Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 27 September 2024

Yesus Harapan Bangsa-Bangsa

καὶ ἐν τῷ ὀνόματι αὐτοῦ ἔθνη ἐλπιοῦσιν - Textus Receptus 1550
Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap. Matius 12:21 - TB

Teks Injil Matius menunjukkan bahwa bangsa-bangsa berharap kepada Yesus sebab Yesus adalah yang dapat dipercayai (trust). Kata bangsa-bangsa mengunakan kata "ἔθνη" yaitu bangsa-bangsa yang berbeda dengan Israel atau bangsa non-Yahudi. Sebelum Matius mencatat mengenai keberadaan bangsa-bangsa non Yahudi yang berharap kepada Yesus, dalam Matius 11:20-24 tercatat bahwa Yesus mengecam beberapa kota dan membandingkan dengan Tirus dan Sidon sehingga Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary menyatakan bahwa orang-orang Tirus dan Sidon adalah buah sulung dari pelayanan Yesus dari kalangan non Yahudi. Yesus mematahkan konsep yang dianut pemimpin agama saat itu yang membedakan orang-orang berdasarkan suku bangsa, yaitu dari kalangan Yahudi dan non Yahudi. Yesus membawa kabar gembira kepada semua orang. Kelompok non Yahudi kemudian meluas kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia karena murid-murid Yesus melanjutkan misi keselamatan dengan melaksanakan amanat agung.

Matthew Henry memberikan pendapatnya dengan memperhatikan Matius 12:14-21, terdapat perbedaan sikap antara orang Yahudi yang diwakili oleh Orang Farisi dengan dari kalangan non Yahudi. Orang Farisi sebagai pemimpin agama dari orang Yahudi bersekongkol untuk membunuh Yesus karena menyembuhkan orang yang sakit pada hari sabat sedangkan pengikut Yesus yang bukan orang Farisi tidak mempersoalkan Yesus menyembuhkan pada hari Sabat. Bangsa-bangsa latar belakang kafir percaya dan berharap kepada Yesus sehingga perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus tidak harus berhenti pada hari Sabat. Bangsa-bangsa berharap kepada Yesus lebih besar dibandingkan tokoh agama Yahudi sebab tokoh agama Yahudi saat itu mengharuskan Yesus ikuti tafsiran orang Farisi dalam memahami dan menjalankan Taurat Musa. Hal demikian tersirat dalam Yohanes 5:45 yang tertulis; Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.

Yesus memperhatikan keberadaan bangsa-bangsa bukan hanya terbatas kepada bangsa Israel saja. Hal ini dijelaskan oleh Matius dengan mengutip Yesaya 42:1, yaitu dapat dilihat dalam Matius 12:18; "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh Roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa." Hukum yang diajarkan Yesus kepada bangsa-bangsa mendorong bangsa-bangsa berharap kepada Yesus.

