Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 01 Maret 2022

Allah Dalam Sidang Ilahi

Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi: Mazmur 82:1

Kepemimpinan dan otoritas mutlak Allah dalam semua dewan dan keputusan yang diteguhkan dan ditetapkan, dan fakta bahwa raja dan hamba-hambanya semua dapat mempercayai: Allah berdiri sebagai pemimpin tertinggi dalam sidang ilahi. Pertemuan Tuhan Yang Mahakuasa in coetu fortis - sebagai hakim tertinggi di dewan raja, Dia menghakimi di tengah-tengah allah, hakim yang lebih rendah. Kekuasaan raja untuk membuat undang-undang dan kekuasaan untuk memerintah pemerintahan berada di bawah pengawasan dan kendaliNya.

Sidang Ilahi dihadiri sejumlah allah/ilah dan anak-anak Yang Mahatinggi (Mazmur 82:6) Agenda yang harus diperhatikan dalam persidangan adalah "Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik!" (Mazmur 82:3-4)

Teks di atas menyatakan selain Allah Mahatinggi yang menciptakan langit dan bumi ada juga disebut allah karena memiliki kuasa sebab dapat menghakimi dan menjatuhkan hukuman. Sejumlah penafsir seperti John Calvin, Keil and Delitzsch, menyatakan bahwa allah adalah hakim insani yaitu manusia yang berkuasa menentukan hukum. Allen P. Ross menyatakan allah adalah global roh. Hakim manusia adalah agen makhluk supranatural/roh yang ditugaskan ke berbagai daerah untuk memastikan keadilan berkuasa. Makhluk-makhluk malaikat ini diberi tanggung jawab mengawasi apakah rakyat insan bertanggung jawab tetapi ternyata gagal. Kegagalan ini membuat makhluk-makhluk penguasa teritorial alam roh akan mengalami kematian seperti manusia. Herman N. Ridderbos beranggapan "allah-allah" adalah hakim insan (manusia) dan kekuatan supranatural yang ada dibelakang mereka. Mereka dipanggil Allah buat berbicara atau bertindak pada nama-Nya namun nyatanya bukan keadilan yang muncul. Fakta menunjukkan bahwa mereka adalah anak buah setan.

Sidang Ilahi diduga memiliki kesamaan dengan "Dewan Musyawarah Tuhan" Jika benar sama maka anak-anak Yang Mahatinggi mencakup para malaikat penghuni surga terutama penghulu malaikat dan juga para nabi atau orang pilihan-Nya yang diperkenan hadir dalam persidangan. Kehadiran nabi Tuhan dapat terlihat dalam Yeremia 23:22 "Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat."

Persidangan di dewan musyawarah terjadi karena adanya peristiwa yang layak diketahui oleh anggota tentang keputusan besar yang diambil oleh Tuhan. Manusia yang diizinkan biasanya mendengarkan jalannya persidangan. Perhatikan:
  • Ayub 15:8 Apakah engkau turut mendengarkan di dalam musyawarah Allah dan meraih hikmat bagi dirimu?
  • 1 Raja-raja 22-19-23 Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di dekat-Nya, di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya. Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian! Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu."
Mikha yang melihat persidangan ilahi mendapatkan hikmat dan mengetahui apa yang akan terjadi kepada Ahab. Mikha berbeda dengan Abraham yang hanya mengetahui keputusan yang telah ditetapkan kepada penduduk Sodom dan Gomora yang akan dimusnahkan kecuali keluarga Lot. Abraham yang diberitahu segera bersyafaat dan terjadi negoisasi / tawar-menawar memperjuangkan kota tersebut tetapi tidak membuahkan hasil karena menyadari keadaan penduduk daerah tersebut. Memperjuangkan hak dalam persidangan ilahi adalah bagian dari peperangan melawan "pendakwa" tetapi keputusan TUHAN yang terlaksana.

Alkitab menyiratkan peristiwa si Sidang Ilahi dapat muncul berbagai pertimbangan dan TUHAN memperhatikan semuanya lalu TUHAN membuat keputusan yang dapat diterima oleh peserta sidang. Dewan musyawarah Tuhan adalah medan pertempuran yang tidak ada tengking sana-sini atau ikat dan lepaskan . Peserta sidang memperjuangkan hak yang melekat dalam dirinya dan jika disetujui usulnya diduga memiliki tanggung-jawab untuk melakukan apa yang diusulkannya.

Allah dalam Sidang Ilahi adalah tokoh sentral. Semua peserta mendasarkan setiap pernyataannya kepada firman Tuhan dan penetapan Tuhan, tidak asal bicara seenaknya sendiri namun mengemasnya menjadi sesuatu yang dianggap sesuai dengan tujuannya. Contoh saat anak-anak Allah bertemu menghadap Tuhan dan diantaranya juga tampil Iblis pendakwa. Tuhan Allah memuji Ayub namun iblis mengutarakan argumennya yang "sesat" mengapa Ayub menjadi orang saleh. Tuhan izinkan Iblis untuk membuktikan ucapannya keliru yang berdampak Ayub alami pengujian dalam hidupnya.

