Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 24 Oktober 2023

Komunikasi Bisnis Dan Alkitab

1 Petrus 3:15: "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah selalu untuk memberi pertanggungan jawab kepada setiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi dengan lemah lembut dan hormat,"

Petrus mengatakan dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam kegiatan bisnis pun harus menguduskan Kristus dalam hati kita sebagai TUHAN dengan memberi pertanggung jawab. Banyak orang yang menaruh harapan dalam perputaran kegiatan bisnis dalam meningkatkan taraf kehidupan. Tuhan Yesus juga memperhatikan urusan bisnis terlebih bila diundang dan dilibatkan oleh pelaku bisnis.

Kegiatan bisnis yang lazimnya memiliki tujuan seperti:
  • Mendapatkan keuntungan atau laba: Tujuan utama dari kegiatan bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan atau laba. Keuntungan atau laba adalah sumber daya yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan kesejahteraan pemiliknya.
  • Memenuhi kebutuhan masyarakat: Bisnis juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis menyediakan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
  • Menciptakan lapangan kerja: Bisnis juga bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja. Bisnis membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatannya.
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Bisnis juga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bisnis menghasilkan produk dan jasa yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pencapaian tujuan bisnis erat kaitannya dengan komunikasi bisnis karena dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya, seperti meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan membangun citra positif dengan efektif. Komunikasi bisnis terdiri dua aspek penting, yaitu:
  1. Komunikasi internal: Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan, antara individu atau kelompok dalam organisasi tersebut. Contoh komunikasi internal antara lain komunikasi antara atasan dan bawahan, komunikasi antar karyawan, dan komunikasi antara karyawan dengan pelanggan internal.
  2. Komunikasi eksternal: Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak luar, seperti pelanggan, pemasok, investor, atau masyarakat umum. Contoh komunikasi eksternal antara lain komunikasi pemasaran, komunikasi periklanan, dan komunikasi humas.
Berdasarkan cara penyampaiannya, komunikasi bisnis dapat dibagi menjadi:
  1. Komunikasi verbal: Komunikasi yang menggunakan kata-kata atau bahasa lisan dan tulisan. Contoh komunikasi verbal antara lain rapat, presentasi, telepon, email, dan surat.
  2. Komunikasi non-verbal: Komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan sentuhan. Contoh komunikasi non-verbal antara lain bahasa tubuh, pakaian, dan tata krama.
Komunikasi bisnis mengenal sejumlah prinsip dalam komunikasi yang penting untuk diketahui:
  • Tujuan komunikasi: Setiap komunikasi harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan komunikasi akan membantu komunikator untuk menentukan pesan yang akan disampaikan dan cara penyampaiannya.
  • Audiens: Komunikator harus memahami siapa audiensnya dan apa kebutuhan mereka. Dengan memahami audiens, komunikator dapat menyesuaikan pesan dan cara penyampaiannya agar lebih efektif.
  • Pesan: Pesan harus disampaikan dengan jelas, ringkas, dan tepat sasaran. Komunikator harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh audiensnya.
  • Media komunikasi: Media komunikasi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan audiens komunikasi.
  • Umpan balik: Komunikator harus memberikan kesempatan kepada audiens untuk memberikan umpan balik. Umpan balik dapat membantu komunikator untuk menilai efektivitas komunikasinya.
Selain prinsip-prinsip di atas, terdapat pula prinsip 7C yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas komunikasi. Prinsip 7C adalah:
  • Clear: Pesan harus disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami.
  • Concise: Pesan harus disampaikan secara ringkas dan tidak bertele-tele.
  • Concrete: Pesan harus disampaikan dengan menggunakan bahasa yang konkret dan tidak abstrak.
  • Correct: Pesan harus disampaikan dengan akurat dan tidak mengandung kesalahan fakta.
  • Coherent: Pesan harus disampaikan secara logis dan mudah diikuti.
  • Complete: Pesan harus disampaikan secara lengkap dan tidak ada informasi yang tertinggal.
  • Courteous: Pesan harus disampaikan dengan sopan dan santun.
Tujuan komunikasi bisnis adalah untuk mencapai tujuan bisnis secara efektif dan efisien. Komunikasi bisnis yang efektif dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk:
