Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Sabtu, 05 Oktober 2024

Yehuda Tidak Luput Dihukum TUHAN

הַֽעַל־אֵ֥לֶּה לֹֽא־אֶפְקֹ֖ד נְאֻם־יְהֹוָ֑ה אִ֚ם בְּגֹ֣וי אֲשֶׁר־כָּזֶ֔ה לֹ֥א תִתְנַקֵּ֖ם נַפְשִֽׁי׃ ס - Westminster Leningrad Codex
Apakah Aku tidak menghukum orang Yehuda atas perbuatannya itu?” Demikianlah firman TUHAN. “Engkau tahu bahwa Aku harus menghukum bangsa seperti itu. Aku harus memberikan hukuman baginya sesuai dengan perbuatannya. Yeremia 5:29 - VMD

Teks dalam Yeremia 5 oleh Lembaga Alkitab Indonesia diberi judul "Hukuman TUHAN tidak dapat dielakkan" harus membuat setiap manusia menyadari terhadap kebenaran yang ditulis dalam Galatia 6:7 yang tertulis "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." Manusia di bumi bukan hanya diajarkan bahwa TUHAN itu Maha Kasih tetapi harus disertai bahwa TUHAN tidak dapat dipermainkan. Dalam teks di atas orang Yehuda mendapatkan peringatan tegas bahwa mereka akan mendapatkan hukuman dari TUHAN atas perbuatannya. Harus diperhatikan dalam Yeremia 5 terjadi pengulangan teks yang sama yaitu Yeremia 5:9 dan Yeremia 5:29, hal ini menunjukkan orang Yehuda yang menerima pesan dari Yeremia harus sangat memperhatikan pernyataan dari TUHAN yang disampaikan melalui Nabi Yeremia.

TUHAN menghukum אֶפְקֹ֖ד terjadi karena TUHAN telah "mengunjungi dan hadir dan mengumpulkan serta memberi petunjuk lalu diperiksa kembali tetapi tetap saja membuat prihatin maka sebagai bentuk pertanggungjawaban yaitu menerima hukuman" TUHAN telah mengirim sejumlah utusan-Nya kepada Yehuda diantaranya Nabi Yeremia tetapi didapati orang Yehuda tetap bersikap tidak adil hingga banyak yang bersumpah palsu dengan perkataan "Demi TUHAN yang hidup". Sebelum keputusan hukuman ditetapkan akan didahului dengan tindakan memukul dengan rotan sebagai peringatan (Lihat Amsal 23:14) Hal itu terlihat bahwa TUHAN memukul Yehuda tetapi mereka tidak kesakitan, TUHAN meremukkan Yehuda tetapi mereka tidak mau menerima hajaran .... (Yeremia 5:3)

Yeremia diperintahkan untuk mencari "Apakah ada orang Yehuda saat itu yang hidup dalam kebenaran dan keadilan?" Hal ini juga pernah terjadi saat TUHAN hendak menghukum Sodom dan Gomora, dan Abraham berseru agar TUHAN berbelas-kasihan tetapi TUHAN berkata kepada Abraham bahwa jika ada sepuluh orang yang hidup dalam kebenaran maka Sodom dan Gomora tidak akan dimusnahkan. (kejadian 18:32) Dalam peristiwa Sodom dan Gomora hanya mencatat keluarga Lot saja yang diselamatkan dari tindak pemusnahan terhadap Sodom dan Gomora. Yeremia menyadari bahwa TUHAN mungkin tidak melakukan hukuman terhadap Yehuda bila ada satu orang saja yang dapat ditemukan oleh Yeremia melakukan hal yang benar dan bertindak adil. TUHAN penuh dengan karunia sebab dibandingkan terhadap Sodom Gomora, TUHAN meminta sepuluh orang yang hidup benar.

Sekalipun TUHAN berkata harus menghukum Yehuda, namun dalam teks lain yaitu dalam Yeremia 18:8 tertulis, "Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka... (Untuk lebih lengkap Yeremia 18:1-12) Sikap TUHAN terhadap orang Yehuda tidak berbeda dengan sikap TUHAN terhadap Niniwe. Sebelum rencana TUHAN dilaksanakan, TUHAN mengutus Yunus memberitahukan ketetapan yang direncanakan untuk dilaksanakan, Niniwe akan lenyap karena perbuatan dosa yang dilakukan itu pesan yang disampaikan oleh Nabi Yunus. Mendengar pesan dari nabi Yunus, maka orang-orang Niniwe atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.(Yunus 3:5-7) Orang Niniwe bertobat dan berpuasa mencari perkenanan TUHAN. Dalam kasus Niniwe, TUHAN tidak jadi melakukan tindakan untuk menghukum orang-orang di Niniwe. TUHAN memberikan kesempatan bagi orang Yehuda agar tidak jadi mendapatkan hukuman dari TUHAN. Yeremia memperhatikan orang Yehuda pada zamannya tidak melakukan pertobatan setelah mendengar perkataan TUHAN yang disampaikan melalui Nabi Yeremia. Hal ini diungkapkan dalam Yeremia 18:12 sebab orang Yehuda berpendapat: Tidak aga gunanya! Sebab kami hendak berkelakuan mengikuti rencana kami sendiri dan masing-masing hendak bertindak mengikuti kedegilan hatinya yang jahat.

