Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 23 November 2018

Pola Bisnis Allah dan Sistem Manajeman Manusia

Matius 20:1-9.
20:1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
20:2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
20:3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
20:4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi.
20:5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
20:6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
20:7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
20:8 Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
20:9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

Kisah ini menarik. Yesus mencari pekerja bagi Kerajaan-Nya. Dia senantiasa mencari pekerja. Dia mencari pekerja dari subuh sampai waktu bekerja hampir usai. Dia mencari pekerja dari yang usia sangat muda sampai menjelang ajal. Dia mencari pekerja dari awal penciptaan sampai menjelang akhir kehancuran bumi dimana bumi pertama ini akan lenyap tidak ditemukan.

Dia mencari pekerja dengan upah sama, satu dinar. Satu dinar biasanya ditafsirkan sebagai upah pekerja sehari dari pagi sampai masuk ke malam hari. Semuanya yang berkerja dapat hasil yang sama. Tafsir mengarah kepada Yesus yang mencari pekerja yang bekerja bagi-Nya dan upahnya sama masuk dalam pesta perkawinan Anak Domba - dalam KerajaanNya.

Apakah yang tersirat dalam pola kerja yang Yesus berikan terkait dalam pola bisnis Kerajaan Allah dalam dunia kerja saat ini? Adakah pola manajeman apakah yang tersirat di dalamnya? Bukankah jika hal itu dikaitkan dalam bisnis maka hanya perusahaan yang kekurang sumber daya manusia saja yang dapat bertindak seperti itu dan berkecenderungan sifat perusahaan padat tenaga kerja bukan padat dengan tehnologi?

Pola bisnis yang digambarkan usaha pertanian yakni perkebunan anggur memiliki karakter unik. Keunikan antara lain : Usaha bisnis mengandung tujuan misi daripada sekedar mencari untung. Misi bisnis mempertimbangkan yang menjadi sasaran adalah menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dengan harapan memberikan pengaruh positif bagi manusia terutama keluarga dan lingkungan sekitar usaha. Usaha yang dilakukan sesuai dengan tujuan penciptaan Allah, menjadikan dan menempatkan manusia dalam posisi sentral, agar setiap manusia dapat mengolah kekayaan alam yang di berikan Allah sehingga berguna bagi kebutuhan hidup manusia dan di dalamnya manusia dapat hidup berkecukupan. Martabat dan kehormatan seluruh pekerja memiliki nilai yang sama sebagai manusia ciptaan Tuhan.

Keadilan dalam upah bukan karena senior atau junior dalam bekerja tetapi kepada kesepakatan perjanjian kerja, yang semuanya sesuai dengan peraturan pada masanya, satu hari satu dinar. Bisnis yang dijalankan dalam model diwarnai dengan kasih karunia, terutama kepada yang masuk senja. Pemberian kasih karunia beresiko kepada banyak hal dalam sistem operasi kegiatan usaha. Pemberian kasih karunia mengambarkan bahwa usaha tersebut juga dapat berputar karena memperoleh kasih karunia terlebih dahulu dan atau dalam kasus di atas bahwa Kebun Anggur tersebut dimiliki oleh pemilik yang adalah Sumber kasih karunia.

Mengalami kasih karunia terlebih dahulu dari sumber kasih kasih karunia memampukan berjalan dalam kasih karunia. Dasar pertimbangan memberi kasih karunia adalah memiliki kehidupan "murah hati". Matius 20:15 ,"Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?" Murah hati adalah landasan dan bentuk dedikasi melayani, membantu, menolong memberikan manfaat terbaik bagi karyawan, pelanggan dan pemegang saham. Murah hati dalam memperkerjakan karyawan dan juga bekerja memungkinkan adanya suatu keunggulan atas barang dan jasa yang ditawarkan.

Pola bisnis Allah bukan sekedar mencari keuntungan setinggi-tingginya dengan modal serendah-rendahnya, melainkan dirancang untuk transformasi agar hidup dalam kesejahteraan untuk semua. Transformasi memerlukan modal yang didapat dari keuntungan dalam bisnis. Sejahteraan untuk semua bukan karena sistem sosialis tetapi disebabkan hidup dalam "murah hati" terutama "pekerja senja" sehingga mereka menikmati kegembiraan.

Kesejahteraan untuk semua bukan menyamakan semua karyawan tetapi berpola kepada acuan yang berlaku umum tentang sistem upah dengan mempertimbangkan keadilan yang disertai "murah hati" bagi yang dianggap menerima kemurahan hati untuk kelangsungan hidup. Bisnis dalam pola "kebun anggur" adalah bisnis yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar "murah hati" sehingga prinsip "murah hati" menjadi media hubungan masyarakat yang kuat dalam berusaha. Bisnis adalah sebuah misi yang menempatkan manusia sesuai dengan kodratnya yang diberikan saat penciptaan.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)