  Jika amati Matius 12:18, maka terdapat penjelasan mengapa bangsa-bangsa di dunia berharap kepada Yesus, diantaranya adalah:
  • Yesus sebagai Hamba Allah yang Dipilih: Yesus adalah sosok yang dipilih langsung oleh Allah untuk menjadi penyelamat seluruh umat manusia. Sebagai Hamba Allah, Ia memiliki tugas untuk membawa keselamatan dan harapan bagi seluruh dunia, bukan hanya bangsa Israel sebab DIA adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia.
  • Roh Kudus di Atas-Nya: Kehadiran Roh Kudus dalam diri Yesus memberinya kuasa dan hikmat untuk melakukan karya penyelamatan. Roh Kudus inilah yang memungkinkan Yesus untuk memaklumkan kabar baik kepada seluruh bangsa dan memberikan kekuatan bagi mereka yang percaya.
  • Hukum yang Diumumkan: Hukum yang dimaksud di sini bukan sekadar kumpulan aturan, melainkan hukum kasih yang sempurna. Yesus mengajarkan hukum ini melalui perkataan dan perbuatan-Nya, dan hukum inilah yang menjadi dasar bagi kehidupan yang benar dan bermakna.
  • Harapan akan Keselamatan: Melalui Yesus, manusia diberikan harapan akan keselamatan dari dosa dan kematian. Ia adalah jalan satu-satunya menuju kepada Allah Bapa. Karena itu, bangsa-bangsa yang mencari makna hidup dan keselamatan akan menemukan jawabannya dalam diri Yesus.
Saat mengenakan daging dan serupa dengan manusia, Yesus melakukan peran sebagai Mesias yaitu hamba Allah dengan misi utama membawa keselamatan dan harapan bagi seluruh umat manusia. Misi ini terwujud melalui berbagai tindakan dan pengajaran-Nya. Berikut adalah rincian tugas misi Yesus:
  • Menyampaikan Kabar Baik (Injil) dalam pengertian:
    * Kabar tentang Kerajaan Allah: Yesus memberitakan tentang kedatangan Kerajaan Allah, sebuah pemerintahan Allah yang penuh kasih dan kebenaran yang akan menggantikan segala bentuk kejahatan dan penderitaan.
    * Pengampunan Dosa: Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menawarkan pengampunan dosa kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
    * Hidup Baru: Yesus memberikan janji akan hidup yang baru dan kekal bagi semua orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
  • Menunjukkan Jalan Kebenaran, hal dilakukan misal dengan:
    * Khotbah di Bukit: Dalam Khotbah di Bukit, Yesus memberikan pengajaran tentang bagaimana hidup sebagai pengikut-Nya, termasuk ajaran tentang kasih, pengampunan, dan kerendahan hati.
    * Wasiat Baru: Yesus memberikan perintah baru kepada para pengikut-Nya, yaitu untuk saling mengasihi sebagaimana Ia telah mengasihi mereka.
  • Melakukan Mujizat, diantaranya seperti:
    * Penyembuhan: Yesus menyembuhkan orang sakit, lumpuh, buta, dan berbagai penyakit lainnya sebagai bukti kuasa Allah dan kasih-Nya kepada manusia.
    * Menguasai Alam: Yesus menunjukkan kuasa-Nya atas alam dengan menenangkan badai, berjalan di atas air, dan memberi makan ribuan orang dengan hanya beberapa roti dan ikan.
    * Membangkitkan Orang Mati: Melalui kuasa-Nya, Yesus membangkitkan orang mati, menunjukkan bahwa Ia memiliki kuasa atas kematian.
  • Memberikan Teladan, hal itu terlihat misalnya dalam:
    * Hidup Kudus: Yesus hidup tanpa dosa, menjadi teladan kesempurnaan bagi umat manusia.
    * Kasih kepada Semua: Yesus menunjukkan kasih yang tidak bersyarat kepada semua orang, termasuk orang sakit, orang berdosa, dan musuh-musuh-Nya.
    * Kerendahan Hati: Yesus menjadi hamba bagi semua orang, mencuci kaki murid-murid-Nya sebagai tanda kerendahan hati.
  • Menyediakan Jalan untuk Kembali kepada Allah, yaitu:
    * Korban Pengganti: Melalui kematian di kayu salib, Yesus menjadi korban pengganti bagi dosa-dosa manusia, membuka jalan bagi manusia untuk kembali kepada Allah.
    * Kebangkitan: Kebangkitan Yesus dari kematian membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dan bahwa kematian tidak memiliki kuasa atas-Nya.
  • Tujuan Utama Misi Yesus secara singkat adalah: Menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian, Memulihkan hubungan yang rusak antara manusia dengan Allah, Menciptakan komunitas baru yang berdasarkan kasih dan kebenaran dan Memberikan harapan akan hidup yang kekal.
Hal yang penting lainnya adalah bahwa Bapa menaruh Roh-Nya dalam diri Yesus saat mengosongkan keilahian-Nya dengan heran dan ajaib sehingga terdapat perbedaan konteks, skala, dan tujuan utama dalam manifestasi karya Roh Kudus dalam diri Yesus dan dalam kehidupan murid-murid Yesus, seperti:
  • Tujuan Utama Roh Kudus memenuhi kehidupan Yesus dan para murid Yesus:
    * Yesus: Tujuan utama Roh Kudus dalam kehidupan Yesus adalah untuk mengurapi-Nya sebagai Mesias yang akan menebus dosa manusia dan membawa keselamatan. Roh Kudus memberdayakan Yesus untuk melakukan mujizat, mengajar, dan akhirnya menyerahkan nyawa-Nya sebagai korban penebus.
    * Murid-murid: Tujuan utama Roh Kudus dalam kehidupan murid-murid adalah untuk memberdayakan mereka menjadi saksi-saksi Kristus, melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi, dan membangun Gereja. Roh Kudus memberikan karunia rohani yang beragam untuk membekali mereka dalam pelayanan mereka.
  • Skala dan Intensitas Roh Kudus dalam kehidupan Yesus dan para murid:
    * Yesus: Karya Roh Kudus dalam kehidupan Yesus adalah unik dan tanpa tanding. Yesus adalah inkarnasi sempurna dari Allah, dan Roh Kudus bekerja dalam-Nya secara penuh sejak konsepsi. Mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus memiliki skala yang jauh lebih besar dan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh murid-murid-Nya.
    * Murid-murid: Karya Roh Kudus dalam kehidupan murid-murid lebih bersifat personal dan kontekstual. Murid-murid menerima karunia Roh Kudus yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pelayanan mereka. Mujizat-mujizat yang mereka lakukan umumnya memiliki skala yang lebih kecil dan berfungsi sebagai tanda-tanda yang mengkonfirmasi pesan Injil.
  • Manifestasi Roh Kudus dalam kehidupan Yesus dan murid Yesus
    * Yesus: Manifestasi Roh Kudus dalam kehidupan Yesus sangat beragam, mulai dari pembaptisan oleh Roh Kudus di sungai Yordan, hingga pengurapan untuk pelayanan-Nya, dan akhirnya pada saat penyaliban dan kebangkitan.
    * Murid-murid: Manifestasi Roh Kudus dalam kehidupan murid-murid umumnya terjadi pada peristiwa Pentakosta, di mana mereka menerima karunia Roh Kudus dan mulai memberitakan Injil dengan kuasa. Manifestasi ini dapat berupa karunia penyembuhan, nubuat, bahasa roh, dan atau hal lain sesuai dengan kehendak Roh dalam kehidupan para murid.
  • Meskipun ada perbedaan yang signifikan, keduanya memiliki kesamaan yaitu dipimpin oleh Roh Kudus yang sama. Roh Kudus adalah sumber kekuatan dan kuasa bagi Yesus maupun bagi murid-murid-Nya. Yesus dipanggil untuk menjadi jalan dan kebenaran dan hidup sedangkan murid-murid-Nya dipanggil agar bersatu dengan Kristus Yesus sebagai pokok anggur yang benar dan menyampaikan kabar baik agar orang lain juga bersatu dengan Yesus sebagai pokok anggur yang benar dan membawa perubahan di dunia.
Yesus menjadi harapan bangsa-bangsa sebab Dia tidak berada dalam sistem keagamaan yang dibangun oleh orang Farisi, ahli Taurat dan semua pengajar hukum di Israel yang mengabaikan hukum yang terutama dengan kecenderung lebih menekankan penafsiran ahli teolog dan atau adat tradisi nenek moyang. Yesus mengumumkan untuk kembali kepada hukum yang terutama, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Ini berarti mengutamakan Allah dalam segala hal dan menempatkan-Nya di pusat hidup kita. Selain itu mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Ini berarti memperlakukan orang lain dengan hormat, kebaikan, dan belas kasihan, tanpa memandang perbedaan. Akibat dari penafsiran isi Taurat maka Yesus dilarang berbuat baik kepada orang sakit yang berjumpa dengan-Nya di hari Sabat oleh Orang Farisi. Yesus mengingatkan agar memberi perhatian terhadap hukum yang utama dan terutama.

