Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya? (Amsal 20:24)
Kata orang dalam teks Ibrani mengunakan kata גָ֑בֶר / ḡā·ḇer menurut Pulpit Commentary menyiratkan manusia perkasa, sedangkan kata manusia mengunakan וְ֝אָדָ֗ם / wə·’ā·ḏām yaitu manusia lazimnya sebagai keturunan Adam. Teks di atas memberi pesan bahwa manusia yang perkasa sekalipun langkahnya ditentukan oleh TUHAN baik orang itu mengenal TUHAN atau tidak, baik mengunakan kebebasan dengan bertanggung-jawab maupun tidak. Tidak ada orang perkasa karena kekuatannya, kekayaan, dan lain lain di bumi yang luput dari TUHAN sekalipun bertindak semaunya sendiri apalagi orang pada umumnya, semua langkah orang ditentukan oleh TUHAN.
Manusia memiliki kehendak bebas, dan bertanggung jawab atas tindakannya, tetapi Tuhan tahu sebelumnya, dan memegang benang yang menghubungkan mereka bersama; dia memberi anugerah mencegah; ia memberikan rahmat yang efisien: dan manusia secara membabi buta merancang rancangan Mahakuasa sesuai dengan yang ia patuhi atau tolak.
Alkitab berkisah saat TUHAN menentukan sesuatu terhadap orang perkasa, maka orang perkasa itu tunduk dengan cara dan waktu TUHAN yang unik kepada setiap manusia perkasa. Contoh:
Kita tidak bisa mengetahui sebelumnya kejadian-kejadian yang akan datang, dan oleh sebab itu kita tidak tahu bagaimana meramalkannya: bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya? Bagaimana ia bisa tahu apa yang akan menimpanya, sebab ketetapan-ketetapan Allah yang menyangkut dia bersifat rahasia, dan oleh sebab itu bagaimana bisa dia merencanakan sendiri apa yang akan dilakukan tanpa bimbingan dari-Nya? Begitu sedikit kita memahami jalan kita sendiri sehingga kita tidak tahu apa yang baik bagi diri kita. Oleh sebab itu, kita harus melihat kekurangan sebagai suatu kebajikan, dan menyerahkan kepada Tuhan jalan kita, yang berada di dalam tangan-Nya, mengikuti bimbingan-Nya dan berserah kepada ketentuan Allah Sang Pemelihara.
Allah kadang-kadang bekerja sedemikian rupa dalam kehidupan orang benar sehingga sulit bagi mereka untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Kita mungkin tidak dapat melihat hikmah dari situasi tertentu, tetapi Alkitab mendorong kita untuk percaya bahwa meskipun demikian Allah sedang bekerja di belakang layar demi kebaikan kita. Ayub sebagai contoh. Ayub seorang yang saleh, jujur dan takut akan TUHAN tetapi mengalami ujian sehingga ternaknya lenyap, anak-anaknya meninggal dan ia sendiri mengalami penyakit kulit sehingga jalan hidup Ayub berubah dengan cepat. Ia menderita tetapi setelah imannya teruji seperti emas, maka Allah mengembalikan keadaan Ayub lebih baik dari semula.
Langkah manusia bergantung pada Allah sehingga kita perlu dan terus menerus bergantung padaNYA. Semua tindakan jasmani kita secara alamiah bergantung pada pemeliharaan-Nya, dan semua tindakan rohani kita bergantung pada anugerah-Nya. Orang yang terbaik tidak akan lebih baik melebihi keadaannya yang telah diciptakan oleh Allah baginya. Juga, setiap makhluk menjadi bagi kita seperti yang sudah seharusnya demikian sesuai dengan kehendak Allah. Usaha-usaha kita akan berhasil bukan seperti yang kita inginkan dan rancangkan, melainkan sebagaimana yang Allah arahkan dan tentukan. Bahkan langkah-langkah orang kuat dan perkasa sekalipun ditentukan oleh TUHAN, sebab kekuatannya akan menjadi kelemahan tanpa Allah, dan juga pertempuran tidak selalu tergantung pada orang kuat. Contoh: Goliat yang gagah, kuat dan perkasa kalah dengan Daud yang sangat muda dengan mengunakan ali-ali.