  • Meningkatkan produktivitas: Komunikasi yang efektif dapat membantu karyawan untuk saling memahami tugas dan tanggung jawabnya, sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien dan produktif.
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan: Komunikasi yang efektif dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga mereka dapat memberikan produk dan layanan yang lebih memuaskan.
  • Membangun citra positif: Komunikasi yang efektif dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk membangun citra positif di mata publik, sehingga mereka dapat menarik lebih banyak pelanggan dan investor.
Secara umum, tujuan komunikasi bisnis dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
  1. Tujuan umum komunikasi bisnis:
    - Menyampaikan informasi: Komunikasi bisnis digunakan untuk menyampaikan informasi, baik informasi internal maupun informasi eksternal.
    - Mempersuasi: Komunikasi bisnis digunakan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, seperti membeli produk atau layanan, atau memberikan dukungan.
    - Membangun hubungan: Komunikasi bisnis digunakan untuk membangun hubungan dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, atau pihak eksternal lainnya.
  2. Tujuan khusus komunikasi bisnis dibedakan menjadi:
    - Komunikasi internal: "Menyampaikan kebijakan dan prosedur perusahaan, Menginformasikan tentang perkembangan perusahaan, Membangun budaya kerja yang positif.
    - Komunikasi eksternal: "Promosi produk dan layanan, Membangun hubungan dengan pelanggan, Meningkatkan citra perusahaan."
Audiens dari komunikasi bisnis adalah orang-orang yang menerima pesan komunikasi bisnis. Audiens dapat dibagi menjadi dua, yaitu audiens internal dan audiens eksternal.
  • Audiens internal adalah orang-orang yang berada di dalam organisasi atau perusahaan, seperti karyawan, manajer, dan pemilik. Audiens internal dapat menerima komunikasi bisnis dalam berbagai bentuk, seperti rapat, presentasi, email, dan surat. Contoh:
    - Karyawan: menerima informasi tentang kebijakan dan prosedur perusahaan, perkembangan perusahaan, dan pelatihan.
    - Manajer: menerima laporan dari karyawan, informasi tentang target dan tujuan perusahaan, dan arahan dari atasan.
    - Pemilik: menerima laporan keuangan, informasi tentang perkembangan perusahaan, dan arahan dari manajer.
  • Audiens eksternal adalah orang-orang yang berada di luar organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan, pemasok, investor, dan masyarakat umum. Audiens eksternal dapat menerima komunikasi bisnis dalam berbagai bentuk, seperti iklan, promosi, dan media sosial. Contoh:
    - Pelanggan: menerima informasi tentang produk dan layanan, promosi, dan layanan pelanggan.
    - Pemasok: menerima informasi tentang kebutuhan perusahaan, persyaratan pembelian, dan pembayaran.
    - Investor: menerima informasi tentang kinerja perusahaan, prospek masa depan, dan peluang investasi.
    - Masyarakat umum: menerima informasi tentang kegiatan perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan produk dan layanan perusahaan.
Berikut adalah beberapa tips untuk memahami audiens:
  • Lakukan riset: Kumpulkan informasi tentang audiens, seperti demografi, preferensi, dan kebutuhan.
  • Berpikirlah dari sudut pandang audiens: Coba pahami apa yang akan audiens pikirkan dan rasakan saat menerima pesan.
  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami: Gunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan latar belakang audiens.
  • Hindari jargon dan istilah teknis: Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Dalam Alkitab ada catatan menarik tentang komunikasi bisnis, misal: Yusuf. Yusuf adalah seorang pemuda yang dijual oleh saudara-saudaranya sebagai budak. Dia kemudian menjadi manajer rumah tangga Potifar, seorang pejabat Mesir. Yusuf menggunakan keterampilan komunikasinya untuk membangun hubungan yang baik dengan Potifar dan keluarganya. Dia juga menggunakan keterampilan komunikasinya untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang tepat sehingga dipercaya oleh Potifar untuk mengurus segala sesuatu di keluarganya hingga timbul niat dari istri Potifar melakukan perselingkuhan dengan Yusuf. Yusuf menolak rayuan dari istri tuan Potifar lalu difitnah dan masuk penjara. Dipenjara Yusuf menjadi kepercayaan kepala penjara untuk mengurus tahanan lainnya hingga suatu saat Yusuf bertemu dengan Firaun, raja Mesir terkait masalah mimpi. Yusuf menggunakan keterampilan komunikasinya untuk menafsirkan mimpi Firaun, raja Mesir. Tafsirannya adalah bahwa Mesir akan mengalami tujuh tahun kelimpahan dan tujuh tahun kelaparan. Firaun terkesan dengan keterampilan Yusuf dan menjadikan orang kepercayaan Firaun mengurus segala sesuatu agar dapat melewati tujuh tahun kelaparan.