Bentuk hukuman TUHAN yang dijatuhkan kepada orang-orang Yehuda zaman Nabi Yeremia tetap memiliki unsur kasih karunia bila dibandingkan terhadap Sodom dan Gomora karena TUHAN memegang janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai leluhur orang-orang Yehuda. Hukuman yang dijatuhkan TUHAN kepada Yehuda zaman Nabi Yeremia adalah mendatangkan suatu bangsa dari jauh untuk menyerang kaum Israel. Bangsa itu lebih kuat dibandingkan Bangsa orang Yehuda dan orang-orang Yehuda tidak mengerti bahasa yang dipakai penyerang. Penyerang yang menyerang Yehuda akan menjajah hingga memakan habis hasil bumi dan segala ternak disamping kota-kota yang didiami juga akan dihancurkan ....

Dalam banyak terjemahan Alkitab, dikatakan bahwa hukuman TUHAN adalah bentuk balas dendam sedangkan dalam terjemahan yang dipakai dalam tulisan di atas hanyalah "hukuman yang sesuai perbuatannya. Perbedaan terjemahan hanyalah perbedaan dalam memberi makna dari kata תִתְנַקֵּ֖ם Kata "ṯiṯ·naq·qêm" adalah tindakan balas dendam atau menuntut yang sarat dengan penuntut balas. Dasar dalam penuntut balas erat kaitannya dengan perbuatan seseorang atau sekelompok orang dan dalam teks ini ditujukan kepada orang-orang di Yerusalem dan Yehuda. TUHAN bertindak sebagai penuntut balas karena orang orang Yehuda dan di Yerusalem tidak takut terhadap TUHAN (Lihat Yeremia 5:22-24) Orang-orang Yehuda saat itu tidak memohon kasih karunia pengampunan kepada TUHAN. Kesempatan memohon pengampunan dosa tidak dilakukan, maka wajar bahwa yang terjadi TUHAN memberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya sebab TUHAN adalah Adil dan Kudus.

Orang Yehuda kemudian mengetahui bahwa apa dimaksud bangsa jauh yang akan menyerang saat itu adalah Kerajaan Babel. Orang Yehuda tidak mendengarkan suara TUHAN dalam menghadapi musuh yang kuat melainkan dengan melakukan tindakan bersekutu dengan Mesir yaitu Firaun yang bernama Hofra. Hal yang terjadi baik orang Yehuda dan Mesir takluk dijajah oleh Nebukadnezar.

Yehuda tidak luput dihukum TUHAN sangat jelas bila memperhatikan Yeremia 44:22 yaitu: "TUHAN tidak tahan lagi melihat perbuatan-perbuatan-mu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena itu negerimu pun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk, seperti yang ternyata sekarang ini. Yehuda saat itu terlihat dengan jelas tidak mendengarkan suara TUHAN dan hukum TUHAN yang ditetapkan yaitu Taurat TUHAN.