Pemazmur berkata: TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;(Mazmur 37:23). Jika kita berkenan karena bertindak sesuai firman Tuhan dan didasari hati yang murni sehingga hidup berkenan kepada TUHAN, maka langkah kehidupan kita akan menuju tujuan hidup yang ditetapkan TUHAN Pencipta sehingga jadi kemuliaanNya. (Yesaya 43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!")
Langkah manusia bergantung kepada Allah berarti manusia harus menjalin relasi dengan Allah yang lazimnya dilakukan melalui berdoa. Doa adalah sarana yang tersedia untuk menaruh hidup kedalam kasih dan rencana TUHAN agar TUHAN mengatur dan menetapkan langkah kita sehingga mengalami pemeliharaan dan anugerahNYA dalam menjalani hidup. Contoh: Daniel yang bergantung sepenuhnya kepada Allah agar tahu mimpi dan arti raja Nebukadnesar. Dengan berdoa pribadi dan dukungan dari sahabatnya berdoa maka Daniel mengetahui rahasia mimpi raja. Daniel kemudian diangkat menjadi pembesar kerajaan Babel.
Tuhan menentukan langkah seseorang karena TUHAN hendak menunjukkan perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalanNya adil itu yang dikatakan raja Nebukadnezar. ( Daniel 4:37) Keadilan dan kebenaran yang ditegakkan oleh TUHAN maka seseorang menuai apa yang ditabur. Nebukadnezar yang congkak dapat direndahkan TUHAN sampai ia memuji dan meninggikan dan memuliakan Raja Surga.
Tuhan menentukan langkah berarti bukan kehendakku yang jadi melainkan kehendak TUHAN. Saat Yesus hendak memikul dosa manusia di kayu salib, maka Dia berseru bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendak Bapa. Menyerahkan sepenuhnya kepada tangan TUHAN untuk hidup ini adalah peerbuatan yang benar benar sepenuhnny bergantung kepada TUHAN. Apa maunya TUHAN itu yang harus terwujud meskipun dari sisi kemanusian memiliki keinginan, perasaan dan kehendak yang mungkin saja berbeda dengan kehendak TUHAN sehingga perlu mengerti kehendakNya meskipun karena dosa dan hidup yang tidak diserahkan kepada TUHAN maka menjadi tidak mudah mengerti kehendakNYA.
Mengerti visi dan misi TUHAN yang unik dan khas dalam hidup pribadi adalah sesuatu yang sulit meskipun kehendakNya yang terjadi. Tuhan memiliki maksud dan tujuan mengapa kita ada dan hidup di bumi dan kehidupan kita adalah kesukaan TUHAN jika melakukan sesuai dengan misi yang diberikan TUHAN kepada kita.
Karena tujuan hidup terletak kepada pemberi hidup, maka perlu bertanya kepada TUHAN apakah misi yang diberikan agar jalan hidup sesuai dengan rencanaNya. Hubungan relasi dengan TUHAN kembali menjadi hal penting dalam mengerti jalan hidup disamping mengetahui langkah ketentuan Tuhan Allah. Alkitab memberi gambaran bahwa menemukan dan mengerti jalan hidup tidak mudah dan sama bagi semua orang.
Mengerti mengapa saya ada dan diciptakan TUHAN adalah pencarian yang sangat penting meskipun mungkin sampai akhir hidup masih belum tahu apa tujuan TUHAN menciptakan saya hingga saya ada dan hidup didunia. Intervensi TUHAN terkadang dilakukan oleh TUHAN agar kita mengetahui tujuan mengapa saya ada berikut dengan visi dan misi yang harus dikerjakan. Intervensi TUHAN harus kita mohonkan melalui doa dan membaca dan merenungkan Firman TUHAN
Langkah manusia bergantung kepada Tuhan dan lewat anugerah semata karena adanya relasi dengan TUHAN maka mengerti hidup ini menurut tujuan Tuhan mengadakan. Hidup dijalanNya maka hidup berarti sesuai dengan tujuan TUHAN untuk apa hidup selaras dengan misiNya yang unik.
Manusia memiliki kehendak bebas, dan bertanggung jawab atas tindakannya, tetapi Tuhan tahu sebelumnya, dan memegang benang yang menghubungkan mereka bersama; dia memberi anugerah mencegah; ia memberikan rahmat yang efisien: dan manusia secara membabi buta merancang rancangan Mahakuasa sesuai dengan yang ia patuhi atau tolak.
