Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 12 Juni 2020

Iman Kepada Kekuatan Allah


Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. 1 Korintus 2:5

Paulus bersandar kepada kekuatan Allah saat berhadapan dengan jemaat Korintus. Hal ini dilakukan dengan:
  • Tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat dalam menyampaikan kesaksian Allah
  • Saat di Athena di mana ia menggunakan logika Yunani, bahkan mengutip penyair mereka (lihat Kisah Para Rasul 17:16-34) sedangkan di Korintus memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain Yesus yang disalibkan
  • Datang ke Korintus dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar
Paulus saat ke Korintus tidak sampaikan berita Injil dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh

Paulus pernah melakukan penginjilan kontekstual di Atena yang menyebabkan beberapa orang mengabungkan diri dengan Paulus, tetapi hal itu tidak dilakukan di Korintus. Apakah menganggap kurang memuaskan? Ataukah hasil penginjilan dimana ada orang percaya dan bertobat karena kuasa Tuhan saja? Ataukah karena orang Korintus sangat bangga akan hikmat dan ilmu pengetahuan mereka sehingga pembicaraan langsung kepada berita Injil?  Sikap Paulus yang hanya memberitakan Yesus semata-mata adalah hasil refleksi dari perjalanan kehidupan Paulus dalam memberitakan Injil.

Utley berpendapat bahwa Paulus mengungkapkan perbedaan antara dirinya dengan beberapa orang Korintus yang menganut ajaran palsu yang menekankan secara berlebihan pengetahuan dan retoris, yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin gereja. Apolos lah, bukan Paulus, yang merupakan ahli seni berpidato dan mereka menginginkan Paulus untuk meniru gaya berbicaranya di depan publik. Kelemahan Paulus adalah hal-hal yang digunakan oleh palsu guru dalam 2 Korintus 10; 11; 12; 13 sebagai dasar menyerang Paulus. Mereka membesarkan kekuatan mereka (yaitu, pendidikan, posisi sosial, karunia rohani, kemampuan berbicara). Bagi Paulus, satu-satunya pengharapan umat manusia adalah dalam kasih karunia Bapa, karya paripurna Anak, dan kuasa Roh. Dengan kata lain, Tuhan sendirilah ang merupakan satu-satunya dasar untuk keselamatan. Wahyu Allah, bukan penemuan bukan manusia; hikmat Allah, bukan kefasihan atau logika manusia, adalah satu-satunya sumber kepercayaan diri

Expositor's Greek Testament berkomentar bahwa tujuan Rasul dalam membuang seni orator dan hikmat manusia adalah sebagai berikut: “agar imanmu tidak bergantung pada kebijaksanaan manusia, tetapi dalam (kekuatan) Tuhan”. Paulus sebagai juru bicara Allah dalam menyatakan Injil, maka ia mencari akhir dari Allah Sendiri, yaitu, bahwa hanya Allah yang harus dimuliakan dalam iman para pendengarnya (1 Korintus 1:31; lih 1 Korintus 1:15). Seandainya ia membujuk jemaat Korintus dengan alasan yang cerdas dan mendasarkan agama Kristen pada filsafat Yunani mereka, karyanya akan musnah dengan kebijaksanaan zaman itu

Barnes' Notes on the Bible, Tuhan bermaksud memberi Anda demonstrasi yang kuat dan kokoh bahwa agama yang Anda anut berasal dari-Nya; dan ini tidak mungkin terjadi jika khotbahnya dihadiri dengan rahmat kefasihan berbicara, atau abstraksi dari pemikiran metafisik yang halus. Itu kemudian akan muncul berdasarkan kebijaksanaan manusia.

Wycliffe menyatakan bahwa khotbah Paulus yang sederhana dimaksudkan agar orang-orang di Korintus tidak memiliki iman yang berlandaskan pada argumentasi logika dan filsafat, suatu iman yang bisa tunduk pada argumentasi lainnya. "Sesuatu yang tergantung pada argumentasi yang cerdik dapat tunduk pada argumentasi yang lebih cerdik". Tetapi, iman yang didirikan di atas kekuatan Allah memiliki landasan yang kokoh dan bertahan lama.

Pendapat Wycliffe dan yang lainnya seolah kita tidak memerlukan hikmat manusia dalam beriman. Apakah demikian? Hikmat manusia melekat dalam diri manusia karena manusia memiliki akal budi tetapi sudah jatuh dalam dosa. Sebelum Paulus memutuskan tidak bersandar kepada hikmat manusia, ia terlebih dahulu menjelaskan bahwa ada dua macam jenis hikmat. Hikmat itu terdiri dari hikmat Allah dan hikmat manusia. Pembaca tulisan Paulus dianjurkan untuk memilih bergantung kepada hikmat Allah. Sehingga dalam hidup beriman butuh hikmat Allah. Bahkan Yakobus membagi hikmat lebih terperinci lagi menjadi empat macam hikmat yaitu hikmat dari Atas, Hikmat dari dunia, hikmat nafsu manusia dan hikmat setan-setan. Hikmat Allah adalah Hikmat dari Atas.