Manusia sekelas Ayub pun tidak dilibatkan dalam Dewan Musyawarah TUHAN sekalipun menjadi bahan pembicaraan. Berdasarkan Yeremia 23:18 ada orang-orang diizinkan Tuhan mendengarkan dan ada yang diperkenankan berpendapat dalam Dewan Musyawarah Tuhan. Mereka adalah anak-anak Allah Yang Mahatinggi dan memiliki sesuatu yang istimewa. Baik yang merasa jauh dari fakta menjadi peserta Sidang Ilahi, baiklah kita dengan sungguh hati senantiasa berdoa dan bersyafaat sebab melalui hal itu pun TUHAN yang mendengar setiap permohonan kita sudah seperti terlibat dalam Sidang Ilahi jika yang dilakukan masuk dalam hadirat Tuhan. Contoh Raja Yosafat yang telah diputuskan menang sebelum peperangan dimulai. 2 Tawarikh 20:1-20

Persidangan Ilahi dalam Dewan Musyawarah TUHAN menjadi sesuatu yang menarik perhatian pesertanya sebab disana akan nyata bahwa TUHAN ALLAH melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya. Dialah Allah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Semua peserta Sidang Ilahi diperhadapkan kepada pengertian TUHAN ALLAH yang tidak terduga.

Dengan mengetahui adanya Dewan Musyawarah TUHAN terlebih-lebih jika diizinkan untuk menghadirinya akan mengubah kehidupan dan tahu bahwa peristiwa peristiwa besar terjadi karena TUHAN mengizinkan dan TUHAN akan menjadi Hakim pada waktu-Nya. Para allah/ilah meributkan hal-hal sia-sia sebab tidak dapat mempertanggung-jawabkan apa yang diutarakannya karena dilakukan tanpa kasih dan penuh tipu muslihat. Seperti manusia akan tewas.

Alkitab menyatakan akan tiba waktunya pendakwa manusia yang mendakwa siang dan malam akan terusir oleh malaikat TUHAN. Peritiwa itu teratat dalam Kitab Wahyu yang menyatakan; "Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya." Jika pendakwa telah terusir dari "Sidang Ilahi" keadaan bumi diduga semakin kacau sebab keadilan semakin sulit ditemukan.

Erastus Sabdono berpendapat adanya prinsip "Corpus Delicti" saat penghakiman TUHAN yang sejajar dengan asas praduga tidak bersalah sehingga seseorang tidak dapat dihukum kecuali terbukti bersalah. Kejatuhan Iblis - Lucifer terjadi jika alat bukti telah mencukupi untuk menjatuhkan hukuman berdasarkan keadilan TUHAN. Dalam keadilan-Nya dengan tidak bertindak diluar hukum keadilanNya, Iblis layak di masukkan ke dalam lubang dalam yang tidak terduga dalamnya dan disana dia menderita kekal untuk selamanya jika dipandang alat bukti mencukupi maka pendakwa yaitu iblis yang dalam sejarahnya pernah ikut "Sidang Ilahi" untuk mengupayakan keadilan tidak akan dibutuhkan/diundang lagi sebab melenceng dari keadilan.

Secara eskatologi semua akan menghadap tahta pengadilan Allah bukan hanya para hakim dan penguasa termasuk para alah dan anak-anak Yang Mahatinggi yang dituntut menegakkan keadilan. Setiap perbuatan entah baik atau jahat baik tersembunyi atau terang-terangan dihakimi oleh-Nya. Sidang Ilahi adalah secara eskatologi sesuatu yang tidak dapat dihindari karena Allah adalah Hakim untuk setiap makhluk yang menerima mandat dari-Nya. Perbuatan selama di dunia menjadi alat bukti penentuan dalam penghakiman yang akan datang.

Walvoord & Zuck menyatakan bahwa perbuatan tidak ada hubungannya dengan keselamatan saat penghakiman Kristus sebab itu adalah hasil iman. Iman itulah yang mengeluarkan perbuatan lalu dievaluasi dalam penghakiman. Iman yang menyelamatkan nyata dari perjalanan hidup di dunia. Iman haruslah aktif diwujudkan dalam tindakan sebab itu yang akan dinilai dalam sidang ilahi secara eskatologis meski selama hidup di dunia tidak diajak oleh TUHAN turut serta dalam Sidang Ilahi.

Raja Yosafat berseru kepada TUHAN dan memiliki keintiman dengan TUHAN sehingga berpengaruh dalam alam roh yang menjadikan pemenang. Demikian juga dengan Daniel yang tekun dan setia berseru kepada TUHAN. (Daniel 10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.)

Dalam peperangan rohani kondisi tertentu masuk dalam sidang ilahi yaitu dewan musyawarah TUHAN. Mencintai Firman Tuhan dan hati mengasihi sesama serta hidup dalam penundukkan diri kepada TUHAN sesuatu yang berharga sebab menjadi ciri-ciri anak-anak Allah Mahatinggi.



Tulisan lainnya:
Negara Sebagai Gratia Preveniens
Allah Itu Adil Dalam Keputusan
Allah itu Hakim
Manusia Wajib Tanggung Jawab
Hubungan Iman dan Perbuatan


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)