Maria Magdalena / Μαρίᾳ τῇ Μαγδαληνῇ diduga berasal dari Magdala karena dilihat dari nama belakangnya Magdalena, yang memungkinakan menunjukkan nama kota asalnya. Latar belakang keluarga tidak tertulis dalam Alkitab. Namanya muncul sebagai seorang wanita yang dibebaskan dari tujuh roh jahat oleh TUHAN YESUS. Roh jahat dalam yang dimaksud adalah δαιμόνια / daimonia yang berarti setan ( lihat Markus 16:9 ). Tidak diketahui dengan pasti apakah tujuh roh jahat yang merasuki Maria Magdalena tanpa ia kehendaki atau mereka adalah roh-roh peliharaannya. Sangat mungkin ketujuh rohjahat itulah yang mengikat Maria untuk hidup jauh dari kebenaran, sebagai pendosa. Untungnya, Maria memperoleh kasih karunia saat berjumpa dengan Tuhan Yesus yang memberinya kelepasan.
Ketika seorang mengalami perjumpaan dengan Tuhan, ia akan mengalami kelepasan dari ikatan yang jahat. Perjumpaan dengan Tuhan membuat seseoranng mengalami sebuah perubahan dalam hidupnya karena dampak dari kelepasan itu adalah sebuah hidup yang baru bersama Tuhan. Orang yang memiliki ikatan dengan kuasa kegelapan tidak mendapatkan ketenangan di dalam hidupnya. Hidupnya dikendalikan dan diatur sesuai dengan keinginan si jahat. Maria Magdalena sebelum bertemu Tuhan Yesus mengalami kehidupan sulit, terkungkung di bawah kuasa tujuh roh jahat. Keputusan Maria untuk mengikuti Tuhan sangat tepat dan menjadi "garansi" seumur hidup dimana setan tidak akan bisa kembali lagi dalam hidupnya selama ia bersama Tuhan.
Maria Magdalena dalam mengiring Tuhan Yesus tidak sekedar menyertai Tuhan tetapi juga memberikan miliknya untuk dipergunakan dalam pelayananNya. Maria Magdalena yang telah mengalami kelepasan dari roh-roh jahat memberikan milik dan kehidupannya bukanlah sebagai pembayaran atas pengobatan dari Tuhan Yesus atau usaha untuk mendapatkan pujian Tuhan Yesus tetapi murni sebagai ucapan syukur atas apa yang telah ia rasakan. Ia bersama wanita lainnya secara sukarela melayani rombongan yang tidak diketahui berapa banyak yang bersama Yesus saat itu. Bukan juga karena Tuhan Yesus meminta tetapi oleh kegerakan hatinya sendiri. Maria Magdalena memiliki kesamaan dengan salah satu dari kesepuluh orang kusta yang kembali untuk mengucapkan terima kasih setelah dipulihkan, Maria Magdalena tidak lantas menghilang begitu saja setelah roh-roh jahat itu diusir daripadanya.
Maria Magdalena memahami cara bersyukur karena pemberian Tuhan berupa kelepasan. Pemberian Tuhan membawa suatu perubahan dalam hubungan denganNya. Bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang diberiNya lebih dari sekedar memberikan sesuatu sebagai persembahan syukur atau ungkapan terima kasih.
Maria Magdalena salah satu dari orang-orang yang setia mengikuti Tuhan Yesus hingga akhir pelayananNya di dunia. Maria Magdalena hadir tanpa para murid saat kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Bersamaan dengan ditangkapnya Tuhan Yesus dan ditetapkan sebagai penjahat, para murid dan pengikutNya langsung tercerai berai dan tidak menampakkan diri di sekitar Tuhan Yesus sebab ketakutan lalu bersembunyi. Kondisi tidak kondusif itu tidak membuat Maria Magdalena gentar dan menjauhkan diri dari Tuhan Yesus. Ia bukan saja mengatasi rasa takut, tetapi ia mampu berdiri dengan kuat di saat hatinya hancur. Ia menyaksikan penderitaan dan kematian Guru yang dikasihinya. Ia menjadi salah satu saksi hidup yang melihat secara langsung peristiwa yang terjadi di bukit Golgota menjelang kematian Tuhan Yesus hingga pada saat kematianNya. Injil Yohanes menyaksikan bahwa Maria magdalena berdiri dekat salib dan kemungkinan dipaksa menjauh oleh para serdadu atau mungkin juga mereka sendiri pindah menjauh.
