Teks di atas adalah peristiwa korban pentahbisan dan perayaan di Bait Suci masa kekuasaan Salomo dimana musik dan lagu-lagu pujian diperdengarkan. Musik telah hadir dalam peradaban manusia pertama. Sejak dahulu musik telah mewarnai kehidupan manusia. Yubal adalah penemu alat musik pertama, dialah yang disebut bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling (Kejadian 4:21). Pada jaman raja Daud ayah Salomo, pemakaian musik dalam hal keagamaan/ibadah sudah diatur baik para penyanyi, maupun yang memainkan alat musik (1 Taw. 15:16-21). Dalam Mazmur (khususnya pasal 150) Raja Daud menggambarkan Tuhan sebagai pribadi yang sangat senang dengan pujian dan penyembahan yang berirama. “Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Dalam Mazmur 33:3, dituliskan: “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik- baik”. Ini berarti kita memuji Tuhan harus dengan skill yang baik, bagus, tidak asal bunyi.Di bawah kepemimpinan Daud paduan suara dan orkestra besar pertama dikelola untuk dipakai sebagai bagian dari ibadah di kemah suci. pagelaran musik merupakan bagian dari ibadah orang Ibrani dan terus dilanjutkan dalam ibadah orang Kristen di gereja.
Musik dalam ibadah adalah bagian dari memuji Tuhan. Mengapa kita memuji Tuhan?
- Karena kita diciptakan untuk memuji Tuhan
- Karena Allah bersemayam di atas pujian (Mazmur 22:4)
- Karena merupakan perintah Allah (Mazmur 103:17-22; 150:1-2)
- Karena ada kuasa di dalam pujian (Kis. 16: 25-26) 5.
- Karena Allah layak menerima Pujian (Wahyu 4:11)
Adapun fungsinya Musik dalam ibadah geraja antara lain:
- Sebagai nyanyian pujian.
- Sebagai doa.
- Sebagai alat proklamasi.
- Sebagai cerita . Ungkapan hati atas kehadiran Tuhan di tengah kita, ungkapan hati atas perbuatan Tuhan bagi kita, ungkapan hati untuk memperkuat iman kita semua.
- Karunia Allah.Melalui musik kita beribadah kepada Allah. Tujuan ibadah kita adalah untuk mempersembahkan seluruh hidup kita sebagai ibadah sejati bagi Allah, bukan persembahan bagi para pengunjung ibadah.
Luther menghubungkan musik gereja dengan Pekabaran Injil: Kabar Baik itu penuh dengan nyanyian dan permainan musik. Iman dan percaya menginginkan kita menyanyi. Musik dapat membantu untuk membangkitkan iman.
Di dalam ibadah, Luther menggunakan paduan suara untuk mendukung pelaksanaan nyanyian jemaat.
Fungsi utama paduan suara dalam ibadah
- Sebagai penyambung lidah baik dari segi pemberitaan Firman dari sisi pengucapan syukur dan doa permohonan jemaat.
- Menuntun jemaat dalam menyanyikan nyanyian jemaat.
- Koinonia adalah tugas untuk bersekutu, saling memperhatikan, dan berkumpul dalam memuji Tuhan dalam kehidupan bersama.
- Marturia adalah tugas di mana seorang Kristen harus memberitakan (menjadi saksi) kebaikan Tuhan seperti yang terdapat dalam Injil dengan perbuatan baiknya, hal ini juga harus menjadi pesan dari Nyanyian Jemaat.
- Diakonia adalah tugas dalam saling melayani satu dengan yang lain, kepada sesama secara universal, yaitu manusia dan alam cipataan.
Musik, pujian, paduan suara adalah bagian dalam ibadah sejak dahulu kala. Misalnya dalam teks Keluaran 19:16-19, Yosua 6:8-9. 20, Hakim-hakim 5. Meskipun musik berkembang sesuai dengan Zaman, tetap lagu pujian yang diiringi musik adalah bagian dari ibadah.
Akhirnya, Gereja harus selalu menjadi gereja yang menyanyi, karena lagu-lagu pujian kita merupakan ungkapan curahan hati kita yang bersuka-cita. Tetapi menyanyi jangan hanya dibatasi di dalam ibadah gereja saja, tetapi harus menjadi gaya hidup normatif sehari-hari umat Kristen.
Menurut Calvin, musik sungguh merupakan “buah-buah roh yang menyenangkan dan lezat”. Sejak Luther sampai sekarang, musik menjadi salah satu aspek paling penting dalam ibadah dan kehidupan jemaat. Dengan musik, teologia kita dinyanyikan dan juga dibaca
.
Alkitab juga berkata bahwa Tuhan bersemayam dan tinggal dalam puji-pujian umatNya hingga keabadian. (Maz 22:3). Di Surga pun musik dan pujian kepada Tuhan tetap ada dan abadi.
Akhirnya, Gereja harus selalu menjadi gereja yang menyanyi, karena lagu-lagu pujian kita merupakan ungkapan curahan hati kita yang bersuka-cita. Tetapi menyanyi jangan hanya dibatasi di dalam ibadah gereja saja, tetapi harus menjadi gaya hidup normatif sehari-hari umat Kristen.
Menurut Calvin, musik sungguh merupakan “buah-buah roh yang menyenangkan dan lezat”. Sejak Luther sampai sekarang, musik menjadi salah satu aspek paling penting dalam ibadah dan kehidupan jemaat. Dengan musik, teologia kita dinyanyikan dan juga dibaca
.
Alkitab juga berkata bahwa Tuhan bersemayam dan tinggal dalam puji-pujian umatNya hingga keabadian. (Maz 22:3). Di Surga pun musik dan pujian kepada Tuhan tetap ada dan abadi.