Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Minggu, 18 Agustus 2024

Serigala Berpakaian Domba

προσεχετε δε απο των ψευδοπροφητων οιτινες ερχονται προς υμας εν ενδυμασιν προβατων εσωθεν δε εισιν λυκοι αρπαγες
"Namun, waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dalam pakaian bulu domba, tetapi di dalamnya mereka adalah serigala yang buas. Matius 7:15 - MILT

Berpakaian domba (ενδυμασιν προβατων) adalah bentuk penyamaran agar dapat berada dalam kawanan domba dan berharap agar domba menerima keberadaannya sebab pikiran, atau jiwa atau bagian dalam (εσωθεν) merencanakan untuk bertindak sebagai pemeras, perampok yang rakus (αρπαγες) karena sesungguhnya adalah serigala yang buas.

Peribahasa "serigala berpakaian domba" otentik sebagai perkataan Yesus Kristus yang disampaikan dalam khotbah di Bukit. Secara umum pengertian"Serigala berpakaian Domba" secara umum merujuk pada:
  • Orang yang munafik: Mereka berpura-pura menjadi orang baik, saleh, atau ramah, padahal sebenarnya memiliki niat jahat atau sifat yang buruk.
  • Orang yang licik: Mereka pandai menyembunyikan maksud sebenarnya dan seringkali menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
  • Orang yang berbahaya: Meskipun terlihat tidak berbahaya, orang seperti ini sebenarnya bisa menimbulkan bahaya bagi orang lain.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang dimaksud dengan serigala berpakaian domba adalah:
  • Di lingkungan kerja: Seorang rekan kerja yang selalu tersenyum dan bersikap ramah, tetapi ternyata sering menyebarkan gosip atau menjatuhkan orang lain.
  • Dalam pertemanan: Seorang teman yang terlihat sangat peduli, tetapi sebenarnya iri dan dengki terhadap kesuksesan kita.
  • Dalam politik: Seorang politisi yang berjanji akan membawa perubahan positif, tetapi setelah terpilih justru melakukan tindakan yang merugikan rakyat.
Serigala berpakaian domba sehingga yang terlihat adalah bulu domba bukan hanya ada dalam pergaulan sehari-hari tetapi juga dalam bidang kerohanian dan oleh Yesus dinyatakan sebagai "Nabi Palsu". Jika Serigala berpakaian domba dalam kaitannya dengan nabi palsu, maka maknanya adalah:
  • Menyamar sebagai sosok spiritual: Nabi palsu seringkali menyamar sebagai sosok spiritual yang bijaksana, suci, atau memiliki hubungan khusus dengan Tuhan. Mereka akan menggunakan atribut-atribut keagamaan untuk menarik perhatian dan kepercayaan orang lain.
  • Niat jahat yang tersembunyi: Di balik penampilan yang suci itu, nabi palsu memiliki niat jahat seperti ingin menguasai orang lain, mengambil keuntungan finansial, atau menyebarkan ajaran sesat.
  • Bahaya bagi orang lain: Nabi palsu dapat menyesatkan orang banyak, merusak iman, dan bahkan menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.
Perkataan Yesus sangat sesuai untuk segala zaman sebab seseorang dapat menampilkan sosok yang baik, mulia terutama dalam hal kegiatan praktik agama sehingga setiap praktisi agama tidak hanya perkataannya saja yang diperhatikan tetapi juga tindakannya karena tidak semua yang mengaku sebagai guru dalam bidang kerohanian atau spiritual benar benar tulus dan memiliki niat yang benar dalam praktik keagamaan. Misalnya:
  • Menawarkan jalan pintas menuju keselamatan: Nabi palsu seringkali menawarkan janji-janji palsu tentang keselamatan atau kesembuhan dengan cara yang mudah dan instan menurut pemikirannya sendiri dan tidak berasal dari TUHAN.
  • Meminta kesetiaan yang buta: Mereka meminta pengikutnya untuk mematuhi semua perintah mereka tanpa bertanya dan jika menentang atau mempertanyakan dapat dianggap suatu penistaan sehingga harus dijatuhkan hukuman yang pantas sesuai ketentuan "Tuhan".
  • Mengutamakan materi: Nabi palsu seringkali meminta uang atau harta benda dari pengikutnya dengan berbagai alasan atau kekuasaan atau hal hal lain yang dapat memuaskan hasrat hatinya yang cenderung berdosa.
  • Menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan kitab suci: Ajaran mereka seringkali bertentangan dengan ajaran yang disampaikan oleh Yesus Kristus.
Barnes menulis catatan tentang nabi-nabi palsu sebagai orang yang meramalkan kejadian-kejadian di masa depan selain menampilkan dirinya sebagai guru atau tokoh agama / spiritual sehingga bukan saja ramalannya banyak yang tidak tepat tetapi juga seorang pengajar doktrin yang salah, atau seseorang yang secara keliru dan tidak adil mengklaim dirinya sebagai ilham ilahi. Mereka datang dengan bulu domba - Domba adalah lambang kepolosan, ketulusan, dan tidak berbahaya. Datang dengan bulu domba berarti menganggap diri suci dan tidak bersalah, padahal hatinya jahat. Yesus mengatakan sebagai serigala yang rakus - Rakus; melahap dengan rakus; lapar bahkan sampai mengamuk. Jika diterapkan kepada guru-guru palsu, ini berarti bahwa mereka berpura-pura suci agar mereka dapat dengan mudah mendapatkan harta milik orang banyak. Mereka penuh dengan pemerasan dan pemborosan. Sedangkan Matthew Poole menekankan seorang yang berpura-pura memiliki wewenang dari Allah untuk melakukan suatu tindakan dan hal itu diajarkan kepada orang banyak sehingga orang banyak menyebutnya sebagai nabi.