Yesus menjadikan Hukum Kasih sebagai dasar dalam bertindak, hal ini menjadi dasar harapan bangsa-bangsa, sebab terkandung prinsip:
  • Universalitas: Hukum kasih berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali. Ini melampaui batas-batas budaya, ras, atau bangsa. Setiap orang, di manapun mereka berada, dapat memahami dan menerapkan hukum ini.
  • Keadilan: Hukum kasih menawarkan keadilan yang sejati, di mana setiap orang diperlakukan dengan adil dan setara. Ini berbeda dengan sistem hukum manusia yang seringkali bias dan tidak sempurna.
  • Pengampunan: Hukum kasih mengajarkan kita untuk mengampuni orang lain, sebagaimana kita juga ingin diampuni oleh Allah. Ini memberikan harapan bagi mereka yang merasa terbebani oleh kesalahan masa lalu.
  • Kesatuan: Hukum kasih menyatukan manusia dalam satu komunitas yang saling mengasihi dan mendukung. Ini menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh harapan.
Yesus bukan saja memaklumkan hukum tetapi sebagai Teladan Sempurna dari hukum kasih ini. Sepanjang hidup-Nya, Ia menunjukkan kasih yang tak terbatas kepada semua orang, bahkan kepada musuh-musuh-Nya. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Ia menunjukkan kasih-Nya yang sempurna dengan rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa manusia. Sebelum menyerahkan nyawa-Nya untuk menebus dosa manusia, didahului dengan sikapNya terhadap "buluh yang terkulai tidak diputuskan-Nya, sumbu yang pudar tidak dipadamkan-Nya"

Yesus harapan bangsa bangsa karena kepada-Nya hal itu diletakkan. Nama Yesus menjadi harapan karena terpercaya. Dalam nama Yesus terdapat hal-hal yang terkait dengan karakter dan reputasi Yesus serta wewenang yang dimiliki. Sangat ajaib reputasi Yesus dan karakternya unggul sehingga tidak ada seorangpun yang menemukan kesalahan dalam hidup Yesus. Contoh wewenang yang dimiliki Yesus adalah berkuasa mengampuni dosa manusia dan juga telah diberi kuasa di bumi dan di surga sehingga Yesus adalah nama atas segala nama, Tuan di atas segala tuan, Raja di atas segala raja sebab DIA adalah TUHAN Penyelamat.