Alkitab berkisah saat TUHAN menentukan sesuatu terhadap orang perkasa, maka orang perkasa itu tunduk dengan cara dan waktu TUHAN yang unik kepada setiap manusia perkasa. Contoh:
- Firaun yang menolak membebaskan Israel dari perbudakkan di Mesir mendapatkan sepuluh tulah lalu diizinkan keluar yang diikuti dengan pemberian yang banyak dari orang Mesir ke Israel, kemudian dikejar kembali oleh Firaun lalu Firaun dan pasukannya ditenggelamkan di Laut Merah.
- Isai mengumpulkan anak-anaknya yang dianggap pantas untuk diurapi Samuel sehingga menyisakan Daud yang dipandang rendah dipengembalaan domba, tetapi justru Daud yang terpilih dan diurapi oleh Samuel
- Koresh raja Media secara tiba tiba mengeluarkan maklumat pembangunan kembali Yerusalem yang hancur sehingga genaplah perkataan Yeremia tentang pemulihan Yerusalem.
Kita tidak bisa mengetahui sebelumnya kejadian-kejadian yang akan datang, dan oleh sebab itu kita tidak tahu bagaimana meramalkannya: bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya? Bagaimana ia bisa tahu apa yang akan menimpanya, sebab ketetapan-ketetapan Allah yang menyangkut dia bersifat rahasia, dan oleh sebab itu bagaimana bisa dia merencanakan sendiri apa yang akan dilakukan tanpa bimbingan dari-Nya? Begitu sedikit kita memahami jalan kita sendiri sehingga kita tidak tahu apa yang baik bagi diri kita. Oleh sebab itu, kita harus melihat kekurangan sebagai suatu kebajikan, dan menyerahkan kepada Tuhan jalan kita, yang berada di dalam tangan-Nya, mengikuti bimbingan-Nya dan berserah kepada ketentuan Allah Sang Pemelihara.
Allah kadang-kadang bekerja sedemikian rupa dalam kehidupan orang benar sehingga sulit bagi mereka untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Kita mungkin tidak dapat melihat hikmah dari situasi tertentu, tetapi Alkitab mendorong kita untuk percaya bahwa meskipun demikian Allah sedang bekerja di belakang layar demi kebaikan kita. Ayub sebagai contoh. Ayub seorang yang saleh, jujur dan takut akan TUHAN tetapi mengalami ujian sehingga ternaknya lenyap, anak-anaknya meninggal dan ia sendiri mengalami penyakit kulit sehingga jalan hidup Ayub berubah dengan cepat. Ia menderita tetapi setelah imannya teruji seperti emas, maka Allah mengembalikan keadaan Ayub lebih baik dari semula.
Langkah manusia bergantung pada Allah sehingga kita perlu dan terus menerus bergantung padaNYA. Semua tindakan jasmani kita secara alamiah bergantung pada pemeliharaan-Nya, dan semua tindakan rohani kita bergantung pada anugerah-Nya. Orang yang terbaik tidak akan lebih baik melebihi keadaannya yang telah diciptakan oleh Allah baginya. Juga, setiap makhluk menjadi bagi kita seperti yang sudah seharusnya demikian sesuai dengan kehendak Allah. Usaha-usaha kita akan berhasil bukan seperti yang kita inginkan dan rancangkan, melainkan sebagaimana yang Allah arahkan dan tentukan. Bahkan langkah-langkah orang kuat dan perkasa sekalipun ditentukan oleh TUHAN, sebab kekuatannya akan menjadi kelemahan tanpa Allah, dan juga pertempuran tidak selalu tergantung pada orang kuat. Contoh: Goliat yang gagah, kuat dan perkasa kalah dengan Daud yang sangat muda dengan mengunakan ali-ali.
Pemazmur berkata: TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;(Mazmur 37:23). Jika kita berkenan karena bertindak sesuai firman Tuhan dan didasari hati yang murni sehingga hidup berkenan kepada TUHAN, maka langkah kehidupan kita akan menuju tujuan hidup yang ditetapkan TUHAN Pencipta sehingga jadi kemuliaanNya. (Yesaya 43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!")