Hikmat manusia bertentangan dengan kekuatan Allah. Contoh: Pada saat malam telah tiba, orang yang mengikuti dan mendengar Yesus mengajar butuh istirat dan makan, maka hikmat manusia yang dimiliki oleh para murid Yesus adalah menyuruh mereka pergi ke desa-desa supaya dapat membeli makanan. Tetapi hal itu tidak disetujui oleh Yesus. Yesus menyatakan bahwa para murid harus memberi mereka makan. Murid berpikir harus menyediakan uang dua ratus dinar untuk memberi makan lima ribu orang. Jika ada uang, timbul masalah lain.... belinya dimana? Yesus bertanya ada berapa banyak roti yang ada padamu lalu didapati lima roti dan dua ekor ikan. Yesus roti dan ikan dan mengucap berkat lalu memecah-mecahkan roti itu dan diberikan kepada murid-murid-Nya supaya dibagikan kepada orang banyak. Semua makan sampai kenyang dan kemudian dikumpulkan sisa-sisa roti itu maka terkumpul dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. (Markus 6:30-44)

Kekuatan Allah hadir dalam pemberitaan Injil melalui Paulus. Kuasa TUHAN mempertunjukkan kesaksian akan kebenaran di mana-mana; menjadi sesuatu demontrasi yang tidak dapat ditolak bahwa kekristenan bukan berasal dari manusia tetapi dari surga. Kekuatan itu terlihat dalam mengubah hati; dalam mengatasi kecenderungan kuat sifat kita untuk berbuat dosa; dalam menundukkan jiwa; dan menjadikan orang berdosa makhluk baru dalam Kristus Yesus bahkan orang-orang Kristen yang rendah hati dan tidak terpelajar sering rela pergi ke tiang pancang sebagai martir - sama seperti seorang patriot yang rendah hati dan tidak terpelajar bersedia mati untuk negaranya.

Apakah selama ini bersandar kepada hikmat manusia bahkan diwarnai dengan hikmat nafsu dunia bahkan hikmat dari setan sehingga pandai merancangkan kejahatan yang merugikan orang lain. Bertobatlah sebab ada hikmat Tuhan dan kuasa TUHAN yang menjawab persoalan hidup kita. Mengapa tenggelam dalam hikmat dunia yang suatu saat akan lenyap dan kita pun akan dihakimi kelak oleh TUHAN. Jalani hidup dengan bersama TUHAN berdasarkan iman kepada kekuatan Allah serta mohon hikmat dari TUHAN.

Paulus memiliki keberanian memberita Injil kepada orang Korintus yang bangga akan kecerdasan hikmat manusia sebab ada kuasa Allah yang besar yang meneguhkan pemberitaan Injil. TUHAN lebih besar dari pengkhotbah-pengkhotbah yang pandai berorasi / fasih lidah atau rasul-rasul yang multi talenta. DIA sanggup dan dapat memakai setiap orang yang memiliki keterbatasan dan kekurangan, menyatakan kuasa-Nya yang sanggup memberikan jawaban terhadap segala peristiwa. Kita dapat berdoa untuk orang-orang agar membuka hati terhadap perkabaran Injil. Dalam keterbatasan kita dapat membagikan berita Injil kepada orang lain dan yakin bahwa TUHAN memakai kata-kata kita yang sederhana dan terbatas untuk menyatakan keselamatan melalui Yesus. Jangan kecewa dan putus ada jika berita tersebut ditolak.... sebab kita dapat berdoa untuk mereka agar TUHAN menundukkan hidup mereka sehingga terbuka dan menerima Injil di hari kemudian.

Bergantung kepada kekuatan Allah juga panggilan bagi mereka yang beranggapan bergerak di bidang sekuler. Dalam setiap kegiatan perlu TUHAN agar kegiatan kita disertai TUHAN sehingga dalam segala sesuatu TUHAN bekerja untuk kebaikan kita. Seperti Murid-murid Yesus sebagai nelayan profesional jika TUHAN hadir hasil tangkapan mengembirakan. Dengan beriman serta libatkan TUHAN maka kekuatan TUHAN kiranya menyertai.

Roh Kudus yang bekerja saat ini dapat memberikan kekuatan Allah dan hikmat Allah. Undang Roh Allah tinggal bersama kita sebab DIA mengetahui segala jalan yang harus ditempuh agar menjadi indah segala sesuatu pada waktunya dan hidup menjadi berkat bagi sesama serta berkenan dihadapan TUHAN.



Tulisan lainnya:
Dibenarkan oleh Iman berdasarkan Kitab Roma
Yesus Sebagai Penulis Dan Penyempurna
Perlombaan Iman
Berjalan Di Atas Air
Akhiri Pertandingan Dengan Baik
Rahab, Pelacur Jadi Pahlawan Iman


Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)