Cindi McMenamin menyatakan "Serigala berpakaian domba" bukan saja nabi palsu tetapi juga guru-gulu palsu. Mereka memiliki banyak pengikut di saluran YouTube, akun Instagram, atau auditorium gereja pada hari ibadah. Dan jika kita tidak waspada, kita bisa saja salah mengira mereka sebagai guru yang sebenarnya. Sebagai seorang nabi atau guru palsu mengenakan "bulu domba?" Artinya, mereka akan menyamar sebagai pengikut Kristus yang sejati, dengan mencoba berbaur, tetapi tidak memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam diri mereka.

Sekurang-kurangnya ada enam ciri sebagai "Nabi Palsu yang berpakaian domba namun sesungguhnya serigala". Ciri-ciri itu adalah:
  1. Kehidupan mereka tidak memancarkan buah Roh.
    Yesus berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenali mereka. Bukankah buah anggur tidak dipetik dari semak duri dan buah ara tidak dipetik dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenali mereka” ( Matius 7:16-20 ).
    Galatia 5:22-23 mencantumkan buah Roh —ciri-ciri yang harus ditunjukkan oleh setiap orang percaya yang didiami oleh Roh dalam hidup mereka: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Daftar ini adalah bukti kuat bahwa seseorang didiami oleh Roh Kudus Allah . Jika buah-buah ini tidak ada, tidak ada bukti Roh Kudus dalam hidup orang tersebut. Ini berlaku bagi setiap orang yang menyebut dirinya sebagai orang percaya dan pengikut Yesus, tetapi ini khususnya berlaku bagi seorang guru yang bergerak dalam kerohanian.
  2. Mereka tidak mau tunduk pada kepemimpinan atau akuntabilitas.
    Apakah Anda memiliki pendeta atau guru di gereja Anda (atau di saluran YouTube pilihan Anda) yang bersikeras pada jalannya atau jalan raya? Kitab Suci menggambarkan guru-guru palsu sebagai mereka yang "menghina otoritas" ( 2 Petrus 2:10 ). Yesus berkata untuk menjadi seorang pemimpin, pertama-tama kita harus menjadi seorang pelayan. Ibrani 13:17 memerintahkan para pengikut Kristus untuk "taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka—sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang-orang yang harus memberi pertanggungjawaban." Tetapi itu tidak berarti bahwa para pemimpin gereja sendiri tidak tunduk kepada siapa pun. Bahkan pendeta senior , penginjil terkemuka, dan pengkhotbah populer dipanggil untuk "saling tunduk dalam takut akan Kristus" dan tetap berada di bawah naungan kepemimpinan oleh para penatua gereja, pemimpin denominasi, dan akhirnya Kristus sendiri. Serigala berpakai mengenakan bulu domba tidak memahami kepemimpinan berjiwa hamba
  3. Mereka kurang rendah hati.
    Guru-guru palsu berusaha untuk meninggikan nama dan kedudukan mereka sendiri di atas nama Tuhan Yesus Kristus. Apakah pemimpin atau pengkhotbah daring favorit Anda bersaing dengan pendeta atau penginjil atau penyiar podcast lainnya? Atau apakah sikapnya adalah bahwa Yesus harus menjadi lebih besar dan dia harus menjadi lebih kecil? Ketika para pengikut Yohanes Pembaptis khawatir bahwa lebih banyak orang mulai mengikuti Yesus daripada dia, Yohanes berkata, "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" ( Yohanes 3:30). Apakah peninggian Kristus dan Injil-Nya lebih menjadi prioritas daripada peningkatan platform atau tingkat pengaruh dan otoritas mereka sendiri?
    Yakobus 4:10 menasihati kita untuk , “Hendaklah kamu merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Ia akan meninggikan kamu”. Meninggikan diri sendiri bukanlah cara Tuhan. Yesus berkata jika seseorang ingin mengikut Dia, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya sendiri setiap hari, dan mengikuti Dia ( Lukas 9:23 ). Paulus memerintahkan kita untuk mati bagi diri sendiri agar Kristus dapat hidup melalui kita ( Galatia 2:20 ). Dan Petrus menggambarkan guru-guru palsu sebagai “berani dan sombong” ( 2 Petrus 2:10 ). Jika seseorang memiliki lebih banyak ego yang haus kekuasaan daripada hati seorang hamba, itu adalah tanda yang menunjukkan bahwa ia bukanlah wakil Kristus yang sejati.
  4. Mereka tidak menganut kesalehan.
