namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. Ibrani 6:6
Menyalibkan Yesus kembali telah terjadi sejak Kitab Ibrani ditulis yang ditujukan kepada pembacanya yang diduga adalah komunitas orang Yahudi di kota Roma sebab mungkin ada orang yang murtad kembali ke agama Yahudi setelah mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang.
Teks di atas menjadi liar setelah banyak sejumlah penafsir Alkitab yang coba mengali isi teks sebab ayat ini merupakan perkataan yang sulit bagi sejumlah pemahaman theologi terlebih lebih dengan munculnya orang yang mengaku inkarnasi dari Tuhan Yang Mahakuasa yang mengunakan ayat di atas untuk kepentingannya sendiri dengan menyatakan bahwa orang Kristen yang menolak Tuhan yang berinkarnasi kembali adalah seperti ahli farisi yang dulu berperan menyalibkan Yesus Kristus dengan mengabaikan bahwa ada keterangan dalam Alkitab bahwa "Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu" (Kisah Para Rasul 3:21) Contoh lihat catatan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa.
Pertentangan penafsiran soal ayat di atas adalah soal dogma apakah sekali selamat tetap selamat atau keselamatan dapat hilang. Calvin dan Armenian memiliki perbedaan pandangan dan salah satu pemicunya adalah penafsiran teks di atas meskipun ada sejumlah ayat lain juga. Tulisan dalam blog ini hanya memberikan pertimbangan agar pembaca mengambil keputusan masing-masing sebab selama tidak murtad maka pasti selamat dengan pulang membawa berkas-berkasnya ke sorga.
Dave Hagelberg memberikan empat pandangan berhubungan dengan ayat di atas, yaitu:
- Keselamatan mereka akan hilang sehingga mereka sedang menuju neraka, meskipun mereka pernah percaya dan lahir baru.
- Ada sesuatu yang tidak beres dalam iman mereka, sehingga mereka tidak pernah diselamatkan, mereka hanya “mengecap keselamatan, tetapi tidak “memakannya.”
- Pandangan yang mengatakan bahwa ayat ini hanya menceritakan suatu pengandaian saja, yaitu seandainya keselamatan mereka hilang, orang itu tidak tertolong lagi.
- Mereka adalah orang yang sudah selamat, tetapi yang menjauhkan diri dari persekutuan yang hidup dengan Tuhan Yesus sehingga pahala mereka terancam
Dalam teks di atas yang menjadi tema adalah soal murtad. Kata yang diterjemahkan dengan murtad dalam teks adalah παραπεσόντας / parapesontas dengan kata dasarnya παραπίπτω (parapiptó) yang berarti jatuh, masuk atau pergi, gagal. Menurut Strong's Concordance kata itu digunakan untuk mengambarkan: Saya jatuh, mundur (ke jalan yang tidak percaya dan tidak bertuhan di masa lalu). HELPS Word-studies memaknai kata itu menjauh, setelah dekat-dekat; untuk membelot (meninggalkan) dan itu berarti mengacu pada pengikut dekat Kristus yang menjadi pembelot. Ini menunjukkan bahwa orang ini (setidaknya pada satu waktu) adalah seorang yang beriman. Murtad dengan mengunakan kata parapipto hanya ada dalam Ibrani mengunakan kata tersebut.
Kata murtad juga dijumpai dalam ayat lain tetapi tidak ditambahi dengan kata menyalibkan Yesus kembali. Murtad misalnya terdapat dalam:
- Matius 13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
- Matius 24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci
- 2 tesalonika 2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa
- 1 Timotius 4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
- Ibrani 3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
Kita mungkin beranggapan bahwa mereka yang telah dibaptis, dan yang telah merasakan karunia yang berasal dari surga, dan telah menerima roh kekudusan, dan telah merasakan firman Allah yang baik, dan kuasa zaman yang akan datang, harus kembali berbuat dosa, sehingga mereka harus diperbarui. lagi untuk bertobat, dan sekali lagi menyalibkan Anak Allah dan menempatkannya pada aib." Berbuat dosanya bukan dosa biasa melainkan dosa kejatuhan dan mengikuti ajaran setan-setan tetapi faktanya hal itu mungkin terjadi menimpa orang yang tidak bertumbuh dalam kebenaran.
