Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Kamis, 26 Oktober 2023

Yesus Dan Komunikasi Pendidikan

Komunikasi dalam dunia pendidikan dimana terjadi segala interaksi yang terhubung dalam semua aspek pendidikan yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain. Aspek yang termasuk dalam ruang lingkup komunikasi pendidikan adalah:
  • Komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, seperti komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, atau guru dengan orang tua. Komunikasi ini dapat digunakan untuk membangun hubungan dan kepercayaan antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa.
  • Komunikasi kelompok, yaitu komunikasi yang terjadi dalam kelompok, seperti komunikasi dalam kelas, kelompok belajar, atau organisasi siswa. Komunikasi ini dapat digunakan untuk berdiskusi dan memecahkan masalah bersama.
  • Komunikasi massa, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada khalayak yang luas, seperti komunikasi melalui media massa, seperti televisi, radio, atau internet. Komunikasi ini dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas.
  • Komunikasi teknologi, yaitu komunikasi yang menggunakan teknologi, seperti komunikasi melalui media sosial, video conference, atau e-learning. Komunikasi ini dapat digunakan untuk mengakses materi pelajaran, berkomunikasi dengan guru dan siswa lain, serta mengikuti kursus online.
Tujuan komunikasi dunia pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar adalah untuk:
  1. Menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa agar siswa untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru dapat menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa.
  2. Membangun hubungan dan menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan membangun hubungan dan menciptakan suasana belajar yang nyaman. Guru dapat menggunakan komunikasi interpersonal untuk menjalin hubungan dengan siswa, menciptakan suasana belajar yang positif, dan mendorong siswa untuk aktif belajar.
  3. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif melalui situasi guru menggunakan komunikasi untuk mendorong siswa untuk bertanya, berdiskusi, dan memecahkan masalah.
Contoh penerapan komunikasi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar:
  • Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa secara tatap muka dan atau memberikan umpan balik yang positif kepada siswa saat mengerjakan tugas.
  • Siswa bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang belum dipahami dan atau berdiskusi dengan teman sebaya tentang tugas yang sedang dikerjakan.
  • Guru menggunakan media sosial untuk memberikan informasi kepada siswa.
Agar komunikasi dapat berlangsung efektif maka dalam berkomunikasi harus mengenal kekuatan dan kelemahan dari ruang lingkup komunikasi pendidikan yang ada. Yaitu:
  • Komunikasi interpersonal
    • Kelebihan:
      - Efektif untuk membangun hubungan dan kepercayaan
      - Dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan yang kompleks
      - Dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan
    • Kekurangan:
      - Dapat memakan waktu dan tenaga
      - Sulit untuk menjangkau khalayak yang luas
      - Dapat menimbulkan salah paham jika nonverbal tidak diperhatikan
  • Komunikasi kelompok
    • Kelebihan:
      - Efektif untuk berbagi informasi dan pengetahuan.
      - Dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
      - Dapat mendorong kreativitas dan inovasi.
    • Kekurangan:
      - Dapat memakan waktu dan tenaga
      - Sulit untuk mengontrol arah diskusi
      - Dapat menimbulkan konflik
  • Komunikasi massa
    • Kelebihan:
      - Efektif untuk menjangkau khalayak yang luas.
      - Dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan
      - Dapat digunakan untuk membangun brand awareness
    • Kekurangan:
      - Sulit untuk mengukur efektivitas.
      - Dapat menimbulkan salah paham.
      - Dapat menjadi alat propaganda
  • Komunikasi teknologi
    • Kelebihan:
      - Efektif untuk menjangkau khalayak yang luas.
      - Dapat digunakan untuk berbagi informasi dan pengetahuan secara cepat
      - Dapat digunakan untuk membangun hubungan dan komunitas.
    • Kekurangan:
      - Dapat menimbulkan kecanduan.
      - Dapat menjadi alat cyberbullying.
      - Dapat menimbulkan informasi yang salah
Beberapa tips untuk meningkatkan efektivitas komunikasi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar:
  • Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
  • Perhatikan nonverbal saat berkomunikasi.
  • Berikan umpan balik yang positif dan membangun.
  • Dengarkan secara aktif.
  • Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.
Alkitab memberikan banyak contoh tentang komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa dalam pendidikan. Berikut adalah beberapa contohnya:
  • Komunikasi interpersonal:
    - Yesus mengajar murid-murid-Nya secara pribadi (Matius 11:28-30).
    - Paulus memberi nasihat kepada Timotius tentang bagaimana menjadi seorang guru (1 Timotius 4:11-16).
  • Komunikasi kelompok:
    - Para murid Yesus berkumpul untuk berdoa dan belajar (Kisah Para Rasul 1:14).
    - Paulus menasihati jemaat Korintus untuk hidup rukun dan saling membantu (1 Korintus 12:12-27).
  • Komunikasi massa:
    - Yesus menggunakan perumpamaan untuk mengajar orang banyak (Matius 13:1-52).
    - Paulus menulis surat kepada jemaat-jemaat di seluruh dunia (Roma 1:1-7).
Dalam aktivitas komunikasi di dunia pendidikan maka setiap komunikasi yang baik memiliki tujuan, yaitu:
  • Komunikasi instruksional, yaitu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada siswa.
  • Komunikasi afektif, yaitu komunikasi yang bertujuan untuk membangun hubungan dan menciptakan suasana belajar yang nyaman.
  • Komunikasi kolaboratif, yaitu komunikasi yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan suatu tugas.
  • Komunikasi reflektif, yaitu komunikasi yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Alkitab memberi informasi bahwa komunikasi Yesus kepada para muridnya merupakan model komunikasi yang efektif. Komunikasi Yesus bersifat instruksional, afektif, kolaboratif, dan reflektif. Komunikasi Yesus ini dapat membantu para muridnya untuk belajar dan berkembang, sehingga mereka dapat menjadi murid yang sejati. Contoh:
  • Komunikasi instruksional:
    - Yesus mengajarkan para muridnya tentang Kerajaan Allah melalui perumpamaan tentang penabur benih (Matius 13:1-9).
    - Yesus memberikan tugas kepada para muridnya untuk menyebarkan Injil (Matius 28:19-20).
    - Yesus menegur para muridnya ketika mereka berbuat salah, seperti ketika mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Markus 9:33-34).
  • Komunikasi afektif:
    - Yesus menunjukkan kasih sayang kepada para muridnya dengan membela mereka ketika mereka ditolak oleh orang-orang Yahudi (Yohanes 8:56-59).
    - Yesus mendengarkan para muridnya ketika mereka mengeluh tentang beban pelayanan (Matius 11:28-30).
    - Yesus membangun hubungan yang dekat dengan para muridnya, seperti ketika Dia makan bersama mereka (Yohanes 21:1-14).
  • Komunikasi kolaboratif:
    - Yesus bekerja sama dengan para muridnya dalam pelayanan, seperti ketika Dia mengutus mereka untuk mengusir setan (Markus 6:7-13).
    - Yesus meminta saran dari para muridnya, seperti ketika Dia bertanya kepada mereka tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Markus 9:33-34).
    - Yesus mempercayakan tugas kepada para muridnya, seperti ketika Dia mengutus mereka untuk memberitakan Injil (Matius 28:19-20).
  • Komunikasi reflektif:
    - Yesus mengajak para muridnya untuk merenungkan firman Tuhan, seperti ketika Dia menjelaskan perumpamaan tentang penabur benih (Matius 13:18-23).
    - Yesus mengajak para muridnya untuk merenungkan pengalaman mereka, seperti ketika Dia bertanya kepada mereka apa yang mereka pikirkan tentang Dia (Markus 8:27-30).
    - Yesus mengajak para muridnya untuk merenungkan diri sendiri, seperti ketika Dia bertanya kepada mereka siapa yang mereka anggap sebagai orang yang paling besar di antara mereka (Markus 9:33-34).
Yesus dan komunikasi di dunia pendidikan memiliki keterkaitan erat. Yesus adalah guru yang sempurna dalam segala hal termasuk urusan berkomunikasi di dunia pendidikan. Kesempurnaan sebagai guru dibuktikan, misal dengan:
  • Yesus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas. Yesus mengetahui berbagai hal, mulai dari hal-hal yang bersifat spiritual hingga hal-hal yang bersifat praktis. Yesus juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang firman Tuhan.
  • Yesus memiliki kemampuan untuk menyampaikan kebenaran dengan jelas dan mudah dipahami. Yesus menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan kebenaran, seperti melalui perumpamaan, percakapan, dan pengajaran langsung. Yesus juga menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
  • Yesus memiliki kasih yang besar kepada murid-muridnya. Yesus menunjukkan kasih sayang kepada murid-muridnya dengan berbagai cara, seperti dengan membela mereka, mengampuni mereka, dan melayani mereka. Yesus juga membangun hubungan yang dekat dengan murid-muridnya.
  • Yesus memiliki teladan yang baik. Yesus mengajarkan murid-muridnya melalui perbuatannya. Yesus menunjukkan kepada murid-muridnya bagaimana hidup yang benar dan penuh kasih.
Yesus adalah Guru dan TUHAN maka DIA dapat menjadi guru terbaik bagi umat-Nya yang membuka hidupnya untuk belajar kepadaNya.



Tulisan lainnya:
Identitas dan Integritas Yesus Saat Mengajar
Mengajar Kreatif Menurut Shelly Cunningham
Teka Teki Dan Pengajaran Yesus
Yesus Guru Seutuhnya Dalam Mengajar
Pemuridan Oleh Paulus
Belajar Melalui Observasi



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)