Langkah manusia bergantung kepada Allah berarti manusia harus menjalin relasi dengan Allah yang lazimnya dilakukan melalui berdoa. Doa adalah sarana yang tersedia untuk menaruh hidup kedalam kasih dan rencana TUHAN agar TUHAN mengatur dan menetapkan langkah kita sehingga mengalami pemeliharaan dan anugerahNYA dalam menjalani hidup. Contoh: Daniel yang bergantung sepenuhnya kepada Allah agar tahu mimpi dan arti raja Nebukadnesar. Dengan berdoa pribadi dan dukungan dari sahabatnya berdoa maka Daniel mengetahui rahasia mimpi raja. Daniel kemudian diangkat menjadi pembesar kerajaan Babel.
Tuhan menentukan langkah seseorang karena TUHAN hendak menunjukkan perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalanNya adil itu yang dikatakan raja Nebukadnezar. ( Daniel 4:37) Keadilan dan kebenaran yang ditegakkan oleh TUHAN maka seseorang menuai apa yang ditabur. Nebukadnezar yang congkak dapat direndahkan TUHAN sampai ia memuji dan meninggikan dan memuliakan Raja Surga.
Tuhan menentukan langkah berarti bukan kehendakku yang jadi melainkan kehendak TUHAN. Saat Yesus hendak memikul dosa manusia di kayu salib, maka Dia berseru bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendak Bapa. Menyerahkan sepenuhnya kepada tangan TUHAN untuk hidup ini adalah peerbuatan yang benar benar sepenuhnny bergantung kepada TUHAN. Apa maunya TUHAN itu yang harus terwujud meskipun dari sisi kemanusian memiliki keinginan, perasaan dan kehendak yang mungkin saja berbeda dengan kehendak TUHAN sehingga perlu mengerti kehendakNya meskipun karena dosa dan hidup yang tidak diserahkan kepada TUHAN maka menjadi tidak mudah mengerti kehendakNYA.
Mengerti visi dan misi TUHAN yang unik dan khas dalam hidup pribadi adalah sesuatu yang sulit meskipun kehendakNya yang terjadi. Tuhan memiliki maksud dan tujuan mengapa kita ada dan hidup di bumi dan kehidupan kita adalah kesukaan TUHAN jika melakukan sesuai dengan misi yang diberikan TUHAN kepada kita.
Karena tujuan hidup terletak kepada pemberi hidup, maka perlu bertanya kepada TUHAN apakah misi yang diberikan agar jalan hidup sesuai dengan rencanaNya. Hubungan relasi dengan TUHAN kembali menjadi hal penting dalam mengerti jalan hidup disamping mengetahui langkah ketentuan Tuhan Allah. Alkitab memberi gambaran bahwa menemukan dan mengerti jalan hidup tidak mudah dan sama bagi semua orang.
Nama | Waktu mengerti jalan hidup | |||
Masa Bayi | Remaja | Dewasa | Masa tua | |
Yesus | Masa bayi | |||
Daud, Samuel | Remaja | |||
Yusuf, Paulus | Dewasa | |||
Abraham, Musa | Masa tua |
Mengerti mengapa saya ada dan diciptakan TUHAN adalah pencarian yang sangat penting meskipun mungkin sampai akhir hidup masih belum tahu apa tujuan TUHAN menciptakan saya hingga saya ada dan hidup didunia. Intervensi TUHAN terkadang dilakukan oleh TUHAN agar kita mengetahui tujuan mengapa saya ada berikut dengan visi dan misi yang harus dikerjakan. Intervensi TUHAN harus kita mohonkan melalui doa dan membaca dan merenungkan Firman TUHAN
Langkah manusia bergantung kepada Tuhan dan lewat anugerah semata karena adanya relasi dengan TUHAN maka mengerti hidup ini menurut tujuan Tuhan mengadakan. Hidup dijalanNya maka hidup berarti sesuai dengan tujuan TUHAN untuk apa hidup selaras dengan misiNya yang unik.
- Tulisan lainnya:
- Bergantung Kepada Tuhan Allah
- Iman Kepada Kekuatan Allah
- Pengantar Okultisme
- Berserah Kepada TUHAN
- Kesetiaan Allah Dalam Kitab Roma
- Ajakan Menerima Berkat Rohani