Orang murtad yang berasal dari kata "jatuh" dilukiskan oleh Kitab Ibrani seperti tanah yang menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran. Bertobat terima Yesus dan lahir baru maka orang itu mendapatkan "air" sehingga tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan buah tetapi jika menyalibkan Yesus kembali maka akan seperti semak duri yang menunggu pembakaran.
Jika dulu pembaca Kitab Ibrani mula-mula agar tidak kembali ke agama Yahudi seperti yang diajarkan para ahli Taurat dan orang Farisi yang menolak Yesus sebagai Mesias maka saat ini bagi yang telah lahir baru dan mendapatkan karunia-karunia rohani agar terus bertumbuh di dalam Yesus dengan tidak menyimpan akar pahit dan tetap teguh percaya kepada Yesus sambil menyangkal diri dan memikul salib sekalipun ada "saudara seiman" yang mungkin alami kejatuhan sebab hal itu sudah dinubuatkan oleh Kitab Suci.
Barnes' Notes on the Bible menyatakan menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum adalah suatu tindakan yang akan membuat keselamatan mereka tidak mungkin, karena:
- Kejahatan akan diperburuk melebihi kejahatan mereka yang menolaknya dan membunuh dia - karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan; dan,
- Akan menjadi penolakan terhadap satu-satunya rencana keselamatan setelah mereka memiliki pengalaman akan kekuatannya dan mengetahui kemanjurannya.
- itu akan menunjukkan dosa besar kemurtadan
- Pernyataan seperti itu mungkin merupakan salah satu cara paling efektif untuk menjaga dari kemurtadan.
- Cara yang digunakan Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dari kemurtadan, sepenuhnya efektif. Tidak ada bukti bahwa seseorang pernah meninggalkan orang Kristen yang sejati
Barnes mungkin lupa bahwa penyangkalan terhadap Kristus di muka umum adalah satu-satunya cara cari aman dari penganiayaan, penyiksaan dan penyitaan. Penyangkalan terhadap Kristus di muka umum dan kembalinya seseorang kepada agama lamanya yang sah (misalnya penyembahan berhala atau bahkan Yudaisme) dinyatakan oleh para penganiaya umat kristiani sebagai solusi terhadap “masalah” mereka. Bukankah saat ini untuk kepentingan tertentu juga menjual TUHAN? (Matius 16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.)
Yesus telah mati di kayu salib menebus dosa-dosa manusia yang percaya dan meneriman-Nya. Kita yang percaya dapat pengampunan dosa dan keselamatan maka jika murtad maka sama dengan menyalibkan kembali Yesus dan perlu segera bertobat jika masih ada kesempatan. TUHAN telah bersedia mengenakan daging dan serupa dengan manusia bahkan mati di salib maka kita diminta agar menjaga iman sampai akhir kehidupan sekalipun ada godaan dan tawaran dunia yang mengiurkan seperti harta, tahta dan wanita bahkan kesukaran / kesengsaraan hingga nyawa. Kiranya kita ikut Yesus dengan sungguh-sungguh dan alami lahir baru, hidup dalam Roh Kudus kemudian setia menyangkal diri dan pikul salib adalah membuktikan kita benar murid-Nya.
- Tulisan lainnya:
- Tanda Tanda Kedatangan Kembali Yesus Kristus
- Berontak kepada TUHAN
- Dosa Tidak Percaya
- Salib Kesempurnaan Karya Yesus
- Salib Kristus Rencana Kekal Keselamatan Allah
- Kebenaran Salib Antara Perjanjian Lama Dengan 1 Korintus