- dveṣa, yang berarti ‘kebencian’, dan
- doṣa, yang berarti ‘kesalahan’.
Sejumlah catatan manusia tentang dosa adalah :
- Hindu.
Dosa diartikan sebagai karma buruk karena kebodohan, dimana kebodohan merupakan akar dari kejahatan. Dosa menimbulkan penderitaan, dan dosa pula yang mengantarkan atma ke dalam lingkaran kelahiran dan kematian. Dosa jugalah yang menyebabkan atma mendapat kehidupan di neraka dan mendapat badan yang tidak sempurna bila beinkarnasi kembali. - Buddha.
Dosa semata-mata hanyalah ‘kecelaan’ (sāvadya) karena perbuatan buruk yang dilakukan seseorang, yang akibatnya akan diterima olehnya sendiri, tanpa campur-tangan sosok Mahakuasa mana pun.
Dosa/kecelaan dapat dibedakan menjadi tiga. Menurut Sarvāstivāda-vinaya Vibhāṣā
1. Kecelaan sehubungan dengan karmapatha (karmapathika sāvadya).
2. Kecelaan karena kelakuan buruk (durācāra sāvadya).
3. Kecelaan karena pelanggaran śīla (sāṃvarika sāvadya).
Dosa berhubungan dengan penderitaan disebabkan oleh keinginan (trsna) atau kehausan (tanha), sedang keinginan atau kehausan itu pada akhirnya disebabkan oleh awidya atau ketidak-tahuan yang mengerakkan proses Bhava ( menjadi).
Cara menghapus dosa Melalui 4 kebenaran mulia dan 8 jalan kebenaran - Islam.
Dosa adalah sesuatu yang mengganjal di dalam hati dan enggan diketahui oleh orang lain. Jelas sekali, dosa itu perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani.
Dosa diklasifikasikan berdasarkan:- Berdasarkan Kadarnya ( dosa besar dan dosa kecil )
- Berdasarkan Objek Tujuannya ( Dosa kepada Allah dan dosa kepada makhluk Allah )
- Berdasarkan Sifatnya (dosa yang menyamai sifat ketuhanan , yang menyamai sifat setan, yang menyamai hewan ternak dan menyamai hewan buas )
- Berdasarkan Tempat Keluarnya ( dosa hati, dosa lisan, dosa perut, dosa tangan, dosa kaki, dosa seluruh tubuh )
- Parsi.
Kembali ke dalam sejarah berupa berbagai pandangan tentang dunia yang dualistis seperti Manicheisme dan Marcionisme, menganggap bahwa asalnya kejahatan terdapat di dunia dewa-dewa. Menerut agama ini, ada dewa yang baik dan dewa yang jahat. Jadi dewa itulah yang dianggap sebagai sumber kejahatan. - Dialektis-materialis.
Mencari asalnya kejahatan di dalam keadaan sosial-ekonomi. Jika sosial-ekonomi berubah, maka manusia pun berubahlah. Sistem baru melahirkan pula manusia baru. Sistem-Sovyet melahirkan"manusia-Sovyet". Dan "Negara Bahagia" melahirkan manusia sempurna. Jadi dosa itu tidak terletak pada manusia, tetapi pada keadaan. (berkembang di negara Soviet di masa komunis) - Dosa menurut Alkitab.
Kata terbanyak digunakan untuk mengambarkan dosa dalam bahasa Yunani adalah amartia dan bahasa Ibrani adalah chet atau chatta. Amartia berarti : luncas ( luput, tidak mengena sasaran, menyeleweng dari tujuan); seperti anak panah dapat tidak mengena sasarannya, begitulah pula manusia yang berdosa itu tidak mencapai tujuannya. Kata lain yang identik dengan dosa adalah anomia ( tidak berhukum), asebeia (kefasikan) Manusia telah meleset dari tujuan dan harapan Allah menciptakan manusia dengan menentang ketetapan Allah yang berarti memiliki kesombongan terhadap Allah yang mengakibatkan meluapnya hawa nafsu.
Akibat dosa adalah maut (Kematian kekal) dan cara mendapatkan pengampunan dosa Melalui iman kepada Yesus Kristus yang telah memikul dan menebus segala dosa manusia dengan sempurna.
Artikel lainnya:Dosa Menurut Alkitab