Apakah ada hubungannya dengan kondisi orang percaya di Indonesia saat memperhatikan orang Yerusalem dan Yehuda tidak luput dihukum TUHAN? Penulis tidak tahu apakah yang pasti akan terjadi bila umat kepunyaan TUHAN tidak melakukan hukum TUHAN, tetapi mungkin dapat mengalami antara lain:
  • Ada yang menyatakan dirinya peramal masa depan memperkirakan misalnya suatu pulau akan terbelah menjadi dua dan atau pulau-pulau akan tenggelam. Tapi untuk menuju kepada peristiwa tersebut, dalam segala keterbatasan berdasarkan Amsal 23:14 harus didahului dengan peristiwa yang ringan-ringan terlebih dahulu. Banyak hal bencana yang lebih ringan dibandingkan terbelah suatu pulau atau tenggelam sejumlah pulau-pulau seperti diantaranya: banjir, longsor, gunung meletus, kekeringan yang cukup panjang, bahkan peristiwa Gempa Megathrust dan tsunami adalah hal yang ringan bila berpikir akan alami pulau terbelah dan atau pulau-pulau tenggelam.
  • Jika memperhatikan Yeremia 5:15 maka bila umat TUHAN meninggalkan TUHAN maka peristiwa sejarah masa lampau dapat terulang yaitu mengalami penjajahan. Untuk sampai terulang peristiwa penjajahan secara pemikiran sederhana harus alami hal-hal yang ringan terlebih dahulu seperti penjajahan dalam hal ideologi, hilangnya aspek sosial dan budaya yang menjadi jati diri sebagai suatu negara hingga berubah pemahaman sejarah bangsa atau terlepas suatu daerah teritorial wilayah Indonesia dengan berbagai macam alasan atau setidak-tidaknya kondisi dimana Indonesia harus tunduk kepada keinginan suatu lembaga atau bangsa yang berasal dari luar negeri.
  • Bila melihat teks dalam Yeremia 5:17 maka ada kemungkinan sejumlah peristiwa ini dapat terjadi seandainya umat TUHAN tidak sepenuh hati melakukan hukum yang diajarkan TUHAN, yaitu peristiwa peristiwa yang terkait dengan kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan alami suatu permasalahan serius. Sebelum hal ini dapat terjadi maka dalam pemikiran yang sederhana harus ada hal-hal yang "ringan" terjadi seperti akuisisi sejumlah industri jasa dan manufaktur kepada bangsa lain dan pemiliknya menjadi milik lembaga atau perorangan yang bukan dari warga negara Indonesia, atau kehancuran sejumlah usaha perusahaan dalam negeri baik dari pemerintah atau swasta mulai industri mikro sampai kelas konglomerat diserbu dari luar negeri atas nama globalisasi yang tidak dapat dibendung. Hal lain adanya kemungkinan angka orang yang mengalami gizi buruk dan atau kekurangan gizi meningkat sekalipun pemerintah memberikan perhatian khusus dengan sejumlah kebijaksanaan yang diambil.
  • Hal lain yang terdapat dalam Yeremia 5:17b bila umat TUHAN kehilangan fokus melakukan ketetapan TUHAN adalah kehancuran wilayah-wilayah di Indonesia sebab kota-kota yang dijadikan tumpuan dalam berbagai aspek secara ideologi, politik, sosial budaya dan ekonomi alami permasalahan hingga rusaknya infrastruktur yang telah dibangun oleh berbagai macam penyebab.
Jika memperhatikan apa yang tertulis dalam 2 Tawarikh 16:9 yaitu: "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan." maka bila yang namanya keadilan dan kebenaran tidak dilakukan yang dapat terjadi adalah konflik yang cukup signifikan dapat terjadi sebelum terjadinya perang saudara atau dengan luar negeri sebab hal itu adalah ketentuan yang ditetapkan oleh TUHAN. Untuk menghindari segala sesuatu yang buruk mungkin menimpa kita maka haruslah bersungguh hati mencari TUHAN (Yahweh) dengan sepenuh hati yaitu bukan hanya percaya dan berharap kepada-Nya tetapi mengasihi-Nya dan sesama manusia sebagai ketentuan yang ditetapkan oleh TUHAN Semesta Alam.

Terhadap keturunan Abraham, Ishak dan Yakub berlaku ketentuan untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan dengan ketentuan bila didapati tidak ada yang hidup dalam kebenaran dan keadilan menurut penilaian TUHAN maka akan alami hukuman, maka hal yang sama pasti terjadi bagi bangsa-bangsa di seluruh bulatan bumi. Bertobatlah dan carilah dan terimalah kasih karunia yang ajaib yang disediakan oleh TUHAN sebelum semuanya terlambat.




"Turn Back to the Lord"
Verse 1: Hear the call, O wandering heart, Turn away from sin, don’t play your part. In the ways of lies, deceit, and pride, God’s justice sees what you try to hide. You mock His truth, you scorn His ways, But the Lord’s righteousness will not delay.
Pre-Chorus: Repent and turn, while there’s still time, The Lord is patient, but He sees the crime. His judgment waits for those who fall, But mercy’s here if you heed His call.
Chorus: Turn back to the Lord, He’s just and true, In all His ways, He will judge you. Holy and righteous, His Word will stand, No evil deed escapes His hand. The nations tremble at His voice, He calls you now to make a choice. Repent, return, while mercy’s near, For God’s own judgment draws so near.
Verse 2: Do not think that you can hide, From the justice of the One who died. He sees the heart, He knows the ways, Of every soul that goes astray. You mock His law, you choose the wrong, But in His time, He won’t be long.
Pre-Chorus: Repent and turn, while there’s still time, The Lord is patient, but He sees the crime. His judgment waits for those who fall, But mercy’s here if you heed His call.
Chorus: Turn back to the Lord, He’s just and true, In all His ways, He will judge you. Holy and righteous, His Word will stand, No evil deed escapes His hand. The nations tremble at His voice, He calls you now to make a choice. Repent, return, while mercy’s near, For God’s own judgment draws so near.
Bridge: A mighty nation comes from afar, God’s hand is raised, He’ll break the bar. For every sin, for every lie, His righteous justice will not die. But still He waits, with love and grace, Calling you to seek His face.
Chorus: Turn back to the Lord, He’s just and true, In all His ways, He will judge you. Holy and righteous, His Word will stand, No evil deed escapes His hand. The nations tremble at His voice, He calls you now to make a choice. Repent, return, while mercy’s near, For God’s own judgment draws so near.
Outro: Repent, return, while mercy’s near, For God’s own judgment draws so near.



Tulisan lainnya:
TUHAN Menyesal, Studi Kasus Niniwe
Tragedi Tragis Sebelum Hari Murka TUHAN
Berontak Kepada TUHAN
Kesempatan Kedua Dari TUHAN
Allah Itu Adil Dalam Keputusan
Pemahaman Filsafat Teodisi Terhadap TUHAN
Tiba Saatnya TUHAN Mahakuasa Jadi Raja





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (94) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)