-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bersukacita Dalam Pengharapan

Rabu, 04 Januari 2023 | Januari 04, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-16T22:09:23Z
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Roma 12:12

Firman Tuhan dalam teks di atas menasihati agar hidup bersukacita dalam pengharapan bukan bergembira atas kenyataan yang dialami. Ada perbedaan atara pengharapan dan kenyataan. Misal:
  • Pengharapan adalah harapan akan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Pengharapan biasanya didasarkan pada keyakinan atau harapan bahwa sesuatu akan terjadi atau terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan. Sementara itu, kenyataan adalah apa yang sebenarnya terjadi atau terwujud dalam kehidupan seseorang.
  • Pengharapan bisa terwujud atau tidak terwujud, tergantung pada apa yang terjadi di masa depan. Sementara itu, kenyataan adalah apa yang sebenarnya terjadi, tanpa tergantung pada harapan atau keyakinan seseorang.
  • Psikolog cendrung mengajarkan bahwa seseorang harus menerima kenyataan apa adanya, meskipun tidak sesuai dengan harapannya.
Bersukacita dalam pengharapan sepintas bertentangan dengan ayat lain dalam Alkitab yaitu "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1) Hari esok yang masih misteri tetapi Kitab Roma mengajarkan untuk bersukacita. Bukankah bersukacita dalam pengharapan menunjukkan bahwa keadaan / kenyataan saat ini tidak sesuai dengan harapan yang diimpikan? Apa yang menjadi dasar untuk bersukacita sekalipun kenyataan berbeda dengan harapan?

Jika memperhatikan terjemahan lain dari Roma 12:12, seperti:
  • Terjemahan VMD - Bersukacitalah sebab kamu mempunyai pengharapan. Sabarlah jika kamu mempunyai penderitaan. Berdoalah senantiasa.
  • Terjemahan FAYH - Bergembiralah atas segala rencana Allah bagi Saudara. Bersabarlah dalam kesukaran dan berdoalah selalu.
Jelas bahwa pengharapan yang dimaksudkan adalah pengharapan yang sesuai dengan rencana TUHAN dalam hidup kita hingga memiliki keyakinan bahwa harapan dari TUHAN itu tersedia bagi kita sebagai umat-Nya. Pengharapan yang dimaksud bukan harapan yang diletakan atau timbul dari keinginan kedagingan yang menguasai hidup ini tetapi menyelaraskan dengan harapan yang disediakan TUHAN dalam hidup kita sekalipun untuk meraih apa yang menjadi bagian hidup ini harus disertai sikap yang sabar dalam menghadapi kesesakan dan tetap tekun berdoa kepada-Nya.

Kita dapat meletakan pengharapan dalam TUHAN sebab Tuhan itu pengharapan yang teruji dalam segala keadaan, seperti: saat menemui rangkaian kegagalan, mengalami penderitaan berat, menghadapi rayuan dan godaan yang amat mengoda, menghadapi situasi perpecahan / keretakan, menghadapi perasaan bersalah yang amat menghantui, mengalami serangkaian peristiwa ketidakadilan dalam ketidak berdayaan, saat sulit bepegang pada janji dan janji itu sebenarnya sumber inspirasi, menghadapi ketidak-dewasaan, mengalami kepahitan mendalam, saat pengakuan percaya seperti fatamorgana, menghadapi masalah kultur yang mengurung hidup, menghadapi persoalan yang ekstrim dengan sejumlah ekstrimis, saat ujian-ujian berat datang bergelombang, saat ketidakpuasan melanda hebat, menghadapi situasi peperangan yang menyakitkan, saat menghadapi masa kesengsaraan luar biasa. Tuhan jadi pengharapan umat-Nya jika umat-Nya mengharapkan segala sesuatu yang sesuai dengan rencana TUHAN.

Jadi pengertian bersukacita dalam pengharapan bukan diletakkan kepada pengharapan yang ada dalam diri kita tanpa menghiraukan kehendak dan rencana TUHAN yang biasanya oleh para ahli dan para motivator disarankan dicapai melalui:
  • Fokus pada apa yang membuat Anda bersyukur: Cari kebaikan dan hal-hal positif dalam hidup Anda, terlepas dari situasi yang sedang Anda hadapi. Ini dapat membantu Anda merasa lebih bersyukur dan terdorong untuk bersukacita.
  • Jadikan pengharapan sebagai sumber motivasi: Pengharapan bisa menjadi sumber kekuatan dan motivasi yang kuat. Jadikan pengharapan Anda sebagai alasan untuk terus berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Jangan merasa terbebani oleh kegagalan: Jika Anda mengalami kegagalan, jangan merasa terbebani olehnya. Sebaliknya, lihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh.
  • Jangan menjadi terlalu fokus pada hasil akhir: Jangan terlalu fokus pada hasil akhir atau tujuan yang ingin Anda capai. Sebaliknya, fokuslah pada proses dan nikmatilah setiap langkah yang Anda ambil menuju tujuan tersebut.
  • Cari kebahagiaan di dalam diri sendiri: Jangan terlalu bergantung pada orang lain atau kejadian di luar diri Anda untuk merasa bahagia. Carilah kebahagiaan di dalam diri Anda sendiri dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan dan berguna bagi diri sendiri.
Bersukacita dalam pengharapan diletakkan kepada rahmat TUHAN yang kaya dan penuh kasih karunia dan damai sejahtera berasal dari surga yang berguna selama hidup di dunia dan juga di surga kelak - yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. (1 Petrus 1:12)

Di dalam jalan-Nya yang terkadang tidak dipahami karena jalan-jalan TUHAN melampaui manusia maka Habakuk berkata: "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku." (Habakuk 3:17-19) Habakuk mengalami sukacita dalam hidupnya sebab apa pun terjadi ada harapan dalam TUHAN yang menyediakan kekekalan yang lebih bernilai daripada hidup yang sementara di dunia.

Menurut Pengkhotbah, untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Hanya dalam Kristus ada harapan untuk bersukacita dalam segala hal termasuk dalam keadaan terpuruk dan tidak sesuai harapan.

Sebab meletakan pengharapan dalam rencana TUHAN maka sukacita yang diperoleh adalah sukacita dalam TUHAN bukan sukacita yang diperoleh di luar TUHAN yang mungkin saja karena faktor kedagingan atau dosa. Tuhan akan bersukacita jika umat-Nya bersukacita di dalam DIA.

Bersukacita dalam pengharapan tidak dapat dilepaskan dari hidup karena iman. Oleh iman kita dapat bersukacita, berpengharapan dan tabah serta tekun berdoa hingga terwujudlah kehendak Bapa di bumi dalam umat-Nya hingga hidup penuh kasih karunia dan damai sejahtera. Oleh iman kita hidup bukan semata-mata berdasarkan apa yang dilihat oleh mata dan didengar telinga tetapi hidup karena percaya. Dan Jika mengasihi TUHAN Pencipta dan Mahakuasa dan Perkasa yang kita percayai maka TUHAN sumber sukacita dan sumber pengharapan menyediakan yang lebih baik dari segala sesuatu yang ada dalam hati dan pikiran kita pada waktu-Nya.

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. 1 Korintus 2:9


×
Berita Terbaru Update