Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Senin, 27 Agustus 2018

Belajar Melalui Observasi

I Yohanes 1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Yohanes mengisahkan latar belakang pelayanan dan kehidupannya sangat dipengaruhi oleh hubungan pribadinya dengan Yesus. Yesus telah menjalin persahabatan dan interaksi yang didalam terjadi proses belajar. Yohanes mempelajari Yesus melalui observasi dan pengalaman hidup bersama Yesus, sehingga sampai masa tuanya, Yohanes berpegang teguh kepada apa yang telah didengar, yang telah dilihat dan apa yang telah disaksikan karena Firman yang menjadi manusia memberikan banyak hal yang tidak dapat dilupakan dan terkenang selamanya terlebih lebih dengan hadirnya Roh Allah yang senantiasa melakukan peran-Nya.

Albert Bandura menyatakan kebanyakan proses belajar terjadi tanpa penguatan (reinforcement) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru hanya dengan melihat respon orang. Bahkan proses belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajarinya dan model yang diamati juga tidak mendapat penguatan dari tingkah lakunya. Yesus yang melakukan penguatan dengan keteladan dan komunikasi yang disertai kuasa dan hikmat yang melampaui pengertian manusia.

Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibandingkan dengan belajar melalui pengalaman langsung. Melalui observasi atau pengamatan orang dapat memperoleh respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti dengan hubungan dan penguatan. Observational learning adalah perilaku seseorang diperoleh melalui proses peniruan perilaku orang lain.

Alkitab mengigatkan kita antara lain :
  • II Korintus 3:3 Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.Yohanes 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
  • Ibrani 10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
Belajar melalui observasi dipengaruhi oleh peniruan / modeling. Peniruan atau meniru sesungguhnya tidak tepat untuk mengantikan kata modeling, karena modeling bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakukan model (orang lain) tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang teramati, menyamaratakan berbagai pengamatan sekaligus dan melibatkan proses kognitif.

Melalui modeling orang dapat memperoleh tingkah laku yang baru karena adanya kemampuan kognitif. Pendorong berbentuk tingkah laku model ditrasformasikan menjadi simbol verbal yang dapat diingat kembali suatu saat dimasa mendatang.

Dua dampak modeling terhadap tingkah laku lama:
  • pertama, tingkah laku model yang diterima secara sosial dapat memperkuat respon yang sudah dimiliki pengamat.
  • Kedua, tingkah laku model yang tidak diterima secara sosial dapat memperkuat atau memperlemah pengamat untuk melakukan tingkah laku yang tidak diterima secara sosial, tergantung apakah tingkah laku model itu diganjar atau dihukum.
James Mark Baldwin menyatakan bahwa paling tidak ada dua bentuk peniruan pada manusia.
  • Pertama, peniruan berdasarkan pada kebiasaan kita dan
  • kedua, peniruan terjadi pada wawasan kita atas diri sendiri atau orang lain yang dalam proses peniruan mengalami perkembangan seperti dari bayi menjadi dewasa.
Proses peniruan awalnya hanya meniru secara persis dan nyata, berangsur mulai menyaring apa yang akan ditiru. Matius 16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?". Yesus dalam mengajar murid-murid-Nya, Dia bertanya siapakah diri-Nya dan murid-murid mengungkapkan pendapat sejumlah orang untuk menjawab pertanyaan Yesus. Yesus kemudian menjelas pertanyaan menjadi menurut para murid siapakah Yesus. Murid-murid yang memiliki waktu berinteraksi lebih baik.

Tinjauan dari frekuensi dan kualitas interaksi lebih unggul dibanding yang lainnya, menjadikan pendapat pribadi mereka lebih dihargai dibandingkan kata orang. Murid-murid yang melakukan observasi menyatakan Dia adalah Mesias, Juruselamat dunia. Observasi menghasilkan pengertian yang baik.... namun observasi membutuhkan perhatian dari para murid-Nya.

Belajar dari observasi maka guru dituntut dapat menjalankan pendidikan dengan model demonstrasi. Morgan menyatakan keuntungan metode demonstrasi adalah :
  • Demonstrasi menarik dan menahan perhatian.
  • Demonstrasi menghadirkan subyek secara mudah dipahami.
  • Demonstrasi menyakinkan hal hal yang meragukan apakah dapat atau tidak dikerjakan.
  • Metode demonstrasi adalah obyektif dan nyata.
  • Metode demonstrasi menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh.
  • Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumbernya.
  • Demonstrasi membantu mengembangkan kepemimpinan lokal.
  • Metode demostrasi memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan.
Yesus dan para rasul telah memberi teladan dengan mendemonstrasikan Firman Allah menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari, terlebih-lebih Firman telah menjadi manusia dan menjadi pelaku Firman yang sempurna sehingga menanggung resiko dari efek pengajaran yang dilakukan dengan metode demonstrasi. Efeknya antara lain :
  • Memerlukan pengorbanan yang mahal.... Dia memberikan hidup dan nyawa-Nya namun Dia menerima kembali sebab Dia bangkit.
  • Demonstrasi memerlukan banyak persiapan sehingga banyak nabi yang dipersiapkan untuk memberitakan Firman yang menjadi manusia dan terakhir Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi Yesus Mesias.
  • Demonstrasi menimbulkan iri, sehingga kebencian dari para pemimpin agama Yahudi sehingga menimbulkan rekayasa pembunuhan terhadap Yesus.
Yesus menghendaki kita menjadi surat-surat-Nya yang hidup. Hal ini sudah dilakukan oleh para pendahulu kita, para tokoh iman sebelum kita. Hidup mereka menjadi bahan kajian belajar karena lingkunggan sekitar mereka melakukan observasi dan melalui observasi terhadap anak-anak Tuhan kita dapat mengenal Mesias Yesus Sang Firman yang menjadi manusia lebih baik.

Yesus telah mendemontrasikan kehidupan-Nya sebagai Firman yang menjadi manusia sehingga manusia mengetahui siapa Dia yang sesungguhnya. Observasi akan membuat kita lebih baik mengenal kebenaran namun dipihak pengajar diperlukan ketrampilan yang memadai dan pola hidup yang sesuai untuk melaksanakan demonstrasi yang baik dan untuk mendemonstrasikan pengajaran Firman Tuhan hanya Roh Kudus yang memberi kemampuan dan anugerah untuk membuat demonstrasi dari model kasih Allah di generasi demi generasi dapat dimengerti dan diterima oleh manusia sampai akhir zaman.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)