nya mengatakan: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
    Kita akan sesat jika tidak mengerti Kitab Suci. (Markus 12:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.)
  2. Injil Yesus jalan untuk selamat dari murka Allah. Firman-Nya mengatakan: " Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus." Galatia 1:6-7. Berita ini kita sampaikan dengan hikmat dan kekuatan Allah.
  3. Beritakan Injil dengan kasih. Firman-Nya mengatakan: Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." Markus 16:15-16. Percaya atau tidak... tugas kita hanya memberitakakan saja selanjutnya terserah kepada pendengar bita Injil setelah menyerahkan mereka dalam doa. ( "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini." Kisah Para Rasul 26:29 )

Akhirnya, mengutip Kenneth R. Samples dalam buku Without a Doubt menyatakan:
  1. Agama-agama punya kemiripan dalam mengajarkan hal-hal baik, tapi sebenarnya itu hanya di permukaan ajarannya saja. Kalau kita pelajari lebih dalam sampai ke akar dan esensinya, agama-agama punya pandangan yang sangat beda, bahkan saling bertentangan.
  2. Agama-agama punya keunikannya sendiri. Kita tidak boleh mengecilkan atau mengabaikan ke-khas-an tiap agama dengan cara menyamakan semua agama, karena itu justru sikap yang tidak respect.
  3. Prinsip-prinsip kebenaran yang dimiliki setiap agama tidak cuma berbeda, tapi bertolak belakang secara logika.
  4. Renungkan. Apakah kita sudah mengenal Tuhan yang dinyatakan Alkitab dan dasar-dasar iman Kristen dengan benar?
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku....."
Yohanes 14:6

Kesimpulan

Apakah semua agama sama? Setiap agama memiliki perbedaan. Manusia dengan akalnya bertanggung-jawab terhadap pilihan dan keputusan-nya. Pengikut Kristus disuruh membagikan imannya dengan kasih karena Kristus telah melakukan perkara besar untuk menyelamatkan manusia tetapi memberikan kebebasan kepada manusia untuk menerimaNya atau tidak.




Tulisan lainnya:
Kepribadian Indonesia Modern
Pemikiran Terhadap Free Thinker
Ragam Nilai Tentang Mesias
Aneka Catatan Singkat Tentang Dosa
Aneka Konsep Pohon Kehidupan


×
Berita Terbaru Update