    Kitab Suci memiliki standar yang sangat tinggi bagi para “penatua” atau pendeta /uskup di gereja. sebab “Karena itu seorang penilik jemaat haruslah orang yang tak bercacat, suami dari satu istri, dapat menahan diri, dapat menguasai diri, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar, bukan orang yang suka menghakimi, bukan seorang penindas, tetapi orang yang lemah lembut, tidak suka bertengkar, dan bukan hamba uang. Ia harus menjadi kepala rumah tangganya sendiri yang baik, dan dengan segala hormat mengawasi anak-anaknya. (Tetapi jikalau seorang tidak tahu mengurus rumah tangganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?) dan bukan orang yang baru bertobat, supaya ia jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Ia haruslah orang yang terkenal baik di antara orang-orang di luar jemaat, supaya ia jangan jatuh ke dalam kehinaan dan ke dalam jerat Iblis.” ( 1 Timotius 3:1-7 ). Jadi pemimpin rohani yang tidak saleh, salah urus keuangan, hidup tidak sopan, sembrono, atau tidak mengelola rumah tangganya dengan baik, mungkin pemimpin itu tidak memenuhi syarat untuk mengajar atau berada di tempat yang berpengaruh, atau mereka adalah serigala berbulu domba.
  5. Mereka tidak memiliki semangat mengasihi.
    Ada tertulis “Jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah”. Apakah perintah Allah bagi para guru dan pemimpin akan menjadi standar yang lebih rendah daripada yang Dia berikan kepada Anda dan saya? Surat Paulus kepada jemaat Efesus berlanjut dengan menunjukkan bahwa “tentang percabulan atau segala kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Janganlah ada perkataan yang kotor, yang kosong atau yang candaan yang tidak pantas—karena hal-hal ini tidak pantas—tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ini kamu tahu dengan pasti, bahwa tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, yang sama dengan penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah”.
    Seorang guru palsu adalah siapa saja yang mencintai sesuatu lebih dari Tuhan dan umat yang dipercayakan kepadanya untuk digembalakan. Jika seorang guru atau pemimpin yang berpengaruh mencintai dirinya sendiri lebih dari Tuhan atau umat, pelayanannya lebih dari Tuhan atau umat, uang atau harta benda atau rahasia atau gaya hidupnya lebih dari integritasnya di hadapan Tuhan dan umat, ia adalah serigala berbulu domba.
  6. Mereka menyimpang dari atau memutarbalikkan Firman Tuhan.
    Petrus memperingatkan gereja: “Akan ada guru-guru palsu di antara kamu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang tidak senonoh dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.” Selain itu nabi-nabi dan guru-guru palsu “menghujat orang lain dalam hal-hal yang tidak mereka mengerti.”
    Serigala untuk menyamarkan dirinya dengan bulu domba adalah dengan mengajarkan Injil yang kedengarannya mirip dengan Firman Tuhan, tetapi sebenarnya tidak. Para penulis Perjanjian Baru memperingatkan kita untuk menguji para pemimpin dan meminta mereka untuk memiliki standar yang lebih tinggi. Apakah pemimpin Anda mendasarkan pengajarannya pada Firman Tuhan dan mendukung setiap pernyataan dengan Kitab Suci? Jika tidak, mungkin ada sejumlah ideologi sekuler yang muncul dalam apa yang Anda yakini sebagai Firman Tuhan yang keluar dari mulut pemimpin itu. Banyak aliran sesat dimulai dengan sepotong kebenaran Alkitab dan banyak sekali legalisme dan tipu daya yang ditambahkan padanya. Waspadalah terhadap serigala berbulu domba yang salah menafsirkan dan salah menangani Firman Tuhan.
Pulpit Commentary mempersamakan gembala gembala yang jahat dengan serigala berpakaian domba seperti tertulis di Yehezkiel 34 yaitu mereka yang menggembalakan dirinya sendiri! Menikmati susunya, membuat pakaian dari bulunya, yang gemuk disembelih tetapi domba tidak digembalakan. Yang lemah tidak dikuatkan, yang sakit tidak diobati, yang luka tidak dibalut, yang tersesat tidak dibawa pulang, yang hilang tidak dicari. Gembala itu menginjak-injak domba dengan kekerasan dan kekejaman sehingga berserak. Atas dasar pendapat dari Pulpit Commentary maka serigala berpakaian domba sangat mengejutkan keberadaannya dan ada di kawanan domba kepunyaan TUHAN.