Maria Magdalena menghadiri pemakaman Yesus oleh Yusuf Arimatea. Maria mugkin tidak dapat melakukan hal besar Untuk Tuhan Yesus, tetapi ia berusaha untuk tetap setia berada di dekat-Nya sekalipun situasi tidak aman. Injil Matius berkata bahwa ia melihat tempat Tuhan Yesus dibaringkan, bahkan tinggal duduk di situ. Ia berada di makam bukan untuk menjaga kuburan Yesus Tuhan, tetapi karena rasa kehilangannya yang besar dan mungkin belum bisa menerima kenyataan bahwa Yesus Kristus telah mati. Ia duduk lebih lama karena ingin menumpahkan segala kesedihannya, sebagaimana seorang yang ditinggalkan pergi oleh orang yang dikasihinya.
Maria kembali ke rumah untuk mempersiapkan rempah-rempah dan minyak mur untuk dilaburkan pada mayat sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap Tuhan Yesus karena pemakaman-Nya dilakukan tanpa upacara yang selayaknya. Ia sedih melihat Tuhan Yesus dimakamkan tanpa upacara seharusnya dan tanpa kehadiran orang terdekatNya, seperti murid-murid-Nya. Maria Magdalena tetap berusaha melakukan apa yang ia dapat lakukan untuk Tuhan Yesus.
Setelah lewat hari Sabat barulah Maria magdalena bersama dua orang lainnya berangkat ke kuburan Tuhan Yesus untuk meminyaki kaki-Nya dan manaburkan rempah-rempah ke mayatNya. Dalam hal ini, Maria Magdalena menunjukkan sikap sebagai seorang pengikut Tuhan Yesus yang sejati. Sangat mungkin ia juga mempunyai harapan besar terhadap Tuhan Yesus untuk membawa kehidupan yang lebih baik bagi bangsanya, terutama secara politik. Namun, sekalipun harapan itu telah pupus, ia tetap menunjukkan bakti dan hormatnya.
Perjumpaan dengan Tuhan Yesus semasa hidupNya dalam dunia merupakan hal yang biasa bagi pengikut maupun yang bukan pengikutNya. Namun setelah kebangkitanNya, perjumpaan dengan Tuhan Yesus merupakan sesuatu yang spesial bahkan menjadi bagian dari sebuah mujizat. Tuhan Yesus memberikan penghargaan kepada Maria Magdalena, ia menjadi orang pertama yang dijumpaiNya setelah kebangkitanNya. Sebenarnya yang datang ke kubur Tuhan Yesus ada dua orang wanita bersama Maria, namun dikatakan bahwa yang pertama melihat Tuhan Yesus menampakkan diri pertama kali kepadanya. Tentu saja Maria berhak mendapatkan itu dibandingkan para murid Tuhan Yesus yang lainnya, karena dialah yang paling giat dan tidak patah semangat dalam mendampingiNya dan menjadi orang pertama yang mengetahui bahwa mayat Tuhan Yesus menghilang.
Selama pelayanan Yesus, Maria tidak memiliki banyak andil bahkan namanya baru sering disebutkan semenjak masa penderitaan Tuhan Yesus. Maria bukanlah wanita hebat yang berpengaruh besar dalam pelayanan Tuhan Yesus. Kendati demikian, kesetiaan dan keberaniannya dalam mendampingi Tuhan Yesus mendapat perkenanan dari Tuhan. Saat Tuhan Yesus menampakkan diri, ia tidak langsung mengenalNya, bukan karena Tuhan Yesus berubah rupa dan bentuk tetapi karena Maria diliputi perasaan sedih. Perasaan itulah yang menutup pengenalannya akan Tuhan Yesus. Maria malah mengira Ia adalah penjaga taman. Tuhan Yesus pun memanggil namanya, kemungkinan panggilan ini bukan panggilan biasa tetapi bentuk penyingkapan diriNya kepada Maria. Ini adalah cara Tuhan Yesus membuka mata Maria untuk mengenali-Nya.