Alkitab sebagai sumber nilai-nilai Kristiani dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan bisnis. Contoh nilai kristiani yang dapat diterapkan dalam kegiatan bisnis:
  • Kasih: Kasih adalah nilai utama dalam agama Kristen. Kasih dapat diwujudkan dalam kegiatan bisnis dengan cara bersikap jujur, adil, dan bijaksana dalam berbisnis.
  • Kejujuran: Kejujuran adalah nilai penting dalam bisnis. Bisnis yang jujur akan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan dan mitra bisnis.
  • Keadilan: Keadilan adalah nilai yang menuntut perlakuan yang seimbang dan tidak memihak. Bisnis yang adil akan memberikan layanan dan produk yang berkualitas kepada pelanggan.
  • Kebersamaan: Kebersamaan adalah nilai yang mendorong orang untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Bisnis yang menjunjung tinggi kebersamaan akan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
  • Tanggung jawab: Tanggung jawab adalah nilai yang mendorong orang untuk memenuhi kewajibannya. Bisnis yang bertanggung jawab akan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku.
Nilai-nilai kristiani ini dapat membantu bisnis untuk mencapai tujuannya secara etis dan berkelanjutan. Bisnis yang berlandaskan nilai-nilai kristiani akan lebih dihargai oleh pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat. Contoh penerapan nilai kristiani dalam kegiatan bisnis:
  • Sebuah perusahaan yang menjual produk dengan harga yang wajar dan terjangkau.
  • Sebuah perusahaan yang memberikan layanan pelanggan yang ramah dan responsif.
  • Sebuah perusahaan yang memberdayakan karyawannya untuk mengembangkan potensi mereka.
  • Sebuah perusahaan yang berkontribusi pada pembangunan masyarakat.
Terkait komunikasi bisnis yang menunjang kegiatan bisnis sesuai nilai dari Alkitab dapat menerapkan antara lain:
  • Sebuah perusahaan yang memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang produk dan layanannya.
  • Sebuah perusahaan yang tidak menggunakan bahasa yang diskriminatif dalam iklan atau promosinya.
  • Sebuah perusahaan yang tidak membuat pernyataan yang tidak berdasar atau menyesatkan dalam laporan keuangannya.
Petrus mengatakan setiap orang diminta pertanggungjawaban termasuk dari mereka yang berada disektor bisnis. Bentuk pertanggungjawaban dari pelaksanaan komunikasi bisnis yang benar dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertanggungjawaban internal dan pertanggungjawaban eksternal.
  • Pertanggungjawaban internal adalah pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berada di dalam organisasi atau perusahaan, seperti karyawan, manajer, dan pemilik. Pertanggungjawaban ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
    - Pelaporan: Karyawan harus melaporkan hasil komunikasi bisnisnya kepada manajer
    - Evaluasi: Manajer harus mengevaluasi kinerja karyawan dalam berkomunikasi.
    - Peningkatan: Karyawan harus terus meningkatkan keterampilan komunikasinya.
  • Pertanggungjawaban eksternal adalah pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berada di luar organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan, pemasok, investor, dan masyarakat umum. Pertanggungjawaban ini dapat dilakukan dengan cara seperti:
    - Pemenuhan janji: Perusahaan harus memenuhi janji yang dibuat dalam komunikasi bisnisnya.
    - Kepuasan pelanggan: Perusahaan harus berusaha untuk memuaskan pelanggan.
    - Patuh hukum: Perusahaan harus mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku.
Dengan adanya pertanggungjawaban sesuai prinsip dari Alkitab, pelaksanaan komunikasi bisnis dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Pertanggungjawaban dapat membangun reputasi yang baik dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak. Perusahaan dapat memastikan bahwa komunikasi bisnisnya telah mencapai tujuan yang diinginkan dan tidak menimbulkan dampak negatif. Berikut adalah beberapa manfaat dari pertanggungjawaban dalam komunikasi bisnis:
  • Meningkatkan kualitas komunikasi: Pertanggungjawaban mendorong pelaku komunikasi untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyampaikan pesan.
  • Meningkatkan kepercayaan: Pertanggungjawaban menunjukkan bahwa pelaku komunikasi bertanggung jawab atas apa yang mereka sampaikan.
  • Meningkatkan akuntabilitas: Pertanggungjawaban membuat pelaku komunikasi dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya.
Komunikasi bisnis dan ajaran Alkitab meminta ada pertanggungjawaban yang dapat dinilai oleh sesama manusia dan kemudian Kristus Yesus pun akan turut memberi penilaian. Petrus mengigatkan agar ketika memberi pertanggungjawaban dilakukan dengan penuh hormat dan lemah lembut.



Tulisan lainnya:
Pola Bisnis Allah Dan Sistem Manajemen Manusia
Membangun I Branding
Membina Kepercayaan Merebut Pasar
Nama Baik Perusahaan Era Informasi
Keunggulan Dalam Persaingan Bisnis
Ibadah Dalam Kitab Timotius



Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)