Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Jumat, 07 September 2018

Yesus Guru Seutuhnya Dalam Mengajar

Dunia pendidikan dipenuhi dengan fakta berlawanan dan terpisah, sehingga mengalami kesulitan membina dan membangun manusia seutuhnya. Permasalahan membina manusia seutuhnya, antara lain adalah :
  • Memisahkan hati dengan akal. Hasilnya : akal yang tidak tahu cara merasa, dan perasaan yang tidak tahu cara berpikir.
  • Memisahkan fakta dengan perasaan. Hasilnya : fakta-fakta mati yang membuat dunia makin menjauh, dan perasaan acuh yang mengurangi makna sebenarnya dari apa yang dirasakan orang sekarang ini.
  • Memisahkan tiori dengan praktek. Hasilnya : Tiori yang tidak bisa diterapkan dalam kehidupan, dan praktik yang tidak didasari dengan pemahaman.
  • Memisahkan pengajaran dengan pembelajaran. Hasil: guru yang terus berbicara tetapi tidak mendengarkan, dan murid yang terus mendengarkan tetapi tidak berbicara.
Tuhan Yesus dalam mengajar agar murid-Nya tidak memisahkan hati dan akal.
  • Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
  • Matius 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
  • Ibrani 10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
Yesus mengajar agar murid-Nya memiliki keselarasan antara hati dan akal, karena menerima-Nya sebagai Guru dan Tuhan adalah sebuah ikatan perjanjian dengan umat-Nya sebagai murid-Nya dengan menghargai hak kebebasan namun dengan kerelaan hati mentaati serta menundukkan akal ke bawah hikmat-Nya. [Dengan hati dan akal, Yesus menuntaskan pelayan-Nya saat menghadapi wanita yang berzina. (Yohanes 8:3)] Tuhan Yesus dalam mengajar murid-Nya tidak memisahkan fakta dan perasaan.
  • Yohanes 11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata
  • Yohanes 11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
Meskipun Yesus mengetahui bahwa Lazarus akan bangkit kembali, DIA tetap merasakan dan menghargai perasaan Maria. Yesus mengajar agar tidak memisahkan antara fakta dan perasaan. Tuhan Yesus mengajarkan tiori dan praktek. Dia sering mendelegasikan tugas-Nya sejak awal pelayanan setelah mendapatkan pengajaran tiori (Yoh 4:2).

Tuhan Yesus tidak memisahkan pengajaran dan pembelajaran. Yesus, mendidik murid-Nya yang mayoritas nelayan menjadi seorang yang memiliki pengaruh yang luas di masyarakat. Proses pembelajaran berkembang karena Yesus mengajar dengan memperhatikan, mendengarkan, memahami murid-murid-Nya dan mengarahkannya sedemikian rupa sehingga murid-Nya dapat meneruskan apa yang di dapat dari Gurunya. Yesus adalah sosok guru seutuhnya dalam dalam mengajar.

Belajarlah dari-Nya agar dapat menjadi guru seutuhnya dalam membina murid-murid yang dipercayakan kepada kita.

Share this

Random Posts

Kontak

Pesan untuk admin dapat melalui: Kirim Email

Label Mobile

biblika (83) budaya (47) dasar iman (96) Dogmatika (75) Hermeneutika (75) karakter (42) konseling (81) Lainnya (91) manajemen (66) pendidikan (58) peristiwa (69) Resensi buku (9) Sains (53) Sistimatika (71) sospol (64) spritualitas (91) tokoh alkitab (44) Video (9)