Maria datang untuk mencari Tuhan Yesus yang telah menjadi mayat, bukan Tuhan Yesus yang hidup, tetapi yang ditemui adalah Tuhan yang bangkit. Dari sini jelas bagi kita bahwa Tuhan selalu datang menemui orang yang selalu mencariNya dengan sungguh-sungguh. Tuhan akan datang kepada orang yang mencari tahu tentang keberadaanNya dan ingin menemuiNya. Apa pun keadaan yang kita alami saat ini, carilah Dia dengan sepenuh hati. Rindukanlah kehadiranNya dengan sungguh-sungguh, sebab Ia akan menemui orang yang senantiasa mencariNya. Maria Magdalena menjadi teladan dalam kegigihannya yang tidak menyerah dan berusaha mencari TUHAN yang tiba-tiba "menghilang". Hasilnya, TUHAN pun datang menemuinya.
Maria Magdalena bahagia karena melihat Tuhan Yesus bangkit sehingga ia langsung tersungkur di kaki Yesus Tuhan dan menyembahNya. Injil Yohanes mengatakan bahwa Tuhan Yesus melarang Maria menyentuh diriNya. Sebenarnya larangan Tuhan Yesus di sini bukan soal kontak fisik, sebab di dalam Matius disebutkan bahwa Maria memegang kaki Tuhan Yesus. Maksud dari larangan Tuhan kepadanya di sini adalah memberitahu Maria agar tidak terus menerus bergantung kepadaNya secara jasmani karena sikap Maria yang terkesan tidak mau melepaskan kehadiranNya. Dalam larangan itu tersirat suatu permintaan agar Maria bangkit dan bersiap-siap untuk menjalani hidup tanpa dampingan Gurunya secara fisik. Larangan kemudian disambung dengan perintah agar Maria pergi menemui para murid.
Sebelum perjumpaan dengan TUhan Yesus, Maria terlebih dahulu dijumpai oleh malaikat Tuhan yang bukan hanya memberitahukan kebangkitan Tuhan Yesus tetapi juga menyampaikan perintah agar ia menceritakan kebangkitan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya serta mempersiapkan diri mereka untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus di Galilea. Dan ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus, perintah yang sama pun diberikan. Maria Magdalena dipakai Tuhan Yesus untuk menjadi saksi kebangkitanNya. Tuhan Yesus bisa saja langsung menampakkan diri kepada paa murid-Nya tanpa harus meminta Maria memberitahukan mereka. Namun ada kemungkinan mereka tidak akan percaya bahwa Ia bangkit dan menganggapNya sebagai hantu pada saat Ia menampakkan diri. Tuhan Yesus meminta Maria karena dia adalah orang yang telah melihat sendiri kubur yang kosong dan yang telah mengalami perjumpaan denganNya, sehingga dia dianggap sebagai orang yang tepat untuk menjadi penyampaian Kabar Baik ini sekaligus mempersiapkan para murid untuk tidak terkejut saat TUHAN YESUS menampakkan diri
Terkadang sukacita karena perjumpaan dengan TUHAN membuat kita lupa bahwa kita harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Kesaksian tentang perjumpaan pribadi dengan TUHAN tidak seharusnya berhenti pada diri kita. Tuhan menginginkan agar kita meneruskan hal itu kepada orang di sekitar kita sebagai sebuah Kabar Baik. Pengalaman pribadi penting supaya orang lain tahu Tuhan Yesus adalah pribadi nyata dan bukan fiktif.
Keteladanan Maria Magdalena sebagai saksi iman yang telah tercantum dalam Kitab Injil sebab dia adalah utusan pertama yang memberitahukan Yesus telah bangkit. Semoga kita dapat mengikuti jejak keteladanannya.
- Tulisan lainnya:
- Penampakan Yesus Setelah Kebangkitan-Nya
- Manusia Sebagai Imago Dei
- Mari Ikutlah AKU
- Menjadi Murid dan Memikul Salib
- Hamba Yang Agresif Dan Radikal