Bila Yesus adalah harapan bangsa-bangsa yang diterima oleh segala pulau-pulau di bumi maka bagaimana terhadap kalangan dari orang Farisi, ahli Taurat dan sejumlah tokoh agama Yahudi yang memiliki tafsiran yang berbeda dengan pengajaran Yesus? Untuk mereka yang menganggap dirinya sebagai murid Musa berdasarkan penafsiran mereka terhadap isi ajaran Taurat Musa, Yesus memberikan tanda Yunus agar mereka menyadari kekeliruan dalam menilai Yesus dan bersama bangsa-bangsa lain di dunia menjadikan Yesus Harapan dalam hidupnya baik selama di dunia maupun untuk mendapatkan hidup kekal setelah kematian.

Bila percaya bahwa Yesus adalah harapan bangsa bangsa, hal itu mengandung implikasi seperti berupa:
  • Universalitas Injil: Pesan Injil tidak hanya ditujukan bagi satu bangsa tertentu, melainkan untuk seluruh umat manusia.
  • Yesus sebagai Pusat Harapan: Dalam segala situasi, Yesus adalah sumber pengharapan yang sejati.
  • Panggilan untuk Memberitakan Injil: Kita sebagai pengikut Kristus memiliki tanggung jawab untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada seluruh dunia.
  • Tuhan Allah memiliki rencana besar bagi seluruh umat manusia dimana Yesus adalah kunci untuk memahami rencana tersebut sehingga mengalami kasih dan keselamatan Allah melalui Yesus.
Saat ini berita keselamatan melalui Injil Yesus Kristus yang menyelamatkan orang percaya disampaikan karena adanya keyakinan bahwa Yesus adalah harapan bangsa-bangsa dan penerima pesan diberikan kebebasan sama seperti orang Farisi dan Ahli Taurat untuk menerima atau menolak berita tersebut, namun Tanda Yunus harus diberitakan sebagai pemberitahuan sebelum tibanya hari penghakiman.




"Jesus Hope of Every Nation"
Verse 1: From heaven’s throne to earth You came, Bringing light, removing shame. With love so pure, with grace so wide, You lift the lowly to Your side. No broken reed will You cast away, No smoldering wick will fade today.
Pre-Chorus: Your love has set the captives free, In You, we find our liberty. Hope for the world, a light to shine, The nations bow before Your sign.
Chorus: Jesus, You’re the hope of every nation, Bringing salvation, our one foundation. In every heart, Your love will reign, You heal the weak, restore the pain. With every breath, we’ll sing Your praise, In every tongue, Your name we’ll raise. Jesus, hope that never fades, The light of love for all You’ve made.
Verse 2: Holy Spirit, through You He taught, To love our neighbor, as we ought. His works of grace, His words of peace, Bring hope that all our fears will cease. No bruised heart goes unseen by You, Your hand makes all things new.
Pre-Chorus: Your mercy reaches far and wide, In every heart, Your truth abides. The nations long for what You give, In You alone, we find life to live.
Chorus: Jesus, You’re the hope of every nation, Bringing salvation, our one foundation. In every heart, Your love will reign, You heal the weak, restore the pain. With every breath, we’ll sing Your praise, In every tongue, Your name we’ll raise. Jesus, hope that never fades, The light of love for all You’ve made.
Bridge: From every land and every shore, We’ll sing Your praise forevermore. Your name alone our hearts adore, Jesus, our hope forevermore!
Chorus: Jesus, You’re the hope of every nation, Bringing salvation, our one foundation. In every heart, Your love will reign, You heal the weak, restore the pain. With every breath, we’ll sing Your praise, In every tongue, Your name we’ll raise. Jesus, hope that never fades, The light of love for all You’ve made.
Outro: Jesus, hope that never fades, The light of love for all You’ve made.



Tulisan lainnya:
TUHAN Itu Sumber Pengharapan
Bersukacita Dalam Pengharapan
Kuasa Kebangkitan Yesus
Mengingat Keajaiban Perbuatan TUHAN
Pengharapan Umat TUHAN
Pengharapan Hidup Menurut Injil Yohanes
Mujizat Dan Tanda Yunus





Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat disampai lewat : ruach.haphazard393@passinbox.com

Label Mobile

biblika (81) budaya (47) dasar iman (93) Dogmatika (74) Hermeneutika (75) karakter (41) konseling (79) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (68) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (90) tokoh alkitab (44) Video (9)