-->

Notification

×

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Regulator dan Strategic Thinking

Sabtu, 24 November 2018 | November 24, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-02T19:46:34Z
Wahyu 18:3 karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."

Kitab Wahyu mencatat bahwa di akhir zaman, ada praktek yang tidak disukai Tuhan, yaitu para raja raja di bumi bersinergi dengan pembisnis untuk melampiaskan hawa nafsunya untuk menjadi kaya ... dalam menekankan menikmati kesenangan, kemudahan dan keinginan yang ditawarkan dunia dengan mengabaikan orang lain yang tidak masuk dalam kelompok - group.

Jika pedagang di bumi dipersamakan dengan kegiatan pemasaran sebagai ujung tombak mencapai kesuksesan secara finansial untuk menjadi alasan kuat menikmati kenikmatan duniawi sebagai jerih payahnya, dan kebahagiaan sementara di dunia, maka perlu disimak perkembangan management pemasaran yang ada sekarang ini. Schnaars mengelompokan perkembangan strategi pemasaran setelah perang dunia ke dua menjadi beberapa fase, yaitu:
  • Budgeting dan overall strategy (dekade 1950 an)
  • Perancanaan jangka panjang. (dekade 1960 an).
  • Formula planning (dekade 1970 an)
  • Strategic Thinking (sejak 1980 an sampai saat ini)
Strategic Thinking didasarkan konsep keunggulan bersaing sebagai tekanan dalam melakukan pemasaran dengan ciri ciri antara lain:
  • Kompetensi Khusus.
  • Menciptakan persaingan tidak sehat.
  • Kesinambungan dalam keunggulan bersaing.
  • Kesesuian dengan lingkungan eksternal.
  • Laba yang lebih besar daripada laba rata-rata dalam industri
  • Cenderung bersifat Egalitarianism
  • Menyeimbangkan pesaing dengan pelanggan.
  • Meningkatkan kreativitas dan fleksibel
Pada prinsipnya praktek di atas dapat dibenarkan selama ada regulator dari pemimpin pemerintahan yang diwakili para raja-raja di bumi salah satu tugasnya secara perekonomian untuk berjuang terhadap pemerataan sehingga fokus tidak hanya kepada pertumbuhan sekalipun tanpa pertumbuhan segala sesuatu semuanya akan sulit. Tulisan ini ditekankan pada sisi persaingan sehat.

Pemerintah memiliki kewajiban menciptakan persaingan sehat yang diperhadapkan dengan konsep strategi menciptakan persaingan tidak sehat yang menguntungkan kelompok bisnisnya. Persaingan tidak sehat adalah salah satu yang tidak disukai oleh Tuhan berdasarkan tafsiran Kitab Wahyu dan tugas itu dibebankan kepada para ekskutif yang mengepalai daerah -- dari strata teratas sampai terendah.

Perusahaan transnasional adalah sosok yang berpotensi mempengaruhi raja-raja di bumi dan darinya datang sumber-sumber aliran dana yang lumayan besar. Transnasional dibutuhkan oleh setiap bangsa di dunia, mereka memiliki kekuatan besar terhadap suatu negara manapun di dunia sehingga suatu tantangan bagi para raja-raja di dunia untuk bertindak sesuai dengan peran, fungsi dan "sumpah jabatan" yang memperhatikan khalayak banyak.

Situasi lapangan yang dihadapi para pedagang (marketing) berat. Tuntutan diperhadapkan dengan laba yang besar dibanding pesaing dalam industri sejenis dengan tetap bertindak sesuai dengan ketentuan Allah, namun Allah adalah Tuhan yang Maha-Kuasa. Dia Kudus, Dia ingin adanya kasih terhadap mereka yang kalah dalam bersaing -- perlindungan terhadap kebangkrutan dll terlebih lebih dalam globalisasi dunia perdagangan. Kekayaan bersifat sementara, namun menjadi hak atas kerja keras.

Menikmati hak atas jerih payah adalah diperbolehkan. Lakukan kerja keras dengan memperhatikan peraturan dan kesepakatan bersama. Bila menikmati kekayaan - ingatlah dengan yang kalah dalam persaingan. Tuhan kiranya memberkati dan menolong menikmati jerih lelah hingga masuk rumah Bapa.

×
Berita Terbaru Update