Serigala berpakaian domba tidak dapat bersekutu dengan TUHAN dalam keabadian di surga sebab TUHAN akan mengatakan kepada mereka: AKU tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-KU, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Jadilah domba milik TUHAN yang waspada terhadap serigala berpakaian domba yaitu mengenakan bulu domba. Mendekatlah kepada TUHAN sebagai Gembala Agung Pemelihara Jiwa




"Shepherd Protection From Wolves"
Verse 1: They come with words so smooth and sweet, Hiding claws beneath their feet. Dressed as sheep, they walk among, But their hearts, with evil stung.
Pre-Chorus: Yet in the shadows, they can't hide, For the Shepherd stands beside.
Chorus: O Shepherd, strong and ever near, You see the wolves, You calm our fear. In Your hands, we're safe and sound, No evil wolf can take us down.
Verse 2: They speak of light but bring the night, Twisting truth with all their might. But the Shepherd knows each name, And in His care, we stay the same.
Pre-Chorus: Through every scheme and wicked lie, The Shepherd’s voice will always guide.
Chorus: O Shepherd, strong and ever near, You see the wolves, You calm our fear. In Your hands, we're safe and sound, No evil wolf can take us down.
Bridge: When danger comes, and wolves appear, We trust in You, our Shepherd dear. Your rod and staff, they comfort still, And lead us safely to Your will.
Chorus: O Shepherd, strong and ever near, You see the wolves, You calm our fear. In Your hands, we're safe and sound, No evil wolf can take us down.
Outro: So we will trust, and we will sing, For in Your fold, we find our King. No wolf disguised, no cunning plan, Can snatch us from the Shepherd’s hand.



Tulisan lainnya:
Domba Berdasarkan Injil Matius Dan Mazmur
Hak Asasi Hewan Dan Alkitab
Tuhan Itu Gembala Baik
Rusa Melukiskan Orang Percaya
Berbahagia Dianiaya Karena Kebenaran
Pesan Tuhan Hadapi Nabi Palsu
Tuhan Pelihara Perkutut-MU





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (92) Dogmatika (74) Hermeneutika (74) karakter (40) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)