Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 15 Mei 2017

Tuhan Itu Gembala Baik.

Mazmur Daud. TUHAN 1 adalah gembalaku takkan kekurangan aku . ( Mazmur 23:1 )

Teks di atas menyatakan TUHAN adalah gembala. Beberapa tugas gembala di antaranya adalah :
  • Merawat domba (memberi makan dan tempat tidur), 
  • Membersihkan domba dari hama yang biasanya menyerang kulit domba, 
  • Menjaga domba dari serangan hewan pemangsa.
Setiap domba butuh gembala. Domba sulit hidup di alam liar tanpa ada yang merawatnya. Anda dan saya adalah domba-domba kesayangan dari Sang Gembala Agung kita.
Ini menegaskan keberadaan kita yang penuh kelemahan, ketidakberdayaan, mudah tersesat dan selalu berada dalam marabahaya.
Meski domba tidak dapat melihat gembala, Dia Gembala Yang Baik dapat melihat Anda! Dia mengenal nama Anda dan mengetahui segala sesuatu tentang diri Anda. Andalah domba gembalaan-Nya (Yeh. 34:31). Allah berjanji bahwa Dia akan “mencari” domba-domba-Nya, menggembalakan mereka “di padang rumput yang baik,” dan membalut “yang luka”


Wycliffe menyatakan Gambaran tentang gembala yang baik dan setia merupakan satu contoh pemeliharaan penuh perhatian dan penjagaan tak berkesudahan. Secara naluriah, domba percaya bahwa gembala akan menyediakan segala yang diperlukan untuk hari esok. Ciri paling khusus dari metafora yang panjang ini ialah bimbingan yang bijaksana dari sang gembala. Dia membimbing ke tempat yang tenang dan Yang menyegarkan, melewati pergumulan-pergumulan hidup, dan melalui tempat-tempat berbahaya. Dengan demikian gembala menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup dan melindungi dari rasa takut akan bahaya.

Sedangkan Matthew Henry menyatakan tentang teks di atas bahwa Tuhan adalah gembala yaitu:
  1. Sang pemazmur di sini menegaskan hubungannya dengan Allah, sebagai Gembalanya (ay. 1)
  2. Ia menceritakan pengalamannya tentang hal-hal baik yang telah diperbuat Allah baginya sebagai Gembalanya (ay. 2-3, 5). 
  3. Dari pengalamannya ini ia menyimpulkan bahwa 
    1. ia tidak akan pernah kekurangan (ay. 1), 
    2. bahwa ia tidak perlu takut bahaya (ay. 4), dan bahwa 
    3. Allah tidak akan pernah meninggalkan ataupun mencampakkan dia dalam hal kemurahan, dan oleh sebab itu ia bertekad untuk tidak pernah meninggalkan ataupun mencampakkan Allah dalam hal kewajiban (ay. 6). 
Karena itulah, pandangannya pasti tertuju, bukan hanya kepada berkat-berkat pemeliharaan Allah, yang membuatnya makmur secara lahiriah, melainkan juga kepada pemberian-pemberian anugerah Allah, yang diterima dengan iman yang hidup, dan dibalas dengan pengabdian yang hangat, yang memenuhi jiwanya dengan sukacita yang tiada terlukiskan. Dan, jika dalam mazmur sebelumnya dia melambangkan Kristus yang mati bagi domba-domba-Nya, maka di sini dia menggambarkan orang-orang Kristen yang menerima keuntungan dari segala perhatian dan kelembutan Sang Gembala yang agung dan baik itu.

Dalam Perjanjian Baru, Yesus Sang Firman yang mengenakan daging seperti manusia menyatakan "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
( Yohanes 10:11)
Adalah tidak lazim gembala rela mati bagi domba-dombanya, namun Tuhan Yesus mau melakukan hal tidak lazim itu untuk kita. Inilah yang disebut anugerah: kita yang sesungguhnya tidak layak karena dosa dan pelanggaran, tapi Dia rela datang dan mati untuk kita. Kasih yang demikian sampai kapan pun tidak akan pernah kita dapatkan dari manusia mana pun, apalagi dari gembala upahan, pencuri atau perampok.
Yesus memberikan gambaran tentang Gembala Yang Baik. Gembala itu adalah seperti berikut:
  • Domba-domba mendengarkan suara-Nya.
  • Ia memanggil domba-damba-Nya masing-masing menurut namanya. Ia menuntun domba-domba itu ke padang rumput.
  • Ia adalah pintu bagi domba-damba-Nya.
  • Ia memelihara domba-damba-Nya.
  • Ia datang untuk memberi hidup yang kekal kepada domba-domba-Nya.
  • Ia adalah Gembala Yang Baik.
  • Ia memberikan nyawa-Nya bagi domba-damba-Nya.' Ia mengenal domba-damba-Nya.
  • Ia mempunyai kawanan domba yang lain.
  • Ia berkuasa menyerahkan nyawa-Nya dan mengambilnya kembali. Ia mati menggantikan domba-damba-Nya.
  • Ia hidup untuk dan di dalam domba-damba-Nya (Ibrani 13:20-21).
  • Ia akan datang untuk membawa domba-damba-Nya ke sorga (1 Petrus 5:4, 2 Tesalonika 4:14-17).
  • Domba-damba-Nya mendengar dan mengenal suara Gembala.
  • Mereka percaya kepada-Nya. Mereka mengikuti Dia.
  • Mereka tidak mengikuti orang lain.
  • Keselamatan mereka ada di dalam Gembala.
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala (dan juga Raja) bagi seluruh bangsa Israel: Tetapi Ia bukan hanya Gembala bagi bangsa Israel saja, melainkan bagi "domba-domba lain" (ayat 16), yakni bangsa asing juga,

Tuhan adalah gembala, memberikan penghiburan bahwa Tuhan akan menjaga, merawat dan melindungi dari aneka bahaya dengan satu hal bahwa kita harus mengenal suara gembala dan mengikuti-Nya.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)